NovelToon NovelToon
Gara-gara Mantan

Gara-gara Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Berbaikan
Popularitas:37.8k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

"Dasar brengsek! Kadal burik! Seumur hidup aku gak mau ketemu kamu lagi. Bahkan meskipun kamu mati, aku doain kamu susah menjemput ajal."

"Siapa yang sekarat?" Kanya terhenyak dan menemukan seorang pria di belakangnya. Sebelah tangannya memegang kantung kresek, sebelah lagi memasukan gorengan ke dalam mulutnya.

"Kadal burik," jawab Kanya asal.

"Kadal pake segala di sumpahin, ati- ati nanti kena tulah sumpah sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penguntit

"Pokoknya minggu depan kamu pulang! Sekalian lahiran Mily, kamu juga harus ambil cuti untuk kencan buta, sama anak temen Mama ..." Kanya menguap. Ini masih pagi, dia baru bangun tidur, dan Mamanya sudah menelpon agar dia mau kencan buta lagi.

Kanya menoleh ke sebelahnya dimana Dilan masih terlelap. "Apa jadinya kalau kamu terus melajang, kamu mau jadi perawan tua!" Kanya menurunkan kakinya untuk menjauh dari Dilan. Bisa- bisa suara Mamanya yang seperti toa itu membangunkan Dilan.

Kanya melihat jam di dinding menunjukkan pukul 6 pagi, itu artinya di Jakarta masih pukul 5. Niat banget sih sampe nelpon subuh- subuh, begitu pikirnya.

"Kanya kamu dengerin Mama gak sih!"

"Iya, Ma." Kanya kembali menguap.

"Mama denger ya suara kamu nguap.”

"Aku dengerin kok, Ma." Kanya mengusak kasar rambutnya. Ini baru beberapa hari setelah Mamanya itu menelpon dan memintanya menikah, lalu sekarang Mamanya kembali menghubunginya. Apa Mamanya itu tidak lelah.

"Usia kamu udah 29 Kanya. Udah mau 30." Dan kalau sudah terdengar isak tangis dari Sang Mama, Kanya hanya bisa memejamkan matanya.

"Iya, Ma. Nanti aku pulang, ya." dan tangis Sofi langsung terhenti. Meski Kanya tahu itu hanya pura-pura, Kanya juga tidak bisa mengabaikan tangisan Mamanya itu.

Kanya menghela nafasnya, setelah berhasil meyakinkan Mamanya jika dia benar-benar akan pulang.

"Apa salahnya sih belum nikah. Nikah juga belum tentu bahagia, kan?" Kanya menatap dirinya di cermin sambil menggelung rambutnya yang berantakan. Lama dia berdiri disana dengan tatapan mengarah pada cermin, namuan matanya kosong entah kemana.

Kalau mau di bilang trauma, itu pasti. Bagaimana jika saat dia memutuskan untuk menikah, kejadian dulu terulang kembali. Bukan hal mudah untuknya bangkit, Kanya bahkan harus lari sejauh yang dia bisa untuk melupakan semuanya. Meski dia terus menunjukkan jika dia tidak apa- apa, tapi tetap saja rasa sakitnya masih membekas.

Hanya gara- gara kejadian itu Kanya bahkan enggan dekat dengan pria dan berpikir keras tentang pernikahan.

Kanya menghela nafasnya. Apa dia harus mencoba untuk melakukannya. Membuka hatinya untuk seorang pria?

Mengakhiri pemikirannya Kanya keluar kamar lalu berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan sarapan. Hari ini libur dan seperti janjinya dia akan mengajak Dilan pergi ke pantai.

Alan mengikat tali sepatunya lalu tersenyum menatap ke depan. Dia sudah mengajukan cuti selama satu minggu ke depan untuk tinggal di Bali. Meski begitu dia masih harus melakukan beberapa pekerjaan secara daring, karena saking banyaknya pekerjaan yang harus dia kerjakan.

Awalnya Alan berniat menyewa rumah di sekitar rumah Kanya agar dia bisa tahu lebih banyak tentang kegiatan Kanya. Dan beruntungnya Alan mendapat rumah tepat di sebelah rumah Kanya, yang ternyata si pemilik memang berniat menjual rumah tersebut. Jadilah kini rumah telah berpindah tangan menjadi miliknya.

Lagi pula dia tidak rugi sebab berada di sebelah Kanya. Alan bahkan tak bisa tidur semalaman memikirkan apa yang akan dia lakukan untuk mendekati Kanya, yang pasti tidak akan mudah. Ya, Alan menyadari seberapa besar dia melakukan kesalahan, jadi Alan akan menerima seberapa banyak pun kemarahan Kanya padanya.

Alan membuka pintu dengan pelan. Matanya menatap ke rumah samping yang terhalang tanaman pagar setinggi satu meter, selebihnya ada sekat tembok yang menutupi hingga Alan tak bisa melihat rumah Kanya keseluruhan.

Alan berjalan ke arah tembok, lalu mengintip untuk memastikan apakah Kanya masih di rumah atau tidak.

Alan segera bersembunyi saat melihat handel pintu bergerak di susul bunyi pintu terbuka, lalu menutup di iringi suara obrolan dari Kanya dan Dilan.

Setelah melihat Kanya dan Dilan berjalan, Alan mengikuti langkah keduanya, dan berjalan dengan tenang dari belakang dengan tak melepas tatapannya dari Kanya.

Alan tersenyum saat Kanya tertawa. Lalu terkekeh saat Kanya mengobrol dengan Dilan. Hal yang lucu sebab mereka membicarakan hal-hal tak masuk akal. Tentu saja karena Kanya bicara dengan anak seusia Dilan.

