NovelToon NovelToon
Skenario Cinta : Kisah Setelah Patah Hati

Skenario Cinta : Kisah Setelah Patah Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Vampir / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Harem
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Katsumi

Mengisahkan kehidupan seorang siswa laki-laki yang telah mengalami patah hati setelah sekian lamanya mengejar cinta pertamanya. Namun, setelah dia berhenti ada begitu banyak kejadian yang membuatnya terlibat dengan gadis-gadis lain. Apakah dia akan kembali ke cinta pertamanya, atau akankah gadis lain berhasil merebut hatinya?

Ini adalah kisah yang dimulai setelah merasakan patah hati 💔

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katsumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pagi Yang Terasa Dingin

Ferdi masuk ke kelas seperti biasa, membawa tas di punggung. Ia melempar senyum kecil ke beberapa teman yang menyapa sambil duduk di bangkunya yang ada di barisan belakang, dekat jendela.

Namun, seketika ia merasa hawa dingin yang bukan berasal dari AC.

Ia melirik ke kanan dan langsung bertemu dengan sepasang mata yang menatapnya tajam.

Yuka.

Duduk dengan tangan terlipat di atas meja, dagu sedikit terangkat, dan tatapan mata yang... bisa bikin orang mikir ulang semua keputusan hidupnya pagi itu.

Ferdi mengerutkan kening sedikit. "Apa lagi, sih...?" gumamnya pelan sambil berpura-pura membuka tas, padahal jelas-jelas merasa terintimidasi.

Yuka masih tidak berkedip. Tatapan itu menusuk, seperti ingin bilang, "Jelasin sekarang juga, atau gue bakar lu idup-idup."

Ferdi mencoba tenang. Ia melirik ke arah Yuka lagi, kali ini dengan senyum tipis, tapi yang dibalas cuma satu lirikan sinis dan... mendengus pelan.

"Pagi," ucap Ferdi akhirnya, mencoba mencairkan suasana.

Yuka menoleh ke arah luar jendela tanpa menjawab. Tapi bibirnya bergerak sangat pelan, nyaris tak terdengar.

"Pagi dari mana? Udah sibuk nganter cewek lain…"

Ferdi hampir tersedak udara sendiri. "Hah? Denger dari mana tuh?" bisiknya dalam hati, sedikit panik.

Tapi Yuka tidak menatapnya lagi. Dia justru membuka bukunya dan menulis sesuatu… keras, seperti mencetak huruf dengan tenaga penuh.

Ferdi hanya bisa menarik napas panjang.

"Kurasa aku bisa nyium bau masalah akan terjadi," pikirnya sambil menutup mata sebentar, lalu menyandarkan kepala ke meja.

Dan bel pelajaran pun berbunyi. Tapi yang berdentang di kepala Ferdi lebih keras, pertanda masalah besar yang sedang menunggunya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

BRRRIIIINNGGGG!!!

Bel istirahat berbunyi nyaring, disambut dengan suara kursi bergeser, celotehan siswa, dan derap langkah yang menuju ke pintu kelas.

Ferdi baru saja berdiri dari bangkunya saat segerombolan teman-temannya muncul di depan pintu kelas. Adit, Aldi, Fino, dan Bayu menyembul seperti rombongan penyambut tamu VIP.

"FERDI BOY!" seru Adit sambil melambai lebay.

"Gas ke kantin, kita harus dapet kursi duluan," tambah Fino.

"Dan yang lebih penting... ceritain detilnya soal si cewek tadi!" Aldi menambahkan dengan ekspresi penasaran akut.

Bayu hanya mengangguk-angguk serius seperti tim investigasi kriminal.

Ferdi mengangkat alis. "Hah? Apaan sih kalian—"

Namun sebelum langkahnya bisa sampai ke ambang pintu, udara di sekitar mereka tiba-tiba berubah.

Hening.

Dingin.

Seperti seperti badai salju.

Mereka semua serempak merinding.

Dan perlahan... mereka menoleh ke belakang Ferdi.

Aura gelap mulai menyelimuti salah satu sudut kelas.

Di sana berdiri Yuka, dengan tatapan... tidak main-main.

