Pemuda Terhebat

Pemuda Terhebat

BAB 1 : Dalam Kereta

“Saya tidak menyangka, jika suatu hari nanti saya akan menjadi seorang mahasiswa.”

   Dalam sebuah kereta cepat yang hendak melaju, Adrian bergumam sambil menatap formulir penerimaan masuk perguruan tinggi. Dengan status baru itu sudut bibirnya tak bisa menahan diri untuk tidak berkedut sedikit, “Lupakan saja, ini kan bentuk perhatian dan tanda kepedulian bibi kepada saya” lanjut Adrian dalam hati.

   Setelah menyimpan formulir ke dalam tas, Adrian mencoba memejamkan mata sambil menikmati ketenangan yang langka itu.

   Dalam beberapa tahun terakhir, suara yang paling sering di dengarnya hanyalah suara tembakan. Pada dasarnya Adrian hanyalah seorang siswa biasa dan pernah terpilih menjadi siswa pertukaran pelajar antara pelajar Tiongkok dengan pelajar Eropa. Akan tetapi, ia juga memiliki identitas lain di kemiliteran Eropa, dan juga identitas gelapnya yang tak kalah hebatnya di dunia bawah tanah Eropa, dengan identitasnya yang begitu kuat, bahkan tidak ada seorangpun dari anggota keluarganya yang mengetahui semua itu.

   Setelah lulus dari sekolah dan pensiun dari militer kurang lebih dari setahun, Adrian tiba-tiba  mendapat surat dari bibinya untuk datang ke kota guangzhou untuk melanjutkan pendidikan dan tinggal di kota guangzhou.

   “Maaf, saya lihat kursi yang berada di sebelah tempat duduk anda itu kosong, bolehkah saya duduk di sana?", Sebuah suara nan halus dan lembut tiba-tiba terdengar di telinganya, Adrian pun tidak dapat menahan diri untuk tidak membuka matanya dengan sedikit linglung.

   Saat itu berdirilah di depan Adrian seorang gadis berambut panjang dengan tinggi semampai berkulit putih dan bodi yang ramping bagaikan bidadari dari kayangan. Dia adalah gadis cantik paling sempurna, dengan fitur wajah yang halus, dengan alis berbentuk daun willow yang sedikit terangkat, mata yang jernih, serta garis bibir yang sempurna, membentuk wajah cantik nan anggun dan berkelas.

   Yang paling menarik perhatian adalah sepasang kakinya yang panjang dan indah, halus sempurna, bentuknya bulat, tebalnya pas, kulitnya halus dan elastis, terutama kakinya yang putih dan lembut saat memakai sandal, dengan lima jari kaki yang terlihat bening seperti kristal.

   Tidak diragukan lagi, ini adalah keindahan yang menakjubkan di mata kaum pria.

   Adrian telah melihat banyak sekali gadis cantik, tetapi dia masih sedikit tercengang dan kagum saat melihat gadis cantik jelita yang berdiri di hadapannya itu. Dengan reaksi yang begitu cepat, dia segera berdiri dan berkata sambil tersenyum. “oh maaf, silahkan duduk!”

   Si cantik menatap Adrian dengan senyum manisnya, kemudian duduk di samping jendela sambil menikmati pemandangan dari dalam kereta.

   Adrian tidak dapat menahan diri untuk tidak mencuri-curi pandang sesekali ke arah gadis yang sangat cantik itu. “Senang sekali bisa bertemu dengan gadis cantik seperti ini selama dalam perjalanan!” gumamnya dalam hati.

   Tidak lama kemudian, seorang pemuda tiba-tiba duduk di kursi di sisi lainnya. Pemuda itu mengenakan kacamata hitam dengan pakaian bermerek. Tidak lama setelah dia duduk, dia pun langsung memperhatikan gadis cantik yang duduk di samping Adrian itu dengan penuh nafsu.

