NovelToon NovelToon
My Chosen Wife

My Chosen Wife

Status: tamat
Genre:Tamat
Popularitas:11.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Putritritrii

Lanjutan Dari Novel Terpaksa Menikah. Sebelum membaca kisah dari Anak - Anak Raka dan Eva beserta sahabatnya. Mohon di baca untuk Season pertamanya.


Sebelum ke sini tolong baca dulu Terpaksa Menikah.

Memilih pasangan yang pas, seperti sang mama adalah keinginginan Rava Atmadja. Banyak keinginan yang ia dasari dari kisah cinta papa dan mamanya, yang bersatu karena sebuah kesalahan. Kesalahan yang menurut sang papa dan juga mamanya, adalah berkat dan kebahagiaan dengan hadirnya, Rava di kehidupan mereka.

.
Karena di Jodohkan oleh sang mama dengan anak sahabatnya, Rava mencoba untuk lari dari kenyataan. Dan berusaha untuk memilih yang terbaik antara pilihan sang mama dan juga pilihannya sendiri. Mari baca dan berikan dukungan kalian. Terima Kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putritritrii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MPA : TEMAN BARU

Info : Mencintai Pria Aneh, akan saya ganti Judulnya dengan, "My Chosen Wife."

.

Cafe & Cake NY.

Vara menatap ke tiga teman yang dia sebut wanita bar-bar plus biri-biri.

 

"Mau apa kalian, gerobak sampah!." ketus Vara saat ketiganya sudah duduk satu meja dengan Vara.

 

"Mau ketemu, Lo. Anak manja yang sok suci!." ucap Zahra.

 

"Hahahah... lo kek orang-orangan ya, nggak malu apa! ikuti gue sampai ke sini! kasihan banget lu pada, nasib emak dan bapak lo! punya anak enggak terdidik begini! di kuliahkan jauh-jauh sampai New York, tapi kelakuannya bar-bar!" ucap Carrol tanpa segan.

 

"Jaga mulut, lo! jangan bawa - bawa, mama dan papa kami!" bentak Coco nggak senang.

 

"Kenapa? Bukannya kalian memang seperti itu, tidak menghargai kerja keras orang tua kalian!" Vara ikut tersulut emosinya.

 

"Kau." ucap Luna seraya menarik rambut Vara, "Kau pikir kau siapa, seenaknya berkata seperti itu!."

 

"Lepaskan, tangan kotormu!" bentak Vara.

 

Alice yang melihat awal kedatangan wanita yang ekstrim dengan pakaian ketat dan mini, sedari awal sudah melihat kejadian tersebut.

 

"Cih... Menjijikkan! Tiga lawan satu, gak tahu malu banget!." ucap Alice seraya berdiri, menyeret kakinya. Dan mengambil satu gelas air mineral. Ia mendekati meja Alice, dan berpura - pura menyenggel Luna dan menumpahkan air di dress mini plus ketatnya Luna.

 

"Sialannnn!" bentak Luna menatap tajam ke Alice dan refleks melepas rambut Vara.

 

"Agh... maaf Nona, kaki saya sedang sakit. Jadi saya tidak sengaja menumpahkan air ke pakaian Nona." ucap Alice dengan menunduk.

 

"Apa kau tidak punya mata!" bentak Zahrah.

 

"Punya Nona, Ini." ucap Alice menunjukkan matanya.

 

"Kau pelayan! apa kau tahu berpaa mahalnya pakaianku ini! mungkin saja gaji mu tidak cukup membayar ganti rugi pakaianku!" celetuk Luna sembari mengusap air pada pakaianya dengan tisu.

 

Vara tertawa, pikirnya Tuhan sangat baik. Tanpa ia melawan, ada orang yang membantunya membalas ketiga orang itu.

 

"Maaf... Saya memang enggak mampu untuk mengganti rugi pakaian, Nona. Karena Saya bukan orang kaya seperti Nona bertiga." ucap Alice.

 

"Karena itu! tahu dirilah kalau jadi pelayan! pakailah kedua mata mu! jangan di angguri, membuat susah saja!."

 

"Maaf Nona, saya memang bukan orang kaya, tetapi setidaknya saya punya sopan santun terhadap sesama. Lihat ini pakaian nona semuanya, saya bisa menebak umur kita pasti sama, tetapi bedahnya saya dengan Nona terhormat sekalian , saya bekerja untuk menghidupi Ibu saya. Nah, kalau kalian tentunya hanya menghabiskan uang orang tua kalian! harusnya kalian itu, belajar dengan sungguh-sungguh! biar jadi orang terhormat di kemudian hari!" ucap Alice dengan tegas.

 

Dalam hati Vara, Ia sangat setuju dengan apa yang di katakan Alice barusan. Sedangkan di sana, Endriko yang keluar dari ruangannya mendapati Alice bermasalah mendekatinya.

