NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Suamiku

Mengejar Cinta Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: sopiakim

Zely Quenby, seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan. ia hanya seorang karyawan biasa disana. sudah lama ia memiliki perasaan cinta pada Boss nya yang bernama lengkap Alka farwis gunanda. Hingga timbul lah tekad nya untuk mendapatkan Alka bagaimana pun itu. meskipun terkadang ia harus menahan rasa sakit karena mencintai seorang diri.

bagaimana yah keseruan kisah antara Alka si bos galak dan crewet dengan gadis bermulut lembek itu?

pantengin terus yah, dan jangan lupa untuk tekan favorit biar bisa ngikutin cerita nya😍.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sopiakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6.Pertemuan

🍄🍄Aku tau aku bukanlah orang yang pantas untuk mu, tapi percayalah saat kamu mencoba untuk mulai menerima Maka kekurangan itu tak akan terlihat 🍄🍄

Zely hanya bisa diam saja seharian di dalam kamar. Menunggu instruksi dari Ren karena ia sungguh tak ingin gegabah dalam bersikap ia takut akan membahayakan karir Alka. Dan memang hanya Ren yang bisa ia andalkan saat ini, ia sangat minim dalam pengetahuan seperti ini. Bagaimana jika dia mencoba bertindak maka ia akan semakin memperkeruh keadaan.

Sejak tadi menejer jefri sudah berkali-kali menghubungi nya namun ia tak berani untuk mengangkatnya. Sejak tadi ia tak pernah mendapatkan panggilan dari Ren bahkan sudah sampai sore hari kini, ia hanya diam saja di dalam kamar sembari melihat banyak sekali berita tentang ia dan Alka yang beredar di sosial media juga website khusus perusahaan mereka.

Banyak sekali ragam cerita tentang mereka, berbagai jenis spekulasi tentang perjalanan cinta mereka yang sudah pasti fiktif belaka dan merupakan karangan juga dugaan dari para wartawan.

"Yatuhan kenapa bisa seperti ini hanya dengan satu malam? Aku sungguh tidak menginginkan ini terjadi, jujur saja. Aku takut dan aku sungguh tidak tau harus bagaimana nantinya. " Gumam zely pusing tujuh keliling karena memikirkan masalah ini. Jujur saja ia memang sangat ingin bersama dengan Alka namun bukan begini caranya, ia sama sekali tidak ingin hal ini terjadi.

Suara ketukan dari arah luar membuat Zely kaget dan hampir jantungan. Ia benar-benar sangat mudah kaget dan was-was kini karena memikirkan bagaimana ia akan bertindak kedepannya. Ia seperti seorang buronan saja begitu mudah takut dan ia tidak ingin beberapa masalah lain datang lagi.

"Si,, siapa? " Tanya zely pelan dan ragu.

"Siapa lagi kalau bukan ibu? Sedang apa kamu disana seharian? Cepat keluar dan lihat televisi. Ada apa sebenarnya dengan mu? Apa hubungan mu dengan laki-laki itu? Cepat keluar dan berbicara dengan ku. "

Zely semakin kalap karena ibunya bahkan sudah tau dengan berita itu. Ini akan lebih merepotkan jika ibunya sampai tau. Ia sama sekali tidak takut dengan rasa percaya ibunya ia hannya takut ibunya akan semakin memperkeruh keadaan.

"Itu tidak benar sama sekali tidak usah hiraukan itu bu. Aku baik-baik saja jadi tidak usah khawatir. " Zely mencoba untuk tetap tenang dan bersikap seolah itu bukanlah apa-apa.

"Siapa yang khawatir terhadap mu? Ibu hanya ingin tau apakah benar kamu dan laki-laki itu punya hubungan bahkan sudah merencanakan pernikahan? Wahh kamu bahkan lebih hebat yah dibanding ibu. Ternyata kamu memang keturunan ibu hahaha. " Ledek ibunya dari luar kamar.

