NovelToon NovelToon
Menikahi Mafia Kejam

Menikahi Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Cerita ini lanjutan dari Terjebak cinta CEO Dingin.


Bagaimana jadinya seorang Kafka Arsalan Iskandar yang merupakan pimpinan Black Serpent yang terkenal kejam dan tidak pernah jatuh cinta dalam hidupnya begitu terobsesi pada seorang gadis yatim piatu yang bernama Mahira Salim yang di buang oleh keluarganya setelah kematian Ayahnya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya.Yuk simak!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali kabur

"Bagaimana?," tanya Arsa menunggu jawaban Mahira.

"Akan saya pikirkan Tuan," jawab Mahira. Ia benar benar ingin sekali membalaskan rasa sakit hatinya pada Aldi dan Reva yang sudah menorehkan luka yang begitu dalam. Dan Arsa memberikannya penawaran untuk membalas dua manusia busuk itu.

Arsa mengangkat sebelah alisnya menatap Mahira dengan intens."Aku tunggu jawabanmu nanti sore," bisik Arsa tepat di telinga Mahira lalu segera pergi.

"Oh ya. Mulai hari ini kamu bukan lagi pelayan disini tapi calon istriku. Jadi buang sapu itu," sambung Arsa tanpa menoleh pada Mahira. Ia segara turun menuju lantai bawah di mana saat ini Ibra dan Devano sudah menunggunya.

Sementara Mahira, perempuan itu mendesah pelan. Harusnya ia terima penawaran Arsa?. Ia tidak mungkin bisa membalas Aldi dan Kakak tirinya itu sementara ia tidak memiliki apapun. Semua harga peninggalan Ibunya sudah dirampas oleh Ibu dan Kakak tirinya termasuk pria yang ia cintai.

Dilantai dasar Arsa menghampiri Ibra dan Devano yang sudah menunggunya."Bagaimana?," tanya Arsa.

"Franco meninggal," jawab Ibra.

Arsa menatap Ibra dengan serius. Musuh bebuyutannya itu meninggal?."Kamu dapat informasi ini dari mana Ibra?," tanya Arsa.

"Seluruh media sedang membicarakannya Kak," jawab Ibra.

"Jangan-jangan ini hanya sebuah konspirasi Kak," timpal Devano menimpali.

"Maksud kamu apa Devano?," tanya Arsa beralih menatap Devano yang bersandar pada dinding.

Devano mengangguk kecil."Berita ini hanya sekedar pengalihan saja agar kita berbesar kepala kalau pimpinan musuh kita meninggal. Sedangkan mereka tengah menyusun serangan balik untuk kita Kak," jawab Devano.

"Tapi di media beredar video kematian Franco, Devano. Sungguh mustahil jika semua ini seperti dugaanmu," ucap Ibra.

"Kita harus tetap siap dengan segala kemungkinan. Akan pasti ada serangan pada kita setelah ini," ujar Arsa.

"Kak, Franco sudah tahu tentang Queen. Sebaiknya perketat penjagaan pada Queen, kita tahu rencana apa yang sedang di susun oleh Dark light untuk membalas kita. Bisa saja lewat orang terdekat kita," jawab Ibra.

"Devano, kamu sudah tahu dimana Queen saat ini?," tanya Arsa. Kemarin adiknya itu kabur dari rumah dan ia belum mendapatkan kabar tentang adiknya itu hingga sekarang.

"Queen saat ini di sebuah tempat persembunyiannya Kak. Sepertinya ia benar-benar berniat kabur," jawab Devano. Hal mudah bagi Devano melacak keberadaan Queen. Kalung pemberiannya yang dikenakan Queen sudah ia pasang GPS agar ia bisa memantau gadis itu.

"Bawa ia kembali pulang Devano!. Atau aku sendiri akan menyeretnya pulang," ucap Arsa dengan tatapan dinginnya seperti biasanya.

"Baiklah Kak," angguk Devano.