Tangannya menyilangkan dada, satu alisnya naik, dan bibirnya mengerucut seolah berkata: "Berani pergi sebelum jelasin semua? Coba aja."

Adit langsung mundur dua langkah.

Aldi berkeringat dingin.

Fino mulai menepuk bahu Ferdi dengan penuh iba.

Bayu langsung salut seperti melepas prajurit ke medan perang.

"Eh, Fer... kita duluan ya," ucap Adit cepat-cepat.

"Nyusul aja nanti... kalo masih hidup," tambah Aldi sambil lari.

"Semoga engkau kuat, saudara..." Fino berkata dramatis.

Bayu mengatupkan tangan seperti berdoa, lalu kabur bersama yang lain.

Ferdi masih melongo, belum sempat mengucap sepatah kata pun, sampai akhirnya dia pelan-pelan menoleh ke belakang... dan langsung bertemu tatap dengan mata tajam Yuka.

"Eh, Yuka?" sapanya pelan, hampir berbisik.

Yuka hanya menyipitkan mata.

Ferdi langsung menegakkan badan, tertawa canggung. "Hehe… jadi, ada yang mau dibahas, ya?"

...----------------...

Suasana kelas yang tadinya ramai perlahan sepi ketika Yuka melangkah mendekat. Beberapa murid yang tadinya hendak keluar secara refleks melambat, lalu memutuskan untuk segera pergi sebelum terkena badai yang tak mereka pahami.

Yuka kini berdiri tepat di depan Ferdi. Tangannya masih bersilang, dagunya sedikit terangkat, tapi matanya… mata itu menyimpan lebih dari sekadar kekesalan. Ada sesuatu yang bergolak di sana, entah itu cemburu, sakit hati, atau… dia sendiri pun tak bisa menjelaskannya.

"Jadi sekarang, kamu udah mulai suka deket-deket sama cewek lain, ya?" ucap Yuka pelan, tapi nadanya menggigit.

Ferdi mengerutkan kening. "Maksudmu apa?"

"Cewek itu... siapa? Yang bareng kamu tadi pagi."

Ferdi menatap Yuka, matanya menyipit. "Itu bukan urusanmu, Yuka."

Yuka membalas tatapan itu, masih dengan ekspresi dingin, tapi sedikit gemetar. "Jadi sekarang kamu bebas aja deketin siapa aja?"

Ferdi menarik napas, mencoba menahan diri, namun emosinya ikut naik. Ia merasa tersudut tanpa alasan yang jelas.

"Aku mau dekat dengan siapa, itu bukan urusanmu, kan?" Suaranya terdengar datar namun tajam, dengan nada serius yang jarang ia tunjukkan.

Yuka tersentak. Matanya membesar sedikit. Ia hendak membuka mulut untuk membalas, tapi Ferdi tak memberinya kesempatan.

"Lagian..." Ferdi melanjutkan, nadanya sedikit naik, "kau selalu menolak aku. Bahkan dengan kasar, Yuka."

Suara kelas terasa lenyap. Hanya suara Ferdi yang terdengar, lirih namun menghantam.

"Kau yang bilang kalau aku cuma mengganggu hidupmu... kalau aku ini cuma bikin ribet."

Yuka menunduk sedikit, tapi tak berkata apa-apa.

Ferdi menghela napas berat. Ada kelelahan di matanya. "Jadi kenapa sekarang kau marah? Kenapa harus sewot cuma karena aku jalan sama orang lain?"

Sunyi.

Yuka masih diam.

"Jadi apa hubungannya kau denganku? Mau aku dekat dengan siapapun... itu tak ada kaitannya denganmu, kan?"

Ferdi berbalik dan berjalan pergi, melewati pintu kelas, meninggalkan Yuka yang berdiri terpaku. Tangannya mengepal di sisi tubuh, wajahnya tertunduk, dan dadanya terasa sesak... tapi dia sendiri tak tahu kenapa.

"Kenapa rasanya... sakit banget?" batinnya.

Yuka masih berdiri di tempat, menatap kosong ke arah pintu kelas yang kini telah sepi.

Punggung Ferdi yang perlahan menjauh tadi… entah kenapa terus terbayang di matanya. Kata-kata terakhir Ferdi pun masih terngiang jelas di telinganya, dan semuanya terasa… menyakitkan.

