Vika gadis ceria dan sedikit tomboy jatuh cinta pada Ihsan yang merupakan teman kecilnya.
Vika terpaksa harus memendam rasa sukanya pada Ihsan karena ada begitu banyak hal yang membuat mereka tak bisa bersama.
Penasaran ....
yuk simak kisah lengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Ajj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
SELAMAT MEMBACA
Ihsan semakin penasaran dengan sosok wanita cantik yang ia temui beberapa kali,ia antara yakin tidak yakin jika wanita itu adalah Vika.
Sore itu Ihsan duduk santai didepan rumah temannya sambil bermain gitar.
Entahlah kenapa setelah pertemuan nya dengan sosok yang menurutnya mirip dengan teman kecilnya itu hatinya menjadi tidak karuan.
Ponselnya berdering dengan sangat nyaring, setelah melihat nama yang tertera dilayar ponselnya ia pun langsung menonaktifkan ponselnya.
Ada rasa malas untuk menerima panggilan telepon dari Rany kekasihnya yang semakin hari semakin posesif terhadap nya.
Vika yang baru saja mandi langsung disuruh oleh Nene Dilla untuk membeli beberapa bahan untuk membuat kue di toko yang kebetulan melewati rumah temannya Ihsan.
Ihsan langsung keluar saat tanpa sengaja matanya melihat sosok wanita yang kini menguasai pikiran nya melintas.
"itu dia orangnya lewat" gumam Ihsan yang langsung mengeluarkan sepeda motor yang terparkir milik temannya.
Ia pun langsung mengejar motor Vika.
Vika yang sudah sampai di toko yang ia tuju langsung membeli bahan-bahan yang Nene Dilla suruh.
Ihsan yang tadinya tidak ingin turun dari motor entah kenapa tiba-tiba saja turun dan menghampiri Vika.
Setelah selesai membeli yang ia butuhkan Vikapun langsung berbalik badan dan hendak pulang namun tanpa sengaja ia menabrak tubuh Ihsan yang berdiri tepat dibelakangnya.
Aaauwwww
pekik Vika terkejut karena ia menabrak Ihsan.
"Maaf aa gak sengaja"ucap Vika tanpa melihat siapa yang ia tabrak.
"Gak apa-apa neng"jawab Ihsan.
Vika yang merasa familiar dengan suara Ihsan langsung melihat yang punya suara.
Untuk beberapa saat pandangan mata mereka bertemu,seketika itu juga jantung Vika berdegup kencang begitu pun dengan Ihsan.
"Kamu Vika kan?" tanya Ihsan langsung
"Iya nama saya Vika,aa kok tau" ucap Vika berpura-pura tidak mengenal Ihsan.
"Gw Ihsan tetangga loe di Jakarta"ucap Ihsan dengan PD nya
"Jakarta? saya mah bukan orang Jakarta aa,saya asli orang Bandung" lagi-lagi Vika berbohong.
"Masa sih" Ihsan nampak tak percaya dengan apa yang Vika ucapakan.
"Maaf aa Nene saya udah nungguin, permisi" Vika pun langsung pergi meninggalkan Ihsan yang masih terpaku tak percaya dengan perkataan Vika Jika Ia tidak mengenal nya.
"Gw yakin itu loe Vik" batin Ihsan sambil menatap punggung Vika yang telah menjauh.
Ihsan pun langsung Kembali kekediaman temannya.
"Dari mana loe San" tanya Dody yang kebetulan berada diluar dan melihat Ihsan yang baru saja tiba.
"Dari ngejar cewe impian gw " ucap Ihsan sambil memarkirkan motor lalu masuk kedalam tanpa melihat ke arah temannya yang nampak bingung.
"Cewe impian?" ulang Dody yang nampak bingung.
"Iya"
"Gw yakin itu Vika temen kecil gw, tetangga gw,dan yang pasti dia cinta mati ama gw"ucap Ihsan lagi dengan PD nya.
"PD amat sih loe,kalo emang itu dia belum tentu dia masih suka sama loe"
"Yang gw tau dia itu kemana-mana sama si Ujang" lanjut Dody
"Oh cowo itu Ujang namanya,kok kampungan banget ya namanya"ujar Ihsan mengejek.
"emmm kok loe gitu ngomong nya Dan,loe cemburu ya" ejek Dody yang bisa langsung menebak.
"Gak lah"sangkal Ihsan.
Sementara itu dirumah Nene Dilla begitu tiba Vika langsung membantu sang Nene membuat kue.
