Transmigrasi Ke Tubuh Anak Selir

Mendengar ucapan nona kecil nya, membuat bibi Anti merasa begitu sedih. Nona nya sudah berpikiran sejauh itu, sehingga dia hanya bisa menghela nafas berat nya.

"Apakah nona, yakin dengan keputusan nona?"tanya bibi dengan sedikit ragu.

Bagiamana tidak, di usia yang masih cukup kecil, nona kecil nya sudah ingin membuka sebuah usaha, ini sungguh membuat nya merasa kaget sekaligus kagum, dan hanya bisa memastikan apakah nona kecil nya serius atau hanya main main.

"Iya Bibi, aku sangat yakin. Jadi tolong bantu aku ya, untuk mendapatkan toko yang bagus, dan strategis disini." ucap Rose dengan tatapan yang menggemaskan itu.

"Baiklah nona kecil, kita ke agen nya terlebih dahulu, bibi akan berusaha mencari toko yang cocok untuk nona kecil."ucap Bibi Anti dengan tersenyum tulus.

pasar nymeria ini cukup ramai sekali, masih banyak orang orang yang berlalu lalang, menjual berbagai jenis makanan, maupun yang lainnya. Bagi yang tak memiliki uang untuk membayar sewa toko, mereka menjajarkan dagangan mereka ke tempat yang memang khusus untuk orang berjualan, dan uang keamanan nya juga sangat kecil, sehingga tak membuat orang orang protes. Bupati disini sangat bertanggung jawab, sehingga rakyat nya sejahtera dan tak sengsara.

"Wah, ada tamu rupanya. Ayo silahkan masuk tuan tuan." ucap seorang pria paru baya dengan tersenyum lebar melihat kedatangan pelanggan nya itu.

Rose dan bibi anti langsung masuk ke dalam rumah kecil itu, dan tersenyum tipis ke arah agen tesebut. untung saja kusir kuda kerajaan mau diajak bekerja sama, sehingga mereka dengan tenang keluar, tanpa ada hambatan sedikit pun.

"Terima kasih paman, aku datang kesini, untuk membeli toko yang kosong, dan letaknya tak jauh dari pasar nymeria." ucap rose dengan nada tenang nya. Bahkan bibi anti merasa kagum dengan keberanian bocah itu.

"Wow, bagus sekali, aku memiliki tiga tempat yang sesuai dengan keinginan tuan tuan ini. Apakah tuan kecil akan ikut melihat nya?' tanya sang agen kepada rose.

"Hmm, baiklah apakah tempat nya jauh, atau kita hanya perlu berjalan, atau harus naik kereta kuda?" tanya rose dengan nada tegas nya.

"Kita berjalan saja, sebab tempat nya tak jauh dari sini." ucap agen tersebut kepada rose dan juga bibi anti.

"Baiklah." ucap rose dengan santai nya.

"nona, apakah anda yakin, bagaimana bila bibi saja yang akan berjalan untuk melihat kondisi nya, nona kecil pasti akan kepanasan bila ikut melihat."

"Tidak apa apa bibi, aku akan pergi untuk melihat nya langsung. Aku akan memastikan bahwa tempat nya bagus, dan sesuai dengan keinginan ku."

"Baiklah nona." ucap bibi Anti yang tak memaksa kan kehendak nya.

Toko pertama, di sebelah tempat orang berjualan buah buahan, sehingga membuat rose melihat ke arah kesekitaran nya. Bagus, cuman banyak sekali yang perlu direnovasi. seperti atap nya, hingga lantai nya.

"Aku kurang menyukai nya paman, boleh kah kita ketempat yang kedua?" tanya rose dengan tatapan tenang nya.

"Tentu saja nona kecil, ayo ikut dengan ku,"

Setelah berjalan hingga 10 menitan, akhirnya mereka sampai ke tempat toko kosong yang kedua. Letak nya juga tak kalah strategis, cuman toko itu sedikit lebih kecil dari yang pertama. Rose yang melihat nya juga kurang menyukai nya.

