Dibunuh oleh putrinya sendiri membuat Kayana bersumpah untuk membalas setiap perbuatan keji sang putri saat ia diberikan kesempatan untuk hidup kembali. Doanya terkabul ia diberikan kesempatan hidup lagi, apakah ia akan membalas dendam kepada sang putri atau luluh karena sang putri berubah menjadi anak baik???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali menjadi Putri Keluarga Wijaya
"Siapapun anda, tetap saja anda di larang menganggu Nona besar yang sedang berpidato,"
"Apa Nona besar??" Haris mengernyit keningnya mendengar ucapan sang pria.
"Saya Nirmala Wijaya Wakil CEO Wijaya Group dengan ini membatalkan pemenang tender, karena disinyalir melakukan kecurangan untuk mendapatkan tender!"
Haris semakin tak percaya mendengar ucapan sang istri di podium.
Ia semakin naik pitam karena sang istri hendak membatalkan tender yang ia menangkan.
"Tidak bisa Mala, meskipun kamu seorang Wakil CEO tetap saja tidak bisa membatalkan pemenang tender secara sepihak. Jangan karena masalah pribadi membuat kamu bersikap tidak profesional. Apalagi jika semua ini karena kebencian mu padaku, dan sengaja kamu menjadikan ini sebagai alasan untuk membatalkan kemenangan tender ku," seru Harus
"Apa kamu takut aku akan menceraikan mu Jika aku memenangkan tender ini. Asal kamu tahu aku akan tetap menceraikan mu meksipun tanpa tender ini. Aku sudah muak hidup dengan wanita yang tidak bisa apa-apa dan hanya merepotkan ku saja. Lagipula jika kamu ingin membatalkan pemenang tender maka kamu harus punya bukti dan alasan yang kuat, kau tidak bisa berbuat semau mu meskipun kamu adalah pemilik Hotel ini!" imbuh Haris dengan sombongnya
Ia begitu percaya diri jika dirinya akan tetap memenangkan tender.
"Ok baiklah kalau itu yang kamu mau, aku akan mewujudkan semua keinginan mu. Yang pertama karena kau sangat ingin bercerai dariku, maka hari ini akan aku kabulkan. Tertanggal 25 Maret 2025 pukul 8 pagi tadi, saya sudah melakukan gugatan cerai di pengadilan agama. Yang kedua karena kamu menginginkan bukti dan alasan yang kuat Kenapa aku ingin menggagalkan pemenang tender hari ini adalah kalian bisa lihat sendiri di layar belakang," tutur Mala dengan entengnya
Wanita itu kemudian menyuruh asistennya untuk menyalakan sebuah rekaman video yang sudah ia ambil di ruang kerja Komisaris ZP Hotel.
Dalam rekaman tersebut terlihat jelas bagaimana harus memberikan uang suap kepada Rizal agar bisa memenangkan tender di ZP Hotel.
Seketika wajah Haris memerah saat melihat rekaman video tersebut. bukan hanya Haris Rizal pun sama malunya dengan Haris. Apalagi saat suara riuh parah peserta tender ketika melihat rekaman tersebut.
Mereka tidak menyangka Jika hubungan Haris dengan adik Rizal, yaitu Sheila akan membuat Rizal memberikan kemudahan kepada Haris untuk memenangkan tender tersebut.
"Wah tidak di sangka ternyata Pak Rizal begitu culas," ucap salah seorang peserta tender
"Memalukan sekali, padahal tanpa suap perusahaan besar Sekelas Arta Boga bisa memenangkan tender ini dengan mudah," imbuh yang lainnya
Mala pun berusaha menenangkan para peserta tender. Wanita itu kemudian memerintahkan untuk melakukan penilaian ulang.
Merasa dipermalukan oleh sang istri, Haris pun berusaha menyerang Mala. Beruntung para bodyguard Mala dengan sigap langsung mengamankannya.
Haris pun di usir keluar dari tempat itu karena dianggap membahayakan keselamatan sang Wakil CEO.
"Dasar wanita sialan, lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu setelah ini!" seru Haris
**********
Vanesa tampak mengamati isi dompet milik sang ibu. Ia pun hanya menghela nafas saat mendapati beberapa lembar uang dua ribuan dan lima ribuan saja. Tak ada yang istimewa dalam dompet itu. Vanesa tak menemukan apapun di dalam dompet itu.
