CINTA DARI DULU

"Dia? Dia siapa Dan? tanya Elia bingung

"Maksudmu Jonathan saat ini masih belum move one dari seseorang?" tanya Elia menyelidik

Dandy terdiam sejenak, ia ragu untuk melanjutkan perkataannya.

"Maaf El, Aku ngga enak kalau harus ngomong ini ke kau. Tapi kupikir kau harus tau ini supaya kau alasan kenapa dia bersikap seperti itu dan mungkin kau memikirkan cara untuk memperbaiki kondisi ini" ucap Dandy

"Jadi siapa yang sekarang membuat Jonathan belum move on?" tanya Elia lagi

"Aku tidak tau pasti sih, Jo hanya berpacaran waktu kita SMP. Nah setelah beberapa lama waktu kita kelas satu atau kelas dua SMA dia pernah bilang kalau dia suka sama seseorang tapi dia ngga ngenalin atau ngasih tau ke aku ke kami siapa orang itu" tutuer Dandy

"Waktu lulus SMA aku nyuruh dia untuk ngungkapin perasaanya ke cewek itu tapi dia bilang cewek itu udah pergi lanjutin pendidikan dan ngejar karir nya" kata Dandy lagi menambahi

"ooooo " Kata Elia mangut-mangut ada ras kecewa dan sedih di dalam hatinya tapi masih bisa ia tahan

"Iya El. Jadi gitu. Sehari sebelum pernikahan aku tanya itu lagi ke Jonathan dan katanya perasaanya masih sama seperti waktu itu. Tapi kamu jangan terlalu khawatir lah El, toh saat ini kalian sudah menikah dan pernikahan itu pun ia sendiri yang setujui meskipun ada banyak drama sebelumnya tapi secara sadar dia setuju untuk menikahimu aku yakin Jo juga punya pertimbangan untuk menerimamu nanti" ucap Dandy menguatkan Elia

"huffft menerima apa nya. Ngga ada yang tau dia bisa berubah atau tidak atau kalaupun berhasil belum tentu aku masih hidup atau tidak" ucap Elia datar

"hahahahha. Bisa El! Awal pernikahanku juga seperti kalian" kata Dandy kemudian

*******

Elia mengikuti langkah Jo ke mobil untuk pulang dari lapangan tenis. sesampainnya di mobil sudah setengah perjalanan tapi tidak ada pembicaraan apapun diantara mereka. Tiba-tiba terdengar bunyi suara perut Elia yang mulai berdemo membuat Elia salting bukan main. Jonathan yang mendengar itu hanya melirik sedikit dnegan ekor mata nya dan tetap fokus menyetir.

"Mau makan apa?" tanya Jonathan datar

"Terserah" Jawab Elia singkat tanpa Ekspresi. dan kemudian suasana di mobil itu pun kembali hening

Setelah beberapa lama mereka sampai di restoran hindia. Sebelumnya Elia tak begitu memperhatikan itu adalah restoran yang menyediakan menu makanan India. dia masuk saja dengan diam. Tapi beberapa langkah setelah masuk dia berhenti dan kemudian menarik tangan Jonathan.

"Kita ngapain kesini?"

"Ya makan lah" Jwab jo singkat

"iya tapi maksudku bukan disini. Aku ngga suka makananya" ucap Elia pelan. Elia pernah ke restoran India sekali namun lidahnya tidak cocok dengan makanannya. menurutnya menu makanannya memiliki bumbu yang terlalu kuat sehingga dia tidak suka.

Jonathan yang mendengar itu kemudian melotot dan menunjukkan ekspresi wajah yang sangar.

"Kau yang tadi bilang terserah. Jadi jangan menyalahkanku ! Masuk saja, pesan dan makan!!" Ucap Jonathan tegas sembari mencengkram tangan Elia kuat.

Mendapatkan perlakukan itu, Elia hanya bisa diam dan menurut. dia berjalan mengikuti Jonathan yang menarik tangannya menuju sebuah meja.

"Mau pesan apa bu? Pak?"

Jonathan melihat ke arah Elia seolah menanyakan apa yang akan erempuan itu pesan.

"Terserah samain aja" ucap Elia singkat tanpa ekspresi

Jonathan kembali memasang ekspresi kesal . "Awas saja jika kau nanti menyalahkanku lagi ya" gumamnya pelan

Setelah mencatat pesanan Joanathan kemudian pelayan itu pergi meninggalkan Jonathan dan Elia dengan kondisi diam. Elia kini tengah memegang ponselnya dan membuka akun sosial medianya namun sebenernya dia menunduk untuk menyembunyikan air matanya. Suasana tetap hening sampai mereka selesai makan dan kembali pulang kerumah. Elia tak membuka topik pembicaraan apapun sampai ia tidur memunggungi Jonathan.