   "Cantik, apakah kamu akan pergi ke ke kota guangzhou ?" Pria berkacamata itu tiba-tiba berbicara.

   “Ya!” Si cantik mengangguk pelan, tetapi kata-katanya terdengar sedikit gugup. Jelas saja dia tidak terbiasa dengan tatapan dan cara mengobrol seperti itu.

  “ Ada keperluan apa kamu ke kota guangzhou?” Pria berkacamata itu terus bertanya.

  “saya mahasiswa di universitas guangzhou”  jawab si cantik dengan singkat.

   “Universitas guangzhou?, Kebetulan juga saya dari Universitas guangzhou, saya dari Jurusan Manajemen Informasi. Apakah Anda dari Beijing, nona cantik?” ucap pemuda berkacamata lagi. 

   “Saya dari beijing. Kali ini saya datang ke guangzhou bersama ayah saya untuk membicarakan bisnis sambil menikmati keindahan ibukota guangzhou. Haha, itu hanyalah bisnis kecil yang bernilai puluhan saja!” Pemuda berkacamata itu terus berbicara sambil menyombongkan diri.

   Setelah mendengar ocehan pemuda berkacamata, tidak ada keterkejutan sedikit pun dari sudut mata si gadis.

   Melihat ekspresi dari mata gadis cantik itu, pemuda berkacamata sedikit terkejut, dengan secara keliru dia mengira bahwa gadis cantik itu tidak mempercayainya, jadi dia berbicara dengan cemas, “keluargaku juga cukup berpengaruh di guangzhou, kamu tahu Grup Zhou! Ayahku adalah Zhou Haito, dan namaku Zhou Lee!”

   “Zhou Haito?” Gadis cantik itu memiringkan kepalanya dan berpikir sejenak, lalu berkata dengan hampa, "Maaf, saya tidak mengenalnya!"

“huhh”

   Zhou Lee, pemuda berkacamata tiba-tiba merasa seperti baru saja meninju udara. Adrian yang menyaksikan semua itu, sebuah senyuman muncul di sudut bibirnya. Dia dapat mengetahui bahwa latar belakang keluarga gadis itu mungkin sangat tidak biasa. Memamerkan kekayaan di depannya sama saja dengan mencari kematian.

   Sudut mata Zhou Lee menyapu wajah Adrian dan melihat senyum yang sedikit sarkastik, Zhou Lee menggertakkan gigi, masih dengan senyum di wajahnya. "Cantik, pertemuan kita mungkin adalah takdir, mengapa kamu tidak meninggalkanku nomor ponselmu, ngomong-ngomong, siapa nama kamu?, Jika kamu punya waktu di perguruan tinggi, kamu juga bisa keluar dan berkumpul dengan saya dan teman-teman!".

   “Maaf, untuk saat ini saya tidak tertarik!" Gadis cantik itu mengernyitkan sedikit hidung kecilnya yang lucu. Dia benar-benar tidak memiliki kesan yang baik terhadap Zhou Lee, yang suka memamerkan kekayaan itu. Terlebih lagi, mata penuh nafsu pemuda itu seakan-akan ingin menelanjangi pakaiannya, hal itu membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

   “Hei cantik, jangan kurang ajar begitu!" Zhou Lee berkata, dia melangkah melewati kursi Adrian dan ingin mendekat.

   Rasa jijik di hati gadis cantik itu bertambah kuat, tubuhnya bersandar ke belakang tanpa sadar.

   Pada saat itu, pandangan Zhou Lee langsung tertuju pada wajah Adrian yang sedang tertidur dengan mata terpejam di kursinya. Dia segera menatap Adrian, lalu menepuk bahu Adrian dan berkata, “Kak, bagaimana kalau kita ganti tempat duduk?"

   Tatapan mata si cantik kecil langsung tertuju pada wajah Adrian, dengan sedikit penolakan di matanya.