Alan duduk di atas pasir dengan jarak beberapa meter dari Kanya dan Dilan yang bermain pasir. Keduanya asik membuat istana pasir dengan sesekali tertawa.

Wajahnya yang memakai masker, dan kaca mata hitam, juga topi yang menyembunyikan wajahnya membuatnya lebih leluasa dalam memperhatikan Kanya yang pastinya tak mengenalinya.

Sesekali Kanya menoleh padanya mungkin karena merasa di perhatikan, namun dengan cepat Alan akan mengalihkan tatapannya berpura-pura tak melihatnya.

...

Kanya mengeryit saat melihat pria bermasker juga kaca mata hitam bertengger di matanya. Merasa pria itu terus memperhatikannya Kanya pun menoleh, namun ternyata pria itu melihat ke arah lain.

"Ian, pulang yuk," ajaknya pada Dilan. "Sudah siang. Panas lagi," bujuknya lagi.

Dilan melihat ke atas, seolah memastikan jika matahari memang mulai terik.

"Iya deh, bili esklim ya, Onti?"

"Oke, kita beli eskrim dulu."

Kanya merapikan maianan Dilan, lalu bergegas pulang. Jarak dari rumahnya ke pantai memang tak terlalu jauh, hingga Kanya tak menggunakan motornya, dan memilih berjalan kaki.

Kanya mengajak Dilan ke mini market untuk membeli eskrim seperti keinginan Dilan. Saat pintu tertutup Kanya melihat ke belakang dimana pria yang tadi di pantai mengikutinya.

Kanya memalingkan wajahnya saat pria itu pergi ke kasir menunjuk sebuah rokok. Mungkin dia terlalu banyak berpikir. "Lagian ngapain dia ngikutin aku? Gak penting, kan?" Kanya merasa lucu dengan prasangkanya. Bisa- bisanya dia merasa diikuti.

Setelah mendapatkan eskrimnya Kanya melanjutkan langkahnya untuk pulang. Dengan menggandeng Dilan yang asik dengan eskrimnya.

"Enak gak eskrimnya?"

"Enak, Onti." Kanya tersenyum.

Kanya menoleh dan kembali melihat pria bermasker itu masih mengikutinya. "Dia bukan lagi ngikutin, kan?" Kanya melihat sekitarnya. Lumayan ramai, orang itu tidak aka berani macam- macam di depan umum. Namun tetap saja Kanya menjadi takut. Masalahnya ada Dilan bersamanya, dia juga tidak akan bisa melawan jika sesuatu yang buruk terjadi padanya.

Kanya berjongkok di depan Dilan. "Ian, Onti gendong ya, biar cepet jalannya." Kanya membawa Dilan ke dalam gendongannya, lalu berjalan sedikit cepat. Namun Kanya justru semakin panik saat pria di belakangnya juga mempercepat langkahnya. Hingga Kanya melihat rumahnya dan dengan cepat dia memasuki rumah dan menutup pintu.

Kanya menurunkan Dilan setelah pintu tertutup, lalu membuka sedikit gorden untuk melihat ke luar, dimana pria bermasker itu berjalan melewati rumahnya, lalu memasuki pagar rumah di sebelahnya.

"Dia tinggal disana?" Kanya menghela nafasnya lega. "Bisa- bisanya aku parno."

....

Menjelang lebaran lagi sibuk- sibuknya guys. Belum lagi abis lebaran masih harus kumpul keluarga. Minimal satu minggu abis lebaran masih sibuk juga. Jadi aku mohon maaf kalau jarang up🙏

1
kalea rizuky
pinter jangan tertipu tangis palsu dia aja. bego mau di manfaatin ampe bertahun tahun
kalea rizuky
hmmm pdhl bagus tp klo balik lagi hmmmm jd males pantes like dikit wong MC nya tolol gini harga diri di injak injak masih cinta helehh prett
kalea rizuky
hahahaha kapok karma buat lu yg tolol lan sialan
kalea rizuky
gas kan aja lah dripada balik ma mantan siall entar
kalea rizuky
klo balik g ada beda ma novel lain di sakiti balik beehh skip
Sabrina Rahmadini
luar biasa
kalea rizuky
jd anya ogah kasih kesempatan ke dua karena keluarga di permalukan loh harga diri di injak injak moga g balikan aminnnnnnn
kalea rizuky
entah g rela hadirin cwok lain donk yg ngejar biar mantan keki
kalea rizuky
moga gk balik najis
Isma Nayla
bagus kanya,biar alan merasakn sakit yg sama yg pernah kamu rasakn klu perlu yg lebih.
coba alan tau klu kanya mau nikah biar tau tuh sakitnya kayak gmn bl orang yg di cintai nikah sama orang lain.
Myra Myra
maybe kalau jodoh korang bersama...Alan kamu kena tegas
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
yuning
sabar Alan, yakinlah.satu hal,doa orang yang dizolimi itu sangat mujarab
Rully Mikela
ceritanya bagusss. pengen sedih tapi malah ketawa...
Jeng Ining
gpp Lan, jelasin aja, wajib bagimu menjelaskan keadaan yg sebenernya wkt itu, takdir selanjutnya pasrahkan saja, meskipun nanti kamu kudu pergi setidaknya kamu udh ga ada beban hati lg
Rabiatul Addawiyah
sanggup ga Lan? 😁
Rahmawati
aduh kanya knp setuju sm ortumu, km kan masih cinta sm alan
Saadah Rangkuti
maka dari itu..percuma juga kamu jelasin semua
Myra Myra
lebih baik Lan settle kn mslh mu Ngan pompun urat malu terputus tu dulu baru kamu jalinkan hbgan...klw tak gunakn cara licik bkak aib dia dkt mahkamah
Siti Zaid
Lanjut lagi author...semangat💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!