Tangannya gemetar, tubuhnya terasa berat, dan hatinya... entah kenapa seperti diremas dari dalam.

"Yuka..." ucap Kayla pelan, suaranya lembut, khawatir.

Yuka tak menjawab. Ia hanya menunduk, rambut panjangnya jatuh menutupi sebagian wajah, tapi tak cukup untuk menyembunyikan mata yang mulai berkaca-kaca.

Kayla, yang sejak awal menyaksikan semuanya, segera melangkah pelan dan langsung memeluk sahabatnya erat.

Yuka tak menangis kencang, tidak juga merengek. Tapi pelukan itu… cukup untuk membuat tubuhnya bergetar menahan gejolak yang sudah tak bisa lagi ia bendung.

"Kenapa... aku malah sakit hati..." gumam Yuka pelan, nyaris tak terdengar.

Kayla menutup matanya sesaat, mengelus lembut punggung sahabatnya. Ia tahu. Yuka bukan marah… dia terluka. Tapi tak tahu caranya mengaku. Tak tahu caranya menerima bahwa dia telah menyimpan rasa lebih dari sekadar teman untuk Ferdi. Dan sekarang… semuanya terlanjur.

"Yuk…" Kayla berbisik pelan, menuntunnya duduk perlahan di kursi.

Kelas begitu hening. Semua murid lain hanya saling pandang, tak ada yang berani berkata apa pun. Mereka tahu… mereka menyaksikan langsung retaknya sesuatu yang tak pernah benar-benar mereka mengerti. Tapi cukup untuk membuat hati ikut terasa perih.

Dan Yuka…

Ia hanya bisa menggenggam dadanya erat, berusaha menenangkan detak jantungnya yang terasa tak karuan, berusaha meredakan rasa yang tak bisa ia beri nama.

1
Saiful Anwar
jadi Ferdi itu vampir. tunggu, jika dia vampir, apa itu setengah vampir/vampir murni?? tapi kok Ferdi baik" ajah saat terkena sinar matahari.
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
asekk di ulti
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
ini ilusnya pake ai kan? gimana caranya biar kek gtu?
Katsumi: yah di ketik di prompt
total 1 replies
Saiful Anwar
kalau Yuka tau si Ferdi udh punya tunangan bisa marah+cemburu=patah hati
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
oh wow, akhirnya ada pov 1🗿
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
pake nanya🗿
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
jdi keinget yg di yumemiru🗿
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: tpi bagus sih, bikin keinget jdi pen nonton ulang 🗿
total 1 replies
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
dari ferisu jadi ferdi🗿suka bet huruf 'f' keknya
Katsumi: Gak tau, pengen aja
total 1 replies
Saiful Anwar
darling??
kayaknya bertambah saingannya
Mizuki
Temen w yang namanya ferdi terakhir kali bilang gini ke cwek random hasilnya malah kena gampar
Katsumi: wkwkwkw
total 1 replies
Mizuki
scene ngompori temen dari dulu emang jadi template banget😑
Mizuki
Menyelam sedalam Palung Mariana demi Loli
Mizuki
masih menyelam
Mizuki
Langsung saja, yandere, loli, ama tsundere bab berapa?
Mizuki: btw, ini si Yuka gak ada di cover gak sih, w baca di awal-awal gak ada deskripsinya, kek npc banget daripada penggerak plot awal🗿
total 1 replies
bysatrio
jadi, mulai masuk fantasinya? vampir? mereka berlima? apa sama cewek²nya juga nanti?
Katsumi: iya masuk kayak siluman, iblis dan malaikat
total 1 replies
Saiful Anwar
lah ini baru prolog nya? gua kira udah mulai.
Katsumi: iya masih prolog itu v;
total 1 replies
Saiful Anwar
Hhmm saya mencium aroma misteri
bysatrio
apakah ada konflik lain yang sempat terlupa,
Saiful Anwar
dari alurnya hina dan Ferdi kayaknya teman masa kecil
ラマSkuy
nah kan udah kaya ibu ibu aje ngerumpi, akhirnya didatangin langsung sama yang dirumpiin kan🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!