NovelToon NovelToon
Pemuda Terhebat

Pemuda Terhebat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Elang Malam

Adrian adalah pemuda biasa yang berasal dari kampung. berkat kehebatan dan kejeniusannya, dia berhasil bangkit dan menjadi pemuda yang paling di takuti di dunia bawah tanah Eropa. bahkan negara-negara di benua Eropa maupun di luar Eropa, sangat menghargai Adrian berkat kejeniusan dan latar belakangnya sebagai raja bawah tanah Eropa.

Namun Adrian meninggalkan semua status dan gelarnya yang telah dibangunnya itu demi baktinya kepada bibinya. Namun, sebuah hal buruk terjadi pada kekasih dan keluarganya. dengan terpaksa, dia menggunakan kekuatan dan pengaruhnya lagi demi melindungi kekasih dan keluarga tercintanya.

Untuk kisah lengkapnya, silahkan lanjutkan membacanya di karya baru saya ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elang Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10 : Saling Mengawasi

   “Apakah tuan muda Zhou kenal dengan mereka?”, Zaky menatap Zhou Lee dengan tatapan aneh.

   “Tentu saja saya kenal dengan mereka!” ucap Zhou Lee dengan suara serak.

   “Pemuda itulah yang telah membuat saya diturunkan dari kereta. Walaupun mereka telah berubah menjadi abu, saya masih saja dapat mengenali mereka dengan jelas”. Zhou Lee menambahkan setelah menjeda kata-katanya sejenak.

   Pada awalnya Zhou Lee menerima ajakan Zaky, karena dia ingin melupakan kejadian memalukan yang dialaminya siang tadi dengan minum-minum. Tapi tuhan berkehendak lain. Kejadian memalukan yang hendak dia lupakan, saat ini dia malah bertemu lagi dengan orang yang telah mempermalukan dia itu.

   “kalau begitu, mari kita habisi saja pemuda itu!. Kebetulan, kedua gadis yang bersama pemuda itu cukup menarik juga”, ucap Zaky dengan bersemangat. Pikiran mesumnya pun langsung memenuhi otaknya dengan seketika.

   Zaky langsung memanfaatkan kesempatan yang langka itu menjilat Zhou Lee, demi meningkatkan statusnya di golongan orang-orang kaya kota Guangzhou. Ditambah lagi, dapat bermain-main dengan dua gadis cantik sekaligus.

   Zaky merasa, hari ini adalah hari keberuntungannya. Sambil menelan ludah tatapan matanya langsung menyapu ke setiap bagian tubuh Melisa dan Andini. Setiap inci pun tidak luput dari pandangan mesum Adrian.

   Setelah membayangkan tubuh indah Melisa dan Andini yang telanjang, dengan bersemangat, Zaky langsung melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju lantai satu restoran.

   “Tunggu!”, Zhou Lee yang berada di samping tiba-tiba menghentikan Zaky. “sebaiknya jangan sekarang. Kita tidak dapat mengalahkannya”, Zhou Lee berkata dengan suara rendah.

   “Apa,,?”

   Mendengar penolakan dari Zhou Lee, Zaky tidak dapat menahan diri untuk tidak berhenti sejenak, kemudian menatap Zhou Lee dengan heran. “Apa yang kamu katakan?”.

   Tatapan mata Zhao Lee jatuh pada Adrian, dia menggertakkan giginya, “saya pernah bertarung sekali dengannya, dan saya dikalahkan hanya dengan satu gerakan. Jelas kita bukan tandingannya!”.

   Setelah mendengar penjelasan Adrian, Zaky terdiam sejenak. Dia sudah lama mengenal Zhou Lee, dia juga tahu kalau Zhou Lee adalah seorang ahli beladiri Taekwondo dengan sabuk hitam. Jika seorang atlet taekwondo sabuk hitam dapat dikalahkan oleh orang biasa hanya dengan satu gerakan saja, identitas orang itu pasti bukanlah biasa-biasa saja.

