Bayu yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung kehidupannya berubah semenjak mendapatkan sepatu antik yang ternyata sepatu Gatot Kaca,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di rawat
Tak lama petugas datang dengan dua mobil ambulans dan satu mobil pemadam kebakaran, melihat para korban tergeletak di luar , dengan cepat ia meminta warga membantu menaikan ke dalam Ambulans
Para korban di bawa ke rumah sakit terdekat agar cepat di tangani luka luka ya ,mereka bergidik melihat luka melepuh di punggung Bayu.
Sementara di sebuah rumah mewah ,seorang lelaki muda mengamuk.
" Braaak"
meja kayu di hadapannya di tendang hingga jungkir balik, ia sangat marah pada orang yang di sewanya, karena gagal menghabisi Angel , wanita yang di tolong Bayu.
" Bodoh kalian !, Sudah kubilang mereka harus mati !" Ucap Toro pada anak buah yang melapor
" Bila tak ada yang menolong sudah di pastikan mereka semua mati bos" lapor anak buah itu, yang ternyata adalah lelaki yang mengintai dari kejauhan dengan teropong.
" Awasi dia , dia juga harus mati!" Bentak Toro kesal,
Toro anak angkat pak Asmoro ,ayah Angel , ia yang merasa bila anak kandung ayah angkatnya masih ada dia tak akan mendapat warisan ,pastinya akan turun ke anak anak kandungnya bukan ke anak angkat seperti dirinya, karena itu ia merencanakan membunuh ketiga anak kandung ayah angkatnya.
Angel, Samuel dan Tiara, tiga orang yang di selamatkan Bayu dari kecelakaan mobil.
Di rumah sakit, Angel dan Tiara sudah tersadar karena mereka hanya kaget sedangkan Samuel mengalami luka ringan di bahu dan kaki .
Samar samar Angel mengenali lelaki yang berbaring di dekat Samuel, wajahnya yang tertidur miring karena ia dalam posisi telungkup ,karena luka bakar di punggungnya.
" Dia yang menolong kalian " seorang dokter yang melihat Angel memperhatikan Bayu menyerahkan sebuah rekaman Video yang terekam di tempat kejadian.
Angel menjerit saat mobil meledak dan pemuda itu melindungi tubuh Samuel dengan tubuhnya hingga berakhir seperti ini
" Tolong , selamatkan dia dok" ucap Angel memohon, tanpa pertolongan Pemuda di hadapannya mereka bertiga sudah pasti ikut meledak bersama mobil mereka .
" Kami sedang berusaha nona, dan untung saja pemuda ini memiliki fisik yang kuat, jadi ia masih bisa bertahan" ucap Dokter itu.
" Egggh " di ranjang satunya, Samuel tersadar, ia menatap ke arah kakak dan adiknya. Lalu menatap lelaki yang sedang di tungguin oleh kedua saudaranya.
" Kak Bayu!" Ucapnya yang ternyata mengenali Bayu.
Angel mendekat , dan merapihkan bantal samuel
" Istirahat jangan memaksa bangun ,kamu tahu dia siapa?" Tanya Angel
"Itu kakak kelas ku kak, kak Bayu namanya, kenapa dia terluka sampai begini?" Tanya Samuel heran
Angel tak menjawab tapi memperlihatkan sebuah rekaman
Samuel terdiam , melihat dalam rekaman itu Bayu menjadi perisai bagi dirinya hingga terluka seperti itu.
Kecelakaan di lampu merah itu menjadi Viral , tapi Retno Ayu malah pingsan melihat kakaknya terkena ledakan mobil dan terpental.
Yulia kaget melihat Retno Ayu pingsan namun saat ia melihat berita ia pun menjerit histeris dan ikut pingsan juga tinggal karyawan butiknya yang kalang kabut karena Retno Ayu dan Yulia pingsan semua
Di luar kota , Beni yang melihat jelas Bayu, langsung meminta izin pulang , ia tahu pastinya Retno ayu yang sedang sakit tak ada yang mengurus juga Bayu akan sendirian di sana , ia tak tahu bila Retno ayu sudah sembuh.
" Retno , buka pintunya "Beni yang datang langsung menuju ke rumah Bayu, ia mengajak Anggi adiknya ,
" Seperti nya kosong kak, apa kita langsung ke rumah sakit saja ?" Saran Anggi ,
" Ya , mungkin Retno ayu sudah di sana" sahut Beni ia langsung masuk kembali ke mobil dan melaju ke rumah sakit Permata di mana Bayu di rawat.
