NovelToon NovelToon
Pernikahan Murid SMA

Pernikahan Murid SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Nikahmuda
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini hanya cerita karangan semata. Semoga bermanfaat.

Ini kisah cinta Viola Armada dan Yuko Eraser. Di lengkapi dengan misteri di balik kematian Lazio Eraser, Daddy nya Yuko Eraser.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Satu minggu.

Yuko menatap kepergian Viola dengan sedih. Sudah satu minggu ini Viola seperti menjauh darinya. Entah apa salahnya membuat Viola sampai berubah menjaga jarak seperti itu.

Yuko sedih karena tanpa alasan yang jelas Viola bersikap seperti sekarang ini. Yuko mengacak rambutnya frustasi. Yuko menuju parkiran sekolah dan melajukan motornya mengikuti motor Viola.

Dijalan sini, Viola tidak fokus menyetir, pikirannya terus tertuju pada Yuko. Viola menggetok pelan sisi kepalanya agar bayangan wajah Yuko yang ganteng menyingkir.

Tidak butuh waktu lama, Viola sampai didepan apartemennya, disana sudah ada Papa dan Mama yang berdiri didepan pintu dengan pakaian yang rapih.

"Papa sama Mama mau pergi?" Viola turun dari motor dan mencium punggung tangan Mama dan Papa.

"Mau keluar bentar, Vi. Mau ikut?" Victor menawari.

"Emangnya boleh?" kedua mata Viola berbinar, dia memang jarang bepergian dikota ini. Alasannya karena tidak ingin hidup boros, takut pengeluaran Papa terlalu banyak.

"Boleh, dong. Ya sudah sana ganti baju dulu, Mama sama Papa tunggu disini," seru Sera.

"Siap, Ma!" Viola masuk apartemen dengan tergesa, dia berlari ke kamarnya dan mengganti bajunya.

Di luar sini, Yuko menghentikan motor sedikit jauh dari apartemen Viola. Ingin menghampiri ke sana tapi takut Viola semakin menjaga jarak. Yuko mendesah pelan, dia menekuk kedua tangan di pinggang, hanya bisa menunggu Viola keluar dan mengajaknya bicara empat mata.

"Enggak mau tau, pokoknya aku harus tahu alasan Viola nge.jauhi aku,"

Dan di depan apartemen sini Victor menatap jam tangan di lengan kirinya. "Ma, apa kita pindahkan Viola ke Indo saja ya, perasaan aku kurang tenang dia berteman sama Yuko di sini. Bukan apa-apa, aku takut saja kalau Viola di apa-apain sama dia."

"Di apa-apain gimana? Yuko kelihatan baik kok, Pa. Jangan khawatir deh," kata Sera.

"Ma, Pa. Aku sudah siap, ayo berangkat!" Viola muncul di tengah-tengah antara Victor dan Sera. Mereka bertiga akhirnya pergi ke suatu tempat menggunakan mobil yang sudah di sewa oleh Victor.

Di sini, Yuko yang tidak jauh dari apartemen mendesah kesal melihat Viola masuk ke dalam mobil bersama mama dan papanya. Harapan untuk bicara empat mata dengan Viola gagal.

Yuko mendengus melihat mobil orang tua Viola lewat di depan motornya. "Pokoknya aku harus ketemu Viola. Aku harus tanya kenapa dia menjauhi aku seminggu ini," Yuko menyalakan motor dan mengikuti mobil Om Victor dari jarak yang sedikit berjarak.

Di dalam mobil sini Victor yang tengah mengemudi menajamkan penglihatan saat motor putih milik Yuko terlihat di kaca spion sebelah kanan. Victor menoleh kaca spion di depan sana. Viola terlihat melamun, Victor menebak jika Yuko dan Viola sepertinya tengah ada masalah.

"Bagus lah. Mereka tidak perlu berteman lagi." ucap Victor dalam hati.

"Awas, Pa!"

Brakkk

"Arghhh!"

Victor terkejut dan mengerem mendadak. Lalu di belakang sana seperti ada yang menabrak mobilnya. Victor menatap Sera yang tadi berteriak dan membuatnya ngerem mendadak. "Ada apa sih, Ma?"

Sera tidak langsung menjawab dia menekan dadanya yang berdebar. Dan Viola yang ada di belakang juga tidak kalah kaget karena Papa mengerem mendadak, lalu di belakang sini Viola sangat terasa ada yang menabrak mobil Papa.

"Iya, Ma. Di luar sampai ada yang menabrak mobil ini,"

"Maaf, Viola, Papa. Tadi aku melihat ada orang menyebrang tiba-tiba dan nyaris tertabrak mobil kita," aku Sera.

Di belakang mobil Victor sini, Yuko bangun dan meminggirkan motornya yang roboh di jalanan. Telapak tangan dan siku sebelah kanan yang baret dan sedikit mengeluarkan darah tidak dia gubris. Yuko memilih menghampiri mobil Om Victor yang bagian belakangnya rusak karena tadi dia tabrak.

