NovelToon NovelToon
Suami Satpamku Ternyata Miliarder

Suami Satpamku Ternyata Miliarder

Status: tamat
Genre:Romantis / Reinkarnasi / Balas Dendam / CEO / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Ayuna Sekar, gadis yatim piatu yang tulus dan pekerja keras, dikhianati oleh tunangannya sendiri—pria yang selama ini ia biayai hidup dan kuliahnya. Di hari pernikahan yang seharusnya menjadi hari bahagianya, ia justru dipermalukan dan dihina hingga mengalami serangan jantung.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua—kembali tiga hari sebelum hari itu. Kali ini, Ayuna membalikkan takdir. Ia membatalkan pernikahan dan nekat menikahi seorang satpam tampan bernama Arjuna.

Tanpa ia tahu, Arjuna adalah seorang miliarder yang menyamar. Pernikahan sederhana mereka penuh tawa, cinta, dan kejutan. Dan Ayuna akan membuktikan bahwa cinta sejati tak pernah butuh harta... tapi hati yang setia.

Ayo ikuti keseruan ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Dua hari setelah kunjungan mengejutkan dari Maria dan Vina, Ayuna dan Arjuna melakukan perjalanan ke Bandung. Kali ini bukan untuk liburan, bukan untuk menyamar, tapi untuk mengungkap kebenaran—tentang keluarga, tentang masa lalu, dan tentang warisan yang seharusnya menjadi milik Ayuna.

Mobil berhenti di depan rumah besar bercat putih gading dengan pilar tinggi dan pagar besi tempa. Di bagian depan tertulis dengan huruf emas:

"Rumah Warisan Cempaka"

Ayuna memandangi rumah itu dalam diam. Sebagian dirinya merasa asing, namun ada bagian kecil dari hatinya yang hangat, seperti menemukan kembali sesuatu yang pernah hilang.

“Ini rumah ayahmu dulu tinggal bersama ibumu sebelum tragedi kecelakaan,” jelas Maria saat menyambut mereka.

Vina sudah menunggu di pintu, tersenyum canggung tapi tulus.

“Selamat datang di rumah kita, sepupu,” katanya pelan.

Ayuna tersenyum samar. “Terima kasih sudah menyambutku.”

Setelah masuk, mereka diajak duduk di ruang tengah. Ruangan itu dipenuhi benda-benda tua tapi terawat. Foto keluarga besar tergantung di dinding, beberapa di antaranya memperlihatkan sosok Johan muda, persis seperti di liontin milik Ayuna.

“Di rumah ini kamu pernah tinggal, meski hanya sebentar sebelum kecelakaan,” kata Maria.

“Ayahmu sangat menyayangi ibumu dan kamu. Tapi saat kecelakaan itu terjadi, hanya tubuh Johan yang ditemukan. Ibumu, Amalia, dan kamu—hilang.”

Ayuna menunduk. “Aku tidak ingat apa-apa. Aku cuma ingat suara perempuan menyanyi di malam hari. Itu saja.”

Maria mengangguk. “Itu mungkin ibumu. Dia dulu sering menyanyikan lagu-lagu Jawa saat menidurkanmu.”

Arjuna meremas tangan Ayuna pelan. “Kita akan kumpulkan semua potongan ingatanmu.”

Tak lama, seorang pria tua berpakaian rapi masuk membawa map coklat.

“Ini Pak Rusdi, notaris keluarga,” kata Maria. “Beliau menyimpan satu salinan surat wasiat Johan yang dulu kami duga hilang.”

Pak Rusdi menyerahkan map itu kepada Ayuna. Tangannya gemetar saat membukanya. Di halaman pertama, tertulis dengan tinta tebal:

WASIAT JOHAN CEMPAKA

“Jika terjadi sesuatu padaku, maka semua saham Cempaka Group akan diwariskan kepada istriku Amalia dan anak perempuan kami, Ayuna Sekar Cempaka. Jika mereka tidak ditemukan dalam waktu lima tahun, maka hak waris jatuh ke saudara tertua yang masih hidup.”

Maria menjelaskan, “Karena kalian dinyatakan hilang dan tak pernah ditemukan, hak waris sementara jatuh ke pamanmu, Anton.”

Arjuna langsung menangkap maksudnya. “Berarti jika Ayuna muncul kembali, semua warisan itu... kembali padanya?”

Pak Rusdi mengangguk. “Benar. Tapi kita butuh verifikasi resmi. Tes DNA, sidik jari, serta bukti pendukung seperti kalung itu.”

