NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Setelah selesai berbelanja, Nur pun langsung berlalu pulang...

Sesampai nya di depan rumah, Nur penasaran karena pintu rumah nya terbuka lebar dan ada beberapa ikat sayuran tergeletak di atas meja tamu....

"Apa simbok dari sini??" Gumam Nur sambil membolak balik sayuran itu....

"kemudian Nur mendengar suara kayu terbakar api diarah dapur

"Siapa yang sudah buat api,, apo kang romli" gumam Nur sambil terus berlalu kedapur...

"Loh mbok..." pekik Nur kaget karna ternyata yang membuat api sang simbok sendiri....

"Kamu dari pasar desa??' Tanya sang simbok basa basi, karna sebelum nya Romli sudah mengatakan kalau sang istri belanja kepasar desa....

"Iya mbok, simbok kok ya pagi sekali sudah kesini, apa ada sesuatu yang penting??" Tanya Nur penasaran....

"Gak ada, simbok cuma mau ngantar sayur mayur, lumayan buat nambah lauk biar kamu gak usah beli, sekalian pingin lihat kamu saja, kamu kok gak ada kesawah bantu simbok, ternyata kamu repot masak buat tukang to nduk" jawab sang simbok....

"Iyo mbok, kang Romli nyuruh aku masak mbok" jawab Nur....

"Yo gak papa to, dari pada beli, ya lebih baik masak sendiri" sahut sang simbok...

'Eeh...Nurr..." bisik sang simbok sambil Menoleh kesana kemari....

"Ada apa mbok??" Tanya Nur ikut berbisik pelan.

"Apa Romli masih ada di rumah??" Tanya sang simbok lagi menoleh kesana kemari....

Nur yang tahu gelagat sang simbok pun ikut melirik kesana kemari sembari melihat keluar dapur...

"Sebentar mbok, biar aku lihat dulu" ujar Nur pelan sambil bangkit dan berlalu....

Nur menoleh kesana kemari dari luar melihat ke kamar, dan melihat kamar yang kosong itu seperti nya tertutup rapat dan gelap, Nur pun melihat keluar rumah, di luar rumah masih gelap dan nampak sepi....

"Paling dia sudah kewarung kopi" gumam Nur sambil menutup pintu....

"Di tutup saja, siapa tahu dia tiba tiba pulang" gumam nya sambil menutup pintu rapat rapat....

Nur pun kembali kedapur....

"kok pintu nya di tutup to nduk??" Ujar sang simbok....

'Iya mbok, siapa tahu nanti kang Romli tiba tiba pulang pas kita membicarakan dia" sahut Nur sambil tersenyum meringis....

"Ada apa to mbok??" Tanya Nur pelan....

"Tadi pas simbok baru masuk, simbok mencium bau bunga melati nduk, wangi sekali" jawab sang simbok dengan suara pelan....

"Itu sudah biasa mbok, kalau aku malah sering dengar orang nembang mbok" sahut Nur bercerita....

"La simbok kok malah merinding begini ya nduk??" Gumam sang simbok sambil mengelus lengan dan tengkuk nya,

"Rasa nya kok ada yang meniup leher simbok to nduk??" Gumam sang simbok lagi....

"Iyo mbok, semalam aku juga begitu, sampek gak bisa tidur loh mbok" adu Nur lagi...

"Apa Romli itu...." ujar Sang simbok dan tak melanjutkan ucapan nya....

"Kalau masalah itu, kita pura pura tidak tahu saja mbok, aku sendiri juga takut, karena kang Romli itu gak kerja apa apa, tapi kok punya uang banyak sekali" sahut Nur yang masih menutupi tentang sang suami....

"Ya kamu hati hati saja ya nduk, jangan sampai kamu menyinggung suami mu, kalau

dia ngomong ya di 'iya' i saja, jangan di lawan, simbok takut, cuma kamu anak perempuan simbok, simbok gak mau kalau sampai terjadi apa apa sama kamu" ujar sang Simbok berbicara panjang lebar....

