Kaira Lestari anak berusia 19 tahun yang dulunya seorang anak kecil yang selalu manja dan bahagia,namun kepergian sang Ibu membuatnya hancur berantakan.Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda yang membawa satu anak perempuan yang hampir satu usia dengan nya. Hidup nya di siksa habis habisan,selain Luka batin,luka dan lebam selalu memenuhi tubuh nya. Akankah ada hari bahagia atau senyum lagi muncul di bibir gadis itu?
Namanya Kaira Lestari.
“Lah lo punya sepatu? Nyuri sepatu siapa lo? Kayaknya itu sepatu bekas deh Aurel menahan Kaira supaya tidak melangkah melewatinya.
“Ini sepatu adik gue.”
“Adik? Lo punya adik? Sekolah di sini? Siapa? Gue penasaran.”
Kaira terdiam sesaat.”dia nggak sekolah di sini..”
“Ohh gue pikir di sini, penasaran banget gue ngelihat muka adik lo.pa-..”Aurel menghentikan ucapannya.
“Heyy Fathan,good morning,kok lama banget datangnya padahal sedari tadi gue udah nungguin lo.”Aurel mengalungkan kedua tangannya di depan dada saat matanya melihat pria tampan baru saja sampai di ruangan yang menjadi murid baru di kelas itu.
Kaira mengambil kesempatan menjauh dari Aurel,gadis itu merasa lega terhindar hari ini,kalau tidak,mungkin sesuatu yang ada di tubuhnya pasti rusak.
“Heyy kok lo nggak jawab? Baru kali ini gue di cuekin.”ucap Aurel saat fathan tidak mengeluarkan sepatah kata pun menjawab pertanyaannya.
Gadis itu melangkah mendekat ke arah Fathan yang sudah duduk di kursi nya.”lo menarik banget ya,nanti bel istirahat,gue harap kita bisa makan bareng..”gadis itu mengedipkan matanya kepada pria itu lalu Aurel pun segera melangkah kan kaki menuju mejanya menemui kedua sahabat nya.
Tadi pagi,sebelum ibu dan papahnya juga adiknya keluar dari kamar untuk sarapan,Kaira dengan cepat menyiapkan bekal yang akan ia santap di jam istirahat.dengan menu nasi goreng sosis ayam.
Dan itu adalah hasil masakannya sendiri.Kaira tersenyum lalu memasukkan bekalnya ke dalam laci mejanya.
Tapi sebelum makanan itu masuk ke dalam laci,sebuah tangan sudah merampasnya.
Kaira terkejut dan segera melihat orang yang mengambil makanan nya.
“Balikin bekal gue..”Kaira berdiri dari duduknya lalu melihat ke arah pria yang duduk santai di belakang nya.
Siapa lagi kalau bukan murid baru itu.
Tidak ada jawaban dari Fathan pria itu segera membuka bekal itu dan mencium nya.
“Wangi bangett…”
“Please jangan di makan, itu bekal gue nanti..”Kaira berusaha mengambil bekalnya dari tangan pria itu,tapi Fathan dengan santai menjauhkan makanan dan melihat ke arah Kaira.
Tak…
Fathan meletakkan uang berwarna biru di atas meja setelah mengambil nya dari saku baju sekolah nya.
“Gue beli bekal lo..”
Dengan cepat Kaira menggelengkan kepalanya.”nggak gue nggak mau,gue maunya bekal itu..”
Hap…
Dengan cepat Fathan memasukkan dua sendok nais goreng itu ke dalam mulutnya.”udah terlanjur gue makan…tuhh ambil aja duitnya,gue beli.”
Kaira menatap tajam ke arah pria itu,selain Aurel,seseorang menambah kekesalan hatinya pagi ini.
Kaira hanya merapatkan giginya dan mengeratkan kepalan tangannya untuk meluapkan kekesalan hatinya.
Kaira mendaratkan bokongnya di atas kursi tanpa menjawab ucapan pria itu.
Dia mengambil kesibukan merapikan buku bukunya.
Sedangkan Fathan, dirinya sibuk menikmati sarapan paginya karena dia sudah sangat lapar,apalagi tadi malam dia tidak makan.pria itu lumayan jarang sarapan,selain karena kedua orangtuanya sibuk,walaupun pekerja di rumah nya banyak,dia tidak sempat sarapan karena dirinya selalu terlambat bangun yang membuatnya buru buru pergi ke sekolah.
Fathan melihat uang biru itu masih ada di atas mejanya.dia tidak mengambil nya,dia masih tetap menikmati nasi goreng yanh sudah tinggal sedikit di dalam bekal itu.
.
Mita masuk ke dalam kamar Kaira,sudah lumayan lama ia tidak masuk ke dalam kamar itu, walaupun kamar itu tidak terlihat mewah di dalam tapi semuanya rapi.
