Hidupku yg sempurna berubah 180° berkat perselingkuhan ayahku. Aku yg dulu hidup bagai tuan putri kini harus bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidupku, belum lagi ibuku yg jatuh sakit pasca perceraian. Bagaiamana aku harus bertahan??
#HowtoFight??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.6 AKU HAMIL
Pada pagi hari di sebuah apartemen mewah, Cathy sedang berada di toiletnya. Dirinya memegang alat tespack kehamilan sambil berharap kalau dirinya hamil. Kehamilan adalah jurus paling ampuh agar dinikahi oleh David. Dan lagi bayi yang akan ia lahirkan kelak akan menjadi penerus David serta mampu menggeser posisi Margaret.
"Ayo, garis dua.." gumamnya.
Tak lama berselang, garis dua pun muncul. Menandakan Cathy positif hamil. Satu tujuannya akhirnya tercapai. Kini ia sedang bermimpi menjadi nyonya besar karena mengandung anak David.
"Akhirnya, sedikit lagi impianku tercapai.. Kau harus sehat dan lahir dengan sempurna mengalahkan anak ja***ng itu nak.." ucap Cathy mengelus perutnya yang masih rata.
Pagi itu, Cathy sangat senang dan rencananya akan memberitahu David malam ini juga. Dirinya juga sangat bersemangat pergi ke kantor demi bertemu dengan David.
....
Di tempat lain, tepatnya di rumah David, pagi itu mereka sekeluarga sedang sarapan pagi. Wajah Chyntia begitu pucat.
"Mama sakit?" tanya Margaret.
"Uh, mama sedikit pusing." ucap Chyntia.
"Sayang, ayo kita ke rumah sakit." ajak David.
"Iya ma, ke rumah sakit yuk.." ucap Margaret.
"Baiklah, sepertinya aku memang harus kesana." ucap Chyntia.
"Margie, biar papa yang urus mama, kamu ke kantor saja." ucap David.
"Tapi pa.."
"Kamu itu karyawan baru, nanti yang lain iri kalau kamu tiba-tiba masuk siang." ucap David.
"Baiklah pa, mama hati-hati dan kabari aku." ucap Margaret.
"Iya sayang." jawab Chyntia.
Margaret pun berpisah dari orangtuanya dan pergi ke kantor setelah mereka pergi. Dirinya berpikir ibunya hanya kelelahan atau stres saja karena ulah ayahnya.
"Apa mama sangat stres karena ulah papa?? Ya Tuhan, semoga mama baik-baik saja." gumam Margaret.
Tapi diluar dugaan, dokter yang memeriksa Chyntia memiliki kecurigaan dan menyuruhnya melakukan pengecekan menyeluruh. Hal itu membuat David sedikit khawatir. Seharian ini David mengurusi Chyntia di rumah sakit, hingga melupakan Cathy. Dirinya hanya mengabari tidak bisa masuk karena istrinya sedang sakit.
"Ck.. Ja***ng itu sudah tua menyusahkan saja.." umpatnya.
Cathy pun jadi harus mengerjakan banyak pekerjaan karena David absen. Hingga malam hari tak ada kabar dari David dan membuatnya kesal.
Sementara itu, David memilih menyuruh istrinya tinggal di rumah sakit sampai hasil pemeriksaan dokter selesai. Sepulang kerja, Margaret pun tiba di rumah sakit untuk bergantian bersama David. David juga bilang harus mengurus beberapa pekerjaan.
"Maaf sayang, papa harus ke kantor karena ada beberapa hal yang harus diperiksa." ucapnya.
"Iya pa, aku akan menemani mama malam ini." ucap Margaret.
Begitulah David pergi meninggalkan anak dan istrinya menuju ke kantor. Tujuannya memang mengecek pekerjaan, tapi yang menantinya bukan hanya itu melainkan Cathy sang selingkuhannya.
"Sayang, dari mana saja?" tanyanya.
"Sstt.. Sudah kubilang kan istriku sakit." ucap David.
"Ck, sampai tak mengabariku?" tanya Cathy.
"Kita bicarakan nanti, aku mau cek pekerjaan dulu." ucap David.
"Habis ini kita ke apartemen." ucap Cathy.
"Ya setelah aku menyelesaikan ini." ucap David yang saat itu masih lelah.
Setelah mengecek beberapa pekerjaan, dirinya membawa pulang beberapa berkas dan laptopnya. Tapi tujuan pulangnya bukan rumah atau rumah sakit melainkan apartemen Cathy.
"Wanita muda memang cenderung egois dan sulit diatur.." gumam David dalam hati.
Di dalam apartemen, Cathy pun menyuruhnya duduk.
"Letakkan pekerjaanmu." ucapnya.
"Baiklah, jadi ada apa?" tanya David.
"Lihat ini." ucap Cathy menaruh tespack-nya.