"Nek, adonan nya udah jadi kan,Vika mau istirahat dulu ya" tanpa menunggu jawaban Nene nya Vika langsung pergi meninggalkan Nenenya didapur.
Didalam kamar Vika nampak kesal.
"Kenapa harus ketemu dia lagi sih"
"Baru juga mau bisa lupa" gerutu Vika sambil memukul-mukul guling yang ia pakai.
"Assalamualaikum Vika...." saat hatinya sedang kesal kebetulan Ujang datang untuk mengajak nya bermain Voly.
"Wa'alaikum salam, sebentar ya Jang" teriak Vika dari jendela kamarnya yang terbuka.
Ia pun langsung mengganti pakaian nya dan pamit pada Nenenya.
"Loh kok bawa sepeda?" tanya Vika saat melihat Ujang menaiki sepeda.
"Iya biar romantis"jawab Ujang yang membuat jantung Vika dek-dekan.
Ujang hanya tersenyum saat melihat wajah Vika yang bersemu malu.
Vikapun langsung naik di belakang dengan posisi berdiri.
Mereka pun menuju lapangan Voly dengan menaikkan sepeda.
"Cie...yang makin lengket kaya perangko kemana-mana berdua terus"
"Kamu berdua udah kaya sendal jepit tau"
Ujang hanya tersenyum saat mendengar ucapan teman-teman mereka.
"Ih udah dong jangan digodain terus,liat tuh mukanya teh Vika udah kaya mau kebakaran merah pisan" ucap Lia salah satu teman mereka.
"Kalo kalian terus ngeledekin aku, aku pualmg aja lah" ancam Vika malu.
"Maaf atuh neng, ya udah kita mulai aja sekarang nanti keburu malem lagi" sahut yang lain dan mereka pun langsung ngambil posisi masing-masing.
Ihsan yang semakin penasaran dengan sosok Vika memaksa Dody untuk menemani nya kelapangan dan melihat Vika bermain Voly.
Dengan malas Dodypun akhir nya pasrah dan mengantarkan Ihsan.
Dari kejauhan pandangan Ihsan tak lepas dari Vika.
"Gw yakin itu beneran Vika" gumam Ihsan
"Tapi gw harus yakinin satu hal dulu biar makin yakin" lanjut Ihsan
Dody hanya mengerutkan dahinya sedikit heran dengan Ihsan yang tidak seperti biasanya.
"Bro kok kayanya loe berambisi amat sih Ama tuh peyeum" ucap Dody
"Peuyem?"
"Maksudnya?" tanya Ihsan bingung
"Peuyeumpuan oon" jawab Dody cepat sambil tertawa.
"Astaga gw kira apa" Ihsan pun sedikit menggerutu kesal karena saat ini ia sedang serius tak mau bercanda.
"Gw yakin dia itu emang Vika temen gw, tapi kok dia bisa cepet kurus cantik lagi" ucap Ihsan
"Wahh kayanya loe suka ni sama tuh cewe"goda Dody
Ihsan hanya diam tak menjawab, ia terus saja memperhatikan Vika yang sedang bermain Voly bersama Ujang.
"Masa sih itu cowok nya" ucap Ihsan entah kepada siapa.
Dody hanya memperhatikan Ihsan yang terus saja berbicara sendiri.
"Lama-lama disangka gila ini anak ngomong sendiri" ucap Dody.
"Pulang yuk udah sore ni" Dody menepuk bahu Ihsan.
"Ih ganggu aja sih loe" decak Ihsan kesal.
"Lah loe kaya gak pernah liat cewe aja "
"Pulang terus mandi,tar keburu emak gw ngomel" Dody pun langsung menghidupkan motornya hingga mau tak mau Ihsanpun langsung naik dibelakang Dody.
Malam itu Ihsan tidak dapat tidur dengan nyenyak,masih terus terbayang dalam ingatannya saat Vika menabrak nya tadi.
"Astaga ada apa sama gw ya,kenapa wajah itu cewe kayanya didepan mata gw terus sih" ucap Ihsan sambil menyisir rambutnya dengan tangan kebelakang.
"Apa ini yang namanya jatuh cinta ya"
"Kayanya waktu sama Rany gak kaya gini amat"
Ucap Ihsan sambil memandang foto Vika yang ia ambil tadi sore dan kini menjadi wallpaper ponselnya.
Hallo semua udah up lagi ni.
Jangan lupa
**Like
Komentar
Rate
Favorit
Dukungan kalian sangat berarti buat author.
Terimakasih
salam Maniss
Amellajj/author**
