Neva seorang gadis cantik dan juga Alkana suaminya yang di panggil mas Al oleh Neva , mereka menikah sudah dua tahun karena perjodohan , tapi walaupun di jodohkan keduanya juga sempat pacaran selama dua tahun , tapi nyatanya tidak cocok dan keduanya terpaksa melakukan pernikahan sandiwara , semuanya hanya sandiwara yang di perankan oleh Neva , karena tekanan dari Al dan jujur Neva ingin berontak aslina , tapi selalu di tekan oleh Al , akankan Neva bertahan apalagi keluarganya selalu tidak terima saat Neva menjelekkan Al menantu kesayangan mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kedatangan mama mertua
Saat ini Neva ada di kamarnya lagi dan dia sedang tidur , Alkana terlihat memeluk Neva dan membawa badan Neva ke dalam pelukannya
Karena Alkana merasakan badan mereka benar-benar panas dan itu membuat Alkana sedikit takut , padahal tadi demam Neva sempat turun tapi ini panas lagi
Sedangkan di bawah terlihat mamanya Alkana datang alias Mama mertuanya Neva
Mama Alkana memang sesekali datang ke rumah Al dan Neva , apalagi Neva ini menantu perempuan satu satunya , karena Al mempunyai dua adik perempuan
Kedua adik perempuan Al juga sangat dekat dengan Neva , mereka bahkan tidak segan meminta apa apa dari Neva , dari pada minta Al yang memang pelit jika sama kedua adiknya
Beda cerita jika Al yang selalu menghamburkan uangnya demi Neva
" Eh nyonya besar ", sapa bibik saat membuka pintu
" Hay bik Alkana ada di rumah kan ? ", tanya mamanya Al
" Ada nyonya , nona Neva juga ada di rumah nyonya , mari masuk dulu ", ajak bibik
Mamanya Al langsung mengangguk dan masuk lalu duduk di kursi ruang tamu
" Oh ya kok tumben Neva juga ada di rumah bik ? , lalu mana Alkana sama Nevanya bik , Kok tumben rumah sepi ? ", tanya mama Al
Tadi saat mamanya Alkana memang menghubungi Al , dan tanya apa dia dirumah
" Itu nyonya nona Neva lagi sakit , makanya ada di rumah dan saan ini Tuan Al lagi menjaga Nona Neva ", jawab bibik
Mama yang tadinya senyum dan senang saat mendegar Neva sakit , senyum itu hilang
" Apa bik sakit ? , sakit apa bik ? ", tanya mama Al yang terlihat khawatir
" Nona Neva sakit demam dari semalam , tadi juga sempat muntah-muntah nyonya ", jawab bibik lagi
" Hah sampai muntah muntah bik ? , jangan-jangan Neva ", ucap Mama alkana yang merasa senang
" Nyonya pasti berpikiran sama seperti apa yang sempat saya pikirkan , tapi kata Nona Neva saat saat tanya apa Nona Neva hamil , nona jawabnya dia baru selesai menstruasi kemarin ", jawab bibik
Lagi lagi senyum yang tadinya ada di wajah mama Alkana langsung menghilang
Mama Alkana bukan kecewa dan tidak menuntut Neva serta Alkana untuk segera memiliki anak , tapi selama dua tahun seharusnya mereka sudah harus memikirkan program ini
Tapi kembali lagi , mamanya tidak mau menekankan hal itu , karena takut membuat Neva tidak nyaman , Apalagi mamanya Alkana sangat sayang dengan Neva
Mamanya Alkana bahkan memperlakukan Neva lebih dari mantunya dan seperti putri sendiri
Sifat mamanya Neva dan mamanya Alkana sangat berbanding terbalik , karena mamanya Alakan terlihat tulus dan juga sayang dengan Neva
Sedangkan mamanya sendiri selalu memarahi Neva , karena bab Neva ingin berpisah dengan Alkana
" Ya udah Bi Neva sama Alkana ada di kamar kan ? ", tanya mamanya Alkana lagi
" Iya nyonya , nyonya mau ke kamar ? ", tanya Bibi
