NovelToon NovelToon
CINTA SANG PEMBURU

CINTA SANG PEMBURU

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Spiritual / Matabatin / Anak Lelaki/Pria Miskin / Mengubah Takdir
Popularitas:861
Nilai: 5
Nama Author: Hendriyan Sunandar

Mengisahkan perjalanan hidup seorang pemuda di jaman dahulu untuk meraih cinta dan menjungjung tinggi martabat seorang ibu. hidup sebagai seorang pemburu untuk menghidupi sekaligus menjadi tulang punggung dan terpaksa melewati bermacam rintangan demi mendapatkan hati seorang wanita yang di cintainya. serta calon mertua yang tak setuju karena memiliki latar belakang yang bertentangan. serta ikut campur bangsa dari dunia lain yang tak kasat mata yang menyulitkan mewujudkan impiannya. simak keseruan kisahnya di setiap babnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hendriyan Sunandar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Waktu bergulir tak terasa. perbincangan yang pada mulanya membicarakan perkara bik Iroh, kini meluas dengan bermacam pengalaman Ustad Somad dan mang Darman sewaktu muda.

Dan tanpa sengaja beberapa cerita masa lalu itu berhasil menyugesti Tumang untuk mengiyakan saran mang Darman dan Ustad Somad.

Sejak detik itu Tumang merasa tertarik dan memutuskan untuk menuntut ilmu pada Ustad Somad. Sebelum nantinya ia akan mengembara ke hutan Sancang demi mengungkap kebeneran tentang sosok Eyang Kasim yang di perkirakan masih hidup dan menetap di hutan itu.

dan salah satu penyebab ketertarikan Tumang pada rencananya itu, yaitu di antaranya di karenakan sorban yang menjadi pelantara ayah dan Ustad Somad serta mang Darman selamat dari maut di malam itu.

Ya. sebagai sosok pemuda yang rasa penasarannya jauh lebih besar ketimbang perhitungan yang matang, tentu saja itu adalah hal wajar. Bahkan Ustad Somad yang mendengar Tumang menanyakan tentang sorban itu, dirinya hanya tersenyum penuh arti sembari melirik mang Darman.

"masih ada kok mlMang. Kau tenang saja pokoknya. Jika kau ingin sorban itu, tentu kau harus pantas dulu. Kau harus tau tentang ilmu agama, mendalami makna, dan yang terpenting kau harus bisa menerapkan dan mengamalkannya di kehidupan sehari hari.

sorban itu simbol dan ciri jati diri kepribadian seseorang Mang. Coba kau pikir, jika kau bertemu dengan seseorang yang mengenakan pakaian sopan dan mengenakan sorban, apa hal pertama kau akan menduga orang itu adalah maling atau rampok ? Tentu tidak kan. Tentunya kau akan mengira jika orang tersebut adalah ahli agama atau setidaknya ahlak nya baik bahkan dia orang sholeh. Oleh sebab itu segala sesuatu itu harus selaras Mang dengan isi di dalamnya. Mengertikan maksud bapak Mang? "

Tanya Ustad Somad memberikan gambaran atau filosofi pada Tumang. Yang tentu saja Tumang pun tampak merenung lantas mengangguk.

Sehingga setelah di rasa semuanya cukup dan ketiganya setuju, pak Ustad dan Mang Darman pun merencanakan untuk menemui mak Eha untuk meyakinkan semua harapannya itu. Bahkan Ustad Somad tak lupa mendoakan Tumang dan mang Darman yang tetap kekeh ingin mengikuti saebara itu. Terlebih Tumang merasa semakin yakin dan kagum pada mang Darman yang sedikitnya berilmu.

"pantas mang Darman ini kalo lagi serius bicaranya kaya Ustad juga. Rupanya dulu pernah ngaji bareng bareng Ustad Somad sama alm bapak ya"

Gumam Tumang di hatinya dan tersenyum pada mang Darman.

"kenapa Tumang. Kenapa kau senyam senyum begitu hah. sudah ayo sekarang kita pulang. Ngopinya di rumah Mamang saja. Sok pamit dulu sama pak Ustad. Bilangin makasih gitu buat kopinya"

Ujar mang Darman pada Tumang bicara sembari mendelik pada Ustad Somad. sehingga Ustad Somad pun seketika tampak terkejut dan baru menyadari.

"astaghfirullah !!! Iya. Saya lupa Mang. saya belum buatkan kopi ya buat kalian. Aduh di tunggu sebentar ya Mang. Maaf beribu ribu maaf. Sumpah saya benar benar lupa"

Ucap Ustad Somad lantas menoleh ke arah dapur memanggil istrinya. Namun mang Darman segera menolak dan mengatakan jika ia hanya bercanda.

"ah tidak usah repot repot Tad. Jangan di anggap serius gitu dong. Dasar ini si Tumang malu maluin saja kau ini"

Balas mang Darman mengambing hitamkan Tumang sembari menyalami Ustad Somad. Begitupun Tumang yang segera bersalaman sembari bengong dan setengah di gusur oleh mang Darman.

"hati hati di jalan Mang !!! Kalo ada apa apa sebut nama saya sama hentak bumi tiga kali !!!"

Teriak Ustad Somad sembari menatap kepergian mang Darman sembari tersenyum dan menggelangkan kepala.

Di ceritakan di tempat lain. Yaitu di rumah mang Darman yang masih di penuhi warga warga yang menjenguk sekaligus melihat ke adaan Ewon dan wa Kobul.