"Ini toko yang kedua nona. dan harga nya sekitar 300 tael perak saja. Kalau nona berkehendak, toko ini juga cocok untuk nona membuka usaha."

"Paman, aku kurang menyukai nya. Bisa kita ke tempat yang ketiga?"

"Baiklah nona kecil, lewat sini. Tempat nya sedikit jauh, dan hanya sekitar 15 menitan saja."

"Tidak masalah."

Paman kusir kerajaan mengikuti mereka dari belakang, dan tetap setia menemani nona kecil nya itu. Kusir itu bernama paman pang we. Paman yang sudah lama mengabdi kepada sang kaisar, dan sifat nya juga begitu baik, dan cukup ramah.

"tuan, silahkan naik saja ke kereta kuda kami. Biarkan paman pang yang akan mengantarkan kita ke tempat yang ketiga." ucap bibi Anti yang cukup cemas, dengan tubuh nona kecil nya itu.

 Rose yang mendengar ucapan bibi Anti hanya bisa mengangguk setuju saja. Sebab wanita itu, mencemaskan kondisi kesehatan nya. Jadinya dia juga akan menuruti keinginan bibi Anti.

 Mereka naik ke kereta kuda itu, dan dengan penjelasan dari agen tersebut, paman pang mengantarkan mereka ke tempat tujuan yang ketiga.

Tempat yang ketiga, cukup bagus. hanya memerlukan sedikit saja rombakan di area bagian depan. Agar terlihat lebih menarik. tempat yang ketiga juga terlihat lebih besar, dibandingkan yang lainnya.

 Barulah rose mengangguk puas, dan meminta paman agen itu, membuka toko nya, dan ingin melihat isi di dalam toko tersebut.

"nona, tempat ini lebih luas, dan lebih mahal dari kedua toko tadi. apakah nona kecil setuju?'

"Paman, tempat ini bagus. Dan hanya perlu rombakan sedikit saja. Aku akan membeli nya. Berapa yang akan paman tetapkan. Sebutkan saja harga nya, aku akan membayarnya hingga lunas. Oh ya, untuk membalikkan nama nya atas nama ku, tolong paman urus ya, ke kantor bupati. Soalnya aku tak sempat untuk mengurus nya." ucap rose dengan tegas nya.

"Wow, baiklah nona kecil. Oh ya, saya belum tau nama nona nona bangsawan ini."

"Rose, dan ini Bibi ku, Anti." ucap rose dengan tegas nya

"Aku adalah Robert, panggil paman Robert saja. Senang bisa berbisnis dengan nona nona ini."

"Harga nya 500 tael perak. Dan itu sudah termasuk pajak tanah nya."

"baiklah, aku setuju. Bibi Anti, ayo berikan uang nya kepada paman Robert, agar urusan kita selesai."

"Baik nona kecil, ini uang yang anda inginkan tuan Robert, dan ini juga kami tambahkan untuk upah mu selama mau mengurus dokumen dokumen resmi nya." ucap Bibi Anti yang sudah tau keinginan nona kecil nya.

Paman Robert yang mendengar ucapan dari nona itu, tersenyum lebar. Dan langsung menunduk hormat kepada kedua nya. Dia senang, bertemu dengan nona bangsawan itu, yang tak pernah sedikitpun sombong dan juga sikap nya sangat sopan dan sangat elegan. Jarang sekali dia bertemu dengan nona bangsawan yang seperti ini. Biasanya mereka akan menghina, serta bertindak seenaknya kepada nya. walaupun dia tak tau, bahwa yang dihadapan nya, adalah seorang lady rose yang terkenal dengan sifat yang sombong. Entah rumor dari mana, yang menyebarkan keburukan nya itu.

Yang jelas, rose tak perduli, selagi tak sampai di telinga nya.

 Setelah urusan nya selesai, rose dan Bibi Anti kembali berjalan menuju ke area makanan di pasar nymeria itu.