NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti Tanpa Nasab

Pengantin Pengganti Tanpa Nasab

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Anak Haram Sang Istri / Wali Nikah
Popularitas:358.5k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Kepergian Nayla menjelang pernikahannya, membuat semua orang bersedih, termasuk Laura sang kakak.

Ketika takdir membalikan kehidupan dan menulis cerita baru, Laura harus menerima kenyataan bahwa ia harus menjadi pengantin pengganti sang adik, Nayla. Untuk menikah dengan calon suaminya bernama Adam.

Namun, ketika akad nikah akan berlangsung, sang ayah justru menolak menjadi wali nikahnya Laura. Laura ternyata adalah anak haram antara ibunya dengan laki-laki lain.

Pernikahan yang hampir terjadi itu akhirnya dibatalkan. Fakta yang baru saja diterima lagi-lagi menghantam hati Laura yang masih di rundung kesedihan. Laura lalu meminta pada Adam untuk menunda pernikahan hingga dia bertemu dengan ayah kandungnya.

Bagaimana perjalanan Laura mencari ayah kandungnya? Apakah dia akan bertemu dengan ayah biologisnya itu? Dan bagaimana kisah cintanya dengan Adam? Baca kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sembilan

"Pergilah kau dari rumahku! Jika memang ingin mencari ayah kandungmu!" usir Ayah Darimi.

Laura tersenyum simpul. Mungkin ini saatnya dia keluar dari rumah. "Baiklah, selama ini aku memang memiliki rumah, tapi aku tak punya tempat berlindung. Aku memiliki orang tua tapi aku tak berani ceritakan masalahku, karena tak ada yang mau mendengarnya. Selama ini aku sendirian. Aku sendirian menghadapi semuanya. Jadi lebih baik aku pergi!" seru Laura.

Laura lalu berjalan meninggalkan tempat akad nikah tersebut. Langkahnya terhenti saat tangannya di tahan seseorang. Gadis itu lalu membalikkan tubuhnya.

"Laura, kita sudah janji akan menikah. Kamu tak mau mengingkari itu'kan?" tanya Adam.

"Maaf, Adam. Bukannya aku tak mau memenuhi permintaan Nayla, tapi seperti jawabanku tadi, aku akan tetap menikah denganmu. Tapi setelah aku bertemu ayah kandungku. Aku ingin tau alasan dia membuang'ku!" seru Laura.

Adam tampak menarik napas. Dia menatap wajah Laura dengan intens. Dalam hatinya mulai merasa kagum pada gadis itu yang memiliki pendirian kuat. Dia juga iba setelah mendengar kalau selama ini dia tak pernah mendapatkan kasih sayang dari ayah tirinya itu.

"Baiklah, aku setuju. Boleh aku membantu kamu mencari ayah kandungmu?" tanya Adam.

Ayah Darimi tampak memandangi keduanya dengan tatapan tajam. Mungkin dia tak suka mendengar Adam yang ingin membantu Laura.

"Jika itu tak memberatkan bagimu," ujar Laura.

"Aku tak keberatan. Aku akan menolong mencari siapa ayah kandungmu. Kebetulan aku sudah terlanjur mengambil cuti dua minggu. Semoga dengan waktu segitu, cukup untuk mencari keberadaan ayahmu!" seru Adam.

"Terima kasih, Dam," balas Laura.

Laura tak mau terbawa perasaan karena kebaikan Adam tersebut. Dia yakin semua yang dilakukan pria itu hanyalah semata untuk memenuhi keinginan Nayla. Dia sangat mencintai adiknya sehingga Adam mau melakukan apa saja untuk memenuhinya.

Laura berjalan masuk ke dalam rumah. Suara tamu undangan riuh membicarakan apa yang terjadi. Gadis itu tak peduli karena semua berawal dari ucapan ayahnya sendiri.

Laura masuk ke dalam rumah menuju kamar orang tuanya. Dia mengetuk pintunya. Beberapa kali di ketuk baru terdengar sahutan dari dalam. Langkah kaki mendekati pintu dan terdengar suara pintu dibuka.