***

Di sebuah tempat, Queen merutuki Kakaknya yang tega memblokir seluruh kartu kredit miliknya. Bahkan keluarganya tidak ada mencari keberadaannya.

"Sudahlah Queen, sejak semalam kamu terus saja mengomel. Ini kan rencana kamu sendiri," ucap Diva.

"Aku pikir saat tahu aku akan dilamar, Devano akan mengamuk. Tapi apa?. Dia malah biasa saja bahkan aku kabur saja dia tidak mencari ku," jawab Queen.

"Itu artinya dia tidak suka sama kamu, Queen," ucap Diva.

"Diva....kamu tega banget sih bicara kayak gitu," jawab Queen.

"Aku benar kan?. Kamu nya saja selama ini yang baper," ucap Diva.

Ting

Devano

📩: Pulang!. Atau aku yang menyeret mu pulang dari sana.

"Diva....," pekik Queen.

"Apa sih Queen?. Kita pulang saja yuk!. Percuma kita disini tapi kamu nya tidak dicari tuh," jawab Diva yang sedang fokus berbalas pesan dengan kekasihnya.

"Devano tahu kita disini tapi kamu lihat ini," ucap Queen memperlihatkan isi pesan Devano pada sahabatnya itu.

"Serem banget sih cowok impian kamu itu Queen," jawab Diva bergidik ngeri.

"Bagaimana ini Diva?," tanya Queen.

"Ya pulang lah. Lagian kita juga tidak memiliki uang kan?. Ia sih ini Villa milik kamu tapi kalau kita tidak bisa kemana-mana percuma juga. Queen ," jawab Diva.

"Kamu itu sama akan seperti Devano," ketus Queen.

"Eh jangan sama kan aku sama Devano kamu itu ya. Jauh beda," jawab Diva tidak terima Queen menyamakannya dengan Devano namun dengan nada bercanda.

"Bagaimana ini Diva?," tanya Queen.

"Ya pulang," jawab Diva.

"Queen jika kamu suka sama Devano, ngomong saja langsung. Jangan kabur-kaburan kayak gini. Devano bukan cenayang yang tahu isi hati kamu," sambung Diva.

"Masa cewek duluan sih yang nembak cowok Div, kan malu banget jadinya kalau nanti di tolak," jawab Queen.

"Ya sudah, kita mau gimana ini. Mau tetap disini? Atau pulang?," tanya Diva.

Ting

Devano

📩: Pulang, Queen!.

✉️: Gak mau..🙎🙎🙎

"Besok kita pulang ya Div. Aku mau disini dulu," ucap Queen turun dari tempat tidur.

"Terserah kamu saja. Tapi kalau Devano kamu itu ngamuk aku tidak ikut-ikutan ya," jawab Diva.

"Tidak akan. Dia pasti cuma mengancam doang itu. Dari coba dia tahu tempat kita. Bukankah kamu bilang dia bukan cenayang," ucap Queen melangkah menuju kamar mandi.

"Siapa tahu dia punya mata-mata. Iya kan," jawab Diva.

"Percaya sama aku Diva," teriak Queen dari dalam kamar mandi.

Dua jam berlalu, Queen dan Diva yang sedang menikmati sarapan pagi yang sudah sedikit kesiangan di Villa pribadi milik Queen dikejutkan dengan suara beberapa mobil yang berhenti di depan Villa. Queen yang baru akan menyuap sarapannya langsung berdiri dari duduknya. Kedua matanya melebar saat melihat siapa yang datang.

"Mati aku," batin Queen terlihat gelisah.

"Siapa Queen?," tanya Diva mengerutkan keningnya melihat sahabatnya itu terlihat gelisah. Ia ikut berdiri dari duduknya melihat siapa yang datang sehingga sahabatnya terlihat gelisah seperti itu.

"Queen mereka itu siapa. Banyak sekali?," tanya Diva

"Queen..."

Terdengar suara teriakan dari ambang pintu, seorang pria berjalan dengan langkah tegapnya menatap tajam pada Queen yang terlihat terkejut melihat kedatangannya.