   “Maaf, saya menyukai kursi ini dan saya tidak ingin menggantinya!”, Adrian membuka matanya dan mengucapkan dua kata.

   Wajah Zhou Lee tiba-tiba berubah menjadi jelek, “Wah, tahukah kamu apa yang kamu bicarakan?"

   “Saya bilang tidak!”, Adrian berkata perlahan, “Apa yang kamu inginkan?"

   Zhou Lee menatap Adrian dengan kilatan menakutkan di matanya, "Wah, apakah kamu menuju kota guangzhou juga? Aku katakan kepadamu, berhati-hatilah saat kamu tiba di kota guangzhou. Aku akan mengingat seperti apa rupamu!".

   “Tentu saja, pria tampan seperti saya ini pasti sulit bagi orang-orang untuk melupakannya!" Adrian tersenyum.

   Ketika gadis cantik di samping mendengar semua itu, dia langsung tertawa terbahak-bahak dan tanpa sadar menatap Adrian. “Meskipun orang ini tidak begitu tampan, dia memiliki wajah yang halus. Dia tidak mudah dilupakan pada pandangan pertama, tapi dia tampak cukup baik”, gumamnya dalam hati.

   “Persetan denganmu! “Zhou Lee yang mendengar, wajahnya langsung memerah menahan marah. Adrian ini benar-benar berani memprovokasi pemuda berkacamata mata lagi dan lagi.

   Zhou Lee sangat marah, sehingga dia melayangkan tinjunya ke arah mata Adrian.

   “argh,,,”

   Zhou Lee langsung terpental, matanya langsung lebam, dan darah pun mengucur deras dari hidungnya. Pemandangan yang tiba-tiba itu sungguh mengejutkan semua orang.

   Semua orang yang berada di dalam gerbong kereta api itu langsung membelalakkan mata mereka ke arah Zhou Lee.

   Pramugari yang mendengar keributan, dia langsung bergegas datang dengan cepat, tetapi dia langsung tertegun saat melihat pemandangan di depannya itu. Dia telah bekerja sebagai pramugari kereta selama bertahun-tahun, ini adalah pertama kalinya dia menghadapi perkelahian di dalam kereta.

   Mata Zhou Lee melebar dan dia akhirnya menyadari bahwa situasinya kini telah berbalik arah. Dia tidak dapat menahan rasa sesal dalam hati, dia tidak seharusnya melakukan semua itu. Kini, nasi telah berubah menjadi bubur dan itu adalah hal terburuk yang tidak akan pernah terlupakan dalam hidupnya.

   Petugas keamanan kereta kemudian menginterogasi Adrian dan si gadis, mereka berdua langsung memberikan penjelasan tentang insiden tersebut, bahwa Zhou Lee lah yang memulai semua itu.

   Meskipun para penumpang di sekitar tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tapi mereka menyaksikan pemuda berkacamata mata lah yang  memukul seseorang. Mereka Pun langsung memberikan penjelasan apa yang mereka lihat kepada pihak keamanan kereta, petugas keamanan kereta langsung melambaikan tangan kepada dua rekannya, “Bawa dia pergi, dan bawa barang-barangnya!”.

   Setelah ditampar oleh Adrian, Zhou Lee tampaknya telah menyadari kesalahannya dan tidak mengatakan apa pun, membiarkan petugas keamanan kereta membawanya pergi. Namun sebelum pergi, dia melotot tajam ke arah Adrian dengan ekspresi penuh kebencian.

   Adrian dan si cantik tidak dapat menahan senyum satu sama lain. Si cantik menatap Adrian, “Terima kasih!”

   “ Sama-sama!"

   Adrian tersenyum dengan rendah hati, “Maaf, tadi saya telah lancang berpura-pura menjadi pacar kamu, saya harap kamu tidak keberatan!”

   Si cantik tidak menjawab, dia tersenyum dan tiba-tiba berkata, "Nama saya Melisa, siapa namamu?"

   “Adrian” ,,,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!