*******

Seperti biasa Elia bangun pukul 04.30 WIB untuk menyiapkan sarapan dan workout. Paling tidak dia agak sedikit lebih bersemangat saat hari ini karena ini adalah hari jumat, yang artinya besok akan libur dan berhenti dari berbagai drama pekerjaan kantor.

Elia hanya menyiapkan makanan yang simpel. Ia hanya menyiapkan sandwich telur dan daging kemudian dia juga membuatkan jus semangka dan mentimun untuk suaminya. Tentu ia juga tak melupakan teh tarik kesuakaan suaminya itu. Semua ia susun rapi di tas bekal.

Pukul 06.20 Elia sudah siap dengan pakaian tema casual smart sesuai dengan aturan kantornya. Hari ini tidak ada agenda yang penting di pagi hari dan kemudian setelah jam makan siang dia akan mendampingi Reza, mantan kekasihnya yang saat ini menjadi klien Elia. sebenarnya dia berberat hari untuk mendampingi Reza, dia malas untuk bersinggunggan apapun dengan mantan nya tetapi mau tidak mau dia harus lakukan supaya pencapaian tim nya bisa aman bulan ini. Karena untuk mencari klien baru tidak mudah di tempat yang baru saat ini.

Saat Elia sudah berangkat ke kantor, Jonathan masih tertidur. Kebetulan ia juga tidak ada jadwal sidang atau hal yang urgent hari ini. Namun  tak berapa lama Jonathan dibangunkan oleh dering ponselnya yang berbunyi beberapa kali.

"Morning sayang. Baru bangun?" ucap seorang wanita di telfon

"hmmmm iya ma" jawan Jonathan di video call dengan wajah yang sangat kusut karena baru bangun

"hmm...... tadi mama telfon istrimu. Dia sudah berangkat kerja. Kenapa kamu tidak mengantar istrimu Jo?"

"kan sudah ada pak Saul ma.... Jonathan juga minta pak Saul dipindah ke Medan kan supaya Jonathan ngga capek-capek antar jemput dia" Jawab Jonathan lagi

"hmmmm iya... tapi sekali-sekali kamu lah yang antar atau jemput istrimu. Itu penting loh Jo. Kamu harus belajar jadi menerimanya dan jadi suami yang baik" Ucap mama Jonathan

"Oh iya jo, kapan kalian akan pulang?. Oppung boru (Nenek) katanya sudah rindu sama Elia Jo. Oppung minta kalian minggu ini pulang. bisa kan?" tanya mama nya Jonatha  lagi

"iya kalau nanti kami pulang kantornya cepet kami langsung balik ma. tapi kalau tidak kemungkinan besok" Kata Jonathan. Jonathan dan Orang tua nya memang beda kota. tapi jarak tempuh nya hanya sekita 1.5 jam menggunakan tol jadi tidak sulit untuknya untuk pulang dan pergi di hari weekand saat dia lajang dulu. Minggu ini Jonathan memang berencana pulang untuk melihat kondisi usaha nya yang ada disana. Jonathan memiliki 1 mall yang tergolong besar dan beberapa supermarket di kampung halamannya.

"iya baiklah... kabarin mama kalau kalian jadi pulang Jo, karena Adikmu akan pulang malam ini.  Emmmm Jo... " kata mama Renata menganggantung

"iya ma?"

"Bersikap baiklah pada Elia sayang. Jangan menyakitinya" ucap mama Renata dengan suara yang pelan dan sendu

"Astaga mama... mama membuatku seolah-olah aku ini sangat jahat" ucapnya kemudian

"iya... karna dulu kau pernah sangat jahat padanya Jo. Dulu kau selalu mengejeknya sampai dia menangis" ucap mama lagi

"Itu dulu ma..." kata Jonathan malas

"iya mama hanya khawatir saja. Pokoknya jangan menyakiti mantu Mama. Kalau kamu membuatnya menangis mama akan mengutukmu nanti. Baiklah mama mau ke butik dulu. Kamu jangan lupa mengabari mama nanti. byee sayang... " kata mama Renatha lagi

"Bye ma.. i love you" ucap jonathan diakhir video call mereka.

Jonathan segera beranjak dari tempat tidur nya untuk mandir dan bersiap-siap. Saat turun ia melihat ada tas bekal yang Elia siapkan untuk nya. Kemudian ia berangkat saat pak Saul sudah menjemputnya kembali dan mengantarnya ke bengkel untuk menjemput mobilnya yang dia service kemarin.

Jonathan sampai di ruangannya yang tak terlalu besar namun sangat nyaman. Ruangan itu di penuhi buku-buku beragam. Ia kemudian meletakkan tas bekal yang ia bawa tadi lalu hendak mengeksekusinya. Namun saat ia hendak memulai makanannya  telfonnya berdering yang ternyata telfon dari atasannnya yang mengundangnya sarapan bersama dengan calon klien mereka.