Zely hanya bisa diam meremas baju yang ia kenakan. Sudah sering ia beradu argumen dengan ibunya itu tapi tetap saja saat ibunya mengaitkan ia dengan masa lalu ibunya ia masih merasakan rasa sakit itu. Bagaimana bisa ia berkata seperti itu kepada putrinya sendiri, seharusnya disaat seperti ini ia mengkhawatirkan bagaimana perasaan Zely apakah gadis itu khawatir dan cemas atau bahkan ketakutan. Karena hanya ibunya lah tempat ia untuk bersandar namun ia sudah dari dulu kehilangan peran itu sebagai seorang ibu.

"Sudahlah aku mau tidur, jangan ganggu aku dulu. " Teriak zely lalu menaiki tempat tidur.

Hatinya masih saja tak tenang karena terus saja menunggu panggilan dari Ren untuk melakukan apa langkah yang harus ia ambil kini.

Tiba-tiba saja panggilan masuk dan dengan cepat ia mengangkat panggilan itu karena itu adalah panggilan dari Ren.

"Baik Pak, saya tunggu di alamat yang sudah bapak sebutkan tadi. " Zely sangat khawatir dan bingung harus bagaimana. Tapi dengan gerakan cepat ia berkemas dan membuka pintu kamar nya hendak keluar.

"Mau kemana kamu? " Tanya ibunya yang sedang duduk sembari menonton televisi itu.

"Aku ada urusan sebentar. " Zely memilih pergi lebih cepat sebelum ibunya meminta untuk ikut.

Ia benar-benar buru-buru menuju alamat yang sudah ren kirimkan tadi.

"Semoga ada jalan keluar. " Gumamnya dengan pelan. Hatinya was-was dan cemas berharap segala sesuatu dan masalah yang saat ini ia hadapi juga Alka hadapi segera berakhir. Ia benar-benar kapok dan tidak akan lagi melakukan hal-hal seperti itu, ia tidak ingin mengganggu kehidupan Alka dan ia seharusnya dari dulu sadar diri.

Zely berjalan pelan saat dua orang ber jas menyambut nya dan membawanya menuju sebuah ruangan yang mungkin itu adalah ruangan Ren. Walaupun ia sebenarnya canggung dan takut ia harus secepatnya menyelesaikan masalah ini.

"Apakah ini ruangan pak Ren? " Tanya Zely pelan pada laki-laki yang saat ini sedang Mengawalnya itu.

"Silahkan masuk nona, nanti nona akan tau sendiri. " Gumam mereka berlalu setelah mengatakan itu. Apa salahnya mengiyakan hal itu setidaknya untuk mengusir kecanggungan Zely.

Dengan pelan Zely membuka knop pintu dan masuk dengan perlahan karena masih takut-takut. Jantung nya terpacu tanpa sebab bahkan belum bertemu dengan Ren ia sudah diserang rasa takut. Padahal itu bukanlah kesalahan nya ia juga termasuk kedalam kategori korban namun karena ia memang tidak berdaya maka ia sudah pasti oknum yang akan merugi.

Ia duduk dikursi sembari menunggu kedatangan Ren yang telah menetapkan janji itu. Selama menunggu ia tidak hentinya merasa cemas tanpa sebab. Berbagai macam pikiran dan juga kekhawatiran muncul dalam benaknya, bagaimana jika ia dikambinghitamkan dan seluruh kesalahan dilimpahkan kepadanya?.

Selang beberapa waktu pintu terdengar sedang dibuka dari luar dan jantung Zely bahkan seperti sedang bermain rollercoaster saja karena melihat yang datang itu bukanlah Ren melainkan laki-laki yang terjebak isu dengan nya itu. Yah! Itu adalah Alka boss yang ia Incar sejak lama dan kini bahkan diberitakan akan menikah dengan dirinya.

Tubuh Zely terasa sangat kaku bahkan untuk sekedar bergerak, ia hanya bisa menunduk saja karena tak tau harus berbuat apa kini?. Membayangkan bertemu dengan Ren saja ia sudah mau pingsan namun kini ia malah berhadapan langsung dengan Alka laki-laki yang benar-benar sangat ia tidak ingin jumpai saat ini. Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana dan semakin tidak bisa berkutik lagi.

"Kemana pak Ren? Kenapa ia tak ikut masuk juga?. " Batin zely bingung dan was-was secara bersamaan.