   Zaky melambaikan tangan. “Baiklah kalau begitu, sebaiknya kita kembali ke atas dulu!”, ucapnya dengan dingin.

   Sebelum mengikuti Zhou Lee dan teman-temannya kembali ke lantai dua restoran, dia berbalik dan menghampiri manajer restoran yang tidak jauh dari sana. “Ingat!. Ketika mereka pergi, segera beritahu saya!”, ucapnya kepada manajer restoran dengan dingin.

“Baik!”

   Manajer restoran menganggukkan kepala sambil membungkuk kepada Zaky. Kemudian dia mengarahkan pandangannya lagi ke meja Adrian dan teman-teman wanitanya itu dengan menghela napas dengan berat, “sayang sekali, kenapa kalian sampai bisa menyinggung para tuan muda ini!”, gumamnya dalam hati.

   Manajer restoran sangat bersimpati terhadap Adrian dan teman-temannya itu. Tapi apalah daya, dia hanyalah seorang warga biasa. Para petinggi dapat menghancurkannya selama mereka mau.

   Tak lama kemudian, Zaky telah kembali ke lantai dua restoran dan berkumpul kembali dengan teman-temannya. Melihat wajah Zhou Lee yang masih terlihat masam, dia menggerakkan gigi, “Saya lihat kedua gadis yang bersama pemuda itu sangat cantik dan menggairahkan, saya tidak rasanya jika bermain di tempat tidur dengan mereka!”. Zaky mencoba menghibur dan mengalihkan kekesalan Zhou Lee.

   “Kedua gadis itu memang sangat cantik!”, sahut Zhou Lee yang juga menunjukkan keserakahan di wajahnya.

   Tiba-tiba saja Zaky teringat seseorang, dan langsung mengeluarkan ponsel dari saku dan menghubungi sebuah nomor. Tidak butuh waktu yang lama, panggilan itu langsung dijawab oleh seseorang.

   “Tuan muda Zaky!, ada apa tuan muda menghubungi saya?, apa ada yang perlu saya lakukan?”. Sebuah suara dengan penuh hormat langsung terdengar dari seberang telepon.

   Zaky langsung tertawa setelah mendengar suara itu.

   “Saya sedang berada di sebuah restoran yang berada di jalan Antik!, datang dan bawa anak buahmu kesini. Bantu saya memberi pelajaran kepada seorang pemuda, dan ingat, bawa yang banyak!”, ucapnya memberikan perintah.

   “Baik, Tuan muda Zaky!”, saya dan anak buah saya langsung kesana sekarang”.

   Setelah menutup panggilan itu, Zaki langsung tertawa dengan lepas. “Tuan muda Zhou!, tidak lama lagi kita akan melihat sebuah pertunjukan bagus”. 

   “Toni adalah tangan kanan tangan kanan dari penguasa bawah tanah kota Guangzhou yang terkenal beringas dan kejam, yang memiliki lebih dari ratusan anggota. Bahkan orang-orang yang berada dibawah tangan Toni saja tidak kurang dari 20 orang. Saya tidak yakin, seorang pemuda biasa seperti dia dapat mengalahkan 20 orang-orang itu”, Zaky menambahkan kata-katanya.

   Zhou Lee menganggukkan kepalanya. Dia juga pernah mendengar keganasan dan kebrutalan orang-orang bawah tanah kota Guangzhou. Bahkan seorang anggota bawah tanah kota Guangzhou dapat mengalah 3 lawan dengan tangan kosong. Berurusan dengan orang-orang itu, Zhou Lee percaya diri dapat mengalahkan Adrian.

   …

   …

   Di lantai satu restoran, Adrian mengarahkan pandangan ke arah tangga lantai dua sedari tadi.

   “Adrian!, apa yang kamu perhatikan?”. Melisa menatap Adrian dengan rasa ingin tahu, kemudian mengikuti tatapan Adrian ke arah tangga menuju lantai dua restoran, namun dia tidak melihat apa-apa di sana.

   “Tidak apa-apa!. Sepertinya tadi saya melihat seorang kenalan, ternyata saya salah”, Adrian berkata dengan pelan mencari alasan.

