Reinkarnasi kedalam donghua soul land setelah mengalami kecelakaan misterius. sistem menghidupkannya kembali, memberi pilihan apakah ia ingin alur seperti asli atau di rubah sesuka hati, tanpa berpikir dua kali ia langsung memilih untuk merubah alur. menamai dirinya sebagai na jaegyeon. bukan novel terjemahan!!.
"Dewa? omong kosong aku akan jadi kaisar iblis!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natelashura7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10 Rahasia xiao wu
Na jaegyeon terbang melewati beberapa pepohonan star dou, ia meniru roh pelindung flender yaitu roh burung hantu, sayap berwarna ungu mengepak di punggung nya. Matanya menyala merah menyusuri baik-baik hutan belantara itu, Man Faced Demon Spider terlihat dalam pandangannya.
Laba-laba berwajah manusia meruang merasakan kehadiran seseorang. Kemampuan utamanya adalah racun, bahkan benangnya juga memiliki racun mematikan yang bersifat korosif. Na Jaegyeon mendarat perlahan di atas dahan besar sebuah pohon, tubuhnya setengah berjongkok dengan mata menyala merah, menatap makhluk mengerikan di bawahnya. Man Faced Demon Spider berukuran besar itu berdiri di antara akar-akar pepohonan raksasa, wajahnya yang menyerupai manusia menoleh ke sekeliling dengan ekspresi menyeramkan.
"Akhirnya aku menemukan mu, wajah jelek" ucap Na jaegyeon.
Man Faced Demon Spider mengangkat dua kaki depannya dan meraung, seperti merasa terancam oleh aura yang Na Jaegyeon pancarkan. Racun hijau pekat menetes dari taring-taringnya, dan bulu-bulu hitam di tubuhnya berdiri. Beberapa helai benang dilontarkan dengan kecepatan tinggi, membentuk jaring mematikan yang mengandung racun korosif.
Dengan tenang, Jaegyeon mengepakkan sayap ungunya dan melesat ke samping, menghindari benang racun itu hanya dengan selisih sepersekian detik. Suara ledakan kecil terdengar saat benang-benang itu mengenai batang pohon dan membuatnya larut, terbakar oleh racun.
"Seranganku harus cukup kuat untuk menjatuhkannya dalam satu gebrakan... kalau tidak, racunnya bisa merepotkan" ucap Na jaegyeon melihat musuhnya.
Ia menghilang dari tempatnya berdiri, muncul kembali di atas kepala laba-laba itu seperti kilatan cahaya. Man Faced Demon Spider mencoba melompat mundur, namun terlambat. Tinju Jaegyeon menghantam langsung bagian punggung makhluk itu, dan seketika petir merah menyebar bagaikan urat nadi menyetrum seluruh tubuhnya. Man Faced Demon Spider meraung keras, tubuhnya menggeliat keras sebelum terjatuh, lumpuh, dan akhirnya diam tak bergerak. Tanah di sekitarnya menghitam akibat sengatan listrik.
"Tebas" ucap Na jaegyeon menunjukkan delapan kaki man faced demon.
Selesai mengatakannya, tebasan tak terlihat memotong seluruh kaki man faced demon spider. Dalam sekejap, delapan kaki Man Faced Demon Spider terpotong rapi, jatuh berserakan di tanah dengan suara gemeretak mengerikan. Darah gelap bercampur racun kental menetes dari bekas potongan, menguap perlahan akibat sisa listrik merah yang masih menjalar di tubuh makhluk itu.
Tubuh raksasa laba-laba berwajah manusia itu menggeliat satu kali terakhir, sebelum benar-benar membeku dalam kematian yang mengerikan. Ia membawa mayat dari monster roh itu ke tempat teman-temannya berada, menjatuhkan tepat di depan meng yiran dan Chao Tianxiang.
"Kompensasi mu, tapi aku ambil tulang roh nya" ucap na jaegyeon mengengam tulang roh tubuh yang berwarna ungu penuh racun.
Meng Yiran mundur setengah langkah saat melihat tubuh Man Faced Demon Spider dijatuhkan tepat di hadapannya. Aura mematikan dari sisa racun laba-laba itu masih begitu terasa, membuat udara di sekitarnya seperti menebal. Matanya menatap tubuh menghitam yang masih mengeluarkan uap tipis karena bekas sengatan listrik, lalu bergeser ke tulang roh berwarna ungu gelap yang berdenyut pelan di tangan Na Jaegyeon terlihat seolah hidup.
Meng Yiran menggertakkan giginya, namun tak berkata apa-apa. Ia tahu aturan dunia roh: siapa yang membunuh, dia yang berhak. Dan Jaegyeon bukan hanya membunuh, dia melakukannya dengan cara yang menunjukkan superioritas mutlak.
