NovelToon NovelToon
Blood Of Moon

Blood Of Moon

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Epik Petualangan / Kontras Takdir / Penyelamat / Mafia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Apin Zen

Jati memutuskan berhenti bekerja sebagai Mafia misterius bernama Blood Moon. Organisasi bayangan dan terkenal kejahatannya dalam hal hal kekayaan di kota A.
Namun Jati justru dikejar dan dianggap pengkhianat Blood Moon. Meski Jati hanya menginginkan hidup lebih tenang tanpa bekerja dengan kelompok itu lagi justru menjadikannya sebagai buronan Blood Moon didunia bawah tanah.
Sekarang Jati menjalani hidup seperti orang normal seperti pada umumnya agar tidak berada dibayang bayang kelompok tempatnya mengabdi dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabur

Norman dan Jaylon memimpin rombongan pasukan yang berjumlah cukup banyak, terutama ingin menculik putri David sebagai tawanan.

Norman berteriak keras dikaca mobil itu dengan kerasnya.

"Menyerahlah karena kalian sudah terkepung"

Baik Jaylon dan lainnya mengenggam tongkat besi mereka masing masing. Siap menghajar Jati hingga babak belur bahkan terkapar mati.

Norman sudah merencanakan semua ini sejak awal.

Dari dalam mobil.

"Kak, mereka penjahat kan? Cila takut kak, 😣"

Rengek Cila ketakutan setengah mati melihat banyak orang itu memegang senjata berupa tongkat besi ditangan mereka.

Jati mencoba tetap tenang.

"Mengganggu saja mereka itu"

Jati melepaskan sabuk pengamannya, dia bersiap memukul mundur para pembegal itu.

Cila menatapnya dengan khawatir mengingat jumlah penjahat itu sangat banyak. Namun sebelum sempat menahannya...

"PRAK"

Jati keluar dari mobil dengan wajah kesal.

Didalam mobil itu Cila hanya menggigit jari jempolnya dengan cemas.

"Jangan mati dulu kak nanti Cila jadi jomblo akut lagi."

Cila berusaha meyakinkan dirinya sendiri jika pacarnya itu bisa mengatasi para penjahat. Walau begitu Cila sedikit khawatir jika penjahat memiliki trik licik melukai apalagi mencelakainya.

Jati memandangi orang orang di depannya dengan mata menyipit.

"Oh jadi kalian pasukan gabungan keluarga Black Rose dan keluarga Semanggi?"

Norman menggertakan giginya yang sedikit ompong itu.

"Berisik, kau hari ini akan mati dan bersama pacarmu itu akan menjadi tawanan kami"

Tegas Norman sembari mengambil parang, pedang berukuran besar lalu diletakkan di atas pundaknya.

Jati mendecih melihat pedang besar itu.

"Kurasa kau lupa dengan julukanku, si Tangan Hantu?"

Jati melepaskan kaca mata hitam yang dikenakannya.

Mendadak pemandangan semua orang menjadi silau... lalu tak lama menampilkan Jati dengan wajah datarnya.

"Cahaya apa itu? Mengapa silau sekali?"

Cila yang berada didalam mobil segera menutupi kedua matanya karena kesilauan.

Lalu tidak lama Cila membuka kelopak matanya, Cila terdiam dan tidak percaya melihat pacar tuanya itu ternyata memiliki tampang yang menakjubkan.

"K- kak? Apa itu kak Wira?"

"Bruk!

Cila pingsan didalam mobil setelah melihat Jati mempunyai tampang datar tanpa ekspresi, Cila baru melihatnya seperti itu.

Karena tidak kuat terus menatapinya akhirnya gadis itu menjadi pingsan-- akibat terlalu berkarismanya seorang pohon Jati.

Ditempat itu Jati meletakkan kedua tangannya kedalam saku celananya, dan memandangi satu persatu orang 9 keluarga Flower itu.

"Ayo maju jika kalian punya nyali?"

Merasa tertantang Norman segera mengangkat satu tangannya keatas.

"Cepat penggal kepala orang itu"

"Baik tuan muda"

Semua anak buahnya tanpa basa basi berlarian menuju kearah Jati dengan senjata mereka masing masing.

"Penggal kepalanya"

"Gorok lehernya"

"Cincang tubuhnya"

"HIYAT"

"Terima serangan ini"

Semua anak buah Norman berbondong bondong menyabetkan senjata mereka kearah orang sombong itu dengan kekuatan terkuat mereka.

