NovelToon NovelToon
Antara Luka Dan Cinta (Pernikahan Yang Terluka)

Antara Luka Dan Cinta (Pernikahan Yang Terluka)

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mom young

Zakia Amrita. gadis cantik berusia 18 tahun, terpaksa harus menikah dengan anak pemilik pesantren Kais Al-mahri. karena perjodohan oleh orang tua Kais. sendiri, karena Pernikahan yang tidak di dasari Cinta itu, harus membuat Zakia menelan pahitnya pernikahan, saat suaminya Kais ternyata juga tidak memilik cinta untuk nya.

Apakah pernikahan karena perjodohan ini akan berlangsung lama, setelah Zakia tahu di hati suami nya, Kais memiliki wanita lain?

yuk baca Sampai Happy Ending.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Sakit tapi tak berdarah.

Air mata Zakia langsung jatuh, namun samar karena kamar Gus Kais gelap, hanya ada cahaya lampu tidur yang temaram di ujung sana.

Gus Kais sebenarnya mungkin tahu Zakia menangisi namun ia malah nampak acuh dan membiarkan Zakia terluka karena ucapannya.

"Saya tidak seperti yang Gus Fikirkan..." Zakia buka suara, meskipun lirih dan parau.

Gus Kais langsung berdecak. "Cekkk... buah tidak mungkin jatuh jauh dari pohon nya, kamu juga pasti akan sama saja dengan mereka." Gus Kais mebuang wajah.

Zakia hanya bisa melirik sendu dari cermin, melirik bayangan Laki-Laki angkuh yang ada di belakangnya.

Rasa-rasanya Zakia ingin berteriak sekencang-kencang nya, bukan ia tidak berdaya, tapi Kia bukanlah tipikal orang yang gampang mengadu.

"Baik Gus saya manut saja." Lirih Zakia, ia langsung beranjak dari duduknya, mencari selimut di dalam lemari, dan membawa nya ke arah sofa, dimana ia harus tidur disana menikmati malam-malam yang sunyi dan perang batinnya.

"Bertahan artinya aku harus siap berperang dengan mental dan batin ku sendiri!" Gumam Zakia sambil berjalan ke arah Sofa, mendekap selimut di dada sambil air mata jatuh satu persatu.

.

.

Dalam kehingan hati Zakia, ada juga hati yang terluka karena patah hati, siang tadi adalah saksi bisu janji cinta nya, rasa itu memang tidak usai, namun perjalanannya yang sudah selesai, untuk pertama kalinya seorang Ustadz Hisyam menangis di dalam kamarnya.

Tangisan seorang Laki-Laki yang di tingal nikah ternyata begitu mengerikan, tampa suara namun sakit dan isaknya begitu dalam.

"Harusnya aku lebih dulu mengungkapan ini." ucap Ustadz Hisyam pada dirinya sendiri.

Ia menyesal karena telah menunda diam-diam, selama sembilan bulan mencintai Zakia, ia tidak bisa mengungkapan perasaan nya, karena ia fikir Zakia masih akan fokus mencari ilmu, namun ternyata dugaannya salah. Dan sekarang ia malah di tingal nikah.

Ibarat kata pergi sulit bertahan sakit. Jika Ia terus bertahan mengajar di pondok Al-Munawar yang ada ia akan semakin terluka karena melihat kebersamaan Zakia dan Gus Kais, namun jika pergi ia juga harus mikir dua kali, sebab ibunya seorang janda ia harus menafkahi sang ibu setiap bulan.

Ustadz Hisyam memang pemalu, bahkan ia tidak seperti Ustadz Samsudin dan Ustadz lainya yang memilih berjualan di Tok-Tok. di sana mereka mendapatkan penghasilan sampingan.

Sedangkan Ustadz Hisyam, hanya bisa dima-diam. Menulis bahkan yang minta membaca tulisannya hanya beberapa orang saja.

Jadi untuk bisa mencari jalan keluarnya Ustadz Hisyam hanya bisa menunggu ia di butuhkan di pesantren lain untuk mengajar disana.

.

.

