NovelToon NovelToon
ASI Untuk HOT CEO

ASI Untuk HOT CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arran Lim

Alur cerita ringan...
Dan novel ini berisi beberapa cerita dengan karakter yang berbeda-beda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arran Lim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Senja perlahan turun ketika Anna dan Nicholas meninggalkan festival tulip. Langkah mereka beriringan, seolah masih terbawa suasana manis dari taman bunga yang tadi mereka lalui. Angin sore berembus lembut, membawa aroma wangi bunga bercampur dengan udara kota yang ramai.

Sore itu, mereka sudah berjanji bertemu dengan Leo di sebuah restoran outdoor yang cukup terkenal. Meja-meja kayu berpayung besar menghiasi halaman luas dengan lampu-lampu gantung yang mulai menyala seiring meredupnya matahari. Suasana terasa hangat dan santai.

Begitu tiba di restoran, Anna segera melihat sosok yang dikenalnya.

“Kak Leo!” serunya ceria, wajahnya sumringah. Ia bahkan berlari kecil menuju meja tempat Leo duduk sambil asyik menatap ponselnya.

Leo menoleh, tersenyum lebar, lalu berdiri dengan tangan terbuka.

“Oh my baby Anna…” sapanya hangat.

Anna spontan ingin meraih pelukan itu, namun tiba-tiba Nicholas yang berjalan di belakangnya menahan pinggang Anna. Gerakan itu membuat langkah Anna terhenti seketika.

Leo mendengus, menatap Nicholas dengan tatapan kesal.

“Apaan sih lo?” serunya.

Nicholas balas menatapnya dengan dingin. “Lo peluk, muka lo bonyok.” Ucapannya datar, tanpa intonasi berlebihan, tapi cukup untuk membuat Leo terdiam sejenak.

“Ehlah, posesif amat lo,” gerutu Leo sambil memutar bola matanya.

Anna hanya bisa menunduk, pipinya memerah karena malu dengan tingkah dua laki-laki itu.

Leo mencondongkan tubuh sedikit. “Anna, kangen Abang Leo nggak?” tanyanya dengan wajah jahil.

Anna menoleh, lalu tersenyum canggung. “Kangen,” jawabnya jujur.

Nicholas sontak mengernyit. Ia meraih wajah Anna, menatap dalam dengan alis terangkat sebelah. Tatapan itu seakan berkata, "Beneran kangen, hah?"

Anna tergagap, buru-buru mencari alasan. “K-kan udah lama nggak ketemu. U-udah setahun, nggak sih, kak?” ia menoleh ke Leo, berusaha mengalihkan suasana.

Leo terkekeh. “Iya, udah setahun. Udah ah, ayo makan dulu.”

Mereka pun duduk, menikmati hidangan yang sudah dipesan Leo sebelumnya. Percakapan ringan sesekali muncul di sela-sela suara riuh pengunjung lain, tapi suasana tetap hangat.

Tiba-tiba ponsel Nicholas bergetar cukup keras.

Derettt... derettt... derettt...

Nicholas bangkit. “Aku angkat dulu,” pamitnya singkat, lalu melangkah menjauh sambil menempelkan ponsel ke telinganya.

Leo memperhatikan Nicholas yang sudah agak jauh, lalu berbalik pada Anna dengan senyum penuh arti.

“Gimana ngedatenya hari ini?” tanyanya usil.

Anna mendengus. “Ihh, bukan ngedate,” jawabnya cepat, pipinya merona.

Leo mengangkat alis, ekspresinya makin jahil. “Ada adegan ciuman nggak tadi?!”

“Kak Leoooo!!!” pekik Anna, wajahnya semakin merah padam.

Leo tertawa terbahak-bahak. “Hahaha! Gemes banget sih kamu.”

Anna hanya bisa menatapnya kesal.

Setelah tawanya reda, Leo mendekatkan wajahnya sedikit. “Kamu mau tau rahasia nggak?” tanyanya dengan nada misterius.

Anna menatapnya curiga. “Rahasia apa lagi?”

Leo bersandar santai di kursinya, lalu menyesap minumannya sebelum akhirnya membuka mulut.

“Sebenarnya Nicholas ke sini cuma mau nemuin satu klien aja. Klien-klien yang dia temuin setelah itu? Orang-orang suruhan gue semua.”

Anna spontan mengernyit. “Suruhan kak Leo? Bukannya kak Leo memang kerja sama sama pak Nicholas?” tanyanya bingung.

Leo mendengus jengah, lalu memutar bola matanya. “Kerja sama darimana? Ya kalau kerja sama buat baperin kamu sih mungkin iya.”

Anna melotot. “Apa sih...” gerutunya.

Leo menyandarkan punggungnya sambil tersenyum puas. “Klien yang kalian temuin hari kedua dan seterusnya itu bukan klien beneran. Itu orang-orang yang gue siapin biar keliatan meyakinkan. Semua itu ide Nicholas. Dia cuma mau bikin kamu percaya kalau dia sibuk banget disini sama kerjaan, padahal...” Leo berhenti sebentar, menatap Anna dengan senyum penuh arti. “...padahal dia cuma pengen ada waktu lebih lama sama kamu.”

"Sebelum kalian kesini, Nicholas nelfon aku dan minta tolong buat nyuruh beberapa orang buat pura-pura jadi kolega bisnis dan juga minta tolong ke aku buat nyewa taman tulip buat kamu," ucap Leo santai.

Anna terdiam. Kata-kata itu membuat dadanya terasa hangat sekaligus berdebar.

Leo mencondongkan tubuhnya, suaranya lebih lembut namun masih dengan gurauan khasnya.

“Masa iya sih selama ini kamu nggak peka? Nicholas udah suka kamu dari lama, loh.”

Mata Anna membesar, menatap Leo dengan keterkejutan yang tak bisa ia sembunyikan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!