"Khem, kenapa hanya menunduk? " Tiba-tiba saja suara bariton milik Alka membuat ia langsung mengangkat wajahnya namun masih tak berani beradu tatap dengan Alka. Ia menatap kearah lain dengan canggung, baru kali ini ia benar-benar berbicara langsung dengan Alka dan hanya ada mereka berdua disana. Kemarin mereka hanya bercakap secara tidak langsung dan Alka benar-benar mengabaikan nya.

"Ren sudah menjelaskan semuanya pada saya. Tapi sampai kini saya masih saja bingung dengan alasan sebenarnya kenapa kamu bisa berada disana. Apapun alasan mu itu karena sudah terlanjur seperti ini kamu harus bertanggungjawab untuk kebaikan bersama. " Alka dengan wajah datar bahkan ia tak melihat gadis dihadapannya yang sudah meremas bajunya dengan pelan karena sedikit gugup.

Zely bisa merasakan kalau Alka benar-benar bijak, ia tidak menyalahkan sepenuhnya gadis itu. Walaupun terkesan sedikit menyebalkan namun Zely bisa faham bagaimana perasaan Alka dan juga rasa penasaran nya.

"Bagaimana saya bisa membantu bapak? " Tanya zely dengan nada senormal mungkin. Ia akan mencoba untuk mengikuti saran Ren untuk tidak ingin terlihat lemah dihadapan Alka kalau bisa ia harus lebih berani dan jangan mau kalah argumen dengan laki-laki dihadapan nya itu.

"Menurut mu bagaimana lagi kamu bisa membantu saya? Apa yang diberitakan itu kita harus melaksanakannya. "

Jantung zely sungguh sudah tak aman kini. Ia benar-benar akan menikah dengan Alka? Mimpi apa dia? Apa laki-laki itu sungguh-sungguh dengan ucapannya? Pernikahan bukanlah hal yang mudah untuk diputuskan dalam satu malam. Dan Alka mengatakan untuk mereka mewujudkan nya?.

"Baiklah kalau itu yang bapak mau, saya sungguh tidak masalah dengan itu. " Zely dengan senyuman seolah olah ia sungguh tak keberatan dengan itu. Padahal sebenarnya ia sungguh ingin pingsan saat ini. Ia tak tahu lagi harus berekspresi seperti apa karena ia masih terlanjur kebingungan.

Ia sungguh sangat malu untuk menjadi tidak tahu malu seperti itu dihadapan laki-laki yang sudah lama ia sukai itu. Tapi ini semua demi karir Alka. Ia rela menjadi gadis rendahan yang begitu mudah untuk menyetujui hal itu.

Alka memicing melihat kearah Zely sejak tadi mereka berbincang baru kali ini ia melihat kearah gadis itu, ia sungguh kaget dari mana asalnya gadis tidak tau diri itu? Kenapa sangat mudah untuk menyanggupi permintaan alka. Setidaknya ia harus menolak untuk sekedar jual mahal. Namun, mungkin dikasih percuma saja ia tak akan berharga sama sekali. Bagaimana Alka tidak kaget, Alka mengajaknya untuk menikah dan ia dengan cepat setuju padahal mereka sama-sama tidak saling mengenal.

"Wahhh, saya lihat kamu sungguh sangat ingin yah menikah dengan saya? Jangan jangan ini adalah rencana kamu? " Curiga alka dengan wajah tidak suka. Awalnya ia mencoba untuk berpikir positif namun karena melihat sikap Zely ia benar-benar menilai buruk gadis itu.

Zely kembali memasang wajah tak tahu malu itu "Terserah bapak ingin beranggapan apapun tentang saya, tapi satu hal yang bapak harus tahu kalau saat ini Karir bapak ada ditangan saya. " Zely dengan sekuat tenaga menahan gejolak hatinya yang menolak untuk bersikap seperti itu. Ia benar-benar malu untuk tidak tahu malu seperti itu tapi sudahlah mungkin ia memang harus bersikap seperti itu untuk bertahan hidup.

