NovelToon NovelToon
The Power Of Kasta

The Power Of Kasta

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta setelah menikah
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gemini Gund

" Dasar sampah" ucap Sharon Senina menatap benci seorang pemuda culun di depannya

Semua menertawakan Seorang pemuda culun bernama Kenzio

" Apa salahku Sharon?" tanya Kenzio menatap tak percaya gadis di depannya

" Salah mu karena telah berani menyukai ku apa kamu tidak melihat perbedaan kita?" tanya Sharon marah

" karena kasta?" tanya Kenzio tersenyum menyeringai membuat semuanya terdiam


" Jika Kasta adalah tolak ukur mu mencari pasangan maka aku menyerah tapi ingatlah satu hal Sharon kehidupan seperti roda berputar " ucap Kenzio lalu meninggalkan lapangan kampus..



Apa yang akan terjadi pada Sharon dan Kenzio?

Apakah mereka akan bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 10 Menjelaskan pada Jeny

Sejak pertemuan malam itu Jeny selalu berusaha menghindari Edwar dan James serta tidak menceritakan semuanya pada Maura karena Jeny merasa belum siap

Setelah keluar dari toko buku Jeny bergegas ke mobilnya tapi tangan nya di tahan

" Kamu lepaskan tangan ku" ucap Jeny pada James

" Aku akan melepaskan tapi kamu harus mengikuti ku" ucap James

" Kamu siapa berani memerintah ku?" tanya Jeny ketus

" Aku James" ucap James yang membuat Jeny Semakin kesal

" Aku tidak mempunyai waktu meladeni kamu pria tua" ucap Jeny

James terkekeh

" Aku berjanji Pria tua ini yang akan membuat mu bucin " ucap James pede

" Benarkah?" tanya Jeny menantang James

" Ya " ucap James lalu menarik jeny ke mobilnya dan membawa pergi Jeny

" Kenapa diam harus nya kamu tanya dengan ekspresi panik aku akan membawamu kemana?" tanya James bingung dengan gadis ini

" Aku tidak takut padamu" ucap Jeny santai lalu mengambil Vape nya saat Jeny ingin menggunakan Vape itu James merebutnya

" Kamu wanita jangan mengunakan ini tidak baik untuk kesehatan kamu" ucap James

" Berikan itu padaku tuan kamu tidak ada hak melarang ku " ucap jeny

James mengerem mobilnya mendadak membuat Jeny terkejut dan jeny melihat James mencengkram erat setir mobil itu

" Ada apa dengan nya" pikir Jeny

James menatap tajam Jeny

" Jika kamu orang lain bagiku aku tidak akan melarangmu melakukan apa pun" ucap James dingin

Jeny terdiam mencerna ucapan James

" Apa maksud kamu tuan?" tanya Jeny

tapi James tidak membalas nya sepanjang perjalanan mreka terdiam sampai di sebuah rumah sederhana mereka pun turun

" Masuklah" ucap James tanpa memandang Jeny

" dasar pria aneh" ucap Jeny lalu masuk tidak memperdulikan James

" Aku salah menaruh perasaan" Batin James tersenyum miris

Sesampainya Jeny di rumah seorang pelayan menghampiri nya..

" Silakan masuk nona mari saya antarkan" ucap Pelayan itu

" Terimakasih bi " ucap Jeny mengikuti pelayan itu

Di ruang tamu itu Jeny melihat tuan Edwar dan seorang pemuda yang baru Jeny lihat

" Duduklah nona" ucap Edwar

" Ada apa tuan sampai menyuruh Pria itu menjemput ku dan membawa ku kesini?" tanya jeny dengan ekspresi datar

James cuma memandang sebentar Jeny lalu kembali sibuk dengan handphone nya

" Aku ingin menjelaskan kesalahan paham kamu terhadap kisahku dan Maura" ucap Edwar

Jeny masih terdiam

" perkenalkan ini Seno seseorang yang menjadi saksi saat kejadian itu terjadi " ucap Edwar

" Aku Jeny sahabat Maura jadi bisa kamu ceritakan kepadaku?" tanya Jeny

" baiklah nona " ucap Seno lalu menceritakan semuanya

Jeny terkejut dan merasa bersalah karena sudah menampar edwar dan bersikap lancang

" Maafkan saya Tuan Edwar Karena sudah menampar Anda" ucap Jeny merasa tidak enak dan bersalah

" aku paham kamu melakukan itu karena merasa kasian dengan Maura selama ini" ucap Edwar berusaha memaklumi

" Jadi apa sekarang kamu bersedia mengijinkan ku mambantu mu membawa Maura keluar dari lingkungan toxic papanya?" tanya Edwar

" Ya tuan lebih cepat lebih baik dari pada Maura harus berkorban kebahagiaan nya lagi " ucap Jeny

" Baiklah kamu cari cara agar maura keluar bersama mu setelah itu aku akan menceritakan semuanya pada Maura " ucap Edwar

" baiklah " ucap Jeny

" kamu di antar James langsung ke rumah Maura " ucap Edwar.