Maria menambahkan, “Kami juga menemukan pakaian bayi milik Ayuna dulu. Masih tersimpan di lemari bawah tangga.”

Ayuna menggeleng pelan, matanya berkaca-kaca. “Aku tidak menginginkan semua ini karena uang. Aku hanya ingin tahu... siapa aku sebenarnya.”

Arjuna merangkul istrinya. “Kamu tetap orang yang sama, Na. Yang aku nikahi dan aku cintai. Warisan ini hanya bonus dari masa lalu.”

Namun ketenangan mereka tak bertahan lama. Sore itu, saat Maria hendak mengajak Ayuna ke lantai atas untuk menunjukkan kamar lama ibunya, Vina berlari tergopoh-gopoh dari pintu belakang.

“Tante Maria! Ada yang masuk dari sisi utara pagar! Mereka... mereka seperti mau menyusup!”

Arjuna langsung sigap, mengaktifkan panggilan cepat ke pengawal pribadinya.

Tak lama, dua orang pria berpakaian hitam berhasil diamankan di taman belakang. Salah satunya membawa alat perekam dan kamera tersembunyi.

Setelah diinterogasi singkat, satu dari mereka akhirnya mengaku.

“Kami disuruh... oleh Pak Anton. Disuruh pantau kalau Ayuna benar muncul. Katanya, dia bakal lakukan segala cara agar wasiat itu batal.”

Maria menutup mulutnya, syok. Ayuna menatap Arjuna dengan takut.

“Mas... ini bukan tentang warisan lagi. Ini bisa membahayakan kita.”

Arjuna menatap tajam ke arah penjaga yang menyeret penyusup itu.

“Kalau mereka mau perang... kita akan siap.”

**

Malamnya – Kamar Lama Amalia

Maria menunjukkan kamar tua dengan ranjang besi dan seprai putih. Di pojok meja, masih ada buku harian bersampul kulit merah tua.

Ayuna membukanya perlahan. Di halaman pertama, tertulis:

"Untuk Ayuna, anakku tersayang. Jika suatu hari kamu membaca ini... berarti kamu masih hidup. Dan itu cukup untuk membuatku tenang..."

Ayuna meneteskan air mata. Tangannya menggenggam halaman demi halaman, menemukan potongan demi potongan luka masa lalu dan kekuatan baru untuk masa depan.

...----------------...

Malam semakin larut di Rumah Warisan Cempaka. Hujan turun pelan, mengetuk jendela seperti irama kenangan yang tak pernah padam. Ayuna duduk di ranjang tua kamar ibunya, masih memeluk buku harian yang baru saja dibaca. Aroma kayu tua dan bunga melati samar-samar mengisi udara, menghadirkan suasana yang hangat namun penuh tanya.

Arjuna masuk perlahan, membawa secangkir teh hangat.

“Sayang,” panggilnya lembut. “Sudah malam. Kamu belum tidur?”

Ayuna menggeleng. “Banyak yang berputar di kepalaku. Tentang rumah ini, tentang ibu, tentang ayahku yang ternyata… orang terpandang. Dan tentang siapa aku sebenarnya.”

Arjuna duduk di sampingnya. “Kamu masih Ayuna yang sama. Hanya sekarang, kamu tahu dari mana kamu berasal.”

Ayuna menatap suaminya dalam-dalam. “Tapi ada satu hal yang masih mengganjal, Mas. Aku baru tahu tentang rumah ini, tentang keluarga, tentang semua ini… setelah aku menikah denganmu. Tapi selama 18 tahun hidupku, aku tidak pernah tahu siapa diriku. Aku cuma... anak dari apartemen panti asuhan itu.”

Kilasan Masa Lalu – Lima Belas Tahun yang Lalu

Hujan deras mengguyur malam saat seorang wanita tua membopong bocah kecil berumur tiga tahun yang tubuhnya basah kuyup dan luka-luka. Mereka tiba di depan sebuah bangunan sederhana bertuliskan "Panti Kasih Ibu - Apartemen Asuhan Anak Yatim.”

“Aku menemukannya di pinggir jurang setelah kecelakaan. Tak ada identitas, cuma kalung ini,” kata wanita tua itu sambil menunjukkan liontin berbentuk bunga melati berwarna emas kepada pengasuh panti.

“Kita beri dia nama dulu,” ujar kepala panti dengan lembut. “Ayuna. Artinya: damai dan selamat.”