Adzan Subuh Berkumandang dengan wajah yang masih sembab sebelum Adzan. Zakia lebih dulu bangun, di sana di dekat Sofa ia mengelar sejadah lebih awal, melaksanakan shalat sunah terlebih dulu.

Zakia masih menangkap dengkuran halus di ranjang, Suaminya Gus Kais masih terlelap karena semalam saat Zakia belum terjaga, Gus Kais nampak keluar mengangkat telfon begitu terburu-buru.

Ia hanya bisa terdiam dan menyadari lukanya yang tak berdarah, Zakia shalat lebih awal. Tampa imam ataupun keluar ke Mushola berjamaah, karena biar bagaimana-pun, Gus Kais sudah menjadi suaminya ia juga harus menjaga marwah rumah tanganya.

Sudah jam lima lewat, namun Gus Kais belum juga bangun, alhasil Zakia membangunkan Gus Kais meskipun sedikit takut.

"Gus ... Bangun Gus..." Zakia menggoyahkan pelan lengan Gus Kais.

Gus Kais yang miring langsung terlentang, namun anehnya ia refleks langsung memeluk Zakia.

"Hahhh... Astagfirullah'halazim." Zakia terjatuh dalam dekapan Gus Kais yang masih terpejam.

Wajah mereka langsung bertemu pandang, alis tebal dan juga bulu mata lentik kali ini bisa dilihat begitu dekat, jantung Zakia semakin tidak normal saat tangan Gus Kais melingkar penuh erat di pinggangnya.

"Ayunda ... Aku minta maaf yah." kalimat itu sukses membuat Zakia terluka lagi.

"Ayunda siapa wanita itu?" gumam Zakia, dadanya bergemuruh kencang seperti di terjang badai.

Dekapan Gus Kais pagi ini hanya tipuan muslihat, Zakia yang di peluk tapi Ayunda yang di gumam, Zakia yang di nikahi tapi Ayunda yang di cintai.

Dekapan Gus Kais masih erat, namun Zakia sadar dekapan erat itu bukan untuknya.

Sekuat tenaga Zakia langsung menepis rasa bahagia itu, dan berusaha membalut luka di hatinya kembali.

"Gus ... Bangun Gus, sudah setengah lima, shalat dulu." Zakia meronta, suaranya terdengar berat namun berhasil membuat Gus Kais bangun.

Beruntung saat Gus Kais bangun Zakia sudah melepaskan pelukan itu. "Kenapa kamu berada disini? mau mencuri kesempatan mendekati ku?" baru bangun tidur saja Gus Kais sudah mencari celah untuk debat.

"Tidak Gus, saya cuma bangunin Gus buat shalat subuh aja." dari pada berkepanjangan Zakia langsung pergi dari hadapan Gus Kais menuju Sofanya.

Dan memilih turun langsung membutakan sarapan, sebelumnya Umi sudah memberitahukan pada Zakia kalau Gus Kais tidak suka sarapan dengan nasi maupun buah.

Karena sudah terbiasa makan masakan Mesir. Gus Kais setiap pagi akan di buatkan sarapan Khas Mesir

Kacang Fawa dengan Roti Pita, dan Bawang Bombay.

Sementara Umi lebih suka sarapan ala-ala saja. Umi di buatkan Nasi Goreng dan Telur Asin yang di potong dadu.

"Baunya harum sekali Kia, sedang masak apa kamu?" tanya Umi Salimah yang menghampiri Zakia di dapur

"Buat Nasi Goreng kesukaan Umi." Zakia menoleh ke arah ibu mertuanya sembari tersenyum hangat.

"Masyaallah... beruntung sekali Umi punya mantu kamu, sudah cantik, pintar masak, Shaleh juga." Umi mengusap lembut pundak Zakia.

"Alhamdulillah ... Sudah matang Umi masakannya." Zakia menuangkan tiga piring Nasi Goreng, dan satu piring Roti pita dan kacang Fawa.

"Kamu buat sarapan sesukanya Kais Juga?" Umi melongo tidak percaya Zakia langsung hafal sarapan favorit Suaminya.

"Iya Umi. Zakia belajar sama Mba Nadia dan Mba Salma tadi." Ujar Zakia sembari menata piring di meja.