Jati hanya menguap karena sedikit mengantuk.

"Huahh"

Lalu Jati meludah kearah depan.

"CUIH"

"DUARRR!

Tanah menjadi hancur seperti dihantam meteor besar. Semua anak buah Norman tergelatak tidak berdaya setelah terkena serangan kejut yang sangat mematikan itu.

Jaylon menggigil ketakutan melihat kekuatan sejati Jati yang ingin kembali diburu tuan muda Norman lagi.

"Apa apaan ini, pakai ludah saja bisa menumbangkan banyak orang sekaligus?"

Hampir saja Jaylon kencing di celananya jika tidak segera menjauh dari area itu.

Norman berdiri kaku ditempatnya.

"Klentang"

Pedang besar yang berada dipundaknya jatuh seketika terkena getaran mengerikan di depan sana.

"Ti- tidak mungkin?"

Norman berusaha menampar wajahnya.

"PLAK"

"Aduh!

Norman mengusap pipinya yang terasa sakit setelah dipukul tangannya sendiri.

Jati melirik kearah tuan muda keluarga Black Rose itu.

"Sudahlah, aku tidak ingin bermain dengan orang orang lemah seperti kalian"

Ejek Jati sambil membersihkan jaz hitam yang dikenakannya terkena debu.

Norman mengeram marah, dia tidak boleh takut pada orang itu.

"Masa bodoh, akan ku habisi kau"

Norman kembali mengambil pedang besar itu, lalu berlari sangat cepat kearahnya.

Jaylon sontak memperingatkannya dari kejauhan.

"Hentikan tuan muda, orang itu sangat berbaha--

"CUIH"

"DUARRR!

Ledakan besar kembali terjadi setelah Jati meludah kesamping karena ada nyamuk yang menggigitnya.

"Mampus kau nyamuk sialan"

Jaylon bergegas menemui tuan muda Norman yang saat ini terkapar tidak sadarkan diri.

Lalu Jaylon segera memapahnya pergi dari sini.

Dia biarkan saja semua pasukan yang dibawanya, terpenting adalah keselamatan tuan muda Norman mengingat dia pewaris utama keluarga Black Rose.

"Brum!

Jati memandangi mobil yang tancap gas kabur dari tempat ini.

"Woy anak buah kalian tertinggal"

Teriak Jati menggelengkan kepalanya melihat banyak anak buahnya ditinggal begitu saja.

Tidak mau dianggap tersangka kasus penyerangan ini... Jati juga ikut tancap gas meninggalkan tempat itu.

Jati harus segera pergi sebelum aparat menemukan dirinya bersama banyak orang yang terkapar.

"Fyuh, mereka keluarga keluarga itu mempunyai pewaris yang lemah"

Gumam Jati sambil menyalakan music, lalu fokus menyetir.

"Umm, kita kemana kak?"

Cila yang baru bangun mengusap ngusap matanya dan melihat lihat ke jendela mobil.

Jati menjawab dengan santai.

"Masa lupa sih tujuanmu sendiri?"

"Pergi ke Mall bukan kak?"

"Nah tahu"

Namun saat Cila yang senyum senyum sendiri setelah akhirnya bisa pergi ke Mall.

"Iya bos?"

"Oke, oke"

Jati mematikan panggilannya, lalu melirik kearahnya.

"Kata papamu pulang saja, gak baik keluyuran apalagi kamu lelah belajar katanya"

Jati putar balik, dia mengemudi menuju Mansion.

"Ih, papa suka banget menganggu Cila sama kak Wira"

Cila cemberut, wajahnya kesal karena lagi lagi papanya selalu menjadi biang kerok pengganggu hubungannya saja.

Jati melirik kearahnya sebentar.

"Udah jangan cemberut gitu"

Cila menganggukkan kepalanya dengan pasrah.

"Iya deh, tapi lain kali kita jalan jalan ya kak?"

"Siap nona"

Cila menundukkan kepalanya sambil menggenggam erat tasnya, pipinya memerah malu mendengar kata nona.

"BRUM!

Jati segera tancap gas kembali hingga Cila hampir terjatuh dari kursinya.

"Ih, kakak"

Jati tetap fokus pada setirnya.

"Ya, iya maaf"

Sahutnya santai tanpa merasa bersalah dan fokus pada setirnya lagi.

1
MARDONI
dari namanya saja Blood Moon, pasti pemimpin nya berkharisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!