" Maaf Ed seperti aku tidak bisa aku ada janji dengan seseorang " ucap James

Deg

" Ada apa dengan perasaan ku " batin Jeny

" Apa mereka sedang marahan " pikir Edwar

" Tuan aku bisa memesan taksi saja lagipula aku harus ke toko karena mobilku di sana " ucap Jeny

" Tapi nona " ucap Edwar terhenti

" Tenang saja aku bisa sendiri" ucap Jeny lalu berjalan keluar

" Kamu kenapa James tidak seperti biasanya kamu begini?" tanya Edwar

" Aku cuma lelah butuh hiburan sedikit " ucap James

Sementara Jeny sedari masuk ke dalam taksi memikirkan ucapan James

" Jika kamu orang lain bagiku Aku tidak akan melarangmu melakukan apapun" ucap James

Lalu Jeny mengingat sikap dingin James

" Jangan bodoh Jen itu hanya ucapan bualan mana mungkin dia serius dengan ucapannya" Batin Jeny dengan mata berkaca-kaca

Sesampainya di toko mengambil mobilnya Jeny menuju rumah Maura

" Bi Maura nya ada?" tanya Jeny

" Ada non di kamarnya non langsung saja ke Kamar non Maura" ucap bibi

Tok tok tok Maura mengetuk pintu kamar Maura..

Ceklek Pintu di buka

" Jen" ucap Maura dengan wajah sembab

" Kamu harus kuat jangan sedih lagi " ucap Jeny

" masuklah Jen " ucap Maura

" kita keluar ya aku ingin mengajakmu ke suatu tempat" ucap Jeny

" papa tidak mungkin mengijinkan Jen " ucap Maura

" tenang saja nanti aku yang akan meminta ijin sekarang kamu bersiap " ucap Jeny

Setelah Maura telah siap mereka menuruni tangga bertepatan dengan Alexander

" Mau kemana kalian?" tanya Alexander

" Om jeny ijin keluar bersama Maura ke Kafe saja om" ucap Jeny

" baiklah tapi ingat Maura harus kembali ke rumah tidak boleh menginap di Apartemen " ucap Alexander

" iya om terimakasih " ucap Jeny

Mereka berjalan menuju suatu tempat

" kita akan kemana Jen?" tanya Maura

" Ikutlah kamu akan senang" ucap Jeny

Jeny sudah bertukar pesan dengan Edwar tanpa sepengetahuan Maura

Jeny memarkirkan mobilnya saat Maura ingin keluar Jeny menahan tangannya

" Ra aku ingin kamu menutup mata dengan ini" ucap jeny memperlihat kan sebuah kain di tangan nya

" Apa harus Jen" tanya Maura dengan ekspresi bingung

" Iyah Ra ayo biar aku yang menutup matamu kamu harus percaya aku " ucap Jeny

Setelah itu mereka berjalan keluar Jeny menuntun Maura sampai di sebuah Danau yang telah di hias secantik mungkin

Jeny membuka kain penutup mata Maura

" Indahnya" ucap Maura tersenyum saat sudah melihat Danau di depannya

" Kamu suka Ra?" tanya Jeny

" Iyah Jen ini sangat indah terimakasih telah mengajak ku kemari" ucap Maura terus tersenyum

" Aku ikut bahagia melihat mu tersenyum Ra, terus lah tersenyum karena kamu berhak bahagia " ucap Jeny

" Sekali lagi terimakasih Jen " ucap Maura

" Jangan berterimakasih kepada ku " ucap Jeny

" Hah Lalu aku harus berterimakasih kepada siapa?" tanya Maura bingung

" Cobalah lihat ke belakang Ra" ucap Jeny

Maura berbalik dan tercengang melihat Edwar yang sangat tampan dan memegang sebuah buket bunga Mawar yang besar

"Tuan Edwar" ucap Maura pelan

" Hay Maura Alexander akhirnya kita bertemu setelah beberapa hari ini kamu meninggal kan Apartemen" ucap Edwar tersenyum tulus

Maura tertegun melihat senyum Edwar

" Apa maksud semua ini Tuan?" tanya Maura

" Panggil aku Edwar jangan tuan " ucap Edwar

" ini untuk mu " ucap Edwar memberikan bunga itu

" Terimakasih " ucap Maura menerima bunga itu dengan ekspresi bingung

Tiba' Edwar berlutut di hadapan Maura

" Apa yang tuan lakukan jangan begini bangunlah" ucap Maura merasa tidak nyaman

1
Diah Susanti
bikin sharon terbuka ama zio
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!