Flower And Alister

Kini mereka semua berkumpul di rumah sakit Daddy aurora, Papah nya alea, Vino dan nisa. Anna mommy aurora tidak di kabari oleh suaminya, Dario takut Anna akan hancur kembali saat melihat putrinya masuk rumah sakit.

Vino saat mendapat kabar dari alea kalau aurora masuk rumah sakit langsung berlari meninggalkan kelas. Begitupun nisa saat melihat vino berlari ia mengikutinya.

Dario menatap Alea meminta penjelasan, Alea sendiri tidak tau apa yang terjadi dengan aurora.

Dario menelpon andi untuk mengirim seluruh rekaman CCTV di kampus wijaya kepadanya. Hingga beberapa menit kemudian andi mengirimnya ke ponsel Dario.

Dario membuka file nya, Ia melihat Vino membawa laptop. Dario memanggil Vino untuk mengecek rekamannya sampai mengetahui apa yang membuat putrinya seperti ini.

Vino pun menuruti nya, Ia mulai fokus dengan laptop nya. Vino melihat Aurora terhenti di depan toilet hingga beberapa menit aurora masuk ke dalam.

Aurora sedikit lama berada di dalam toilet sampai senja keluar dari dalam toilet. Selang berapa menit Aurora keluar memegangi kepalanya.

Vino kebingungan dengan apa yang dia dapat, kemudian Vino memberitahukan kepada mereka semua. Dario tersulut emosi, "Apa yang gadis licik itu lakukan kepada putriku" Batin dario geram kepada senja.

Jay yang berada di tengah tengah mereka hanya diam saja, Ia tak mau ikut campur lebih urusan pemilik kampus wijaya.

Dario mengambil Ponsel putrinya dari Alea kemudian membuka nya, Dario melihat di cctv putrinya seperti merekam sesuatu dari dalam.

Dario hanya diam saja melihat isi rekaman itu, Ia tidak terkejut melihat wanita munafik itu memaki, menyumpahi putrinya mati. Tetapi bagi Vino dan alea mereka sangat terkejut, walaupun alea sudah mengetahui kalau senja jahat.

Sekarang alea semakin yakin untuk selalu mengikuti kata Papah nya.

Alea mengotak atik ponsel aurora, Ia yakin pasti sahabat nya itu tidak sebodoh itu saat melabrak Senja.

Alea melihat rekam suara yang baru di rekam beberapa menit tadi, Alea memutar nya sangat kencang.

"Ck, udah gue duga Lo gak sepolos itu, Munafik!"

"Kenapa Lo balik flow, Padahal gue udah seneng banget Lo pergi dari kehidupan gue!!"

"Lo itu gak pantes buat alister! Lo itu kotor flow!! Gue tau alasan Lo menghilang Karna Lo mengalami pelecehan!!"

"Hahaha...." Senja tertawa bahagia.

"Gue seneng banget waktu Lo di lecehin mereka semua, Apalagi saat Lo pergi meninggalkan Indonesia, Gue adalah satu satunya orang yang paling bahagia"

"Sahabat? Pacar? Semua punya Lo harus menjadi milik gue!!"

Setelah itu tidak ada percakapan dari ponsel Aurora.

Dario semakin emosional saat mendengar nya, Sebisa mungkin dario menekan emosinya supaya tidak terlihat oleh anak anak.

Vino, Nisa dan Alea kebingungan mendengar nya, Kenapa senja bilang aurora mengalami pelecehan? Ada apa ini, Pikir mereka bertanya tanya.

Alea memberanikan diri mendekati daddy Aurora, "O-om, Kenapa senja bilang begitu? A-apa itu yang membuat Om, tante dan Flower pergi?" Tanya alea gemetar setengah mati.

Vino pun tak kalah gemetar, Ia juga menunggu jawaban dari Oom nya itu.

"Ya" Jawab Dario dingin.

Deg!!

Hancur sudah Alea dan vino, mereka berdua menangis dengan tatapan kosong. Nisa juga ikutan menangis, Walaupun dia baru beberapa minggu ini dekat dengan aurora tapi dia bisa merasakan sakit yang aurora alami.

"Sebenarnya apa yang terjadi di dua tahun yang lalu Om" Tanya Alea dengan tatapan kosong nya.

