NovelToon NovelToon
Kemelut Di Istana Juragan

Kemelut Di Istana Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Harem / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Roh Supernatural / Horror Thriller-Horror / Identitas Tersembunyi
Popularitas:197k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Wulan Candramaya, seorang gadis belia yang terpaksa turun gunung atas permintaan bapaknya untuk menikah dengan seorang penguasa dari istana Nagari. Juragan Nataprawira, laki-laki dewasa yang berwajah tampan, tapi terkenal dengan kekejamannya.

Laki-laki berusia tiga puluh lima tahun, memiliki tiga orang istri dan satu orang anak. Wulan adalah istri keempatnya, istri tebusan hutang bapaknya.

Wulan dibuang ke gunung Munding sejak kematian sang ibu oleh bapaknya sendiri. Gunung yang tak terjamah oleh manusia dan konon dihuni oleh para demit. Wulan setuju menikah hanya untuk mengungkapkan misteri kematian sang ibunda tercinta.

Bagaimana Wulan menghadapi intrik licik dari para istri juragan di istana itu? Misteri apa saja yang Wulan temukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Argh!"

Ratih mengamuk setibanya di kamar, barang-barang yang dipajang di atas meja semuanya berserakan di bawah. Ia berdiri dengan tubuh gemetaran, kulitnya memerah nyaris menghitam, mata merah menyala dan terus meneteskan air bercampur dengan keringat.

Sungguh membuatnya kehilangan wibawa di hadapan para pelayan. Kesombongan yang selama ini melekat di dalam dirinya, dihancurkan dalam sekejap mata.

"Tenang, Nyai! Tenangkan diri Nyai," ucap seorang abdi lain sembari mengelus punggung Ratih.

Tubuh yang gemetar itu perlahan mereda, kemudian ambruk di kursi. Dadanya kembang kempis memburu udara, mengisi paru-paru yang terasa menyempit. Ratih menghela napas dalam-dalam, membuangnya perlahan. Mengusir emosi yang menguasai jiwa dan membuatnya gila.

"Siapkan sado, saya mau pergi!" titahnya kepada pelayan tersebut.

Tanpa bertanya pelayan itu pun pergi ke halaman belakang kediaman Ratih. Meminta kusir untuk bersiap pergi mengantar sang majikan. Ratih mengganti kebayanya, menutupi kepala menggunakan kerudung tipis panjang yang dikalungkan di leher. Tak lupa membawa beberapa lembar uang yang ia simpan di dalam dompet kulit.

Bersama pelayan tadi, Ratih pergi meninggalkan kediaman. Mungkin untuk beberapa hari ke depan, dia tidak akan kembali.

"Ambu! Ambu mau ke mana?" Seorang anak perempuan berusia sepuluh tahun berlari dan memeluk Ratih.

"Ambu ada urusan keluar dulu. Kamu di sini saja main-main, ya. Nanti Ambu bawakan oleh-oleh," jawab Ratih dengan lembut.

Gadis kecil itu mengangguk patuh, berdiri di lorong melepas kepergian ibunya bersama seorang pengasuh.

"Mau ke mana manusia sombong itu? Jalannya terburu-buru sekali. Apakah ada hal yang sangat genting?" Lastri mengintip dari kediamannya.

Ia tahu ke mana Ratih akan pergi dengan penampilan seperti itu. Bibirnya tersenyum mencibir, sebuah rencana sempurna dan matang telah ia susun dengan baik. Pasti tidak akan gagal.

"Marni, kemari!" panggilnya pada pelayan yang berada di kamar.

Seorang wanita paruh baya menghampiri dengan kepala tertunduk. Tak jauh beda dengan Ratih, Lastri pun sama sombongnya. Semua pelayan harus tunduk kepadanya.

"Ya, Nyai!"

"Kudengar Wulan dan bi Sumi pergi keluar. Apa mereka sudah kembali?" tanya Lastri.

"Setahu saya belum, Nyai. Kereta yang membawa mereka belum terlihat di kediaman," jawab wanita itu masih dengan kepala tertunduk.

"Kalau juragan?" Lastri kembali bertanya.

"Juragan bersama kang Sumar pergi memeriksa kebun teh. Kemungkinan besok baru kembali ke kediaman." Ia sempat melihat kepergian keduanya menggunakan kereta kuda yang lain.

Lastri manggut-manggut mengerti, meminta pelayan lain untuk mendekat dan membisikkan sesuatu.

"Pergi sekarang, jangan tunda lagi!" katanya.