" Iya saya mau lihat keadaan mantu saya , ya ampun si Al itu gimana sih nggak bilang tadi Kalau Neva sakit , dan kalau saya nggak lihat statusnya jika dia meting di rumah pasti nggak tahu kalau Neva lagi sakit "
" Saya tinggal ya Bi ", ucap mamanya Alkana langsung meninggalkan bibi
Bibii langsung tersenyum dan mengangguk senang , karena Bibi tahu mamanya Alkana ini sangat tulus , dengan Neva
" Nona Neva beruntung mempunyai mertua yang sangat baik dan tulus seperti nyonya besar , tapi berbanding kebalik sama sikapmu Tuan Al ", ucap bibik
Mama langsung naik ke atas tangga dan sampai lantai atas langsung berjalan ke arah pintu kamar yang masih tertutup
" Tok "
" Tok "
Neva langsung membuka mata saat mendegar suara ketukan pintu , posisi saat ini masih sama , Neva ada di pelukan Alkana
" Mas itu ada yang ketuk pintu ", ucap Neva dengan nada lemah
" Biarin saja , paling bibik ", jawab Alakan yang masih memijat kepala Neva
" Buka dulu sana mas , mungkin ada yang penting ", ucap Neva
Alkana langsung menghela nafas kesal , beda cerita jika Neva tidak dalam keadaan sakit menyuruh Alkana seperti ini pasti dia akan marah
" Iya , kamu rebahan dulu saja ", ucap Alkana
" Nggak usah mas , aku mau duduk punggung aku panas rebahan terus ", jawab Neva
" Ya sudah mas bantu ", jawab Alkana
" hmm ", jawab Neva dan duduk sambil menyandarkan punggungnya
Alkana langsung berjalan kearah pintu , dan membukanya
" Cekret "
" Loh mama , ngapain ? ", tanya Alkana yang membuat mamanya kesal
" Kamu bilang apa ngapain ? , awas minggir ", kesal mama dan langsung nyelonong masuk kedalam kamar Neva dan Alkana
" Haisss ", kesal Alkana yang hanyan bisa pasrah melihat kelakuan mamanya
" Ya ampun kamu sakit apa sayang ? ", tanya mama dan langsung duduk di samping Neva dan memegang tangan Neva
" Badan kamu panas banget sayang , Al kamu ini gimana sih ?, istri sakit bukanya di bawa kerumah sakit ", kesal mama
Alkana langsung naik keatas tempat tidur dan mama melotot
" Mah aku udah ngajak Neva ke rumah sakit , tapi dianya nggak mau , dari semalam memang demam tapi nggak mau di bawa kerumah sakit "
" Tadi juga sempat muntah-muntah ", jawab Alkana
Mama langsung memegang kening Neva , yang sesekali memejamkan mata
" Ini panas loh banget loh Al , kita bawa ke rumah sakit saja ya , ayok sayang kerumah sakit ya ", ucap mama
Neva yang mendengar kata Rumah Sakit langsung mengelengkan kepala , dan melihat kearah mama mertuanya
" Mah aku nggak apa apa kok , mama jangan khawatir ", ucap Neva
" Nak tapi badan kamu panas banget ", jawab mama lagi dengan nada bergetar
Neva yang mendegar ucapan mama mertunya langsung merasa bersalah
" Mah aku nggak apa apa , aku cuma kecapean aku yakin cukup istirahat pasti udah sembuh ", jawab Neva
" Tapi nak ", ucap mama lagi
" Mah aku yang tahu badan aku , aku tahu kondisi badan aku , aku nggak apa apa ", ucap Neva lagi
" Makanya kamu jangan terlalu banyak pikiran , pasti kamu kepikiran kerjaan kamu kan , kamu juga Al harunya lebih perhatian sama Neva "
" Kamu nya sibuk , Neva nya sibuk jadi kamu nggak perhatian sama istri kamu ", kesal mama
" Mah sesibuk aku , pasti aku perhatian sama Neva kok , dan aku juga perhatian sama Neva , mana ada aku cuek sama istri mah ", kesal Alkana
" Iya mah , jangan salahkan mas Al , ini semua memang karena tubuh aku yang kurang istirahat ", bela Neva
" Kamu ini ya nev selalu bela suami kamu ", kesal mama