 

"Wah... Berani anda mengatai kami!." tangan Coco terangkat dan ingin melayangkan tamparan pada pipi Alice, segerah Endriko menampiknya dan membuang kasar tangan Coco.

 

"Kalau jadi pelanggan di sini harus sopan! kalau tidak sopan, segerah keluar! atau Saya panggilkan keamanan!" bentak Endriko.

 

Ketiganya takut menatap tatapan tajam dari kedua mata Endriko, dengan buru-buru Zahra dan temannya menatap sinis ke Vara, karena tidak berhasil mendapatkan jawaban dari Vara.

 

"Wuhh... Pergi sana yang jauh!" teriak Vara.

 

"Maaf Nona, menggangu kenyamanan anda." ucap Alice.

 

"Tidak, saya sangat berterima kasih, karena pelayan di Cafe ini sangat baik, ramah, dan juga mau menolong, terutama kamu Nona. Saya suka dengan perkataan kamu tadi." ucap Vara menatap hangat Alice.

 

"Agh... Nona, jangan berbicara seperti itu, saya kan jadi malu. Saya hanya melihat sedari tadi dari jauh, saat Nona, rambutnya di tarik. Jadi tidak enakan, tiga lawan satu."

 

"Jangan panggil saya, Nona. Ayo kita berkenalan." ucap Vara mengulurkan tangannya.

 

"Agh.. Iya, nama saya, Alice. Senang berkenalan dengan anda." ucap Alice sopan dan membalas jabatan tangan Vara.

 

"Senang berkenalan dengan, kamu Alice. Panggil aku Vara." ucapnya lalu berpindah ke Endiriko.

 

"Salam kenal, Tuan. Saya Vara, terima kasih sudah membantu saya." imbunnya dengan mengulurkan tangannya.

 

"Tidak perlu sungkan, Vara. Sudah kewajiba saya sebagai, Manager. Call me kak Endriko, karena saya sudah menikah, punya Istri satu dan anak satu." ucapnya senang, membuat Alice dan Vara tertawa.

 

"Pesanan datang," seru Clairen.

 

"Maaf Nona , menunggu lama. Sampai anda memanggil dua staff Cafe." ucap Clairen meletakkan pesanan Vara.

 

"Tidak, Nona. Saya tadi kedatangan makhluk astral, dan kedua teman anda membantu saya mengusirnya." ucap Vara dengan senang.

 

"Wah... benarkah itu, Alice? Kak Endriko?" tanya Clairen.

 

"Seperti yang kau dengar barusan. Maaaf Vara, kakak Izin dulu. Dan yang lainnya, kembali ke posisi kalian masing-masing, biarkan Nona Vara menenangkan dirinya sejenak, menikmati olahan dari Cafe kita."

 

"Aku sangat suka di sini, di sini bisa menjadi diriku sendiri. Semuanya sangat riang, seperti aku. Si gadis periang." balas Vara lagi.

 

"Hahaha... Vara, ternyata kamu sangat lucu ya." ucap Alice.

 

"Tidak... aku tidak mau di katakan lucu, karena aku bukan badut, Alice. Defan yang kek badut, lain kali aku harus mengajaknya ke sini. Sudah... kalian lanjut saja, aku di sini mau menunggu kakak untuk menjemputku. Sekali lagi, aku ucapkan Terima kasih, untuk kalian semua." balas Vara semangat serta menundukkan dirinya.

 

Ketiganya dengan senyuman menatap Vara, dan berjalan meninggalkan Vara yang sibuk mengambil ponselnya dan mengambil gambar pada pesanannya. Foto makanan itu, dia bagikan ke kakaknya dan juga Harsen.

 

Di sana, Harsen yang baru tiba di kediamanny, menerima pesan Vara, hanya tersenyum tanpa membalas. Sedangkan Rava, ia juga tersenyum dan membuat panggilan pada adikknya.

 

"Kakak." ucap Vara menatap ponselnya.

 

"Hallo, Kakak."

 

"Keluarlah sayang, kakak sudah di depan." ucap Rava.

 

"Loh, Kakak enggak turun dulu. Ini belum bayar loh, jangan melupakan janjimu kak."

 

"Tidak, bayarlah. Nanti akan kakak bayar ke kamu," ucap Rava.

 

"Ouuu... Baiklah, tunggu sebentar ya kak." ucap Vara lalu ia mematikan sambungan telepon , dengan cepat menghabiskan semua makanan dan minumannya.

 

Dari dalam mobil , Rava melihat ke arah Sepeda yang ia belikan buat Alice. Tak lama Vara keluar dari Cafe dengan berlari kecil, Vara tiba di depan mobil Rava dan segerah masuk ke mobil.