Pelayan itu menganggukkan kepala, seraya pergi dengan membawa sesuatu yang ia sembunyikan di dalam lengan baju.

"Lihat saja, Wulan! Kamu akan tahu sedang bermain-main dengan siapa di istana ini!" kecamnya seraya mengepalkan tangan kuat-kuat.

Sementara di kediaman Ningsih, wanita itu sedang tercenung di dekat jendela. Mengeja setiap kejadian yang ia alami semenjak memasuki istana Nagari itu.

"Siapa sebenarnya Wulan itu? Kenapa dia bisa menarik perhatian juragan? Saya yang sudah hampir lima tahun di sini, sekalipun belum pernah juragan melihat saya. Rasanya sungguh percuma, hanya menyandang status saja tanpa dapat memiliki hatinya," gumam Ningsih.

"Saya harus memikirkan cara agar juragan mau melihat saya." Ia tersenyum, memanggil pelayannya untuk mendekat dan membisikkan sesuatu.

"Pergilah! Kembali sebelum juragan dan Wulan!" titah Ningsih.

Pelayan itu mengangguk dan pergi dari kediaman. Ningsih tersenyum-senyum sendiri, membayangkan rencananya akan berhasil.

"Kali ini harus berhasil!" Ia mengepalkan tangan penuh tekad.

Matanya berbinar terang, ia mendamba juragan sudah sejak lama. Namun, laki-laki itu sulit didekati, jangankan menyentuh melirik saja tidak.

****

"Argh!"

"Wulan!"

1
Zieya🖤
laaa jadi, gak jadi singgah ditelaga biru. kan katanya mau singgah dlm perjalanan pulang nanti, kerna apa pesan dari ibu Dewi...
Zieya🖤
itu kerna kalian dalam keadaan takut dan tidak sabar untuk sampai, jadi jalannya terasa panjang waktu terasa lama...
Quinza Azalea
lanjut
Sandisalbiah
syukur deh mereka di kawal pasukan elit.. jd sampe tujuan dgn selamat.. hah.. ikutan lega.. lanjuttt Thor.. semangat.. 😊
Memyr 67
𝗁𝗎𝗎𝗎𝖿𝗍 𝗅𝖾𝗀𝖺. 𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗍𝗁𝗈𝗋
vj'z tri
kalau cuma teori pada gak mempan kan tapi sekali nya di kasih praktek depan mata 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣kaburrrr semua 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
akiii kerennnn 😭😭😭😭😭
Noor hidayati
lanjuuuuuuut
Sandisalbiah
LUAR BIASA
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Sandisalbiah
hadeh.. Wulan masih butu pemulihan tenaganya kalau sampai di hadang lagi di perjalan bakal berabe... semoga cepet up ya Thor... biar gak sampe bisulan yg nunggu krn penasaran..
Sandisalbiah: readers yg gak sabaran sih.. 🤭🤭 maap
total 2 replies
Sandisalbiah
hadeh.. bener-bener rasanya seperti nano nano.. alurnya bikin geregetan.. sempet meragukan Wulan yg merupakan sosok iblis yg menyamar jd dia, sempet emosi pd juragan yg pura-pura bodoh.. hah... gemazznya
Aisy Hilyah: seperti naik roller coaster
total 1 replies
Sandisalbiah
kelemahan Wulan mungkin emang berkaitan dgn sang ibu
Aisy Hilyah: betul sekali
total 1 replies
Sandisalbiah
jasad ibunya kah..
Aisy Hilyah: betul
total 1 replies
Siti Yatmi
knp sy yg ketar ketir yah.....semoga selamat yah juragan..Wulan....
Aisy Hilyah: hehe iya saya juga
total 1 replies
Sandisalbiah
hah.. bodohnya si juragan.. lebih percaya omongan o lis dr pd istrinya.. 🤦‍♀️
Aisy Hilyah: nah ini yaaaa
total 1 replies
Sandisalbiah
hem.. kok jd overthinking.. jgn jgn apa yg ada di pikiran panji beneran terjadi.. Wulan itu bukan yg asli..?
Aisy Hilyah: nah nah lagi kan
total 1 replies
Sandisalbiah
sekar ini sebenarnya beneran ank Ratih atau demit jejadian..?
Aisy Hilyah: titisan iblis dia
total 1 replies
Sandisalbiah
Tina... dia ibu tiri juragan Nata
Aisy Hilyah: bener banget
total 1 replies
Zieya🖤
duhhhh banyak banget setannya...
Aisy Hilyah: nanti kita ceritakan tentang desa Munding itu
total 1 replies
Sandisalbiah
Wulan langsung mendapat sambutan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!