"Tidak ada apapun di dompet ini, ibu tetaplah wanita miskin, tapi mobil mewah itu, aku yakin ibu menyembunyikan sesuatu dariku. Hari ini aku harus menyelidikinya sendiri,"
Sepulang sekolah Vanesa memilih untuk mendatangi ZP Hotel. Ia ingin memastikan jika ibunya memang bekerja di sana.
Ia pun segera sembunyi saat melihat ibunya keluar dari lobby hotel. Ia terperanjat saat melihat penampilan sang ibu yang terlihat tak seperti biasanya. Ia bahkan sengaja mengikutinya saat sebuah mobil mewah membawanya pergi.
Rasa penasaran Vanesa semakin menjadi-jadi saat mobil yang membawa sang ibu masuk ke sebuah rumah mewah
"Rumah siapa ini, bagaimana bisa ibuku masuk ke rumah mewah ini. Sebenarnya apa yang ibu sembunyikan dariku??"
Karena tak bisa masuk ke rumah itu Vanesa pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Setibanya di rumah ia mendengar pembicaraan sang ayah dengan Shela yang membicarakan sang ibu.
Ia pun memutuskan untuk menguping pembicaraan mereka.
"Aku benar-benar tidak menyangka jika Mala adalah putri keluarga Wijaya, apa itu alasan ibuku menyuruhku untuk menikahinya??"
"Mungkin saja, tapi kenapa ibumu tidak bilang kalau Mala itu putri konglomerat??"
"Mungkin karena saat pernikahan tak ada seorangpun keluarga Mala yang datang dan ia mengaku yatim piatu membuat penilaian ibuku berubah. Apalagi dia memang tak punya apa-apa waktu itu sampai ibu menyuruhnya bekerja untuk menghidupi keluarga kami. Ibu pikir dia adalah anak konglomerat, tapi Mala selalu membantahnya. Ia selalu bilang hidup sebatang kara, itu juga yang membuat ku muak dan menyesal karena sudah menikahinya," kenang Haris
"Sebenarnya penilaian ibumu itu benar, sayangnya ia mudah tertipu dengan sikap Mala yang pandai berpura-pura sebagai orang miskin," jawab Shela
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang??" tanya Shela
"Meskipun ia meminta cerai aku tidak akan pernah menceraikannya, kecuali ia mau memberikan sebagian sahamnya padaku," jawab Haris
"Apa kamu yakin, sepertinya itu tidak akan berhasil, apalagi mengingat pengaruh keluarga Wijaya di kota ini. Kecuali jika kamu menggunakan Vanesa??"
"Apa maksudmu??" tanya Haris
"Mala begitu menyayangi Vanesa jadi sudah pasti dia akan melakukan apapun demi mendapatkan hak asuhnya jika kalian bercerai, kau lihat kan bagaimana Vanesa bisa meluluhkannya dan membuat dia kembali menyekolahkannya di ZP Internasional School??"
"Tapi bagaimana jika ia tahu kalau Vanesa bukan putri kandungnya?" Haris mengernyit, ia tampak begitu khawatir
"Tenang saja, aku sudah membuang bayi Mala di sebuah truk pembuangan sampah yang melintas, aku yakin pasti bayi itu mati tertimbun ribuan sampah. Jadi aku pastikan anak kita yang akan jadi pewaris kekayaan Mala," jawab Shela
Vanesa terlihat gusar saat mendengar ucapan Shela. Bila dulu ia begitu senang saat tahu ia bukan putri kandung Mala kini justru sebaliknya. Ia merasa sedih karena ternyata bukan pewaris keluarga Wijaya.
"Bagaimanapun juga ibu tidak boleh tahu kalau aku ini bukan anak kandungnya, mulai sekarang aku harus menjadi anak manis agar ibu percaya padaku dan menjadikan aku sebagai pewaris keluarga Wijaya. Aku tidak mau hidup susah bersama ayah dan momy,"
"Tapi bagaimana jika putri kandung ibu masih hidup???"
Vanesa menatap kearah Shela yang masih berbincang dengan ayahnya.
"Apa aku harus menyingkirkan wanita itu, bagaimanapun juga jika ia tidak ada maka Ibu tidak akan pernah menemukan putri kandungnya???"
hadeh ada juga yg kyk gtu