"Iya mbok, setelah kang Romli gak pulang seminggu itu, aku gak pernah marahi dia kok mbok" jawab Nur sambil sibuk meracik bumbu untuk masak....

"Itu tadi kamu belanja apa??'

Tanya sang simbok sambil menolehkan kepala nya ke arah tas belanjaan Nur....

"Ini tadi kakang nyuruh beli ayam mbok, buat makan pak tukang-tukang, kata nya jangan lauk tahu tempe terus" adu Nur...

"Owalah iya, biar menghormati nduk, kalau untuk makan kita sendiri cukup nasi sama garam gak papa, kalau ada orang bekerja begini ya harus menghormati" jawab sang Simbok yang tidak melarang justru mengajari Nur untuk menghormati orang lain....

Yang biasa nya orang tua selalu cerewet suka melarang anak nya 'ini' 'itu' tapi tidak untuk simbok nya Nur, meski pun sudah sepuh, sang simbok selalu berpikiran terbuka,dan mengikuti alur zaman, simbok nya Nur orang kuno, tapi tidak menerapkan 'kekunoan' nya pada yang muda muda....

Setelah selesai memasak dan matahari pun sudah semakin meninggi....

"Simbok pulang dulu ya nduk, kemarin ada pesanan sayur, kamu yang hati hati di rumah ya nduk, pesan simbok, jangan menyinggung suami mu" ujar sang simbok sambil berbisik berpesan....

"Iya mbok" jawab Nur sambil tersenyum....

"Apa sampean gak bawa lauk mbok??" Tanya Nur...

"Gak usah nduk, biar buat makan tukang tukang mu saja," jawab sang simbok sambil berlalu....

"Loh mbok, mau pulang?? Sudah sarapan??" Sapa Romli basa basi....

"Sudah Rom, tadi simbok sudah sarapan, simbok pulang dulu ya, ada pesanan sayur" jawab sang simbok Mertua sambil tersenyum.

Romli mengangguk pelan dan sang simbok mertua pun berlalu dari rumah sang menantu....

"Kok merinding ya" gumam simbok nya Nur karan tengkuk lehernya seperti ada yang meniup....

"Aku gak mengusik kalian, aku datang menjenguk anak ku sendiri di rumah anak ku sendiri" gumam simbok nya Nur seolah-olah berbicara dengan mahluk lain....

Seketika itu tengkuk leher simbok nya Nur sudah biasa dan tidak lagi merinding....

"Mbok, dari mana ??" Sapa salah satu warga....

"Oh ini lo nduk, dari rumah anak ku, sampean mau kemana??" Jawab simbok nya Nur dengan ramah....

"Ini mau ke sawah yang di belakang rumah yu Nur mbok" jawab perempuan muda itu....

"Owalah, ya sudah sana, mumpung belum panas," ujar simbok nya Nur dan perempuan muda itu pun berlalu....

Sesampai nya di pos ronda....

"Dari mana mbok??" Sapa salah satu pemuda di pos ronda itu.

'Ooh ini lo lee, dari rumah Romli" sahut simbok nya Nur ramah.

"Hati hati lo mbok, Romli itu kayak nya muja lo" ujar pria itu tanpa ragu....

"simbok gak takut kok lee, wong simbok ya kerja sendiri, simbok juga gak ganggu Romli kok lee" jawab Simbok nya Nur santai.

Justru pria itu yang malah mendengus kesal, karna ternyata mertua nya Romli itu tak terpancing dengan ucapan nya...

"Sampean itu di kasih tahu ngeyel, nanti kalau sudah terjadi apa apa, baru nyesel' ujar pria itu lagi sambil menggerutu kesal....

"apa yang harus simbok sesal kan lee?? Wong simbok juga sudah tua" sahut simbok nya Nur santai....

"Yo wis, wong kok di kasih tahu bantah saja" omel pria itu dan simbok nya Nur hanya mengulas senyum dan berlalu dari hadapan pria itu....

"itulah yang nama nya penyakit hati, iya kalau batuk di kasih obat sembuh, kalau penyakit hati, tidak akan bisa sembuh sampai di bawa mati" gumam simbok nya Nur sambil berjalan pelan karena jalanan agak menanjak....