"Tanya Papah kalian masing masing, Saya tidak punya waktu untuk menjelaskan kepada kalian" Dario pergi untuk menenangkan pikirannya.

Alea menatap kecewa Papah nya, Bagaimana bisa Papah nya tidak memberitahu alasan sahabat nya pergi.

"Jelasin" Perintah Alea kepada papah nya.

Arka menghela nafas, Arka pun menceritakan kejadian dua tahun lalu saat aurora di culik oleh Ayah Alister dan Hampir di perkosa sama orang suruhan Ayah alister. Hingga Aurora mengalami trauma yang sangat sulit di sembuhkan sampai mereka membuat aurora hilang ingatan karna mengonsumsi obat penghilang ingatan.

Vino, Alea jatuh ke lantai, Air mata mengalir deras di pipi mereka berdua.

"Seharusnya gue gak izinin lo pergi Flow" Lirih Vino merasa sesak, sakit yang teramat dalam di hatinya.

"Maafin gue flow..., Seharusnya gue bisa lindungi lo" Lirih Alea menangis pilu.

Nisa sendiri mengumpati senja di dalam hatinya, "Jalang bangsat, Lo pantas mati Anj*Ng!!"

Arka memegangi punggung putrinya yang menangis, Alea menepis tangan Papah nya, Ia menatap nyalang sang papah.

"SEMUA INI SALAH PAPAH!! ANDAI PAPAH KASIH TAU AKU, AKU GAK AKAN SEPERTI INI YAH!!!" Teriak Alea kecewa dengan sang papah menyembunyikan fakta sebesar ini.

Arka diam saja, Kemudian Vino menatap Papah alea. "Apa Papih tau semuanya ini Om?" Tanya Vino dengan tatapan serius.

Arka mengangguk, Ia tidak ingin sendirian di musuhi oleh Putrinya, Sahabat nya itu harus juga merasakannya.

Tatapan Vino berubah menjadi menyeramkan, Ia berjalan keluar dari rumah sakit ingin ke kantor Papih nya.

Jay? Lagi lagi hanya menjadi penonton. Sebenarnya Jay sedikit merasa kasihan dengan gadis itu, Ia hidup sampai sekarang sudah cukup membuktikan bahwa wanita itu sangat kuat.

***************

Vino sudah sampai di kantor Papih nya, Ia berjalan masuk dengan tatapan tajam. Bahkan karyawan yang ada di situ tidak berani menyapa nya.

Brak!!!

Vino menendang pintu ruangan Papih nya, Membuat sang papih kesal.

"Ada apa boy? Kenapa kamu datang ke kantor papih tanpa memberitahu Papih" Tanya Papih nya, Aldenio Alexander.

"Gak usah sok gak tau apa apa Pih, Aku udah tau semuanya tentang flower dari Om arka" Ucap Vino terus terang.

"Mampus gue, Anj*Ng lo ka" Batin Nio memako sahabat nya itu.

"Papah bisa jelasin semuanya Boy, Ini semua karna Om kamu Dario Meminta papih untuk merahasiakan ini semua, Makanya papih gak bisa kasih tau kamu" Jelas Nio merayu putranya supaya percaya.

Padahal dario tidak ada meminta nya untuk merahasiakan, Memang mereka saja tidak ingin memberitahu kepada anak dan istri mereka. Mereka tidak ingin membuat anak dan istrinya hancur dengan kondisi Flower. Apalagi Lisa dan Vino sangat menyayangi Flower seperti Anak dan adik untuk Vino.

"Papih gak bohong kan?" Tanya Vino.

"Enggak Boy, Mana mungkin papih bohong sama kamu" Jawab Papih nya langsung.

"Ck, Papih aja bisa nyembunyiin semua ini selama dua tahun, Kalau mamih tau bisa habis papih sama Mamih" Ucap Vino sedikit mengancam papih nya.

Nio melototkan matanya, " Jangan Boy, Kali ini jangan bilang Mamih, Kamu mau apa? Biar papih kasih semuanya"

Vino memberikan jari tengah nya kepada sang papih kemudian keluar dari ruangannya.

Nio menghembuskan nafas kasar, "Siap siap Di usir dari kamar" Batinnya.

SELAMAT MEMBACA TEMAN TEMAN>_<