Yuko mengetuk kaca mobil. Hanya dua menit Om Victor sudah membukanya. "Maaf Om, tadi aku engggak sengaja nabrak mobil Om, karena aku enggak tahu Om mau gerem mendadak," aku Yuko.

Victor menatap mobil bagian belakangnya sekilas lalu menatap Yuko lagi. "Tidak papa. Nanti bisa di perbaiki."

"Tulis nomor rekening Om di sini, nanti biar Mommy aku yang..."

"Tidak usah repot, paling cuma dikit. Permisi," Victor menutup kaca mobil dan kembali melajukan mobilnya, meninggalkan Yuko yang hatinya tiba-tiba mencelos.

"Om Victor kenapa dingin banget?" Yuko menatap kepergian mobil om Victor yang bagian belakangnya pecah-pecah. "Viola sama Om Victor kenapa? Apa salah ku?"

Yuko berjalan menuju motornya, dia pergi untuk pulang ke rumah. Begitu sampai dirumah,Yuko langsung menuju kamarnya. Menjatuhkan badan di atas tempat tidur setelah melempar tas ke sembarang arah.

Yuko mengambil ponsel disaku celana dan mengirim pesan pada Viola.

...----------------...

Klunting

Didalam sebuah ruangan, Viola mengambil ponselnya yang berdenting. Dia mendengus melihat nama Yuko yang mengiriminya pesan.

"Kamu sudah menjuhi Yuko?" Victor menatap Viola yang terlihat sebal setelah menatap ponselnya.

Viola menaruh ponsel dimeja, tepat disebelah piring kentang goreng. "Sudah," Viola mengambil satu kentang goreng dan memakannya tidak selera.

Sera yang memperhatikan interaksi suami dan anaknya hanya bisa pasrah. Sebenarnya dia kurang setuju suami melarang Viola dekat dengan Yuko. Tapi Sera tidak bisa membantah, Sera tidak ingin menanggung resiko jika sampai salah langkah karena tidak menurut apa kata suami.

Victor meneguk kopi putih pesanannnya, lalu menusuk kue basah, memakannya dengan pikiran yang melanglang buana. Melihat ekspresi Viola yang seperti tidak memiliki semangat, Victor sedikit merasa bersalah. Tapi...

"Viola, jujur sama Papa kalau kamu keberatan dengan perintah Papa."

Sera dan Viola menatap Victor dengan tatapan berbeda. Viola menatap dengan rasa yang berbagai macam rasa, sedangkan Sera berharap suaminya ini memahami perasaan Viola. Sera tahu jika Viola sepertinya tertekan.

"Enggak kok, Pa." Viola nyengir, meneguk jus alpukat setelah kentang gorengnya habis.

"Jangan berbohong,"

"Jujur aku, Pa." Viola mengangkat dua jari membentuk huruf V disisi telinga. "Aku mana berani bohong ke Papa dan Mama,"

"Bagus. Tapi kamu nggak pintar sembunyiin kebohongan. Papa tahu kamu nggak punya semangat hidup dari tadi bahkan dari beberapa hari kemarin,"

Viola mendesah pelan, Viola tidak tahu harus bagaimana. Kenyataannya dirinya memang tidak bisa menyembunyikan perasaannya yang sedang gelisah, dan selalu kebayang wajah gantengnya Yuko. Viola... kangen.

"Maaf, Pa. Viola memang belum bisa menuruti kemauan Papa. jujur saja aku enggak rela kalau harus kehilangan teman sehangat Yuko, Viola minta maaf, Pa," Viola menunduk, dia tahu dirinya salah telah mengatakan ini pada Papa. Tapi hatinya gak bisa dibohongi.

Victor terdiam. Haruskah membiarkan Viola kembali dekat dengan Yuko?

1
Muhammad khusna ghoiriza
nggak jahat tapi hebat
Muhammad khusna ghoiriza
Semangat kak
Cakrawala: iya. kamu juga.
total 1 replies
Muhammad khusna ghoiriza
lanjutankan
Baby Mochii Vell Cacaa 🐤
Halloooooooooooo
anggita
like👍 2☝☝iklan 🌹bunga.
Abu Yub
Semangat/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Abu Yub
lanjut dek/Pray/
Cakrawala: oke..............
total 1 replies
Abu Yub
ngak kok
Abu Yub
oke
Abu Yub
mata merah karena benar dia hantu
Abu Yub
tak ada kata maaf
Abu Yub
berlutut
Abu Yub
Hantu kok nangis
Abu Yub
Jeritan terdengar
Abu Yub
Mengelengkan kepanya
Abu Yub
Aku
Abu Yub
Jadi
Abu Yub
Bengis jadi ganas
Abu Yub
Oh, aku dady mu iya
Rizauanteng
ayoooo semangatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!