"Aku mau bicara dengan Ibu," ucap Laura.

"Apa lagi yang mau kamu bicarakan?" tanya Ibu dengan suara ketus. Laura tak mengerti dengan isi pikiran ibunya, kenapa masih marah dan menyalahkan dirinya. Sebegitu tak menginginkan kehadirannya'kah? Tanya Laura dalam hatinya.

"Banyak ... ada banyak pertanyaan yang ingin aku ajukan pada Ibu sebelum aku pergi," ucap Laura.

Saat ini mereka hanya berdua. Adam dan Ayah sedang melayani tamu undangan dan tetap meminta mereka menyantap hidangan yang telah terlanjur di pesan.

Dalam pikiran Pak Darimi, pernikahan akan terus berlanjut walau dia mempermalukan Luara. Namun, diluar dugaan, gadis itu membatalkan.

Pak Darimi juga masih berpikir jika Laura tak akan berani meninggalkan rumah. Buktinya selama ini dia tetap bertahan, bagaimana manapun perlakuan dirinya pada sang anak.

"Apa yang ingin kau tanyakan?" tanya Ibu dengan suara datar.

Laura menatap wajah ibunya. Mata wanita merah dan sembab, pasti dari tadi ibunya itu menangis. Ada rasa iba dihatinya. Namun, semua sirna saat dia ingat semua perlakuan wanita itu selamanya. Baru dia paham jika sang ibu membencinya karena kehadirannya yang tak pernah diharapkan.

"Kita bicara di kamarku saja, Bu," ujar Laura.

Ibu Sumarni kali ini tak membantah ucapan putrinya. Dia mengikuti langkah anaknya menuju kamarnya. Baru kali ini dia masuk ke kamar Luara. Sejak anak itu berusia sepuluh tahun, dia tak pernah mau peduli lagi dengan semua kebutuhan sang putri. Anaknya berjualan kue milik tetangga untuk menambah uang jajan dan memenuhi keinginannya, karena dia tak berani meminta pada sang ayah atau pun ibunya.

Ibu Sumarni memandangi semua barang-barang dan perabot yang ada dikamar itu. Terlihat warnanya sudah memudar. Sudah tak layak dipakai. Anaknya juga tidur dilantai beralaskan kasur tipis. Sangat berbeda dengan Nayla yang semua perabotnya selalu model terbaru.

Pak Darimi selalu membeli semuanya dengan model terbaru. Padahal Nayla tak pernah meminta bahkan dia menolaknya, tapi sang ayah tetap membeli jika mendapat rezeki lebih.

Ibu Sumarni masih mematung di ambang pintu kamar. Dadanya terasa nyeri. Betapa selama ini dia tak pernah memperhatikan kebutuhan putrinya. Semua karena rasa takutnya pada sang suami.

"Masuklah, Bu. Beginilah keadaan kamarku. Jangan heran dan jangan merasa kasihan. Aku sudah terbiasa!" seru Laura.

Ternyata Laura dari tadi juga memperhatikan ibunya. Apa lagi melihat wanita itu yang menghentikan langkahnya, bukannya masuk ke dalam kamar.

Ibu Sumarni lalu melangkah tanpa menjawab ucapan sang putri. Lidahnya terasa kelu. Dia memilih duduk di bangku plastik yang ada di kamar Laura.

"Bu, aku membatalkan pernikahanku dengan Adam ...."

"Kenapa ...?" tanya Ibu Sumarni memotong ucapan Laura.

"Aku tak bisa lanjutkan, karena aku ingin mencari siapa ayah kandungku. Bisakah ibu memberikan aku petunjuk, siapa nama ayahku dan dimana dia tinggal?" tanya Laura.

"Untuk apa kau mencarinya. Dia tak akan mengakui kehadiran kamu!" jawab Ibu Sumarni.