Sedangkan di warung kopi sudah ramai orang orang membahas Romli, ada dua kubu, satu kubu membela Romli, dan satu kubu mencurigai tentang asal muasal harta Romli....

"Kamu sendiri kan tahu kang, Romli kerja apa coba kang?? Kok bisa uang nya banyak, dia bangun rumah nya sampek beberapa hari lo kang, uang dari mana kalau gak pesugihan" ujar pria itu dengan semangat menggebu-gebu....

"Kalau masalah kang Romli muja atau enggak, kita tidak tahu kang, dan sebaik nya, kita jangan asal menuduh, menuduh itu sama saja memfitnah kang" sahut pria lain dengan bijak....

"kamu seperti nya kok membela kang Romli sih kang?? Apo sampean dapat sesuatu dari kang Romli? Sampean kok mati matian bela kang Romli" ujar pria itu tetap teguh dengan kecurigaannya.

"Ya gak begitu kang, kita jangan asal tuduh saja, toh kita juga gak punya bukti loh kang kalau kang Romli itu muja" sahut pria itu dengan nada santai, beda dengan lawan debat nya yang semakin berapi api....

"Mbak yu, ini uang kopi ku"

ujar pria itu sambil beranjak dari tempat duduk nya dan langsung berlalu sambil mendengus kesal....

Semua orang hanya menggeleng-geleng kan kepala melihat tingkah pria yang sudah berlalu itu....

"Orang kok suka nya menang sendiri, mau nya semua orang mengikuti semua ucapan nya, kita kan ya punya prinsip sendiri, ya tidak kang??' Ujar pria itu sambil meminta pendapat pria yang ada di sebelah nya....

Dan semua orang yang ada di warung itu mengangguk setuju....

"Kalau dia gak suka sama kang Romli, ya sudah, gak usah ngajak ngajak yang lain, sedangkan kita gak ada masalah sama kang Romli" ujar yang lain nya lebih bijaksana....

"La iya kang, maka nya banyak yang gak akur sama dia kang, wong dia mau nya menang sendiri loh kang" sahut yang lain nya yang justru membahas pria yang meninggalkan warung kopi itu....

"Sudah, jangan bahas dia terus, kasihan, dia kan gak ada teman lagi" sahut yang lain nya dengan nada meledek....

"Hahhaha....Kamu bisa saja kang, seperti anak kecil saja," sahut yang lain nya dengan tawa tergelak-gelak....

"Eeh...masih ada satu kang, tadi pas aku mau kesini, di pos ronda ada kembaran nya kang, mereka berdua cocok kang, sama sama gak suka sama kang Romli" sahut yang lain nya....

"Oalah, kang Man to kang??" Sahut pria yang paham siapa yang di bahas teman nya itu....

"Ya iya, siapa lagi" sahut pria itu sambil tertawa geli....

1
martha
dah ky pacaran es Orson 1 bedua /Facepalm/
Syifa Wijaya
lanjutt kk
Syifa Wijaya
yeeaaa uang hasil pesugihan gurih y nur
Sakti Pradipta
terusin LG min
Tania S
lanjut...
M Firmansyah
up lg thor
Heny Lestari
nur belike halan2 mulu
Heny Lestari
aseeek gelang hasil pesugihan /Tongue/
Kiki Hasibuan
alamak kasian betul itu kang ojek /Grin/
Shinta Sitorus
agak lain romli ini, qo baek bener jd org ya
Angga Priatna
aseeek si akang udh bs naek motor /Facepalm/
Tria Erianto
jadi inget dlu pas belajar motor /Sob/
Tria Erianto
lahh juragan rokonya sebatang /Sleep/
Rizki Pratama
lanjut lg min sekakian minta no mimin nya dong /Drool/
Rizki Pratama
giliran dikasih emas aja.... hmmm dasar awewe
Rizki Pratama
bagus ceritanya, apalagi mimin nya cakep gini /Angry/
Rizki Pratama
Bagus sigh
Mada Al Syakir
lanjut ka
Mada Al Syakir
aseeek
Shinta Sitorus
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!