   Sebenarnya Melisa tidak begitu yakin dengan jawaban Adrian. Namun dia berpikiran positif saja dan percaya dengan Adrian.

   Sedangkan dengan para tuan muda itu, mereka tidak sadar, bahwasannya mereka telah diawasi oleh Adrian. Bagi Adrian, jika ada seseorang memperhatikannya dalam sepersekian detik, dia dapat merasakannya. Itu semua adalah insting yang dipelajarinya beberapa tahun belakang.

   Begitu menyadari orang memperhatikannya itu adalah Zhou Lee, orang yang pernah dia pukul di dalam kereta, Adrian langsung meningkatkan pengawasannya di sekitar.

   “Apa yang ingin dilakukan orang-orang ini?, apakah pemuda yang bernama Zhou Lee itu berniat balas dendam kepada saya!”, gumam Adrian dalam hati.

   Setelah mengamati sekitar, dan tidak menemukan ancaman yang perlu dikhawatirkan.  Adrian menarik pikirannya dan memfokuskan lagi kepada makan yang masih tersisa di atas meja, dan melanjutkan makannya kembali.

   …

   “Mari kita kembali!”, Adrian tersenyum pada Andini, setelah menghabiskan semua hidangan itu.

   Melisa yang berdiri dan langsung melambaikan tangan dengan segera, memanggil pelayan untuk membayar. Soalnya dia telah berjanji, bahwasannya dia lah yang akan mentraktir.

   Sedangkan dengan manajer yang melihat Adrian dan teman-temannya yang hendak pergi itu, dia langsung bergegas menuju lantai 2. Dia sadar, jika tamu yang duduk di meja itu pergi, maka dia akan mendapat masalah. Dia pun langsung bergegas menemui Zaki yang masih berada di lantai 2.

   “Saya ingin membayar tagihan makanan kami!”, ucap Melisa sambil menyerahkan kartu banknya kepada pelayan.

   Setelah membayar tagihan makan mereka, Adrian,Andini beserta Melisa, mereka bertiga langsung keluar dari restoran.

“Tunggu!,”

   Tepat ketika Adrian berada tepat di depan pintu keluar, tiba-tiba sebuah suara bergema di telinganya. Dengan seketika, Adrian langsung menghentikan langkahnya.

“Temanku, tolong tunggu sebentar!"

   Adrian berbalik dan melihat manajer restoran sedang berlari ke arahnya dengan terengah-engah.

   Setelah manajer tiba di depan Adrian, dia menghela napas panjang dan berkata dengan sopan, “Temanku, tolong tunggu sebentar, ada beberapa orang teman, yang berada di atas ingin bertemu dengan kamu. Mari saya antar”, ucap manajer dengan sopan.

   “Berapa orang teman?”, Andini sedikit terkejut. “Teman apa?”, tanyanya lagi.

   “Katakan pada mereka, jika mereka tidak ingin mati, jangan ganggu saya!”, ucap Adrian dengan santai. Dia tahu betul, teman yang di maksud manajer itu tidak lain adalah Zhou Lee dan teman-temannya itu. Adrian terlalu malas untuk berurusan dengan mereka. Jika orang-orang itu ingin berurusan dengannya, maka Adrian tidak akan keberatan memberi mereka pelajaran yang tidak akan terlupakan dalam hidup mereka.

   “Ta..Tapi..!!”, Manajer restoran menatap Lin Yu dengan ragu-ragu, akan tetapi tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun lagi dari mulutnya.

“Haha, pemuda ini benar-benar sombong!” 

   Sebuah suara menghina, bergema di telinga Adrian yang datang dari lantai 2 restoran. Suara itu adalah suara Zhou Lee yang sedang menuruni tangga bersama teman-temannya.

1
Maulana Babakan
iklan ny ...gk kuat
Fati Aro Zega
dari mana Adrian dapat karcis nomor 17. Dia main sulap juga rupanya
Anna
tidak seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!