Alka hanya diam saja tersenyum tidak suka karena mendapatkan ancam halus dari gadis dihadapan nya itu. Semakin membuat ia tidak suka dan menambah nilai minus bagi Zely.

"Baiklah saya sih tidak masalah jika hanya menikahimu, hanya saja ingat ini baik-baik kalau kamu hanya sebuah alat untuk memperbaiki masalah itu. Jangan harap ada hubungan lebih dari itu, jangan banyak bermimpi karena orang seperti mu tidak pantas untuk banyak bermimpi. "Alka sudah terlanjur tidak suka melihat gadis dihadapannya itu.

" Kita lihat saja nanti. "Smirk zely tersenyum hingga Alka lagi-lagi sedikit geram.

Jujur saja Alka benar-benar tidak suka dengan sosok Zely, gadis itu benar-benar seperti sebuah Boomerang untuk nya. Ia merasa kedepannya ia akan kerepotan dengan perilaku gadis itu.

"Untuk saat ini kamu harus ikut saya untuk bertemu dengan mamah dirumah." Alka melihat kearah zely dari atas sampai kebawah dengan tatapan sedikit mengejek karena ia juga kaget darimana asalnya gadis lusuh ini?.

Zely hanya mengangguk saja dengan hati yang sangat tak karuan karena takut. Untuk berhadapan dengan Alka saja ia sudah tak kuasa bagaimana lagi jika harus bertemu dengan keluarga Alka?.

"Tapi kamu harus dipermak dulu. Bagaimana mungkin kamu akan bertemu dengan keluarga saya dengan penampilan seperti itu? " Ledek Alka karena melihat penampilan Zely yang sangat biasa itu.

Hanya mengenakan celana kulot dan baju atasan sederhana. Benar-benar terlihat lusuh karena dimana-mana orang saat ini sudah tampil modis juga trendy.

Zely menggeleng karena ia tak suka jika orang lain menghina style yg ia pakai. Memang ia hanya mampu bergaya seperti itu. Mau bagaimana lagi? Selama ini gaji yang ia Terima dari perusahaan habis untuk ibunya yang sangat Boros itu dan ia tabung sebagian.

"Memang nya kenapa dengan gaya saya pak? Yah beginilah saya. Saya tidak ingin bergaya mewah saat harus meminjam uang disana sini. Bapak kan pendidikan nya sangat tinggi kenapa tidak bisa bijak dalam menjaga mulut dan sikap? " Zely tak ingin Alka semena-mena berpikir tentang nya.

"Buset, ini cewek ngomongnya kane banget. Memang bener sih. " Batin Alka kaget karena ternyata Zely juga memiliki pendirian sendiri. Dan Alka juga setuju dengan ucapan nya itu.

"Yasudah terserah kamu saja, saya mengatakan nya hanya untuk kebaikan kamu saja. Kalau tidak mau dibantu yasudah. " Alka keluar dari ruangan itu diikuti oleh zely dengan pelan dan sedikit menunduk namun jika Alka berbalik ia akan bangkit dan melihat lurus ke depan.

Ia Sungguh sangat gugup kini. Apa keluarga nya Alka akan berperilaku sama dengan Alka? Atau bahkan lebih parah lagi?. Berbagai macam isi pikiran Zely beradu dan mencoba untuk tetap tenang.

Ini sungguh sangat jauh dari prediksi zely. Ia tak tau kalau dalam satu malam kini semua sudah berubah dan ia sungguh tak percaya akan memiliki hubungan dengan Alka bahkan kini hampir menjadi pasangan suami istri.

Walaupun sebenarnya ia sangat ingin mundur namun ia mencoba untuk bersyukur karena hanya ini satu-satunya jalan nya untuk memperbaiki masa depan dan bersama dengan Alka. Baginya tak apa dijalani saja dulu kalau tidak sanggup maka ia harus mencoba untuk tetap bertahan karena melihat Alka saja ia sudah sangat senang.

...🍄🍄Berlanjut🍄🍄...

Waduhh ngk nyangka aja mereka bakal nikah padahal ngk pernah ngomong dan cuma jumpa satu kali🙃

Jangan lupa yah like, komen dan vote🌺

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!