"Akh.. Jadi maksudmu kau hamil?" tanya David.
"Iya sayang aku hamil, tapi bukannya mendapat perhatian kau malah memilih wanita itu." ucapnya.
"Bagaimana ini??" ucap David pusing.
"Bagaimana? Apa maksudmu?" tanya Cathy.
"Situasinya sedang tidak baik." ucap David.
"Istrimu paling cuma sakit biasa, kau saja yang memanjakannnya. Aku ini hamil anakmu lho..!" ucapnya kesal.
"Aku tahu, tapi dokter curiga penyakitnya serius." ucap David.
"Halah, paling itu akal-akalan istrimu saja.. Biar diperhatikan." ucap Cathy.
"Cathy cukup, aku pusing." ucap David.
"Lalu aku bagaimana? Kau tidak mau menikahiku? Anakku ini anakmu juga." ucap Cathy menangis.
"Haaa.." David menghela nafas panjang.
David mulai pusing dengan ulahnya sendiri. Istrinya sedang sakit dan butuh perawatan, sementara selingkuhannya sedang mengandung. Apa yang harus ia perbuat??
Sementara David menenangkan Cathy dan memintanya bersabar karena Chyntia sedang sakit. Jika kondisinya membaik, David akan meminta Chyntia menerima Cathy sebagai istri kedua atau perceraian. Begitulah cara David menenangkan Cathy.
Kemudian dirinya pun pulang ke rumahnya untuk mengurangi kecurigaan. David sangat pusing memikirkan masalah ini, apalagi dokter curiga kalau istrinya mengidap penyakit kanker. Hal itu semakin membuat David panik karena bagaimanapun Chyntia adalah wanita yang menemaninya dari nol dan melahirkan putrinya yang membanggakan.
Bom waktu dalam hidupnya perlahan aktif dan mulai meledak. Jika orang-orang tahu kalau dirinya selingkuh dengan sekertarisnya bahkan sampai hamil, segalanya pasti akan menjadi rumit. Apalagi Cathy begitu menginginkan berumah tangga bersamanya. Saham yang anjlok, rumor dan sebagainya. Lalu bagaimana Margaret memandangnya? Apakah putrinya akan membencinya?? Kini kepalanya dipenuhi hal-hal yang bisa menghancurkan karir dan juga keluarganya.
...
Sementara itu, di rumah sakit Margaret menemani Chyntia dan mereka bercerita sepanjang malam.
"Sayang, besok mama mau pulang." ucap Chyntia.
"Pulang? Tidak ma, bertahanlah tiga hari lagi." ucap Margaret.
"Tapi mama tidak suka disini, kamu dan papa jadi capek." ucap Chyntia.
"Mama tenang saja, papa sudah menyewa perawat pribadi dan akan datang besok." ucap Margaret.
"Baguslah, mama takut kamu jadi kelelahan." ucap Chyntia.
"Mama tenang saja, aku baik-baik saja."
Sepanjang malam, Margaret menemani Chyntia dan mengajaknya bicara. Hingga Ibunya tertidur barulah Margaret tidur di sofa rumah sakit. Meski tak nyaman, dirinya harus bertahan demi ibunya.
Esok harinya, Margaret pulang ke rumah setelah perawat datang. Dirinya buru-buru pulang untuk mandi dan ganti pakaian lalu ke kantor. Margaret sampai melupakan sarapan karena kehabisan waktu. Dan tiba di kantor tepat waktu.
Saat tiba di kantor, dirinya berpapasan dengan Cathy. Nampak wanita itu tersenyum licik hingga membuat Margaret merinding.
"Pagi nona."
"Pagi Cathy."
"Bagaimana kondisi nyonya.?" tanyanya.
"Kondisinya sudah membaik tapi perlu dirawat selama beberapa hari di rumah sakit." jawab Margaret.
"Oh begitu, semoga nyonya cepat sembuh." ucap Cathy tersenyum.
"Terimakasih Cathy." balas Margaret lalu pergi.
"Semoga ibumu cepat pergi dari dunia ini agar tidak menjadi pengganggu dalam rumah tanggaku kelak." gumam Cathy dalam hati.
Setelah itu, Margaret kembali disibukkan dengan pekerjaannya. Begitu juga dengan David, entah bagaimana Cathy menumpukkan banyak pekerjaan minggu ini. Seakan-akan menyiratkan kalau David tak boleh memperhatikan istrinya.
Bahkan David harus lembur dan pulang malam. Margaret pun jadi harus menjaga ibunya setiap malam. Selama tiga hari berturut-turut Margaret bermalam di rumah sakit menjaga ibunya. Sementara ayahnya bekerja dan pulang dalam kondisi lelah. Cathy pun tertawa bahagia dengan kondisi ini.
"Jika aku tak mendapat perhatian, jangan harap j**ng itu juga dapat perhatian.." gumamnya di apartemennya.
...----------------...