Mita meletakkan perhiasan di dalam lemari milik Kaira,lalu wanita itu tersenyum bahagia membayangkan apa yang akan terjadi setelah ini.
“Aku begitu bahagia jika kamu tersiksa,apapun akan aku lakukan supaya mas Bima membencimu dan mengusirmu dari rumah ini,maka semua harta milik mas Bima akan jatuh ke tangan Andini.”wanita itu berbicara sembari membayangkan wajah Kaira yang sangat ia benci.
Setelah semuanya ia rasa beres, wanita paruh baya itu segera keluar dari dalam kamar.
Ia meraih bekal makan siang untuk suaminya yang sudah ia siapkan di atas meja ruang tamu,dan meraih handbag earna cokelat di sampingnya.
Tadi wanita paruh baya itu sengaja memasak makan siang untuk ia nikmati bersama suaminya nanti di kantor.
Walaupun suaminya seorang Asisten di sebuah perusahaan,tapi ini sudah yang ke 5 kalinya ia datang ke kantor untuk memberikan makan siang suaminya.bahkan mereka berdua makan bersama di ruangan suaminya, di waktu istirahat.
Wanita paruh baya itu juga memasak makan siang untuk puterinya,dan untuk jatah Andini sudah wanita paruh baya itu masukkan ke dalam kamar gadis itu.
Mita pergi menggunakan mobil yang di hadiahkan Bima untuk nya 2 tahun yang lalu.
.
“Siapa nama cewe yang duduk di depan gue?”ujar Fathan saat dirinya dan juga kedua sahabatnya berada di balkon sekolah.
“Kaira?”
“Hm iya…seperti apa orangnya?”
Bara dan Rian saling melihat.”tumben banget lo nanya orang yang nggak tertarik sama sekali”
Fathan melihat ke arah Rian.”tinggal jawab aja..”
Rian menyandarkan tubuh nya ke sandaran kursi yang ia duduki.”namanya Kaira Lestari,siswi yang bisa di bilang paling pintar di sekolah,dia juga selalu tepat waktu sampai di sekolah.tapi dia selalu di bully sama siswi siswi terutama Aurel,lo kenal Aurel kan?,cewe yang paling hits dan hot,juga paling cantik di sekolah.gue aja suka sama dia.Kaira sering juga datang ke sekolah dengan bekas luka di tubuhnya,kadang kening,kadang tangannya biru,dan matanya pasti bengkak,kayaknya dia punya keluarga yang toxic deh,menurut gue ya..”ujar Rian sembari melihat para siswa siswi yang melakukan aktivitas masing masing.
“Kenapa dengan dia? Dia ngeganggu lo?”
Fathan menggelengkan kepalanya.”nggak,tadi gue ambil nasi dia,dan gue kasih duit dia nggak mau.”
“Tumben banget, biasanya kalau dia di suruh beli sesuatu pasti mau,tapi dengan syarat harus ada imbalannya.gue dan Bara sering tuh ngerjain dia,seru tahu than,kita bisa ketawa..”Andi tertawa kecil menjawab.
“Lo makan nasi dia? Idih…lo nggak lihat penampilan dia kusam gitu? Nggk jijik apa? Bayangin aja bekalnya di taro di dalam tas yang udah busuk gitu.”
Ujar Bara dengan menunjukan ekspresi tidak nyaman.
“Ehh than,lo kan suka buly orang di sekolah dulu,gimana kalau kita bully dia?”
Fathan mengerutkan keningnya.”maksudnya?”
“Yaa gimana supaya dia nggak nyaman di kelas,buat seru seruan aja..”
Tring….
Tringg….
Belum juga Fathan menjawab,bel pertanda istirahat sudah selesai berbunyi.
Kedua sahabatnya segera berdiri dari duduknya.”ayo than,pak Leo nanti marah kalau kita belum di kelas.”
Akhirnya Fathan berdiri dari duduknya lalu mereka pun melangkah kan kaki menuju kelas.
Benar kata Rian,masih ada beberapa siswa di luar mau masuk ke dalam kelas,guru yang menjadi pengajar di kelas mereka sudah datang.
Katanya pria paruh baya itu lumayan galak,dia tidak suka siswa yang tidak disiplin.
“Selamat siang..semuanya sudah di kelas?”
Maya berdiri dari duduknya.”Kaira belum pak,tadi katanya dia di panggil bu Jeslin.”
“Hmm baiklah..mari kita lanjut pelajaran kita.”
Maya kembali duduk,tadi saat mereka berjalan di koridor,seorang siswi datang menemui Kaira dan mengatakan bahwa dia di panggil oleh wali kelas mereka.
Akhirnya Maya masuk ke dalam ruangan kelas dan berniat menunggu sahabatnya di sana.tapi sampai sekarang gadis itu belum datang juga.