---

Selama bertahun-tahun, Ayuna tinggal di rumah panti itu. Bukan panti biasa. Sebagian besar anak-anak di sana hidup bersama pengasuh mereka di unit-unit kecil, dibesarkan seperti keluarga sederhana. Mereka berbagi dapur, ruang belajar, dan kadang balkon sempit tempat mereka memandangi langit malam dan menebak bentuk bintang.

Ayuna kecil tumbuh menjadi gadis baik, penyayang, dan rajin. Tapi di dalam hatinya, selalu ada satu pertanyaan yang ia simpan sendiri: siapa aku sebenarnya?

Kalung emas berbentuk bunga melati selalu dia pakai, bahkan saat tidur. Ia percaya, kalung itu adalah satu-satunya petunjuk bahwa dia berasal dari keluarga yang pernah mencintainya.

Kembali ke Masa Kini – Kamar Lama Amalia

Ayuna memandangi liontin itu sekarang, yang masih tergantung di lehernya. “Kalung ini... selama ini aku kira cuma hiasan. Tapi ternyata, ini seperti benang yang menghubungkan masa lalu dan masa kini.”

Arjuna mengangguk. “Dan mungkin, akan jadi kunci untuk mengubah masa depan.”

“Mas,” gumam Ayuna pelan, “kalau saja aku tidak bertemu kamu, mungkin aku tidak akan pernah tahu semua ini.”

Arjuna tersenyum hangat. “Dan kalau aku tidak bertemu kamu, mungkin hatiku tidak akan pernah belajar mencintai dengan utuh.”

Mereka saling menggenggam tangan. Tapi sebelum keheningan menyelimuti, terdengar ketukan di pintu.

Maria muncul dari balik pintu dengan ekspresi serius. “Ayuna... ada yang ingin bertemu denganmu. Kami tidak tahu bagaimana dia tahu kamu ada di sini.”

Ayuna bangkit perlahan. “Siapa?”

Maria ragu sejenak sebelum menjawab, “Katanya... dia ibumu.”

Ayuna terdiam. Dunia seolah berhenti berputar.

“A-apa maksudnya? Ibu? Tapi... dia sudah dianggap hilang, ‘kan?”

Maria menunduk. “Kami juga tidak percaya. Tapi wanita itu datang bersama seorang dari Italia. Mereka membawa catatan medis. Foto. Dan... DNA.”

Arjuna langsung memegang bahu Ayuna. “Kita temui bersama-sama. Tapi hati-hati ya, Na. Siapa pun dia, kita pastikan dulu.”

Ayuna mengangguk, jantungnya berdetak kencang.

Di ruang tamu, berdiri seorang wanita paruh baya dengan rambut panjang yang diikat rapi. Wajahnya cantik, namun lelah. Di sampingnya berdiri seorang suster dengan wajah penuh belas kasih.

Saat mata mereka bertemu, wanita itu meneteskan air mata.

“Ayuna...” bisiknya. “Anakku...”

Ayuna terdiam. Matanya menatap wajah itu. Sesuatu dalam dirinya bergetar. Ada sesuatu yang terasa... akrab. Entah dari mana.

“Siapa... siapa Anda?” tanyanya pelan.

Wanita itu membuka tasnya, mengeluarkan selembar foto tua. Dalam foto itu, tampak seorang bayi mungil digendong oleh wanita yang kini berdiri di hadapannya—dan lelaki yang mirip sekali dengan foto Johan di dinding rumah.

“Aku... Amalia. Ibumu.”

Ayuna menatap lekat foto itu. Dunia seperti runtuh di sekelilingnya. Dan saat air mata jatuh dari matanya, hanya satu kata yang keluar dari bibirnya:

“Ibu...?”

Bersambung

1
Giandra
terimakasih Thor 🙏
partini
next novel pls
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
Cindy
lanjut kak
miss blue 💙💙💙
cepet banget kak ceritanya, berasa mau tamat, padahal baru 23 bab.
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
Rohmi Yatun
cerita yang menarik 🌹🌹🌹👍
Rohmi Yatun
ada typo di nama2 pemeran nya Thor..
Lisa
Suka banget bacanya
Cindy
lanjut kak
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
miss blue 💙💙💙
ini udah 3 bulan lagi, kemarin setahun ayuna.masih hamil, 3 bulan kemudian masa belom lahiran juga.
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
Cindy
lanjut kak
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
nonoyy
keluarga yg harmonis 👍👍😍
Lisa
Aq mampir Kak
Rezqhi Amalia: Hai, mampir dikaryaku juga donk. "Mengejar cinta sang idola"
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
Sribundanya Gifran
thor bukannya ayuna haamil ya,
lanjut
Tiara Bella
semuanya terkuak satu²....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!