Saat mereka sampai di rumah sakit. Rumah sakit itu sangat ramai, para wartawan dan orang yang mengetahui dari berita berbondong bondong datang ingin melihat keadaan Bayu yang pemberani .
Dalam Alam bawah sadarnya, Bayu terbangun , di sekelilingnya , semua nya putih.
" Kamu sudah bangun ngger " satu suara lembut namun mempunyai wibawa yang kuat terdengar menegur Bayu .
Bayu menoleh ke asal suara , di batu putih , seorang pertapa berbaju serba putih duduk dalam keadaan bersila, Bayu menghampiri dan menyalami pertapa itu
" Eyang aku di mana?, apa aku sudah mati?" Tanya Bayu polos, pertapa yang ada di hadapannya adalah resi Padakacarma, yang pernah menemui Bayu saat ia hampir mati di tangan Sangkut.
" Kamu belum mati ngger, keikhlasan kamu menolong dan berkorban demi orang lain. Membuat jiwaku kembali kemari, untuk mengingatkan , kekuatan besar mempunyai tanggung jawab yang besar, teruslah menjadi baik, aku pamit" resi Padakacarma tersenyum dan perlahan menghilang namun di bekas tempat nya bersila sebuah cahaya kecil mengambang,
Wush
Cahaya itu melesat dan masuk ke dalam mata kiri Bayu.
Akh
Bayu menjerit pelan ,matanya seperti tertusuk oleh benda tajam dan benda itu pecah di dalam , namun sakit itu hanya sebentar. Tak lama ia merasa matanya hangat .
Di luar alam bawah sadar, Retno ayu , Yulia dan Anggi, menangis melihat Bayu tak juga bangun . Tanpa mereka sadari luka bakar di punggung Bayu perlahan meregenerasi.
" Retno, aku minta maaf, karena menolong ku kak Bayu, menjadi begini" ucap Samuel merasa bersalah .
" Ga kok Sam, kak Bayu memang seperti itu , " ucap Retno ayu, ia tahu dengan jelas kepribadian sang kakak yang rela berkorban demi orang lain.
" Iya jangan merasa bersalah, memang itu sudah sikap Bayu, ia akan menolong siapapun yang butuh pertolongan" ucap Beni,
" Kita doakan saja,agar Bayu cepat sadar" Angel yang dari tadi diam memperhatikan Bayu berkata, ia menghampiri Retno. ,
" Kamu yang sabar, kakakmu pasti kuat!" Ucapnya menghibur , walau ia juga tak tahu apa Bayu bisa sehat seperti dahulu kala atau tidak, ia melihat dengan jelas , ledakan mobil itu sangat dekat dan Bayu menjadi tameng Samuel .
" Iya kak terima kasih,"ucap Retno ayu , ia hanya heran bukannya kakaknya sedang bekerja tetapi mengapa ada di jalan, sedangkan jarak dari perempatan lampu merah dengan cafe Star tempat bekerjanya sangat jauh.
Angel menatap wajah Bayu , hatinya berdesir dan jantungnya berdetak cepat . Ada sesuatu yang menarik hatinya, bukan hanya karena tampan tapi juga karena sikap kepedulian terhadap sesama , di jaman seperti ini sudah sangat jarang, dari rekaman itu saja ia bisa melihat dari sekian banyak orang hanya Bayu yang menolong mereka .
" Kakak kamu kerja di mana?" Tanya Angel ingin mengetahui pekerjaan Bayu,
" Tadinya kakak kerja di kota pinang, tatapi semenjak aku sakit dan tak bisa berjalan kakak menjadi pemulung, kemarin setelah aku sembuh, kakak katanya mau kerja di Café Star, tapi jarak Café Star dan lampu merah itu jauh" tutur Retno sambil menangis , ia berjalan mendekat ke arah Yulia tak ingin tangisannya terdengar oleh kakaknya kembali
" Ka Kamu sudah sembuh Retno ?" Tanya Beni heran , melihat Retno Ayu berjalan tanpa di bantu tongkatnya.
" Alhamdulillah sudah kak, " jawab Retno Ayu
" Cafe Star?" Gumam angel , ia merasa mengenal pemilik cafe itu. Ia berpikir sejenak namun ia tak bisa mengingat