"Terima kasih…" ucap Meng Yiran pada akhirnya, suaranya berat menahan gengsi. "Cincin ini cukup untukku" Lanjutnya melihat mayat dari monster roh Laba-laba manusia.
"Ayo pergi" ucap Na jaegyeon pada teman dan gurunya.
"Baiklah ayo kembali ke akademi" ujar Zhao wuji menepuk dadanya sekali.
"Jaegyeon untuk apa tulang roh itu?" Tanya zhu zhuqing sedikit penasaran.
"Kau akan tahu nanti, tapi untuk sekarang ini masih sebatas rahasia" Jawab Na jaegyeon menggoda.
"Dasar pelit" Balas ning rongrong masuk ke pembicaraan.
Na jaegyeon melirik ke arah xiao wu, meskipun nampak biasa saja tapi ada satu rahasia yang hanya na jaegyeon tau saat ini. Tiba-tiba saja na jaegyeon menghentikan langkahnya, berakting seperti melupakan sesuatu dan mengosok lehernya untuk menambah keyakinan.
"Aku melupakan sesuatu" ucap na jaegyeon.
"Hah?" Tanya Dai mubai.
"Aku akan pergi mengambilnya, xiao wu bantu aku" ucap na jaegyeon mengajak.
"B-baik" balas xiao wu terkejut.
"Jangan lama-lama, kami akan menunggu kalian didepan gerbang" ujar Zhao wuji.
na jaegyeon dan xiao wu menghilang dari pandangan mereka setelah mengatakan hal itu. Xiao wu nampak memandang sekitar, mewaspadai pergerakan sesuatu dan nampak sedikit gelisah meksipun ia sangat pandai menutupinya saat ini. Mereka berdua berjalan berdampingan.
"Xiao wu, kau hewan roh 100.000 tahun yang berevolusi menjadi manusia bukan" ucap na jaegyeon tiba-tiba.
Langkah Xiao Wu langsung terhenti.
Dedaunan hutan Star Dou bergoyang pelan ditiup angin, dan suara burung roh terdengar samar dari kejauhan, namun di antara mereka hanya keheningan. Mata Xiao Wu membulat sedikit, dan tubuhnya menegang, seolah waktu berhenti sesaat di sekitarnya.
"A... apa maksudmu..." ucap xiao wu pelan, suaranya bergetar.
"Aku punya mata yang bagus sehingga bisa membedakan aliran energi roh. Roh pelindung kelinci tulang lunak mu terlalu murni, jadi kupikir kamu pasti hewan roh yang berevolusi" jawab Na jaegyeon memberitahu.
Xiao Wu menunduk, menggigit bibirnya. Napasnya mulai tak teratur. Matanya sedikit berkaca. Langkahnya mundur kebelakang, hewan roh 100.000 tahun sangat langka, mereka ada incaran orang-orang kuat untuk mendapatkan cincin berwarna merah.
"Kalau begitu… kau akan memberitahu mereka?" tanya xiao wu nyaris berbisik, nada suara yang sangat jarang terdengar dari dirinya yang biasanya ceria dan blak-blakan.
"Tidak. Selama kau tidak mengancam siapa pun, dan selama kau tidak memaksa diri untuk menjadi sesuatu yang bukan dirimu, aku akan menjaga rahasiamu," jawab na jaegyeon tegas namun lembut. "Lagipula bukannya teman mu sedang mengawasi kita, keluarlah!. Aura kuat mu begitu terasa" Lanjutnya menyuruh.
Tak berselang lama dari balik pepohonan besar muncul gorila besar yang menyeramkan. Dia bernama titan salah satu penguasa hutan star dou, juga merupakan teman dekat dari Xiao wu, mereka sama-sama hewan roh 100.000 tahun, namun titan enggan berevolusi karena dampaknya adalah penurunan kekuatan drastis. Tatapannya tajam, penuh kewaspadaan dan ancaman, langsung tertuju pada Na Jaegyeon. Meskipun mengintimidasi, Jaegyeon hanya berdiri tenang, tak sedikit pun bergerak mundur.
“Dia... tahu?” batin er ming dalam bentuk transmisi roh, dalam dan berat, langsung menyasar ke pikiran Xiao Wu.
"Tapi dia tidak bermaksud jahat… dia berjanji akan merahasiakannya" Balas Xiao wu menganggukkan kepalanya.
Titan er ming mendengus pelan, kemudian memandangi Jaegyeon lebih lama, seolah menimbang apakah pria muda itu pantas dipercaya. er ming memandang tajam.
"Aku akan membiarkanmu hidup karena Xiao Wu percaya padamu. Tapi jika suatu hari kau mengkhianatinya, tak peduli seberapa kuat kau tumbuh… aku akan memburumu" ujar er ming berat, menggema seperti gemuruh petir dari dalam dada.
“Aku mengerti,” balas Na Jaegyeon tanpa gentar. “Dan jika hari itu datang… aku tidak akan lari.” lanjutnya santai.