"Apakah selama ini Ibu mengakui kehadiranku?" tanya Laura.

"Apa maksudmu ...?" Bukannya menjawab pertanyaan Laura, Ibu Sumarni balik bertanya.

"Selama ini aku tak pernah Ibu anggap. Bagi Ibu, hanya Nayla anak Ibu," jawab Laura.

"Jangan bicara sembarangan kamu, Laura. Kamu iri dengan Nayla?" Kembali Ibu bertanya.

"Ya, aku iri. Kenapa hanya dia yang Ayah dan Ibu sayangi. Sedangkan aku tak pernah kalian anggap. Kehadiran ku hanya seperti beban bagi Ibu!" seru Laura dengan suara sedikit meninggi.

Ibu Sumarni memandangi putrinya itu dengan tatapan tajam, tanpa kedip. Tak menyangka Luara akan meninggikan suaranya.

"Itu hanya pikiran kamu saja. Karena rasa irimu!" seru Ibu akhirnya menjawab.

"Itu bukan pikiranku saja. Cobalah Ibu sedikit membuka hati, bagaimana sikap dan perlakuan ibu padaku selama ini. Aku ini hanyalah anak yang tak diinginkan kehadirannya," ujar Laura.

Laura lalu berdiri. Memandangi jalanan. Satu persatu tetangga tampak meninggalkan halaman rumah. Dia menarik napas dalam. Lalu berbalik dan menghadap ibunya.

"Bu, andai aku dapat memilih! Mau menjadi siapa dan melakukan apa. Aku akan memilih tidak untuk dilahirkan. Aku tidak ingin menjalani hidup tanpa kejelasan dan tidak ingin menjadi beban bagi siapapun yang ku kenal. Terutama beban bagi kedua orang tuaku. Pernahkah Ibu atau ayah bertanya, kenapa aku tidak makan, kenapa aku tidak pulang, kenapa aku begini, kenapa aku menjadi seperti saat ini. Kalian orang tua egois. Hanya memikirkan kesenangan masing-masing. Aku benci kalian!" seru Laura sambil berteriak. Air mata akhirnya jatuh membasahi pipinya.

1
Ririn Nursisminingsih
semoga tidak ada gangguan lagi yaa laura sama daniel
Marisa Hafizoh (hafizoh_17)
ramaikan yuk novel author hafizoh judul "Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri"
Ririn Nursisminingsih
karma kmu udah nolak anakmu dan myakiti marni..
Ririn Nursisminingsih
seorang ayah tega sama anak kandungnya jahat kmu ariel
Ririn Nursisminingsih
laura jg down karena papamu yg pengecut ayoo semangat.. taklukan dunia
Ririn Nursisminingsih
ayo laura tunjukan pada papamu yg pengecut itu kmu bisa dan mnjadi wanita yg sukses dg usahamu sendiri
Ririn Nursisminingsih
laki2 pengecut ndak bertanggung jawab... pergi yg jauh laura biar ayahmu mnyesal
Ririn Nursisminingsih
ariel. pengecut seorang ayah tidak mngakui anaknya
elly fitriyatun
Penasaran akan kaah sebagus cerita2 sebelumnya...smgt trs kk menulisnya
Nitnot
Luar biasa
Rezeki
berharap laura dan adam berjodoh
selain bisa memperbaiki hubungan laura dgn aril dan sumarni ,juga mempertegas tdk akan ada masa lalu diantara aril dan marni.
hingga kebesaran hati ratna mendapatkan anak juga menantu dmasa tua nya
bunda DF 💞
good
Mardiana
baru baca mam...sedih 😥
Iin Maria
mlh yh Keren daniel dia lelaki sejati
Surya Ningsih
Buruk
Surya Ningsih
itu karma utk ibu yg menelantarkan anaknya sendiri.....
Surya Ningsih
dia bukan manusia dia binatang sedangkan binatang aja sayang sama anak nya.....
lily yerusa
Luar biasa
Surya Ningsih
Buruk
Arieee
bagus 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!