" Ya wajar dong mah , kalau Neva bela aku kan aku suaminya ", jawab Al
Mama kembali melihat kearah Neva dan memegang tangan , dan mama langsung kaget
" Nev ini lengan kamu kenapa sayang ? , kok kayak gini memer gini ? ", tanya Mama yang melihat kearah lengan Neva
" Nggak apa apa mah ", jawab Neva
Mama melihat kearah Neva dan Alkana , mama bahkan melihat kearah Alkana
" Apa ini perbuatan kamu Al , dan ini kenapa ? ", tanya mama lagi dan memegang sudut bibir Neva
Jujur Neva ingin sekali mengatakan semuanya , tapi posisi Neva saat ini beda , Neva tidak tega menyakiti hati mama mertuanya
" Mah semalam aku jatuh kepleset di kamar mandi ", jawab Neva bohong
" Apa , ya ampun Al kok bisa sih , kamu gimana sih Al , memangnya kamar mandi nggak di bersihkan atau gimana ? , Al panggil bibik mama mau marahin bibik ", kesal mama
Neva langsung melotot dan panik , Al juga kesal yang selalu di salahkan mamanya
" Mah aku jatuh bukan karena bibik , iya kak mas ", tanya Neva mengajak Al masuk kedalam diskusi
" Ah , iya mah Neva kesandung kakinya sendiri , iyakan sayang ? ", tanya Alkana
Neva mengangguk dan melihat Kemabli kearah mamanya Alkana
" Kamu nggak lagi bohong kan ? ", tanya Mama lagi
" Nggak mah ", jawab Alkana
" Kalau soal bohong memang kamu jagonya mas ", batin Neva yang saat ini melihat kearah Alkana
" Ada yang luka ? lainya ngak sayang , jangan jangan kak demam gara gara jauh , kita pemeriksaan mendalam lagi , mama mau kamu di bawa kerumah sakit nak ", ucap mama lagi
Neva pikir dengan kebohongannya mamanya sudah tidak akan mengajak dia kerumah sakit lagi , tapi mamanya malah semakin memaksa
" Mah nggak apa-apa beneran , seriusan ini , Aku deman juga dari sebelum jatuh , dan aku cuma butuh istirahat mah , nanti pasti sembuh ", jawab Neva lagi yang meyakinkan Mama mertuanya
Tanpa terasa Mama Alkana meneteskan air mata yang membuat Neva panik
" Mah jangan menangis ", ucap Neva panik
Mama menghapus air matanya , Alkana melihat mamanya menangis juga merasa sedih
" Jika Mama tahu Neva sakit seperti ini karena aku , apa mama bakal maafin aku ya ", batin Alkana
" Ya udah kamu istirahat Mama yang jagain kamu ya , Alkana kamu sana pergi ", usir mama
" Mah kok ngusir sih ", protes Alkana
" Ya mama kan mau gantian , mama nggak amu ada kamu ,mama mau berduaan sama Neva ", ucap mama lagi
" Mah Neva ini kan istri aku , kenapa mama malah usir aku sih , mah aku kan mau nemenin Neva ", kesal Alkana
" Tapi mama juga mau jaga Neva dan mama mau jaga Neva sendirian ", kesal mama lagi
" Mah kan aku di sini nggak ganggu mama juga , lagian mama mau bicara apa sih ", kesal Alkana
" Terserah doang mama mau bicara apa sama Neva , yang jelas mama nggak mau kamu disini , sana nggak ", kesal mama dan menarik tangan Alkana
" Mah apaan sih mah , mama kenapa sih kayak gini ", kesal Alkana lagi
Alkana akhirnya turun paksa dari atas tempat tidur yang tadi dia duduki
" Kelur kamu Alkana ", ucap mama lagi
" Sayang ", panggil Alkana ke Neva
Neva hanya bisa mengelengkan kepala dan membuat Alkana kesal , Alkana akhirnya keluar dengan perasan dongkol
" His kenapa sih wanita selalu bilang risih jika ada laki laki bersama , padahal Neva istri aku ", kesal Alkana
Alkana memutuskan duduk di sofa yang ada di depan kamar mereka dan lagi lagi menghela nafas
" Padahal aku mau tidur dan temani Neva , mama ini benar bener ", kesal Alkana lagi