Tidak berselang lama Gus Kais juga turun, dan aneh sekali pagi buta begini Gus Kais malah keramas, membuat Abah dan Umi langsung senyum-senyum sendiri.

Gus Kais menarik bangku, ternyata ia juga sudah siap berderama ia duduk di sebelah Zakia sambil mengulum senyum padanya.

"Wah... pengaten baru pagi-pagi keramas." Umi meledek Gus Kais.

Zakia juga langsung menoleh ke arah Suaminya, ternyata benar Gus Kais keramas di pagi Buta.

"Gimana semalam Zakia? lama tidak?" ledek Umi, membuat Abah terkekeh.

"Umi..." Lirih Zakia wajahnya sampai bersemu, bukan malu yang ia dapat, namun ia menunduk menahan tangis mengingat perkataan putra Uminya semalam.

"Sudah Umi, kami bukan lagi anak kecil..." Gus Kais mengakhiri agara Uminya tidak terus meledek.

Gus Kais mulai sarapan, saat merasakan gigitan Roti pertamanya ia mengingat kembali rasa yang sama saat kuliah dulu di Cairo.

"Yang buat sarapan siapa Mi? Mba Nadia apa Mba Salma?" Gus Kais menoleh Umi Salimah.

"Enak yah?..." Umi tersenyum ke arah Gus Kais.

"Iya Mi, tumben enak, rasanya sama persia seperti yang aku makan saat Zaman kuliah dulu." Gus Kais melahap kembali Rotinya.

"Siapa dulu yang bikin itu. Bojo mu yang bikin tentu saja enak lah, Ayo matur suwun sama Kia, sudah mau buatkan sarapan yang sama persis di Cairo." sahut Abah.

Gus Kais kaget, melirik ke arah Zakia sejenak, ia tidak menyangka Zakia bisa membuatkan Sarapan sama persis seperti itu.

1
vj'z tri
andai kau tahu umi kelakuan anak laki-laki mu 😔😔😔😮‍💨
vj'z tri
smas kencang dari kia 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
jurus kaki seribu kaborrrrr🤣🤣🤣🤣🤣
Mom Young: takut dia😁
total 1 replies
vj'z tri
kok t4 ku gak kebuka sih visualnya 😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨
Mom Young: nanti coba aku ulang up
total 2 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 pertamax mana pertamax biar gede 🔥🔥🔥
Mom Young: buat bakar hatiinya gus Kais yang cemburu😂
total 1 replies
vj'z tri
perlahan tapi pasti kutukan emak emak pembaca biar kais bucin sama kia di mulai 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 makan ta ngambek
Mom Young: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
RaNia Annisa
lama tak bersua kita thor😁
Mom Young: Iyh kaka, Hai kak Rania
total 1 replies
M Subahan Sahil
jangan percaya dlu kalau Kais baik Kia, kamu harus selidiki😣
Mom Young: diam diam y kak😂
total 1 replies
M Subahan Sahil
kenapa Ayunda harus di maklumin😣 kasian loh Gus Bojo mu😢
Mom Young: biarkan saja yang penting kita yang baca jangan Maklum😁
total 1 replies
M Subahan Sahil
Luar biasa Kak Thor
M Subahan Sahil
aku kok jadi gregetan🙄 sama Kias
Mom Young: sama Kais aja salahkan jgn sama Uuthor nya😂
total 1 replies
M Subahan Sahil
Zakia ngak salah Yu YUnnn tapi perjodohan itu karean Umi dan Abah nya Gus Kais 😢
Mom Young: Iyh kak
total 1 replies
M Subahan Sahil
tega banget sih😢
M Subahan Sahil
Visual Tokohnya kak
Mom Young: siap di bab selanjutnya yh
total 1 replies
M Subahan Sahil
kalau aku jadi kamu sudah ku usir ki
M Subahan Sahil
matanya langsung ijo mata duitan
Mom Young: Iyh matre kaya kaka😂
total 1 replies
M Subahan Sahil
Matreeeee
M Subahan Sahil
umi ada benarnya juga, memang kalau pengin punya keturunan baik, harus cari Nya juga. yang baik💕
M Subahan Sahil
ngak ada memang niatnya umi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!