Setelah Tumang dan mang Darman sampai ke rumahnya, tak heran jika kedunya di sambut dan di tanyai hasil dari obrolan bersama Ustad Somad oleh bapak mertuanya dan warga lainnya. Sehingga mang Darman pun segera membicarakan kembali dan menyampaikan yang di rasa penting saja secara garis besar.

Termasuk air doa yang ketika itu di bawa dari Ustad Somad. sementara ke adaan bik Iroh sendiri ketika itu sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Bik Iroh tak lagi berontak dan merancau tak jelas. Hanya saja semua orang di buat heran karena saat ini bik Iroh tampak murung dan tak hentinya melelehkan air mata.

Sehingga mang Darman yang meyakini istrinya itu belum sepenuhnya sadar, segera meminumkan air doa yang di bawanya itu.

"panasss!!! aakhhh !!!"

Seketika semua orang terkejut karena setelah di berikan air doa itu bik Iroh menjerit seperti menahan sakit yang teramat sangat. Lalu tak lama setelahnya, tubuh bik Iroh ambruk. Beruntung mang Darman yang meyakini hal itu adalah reaksi dari karomah air doa itu, dirinya tetap tenang dan tak jauh dari bik Iroh.

Sampai pada akhirnya bik Iroh seperti tersadar kembali dan tampak lebih membaik. Air matanya tak terlihat meleleh lagi dan nafasnya begitu teratur seakan bik Oroh tak merasakan sakit apa pun. Hanya saja mang Darman lagi lagi merasa bingung. di mana istrinya itu tetap diam membisu ketika di tanya.

Bahkan tatapan matanya seperti kosong seakan tak peduli dengan ke adaan di sekelilingnya. Sehingga tak heran semua orang pun kembali was was dan menduga jika bik Iroh belum pulih sepenuhnya.

"Iroh? Iroh? Ini akang Roh? Ayo ngucap Roh. Apa yang sakit coba katakan sama Akang"

Beberapa kali mang Darman berusaha bicara pada istrinya sembari menepuk kecil pipi istrinya itu. Namun bik Iroh hanya diam tak bergeming. Begitupun bah Caca dan beberapa lainya yang tidak tinggal diam dan berusaha menyadarkan bik Iroh.

Namun semuanya nihil. sampai pada akhirnya mang Darman pun tampak memberi isyarat anggukan pada Tumang.

"Mamang ijinkan kau pergi Mang. Tolong Amang ya. Mamang mohon. tolong Mamang"

Ucap mang Darman sembari melehkan ait mata di hadapan bik Iroh yang diam bagaikan arca.

Dan Tumang pun yang paham pada isyarat itu, dirinya segera menganguk mengiyakan ucapan mang Darman itu. Tumang tau jika itu adalah isyarat pada dirinya untuk segera menemui bah Lemud. Satu satunya orang yang di curigai Tumang dan menjadi penyebab atas kejadian yang menimpa bik Iroh.

Ya. Karena itulah rencana Tumang dan mang Darman sebelumya. Keduanya sepakat, jika bantuan Ustad Somad tak menyembuhkan bik Iroh, maka Tumang memiliki rencana lain pada bah Lemud dengan caranya sendiri. Bagaimana pun bah Lemud harus mengakui kesalahanya dan memulihkan kesadaran bik Iroh sepenuhnya. Begitu kira kira tekad dan keyakinan Tumang pada bah Lemud.

Tinggalkan Tumang yang sedang pergi menuju kampung bah Lemud.

Cerita beralih dari sudut pandang Wulan. yang kini semakin di pengaruhi oleh sipat sipat bangsa siluman yang perlahan menjadikan Wulan seperti memiliki dua kepribadian. Di mana Wulan saat ini seperti memiliki beberapa kemampuan seperti halnya bangsa lelembut.

Sejak dirinya merekahyangan/gentayangan tak tentu arah, Wulan terkadang bringas namun sesekali menyadari jika dirinya adalah bagian dari manusia yang tak tau jalan pulang. sifat baik dari sisi manusia seutuhnya itu terkadang tak terima pada kezholiman di depan matanya.

Sehinga pantas saja jika Wulan mati matian membela seseorang ketika orang itu tiba tiba di sakiti didepan matanya.

Tepatnya ketika Wulan dalam wujud pocongnya dan sedang berdiri di pematang sawah ketika itu.

Di pagi itu... Ketika Wulan tersenyum karena melihat seekor anjing yang tampak sedang mengejar seekor tikus.

1
Akbar Aulia
setan silemin iku opo thor
Hendriyan Sunandar: ya itu ka. semacam siluman dan sebangsanya. atau mhluk tak kasat mata.
total 1 replies
Hendriyan Sunandar
amin. terima kasih atas apresiasinya. semoga menghibur dan ada sedikit sedikit hikmah yang bisa di petik dari kisah ini.
Mắm tôm
dahsyat ttg cerita ini, semoga terus sukses author!
Hendriyan Sunandar: amin ya Allah. terima kasih ka. semoga bisa menghibur dan kiranya bisa bantu promokan cerita ini ya. semoga Allah melimpahkan rejeqi yg barokah pada kk. amin
total 1 replies
Rowan
Aku udah ngebayangin situasi karakter-karakter disini ke kehidupan nyata, bisa ngeri ngeri sedap gitu loh!
Hendriyan Sunandar: terima kasih ka sudah berkenan singgah. semoga terhibur dan ada kimha yang bisa di petik di dalamnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!