"Devano?," gumam Queen. Darimana pria itu tahu keberadaannya disini?. Ia pikir Devano hanya sekedar mengancamnya saja ternyata pria itu benar-benar datang kesini.

"Jangan mencoba kabur Queen. Tempat ini sudah di kepung," ujar Devano saat melihat Queen mengambil ancang-ancang untuk kabur.

"Dev...aku masih mau disini," jawab Queen.

Devano yang sudah berdiri dihadapan Queen menggeleng pelan. Bisa habis dirinya oleh Arsa jika gagal membawa Queen pulang. Devano langsung mengangkat tubuh ramping Queen dan menyandangnya di bahunya seperti menyandang karung beras.

"Dev... turunkan aku!. Aku bisa jalan sendiri," teriak Queen memukuli punggung Devano.

Devano memasukan Queen ke dalam mobilnya lalu menutup pintu mobil dengan cepat. Ia memakai kembali kaca mata hitamnya lalu membuka pintu mobilnya dan masuk kedalam mobil, duduk dibalik kemudi.

"Aku bagaimana?," teriak Diva berlari keluar dari Villa.

Devano menunjuk mobil yang ada dibelakang di kendarai oleh anak buahnya.

"Terimakasih," ucap Diva segera berlari menuju mobil yang dimaksud Devano.

***

Malam menjelang, Arsa baru saja kembali dari perusahaan. Ia tidak melihat keberadaan Mahira di lantai tiga. Entah kemana perempuan itu saat ini, ia memeriksa kamar yang ditempati Mahira terlihat kosong. Arsa mengerutkan keningnya, kemana lagi perempuan itu.

Arsa memasuki kamarnya lalu mengambil laptopnya memeriksa cctv. Dan ia dikejutkan dengan Mahira yang keluar dari markas ini. Kemana lagi perempuan itu?, kabur lagi darinya kah?.

"Aku memberikanmu kebebasan disini bukan berarti kamu seenaknya keluar masuk dari tempat ini," gumam Arsa mengepalkan kedua tangannya. Mahira kembali kabur entah ke mana.

...****************...

Maaf ya baru up, author sedikit ada kesibukan. Mohon maaf untuk keterlambatannya

1
partini
kalau hamil dia ga mau ya urus sendiri aja, ku rasa dia dah ga bisa jauh darimu cuma gengsi orang nya
partini
terus ngapain aja selama itu
partini
masa di ikutin curut Arsa ga tau ga lucu secara dia tuh wow Banggt ,, ini Kunti minta di rajam
partini
👍👍👍👍👍
partini
biarpun mereka berdua saling sepakat,,tapi Terasa bukan suami istri macam cari pelampiasan sex
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
jangan lama" Thor kaya gini,biar rasanya cepat bucin pingin lihat mafia dingin bucin
Novi Zoviza: insyaallah dua bab kak hari ini. ditunggu saja
total 1 replies
partini
satu Minggu ,eheleh mana tahan dia
Umiie'ne Naza
blm mengerti, bukane arsa mencintai Mahira knp tiba " blm mencintai
Umiie'ne Naza
tor, novel orang tua nya arsa apa ya, kaya nya pernah baca tp lupa
partini
good 👍👍👍
Novi Zoviza: terimakasih kk sudah mampir
total 1 replies
wo te
tdi pagi hrus nya kak🤭🤭
partini
maraton baca
Retno Harningsih
up
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
apa davino suka sama Queen ya,,tapi engga apa" si
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
lucky anaknya mars sama ana kan Thor,,?

klau Ibra aku tau anknya Teo , klau si kembar anaknya daveena sama Adi
Novi Zoviza: iya kak
total 1 replies
wo te
tatapan apa tangan kak ??
wo te
posisi ko jadi polisi kak 😁😁🙏🙏
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
asyik pling suka tentang mafia
Novi Zoviza: terimakasih kk sudah setia menantikan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!