 

"Apa kau senang?" tanya Rava ke adiknya dan segerah melajukan mobilnya.

 

"Iya Ka, Vara sangat senang. Semua menu yang Vara pesan di sana sangat enak. Berbedah dari Cafe, yang pernah Vara kunjungi."

 

"Serius kamu senang?" tanya Rava melirik sekilas.

 

"Iya... emang kenapa sih Kak? Kok enggak percayaan begitu sih?" tanya Vara dengan menoleh ke Rava.

 

"Hemmm... Kamu enggak bohong kan sama kakak?"

 

"Enggak... kakakku sayang, apaan sih kakak, enggak percayaan gitu." tukasnya dengan bibir yang di kerucutkan.

 

"Bukan, tadi ada yang lapor ke kakak, siapa tuh teman kamu yang jadi - jadian itu! masih ganggu kamu? kenapa enggak kamu katakan ke kakak?"

 

"Kak, please. Vara enggak mau, sikit-sikit harus Vara aduin ke Kak Rava. Kakak kan punya masalah kakak sendiri, masak iya Vara membuat kakak mengurusi masalah Vara juga. Enggak agh, Vara mau mandiri Kak. Seperti mama kita, bukankah papa katakan mama itu wanita yang tangguh? Vara mau seperti mama, tapi kakak sama papa malahan membuat Vara tidak bisa ngapa-ngapain."

 

"Wah.... Siapa yang ngomong barusan ya. Kok kakak merasa, ada arwah mistis di mobil kakak."

 

"Kak Rava!!!." teriak Vara.

 

"Varaa! jangan berteriak ke kakak!."

 

"Habisnya kakak sih! ngeselin. Terus, ini kita mau ke mana? kenapa bukan ke Apartments Vara kak?" tanya Vara merasa aneh.

 

"Ke rumah kakak, tinggallah di rumah kakak, sayang."

 

"Kenapa? Kakak kesepian?" tanya Vara penasaran.

 

"Tidak, kakak tidak pernah kesepian." ucap Rava lagi.

 

"Baiklah kalau begitu, besok juga weekend, Vara mau tidur seharian." imbuhnya dengan mengangkat kedua tangannya.

 

"Tidak bisa, kau harus membantu kakakmu."

 

"Bantu apa kak?" tanya Vara.

 

"Bantu kakak, mencarikan pembantu di rumah kakak dan temani kakak belanja. Apa kau mau?"

 

"Mauuuu pakek banget kak," ucapnya kegirangan.

 

"Hemmmm, kakak tahu yang kau maksud."

 

"Karena, kakak adalah kakaku." serunya dengan riang gembira.

 

Vara pun sangat senang, begitu juga dengan Rava. Ia tersenyum kalau saja si Vara bisa bahagia seperti itu. Membuat lelahnya hilang seketika.

 

 

.

Info : Mencintai Pria Aneh, akan saya ganti Judulnya dengan, "My Chosen Wife."

1
Fatim Ummu Ayes
ciri khas frans banget ni si defan....😁😁😁😁
Fatim Ummu Ayes
bebal bnget si vara nih... jadi pengen getok kepalanya....
Fatim Ummu Ayes
kok q brasa cosplay jadi renata ya thos... sakitnya nyesek bangetttttt.....
Fatim Ummu Ayes
apakah nanti si zyan yg bikin rava cemburu na dia suka renata...?
Fatim Ummu Ayes
q nyangkax di awal si alice yg bkaal jadi pembantu di rumah rava🤭🤭🤭
Fatim Ummu Ayes
kok aku bacanya kayak bakal ada sakit"nya ya thor... secara q tim renata yg tetep swtia cintanya ke rava.. meskipun rava dah pernah khianat ma vanesa... masak iya sekrang mo khianat ama alice lagi...
❦վαղղí❦
tiba2 kangen pengan baca lagi,,novel favorit aku,,padahal bukan pertama baca tapi ttp mewek..☺️
Ema Sham
good 👍👍👍
Mohammad Ryan Haisy
bagus
VEI
🤩
ㅤㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ نَيْ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅😻
numpang lesehan bentar kak 🙏🏻🤭
A⃟🍏 ⍣⃝Sɾყ✪ƚҽɾʂҽɳყυɱ🖋️🎗️🌼
kukira akan ada season berikutnya ternyata judul baru,,siap meluncur lah 😉😉
Entin Fatkurina
siap meluncur.
Putritritri IG: @_putritritrii: Makasih kk :)
total 1 replies
Wayan Raningsih
Hai Kak Put apa kabar? /
terima kasih krn masih mau menulis cerita untuk kami di sini 😍😍
Putritritri IG: @_putritritrii: Hehwehe puji Tuhan sehat kak. Mampir ya kak 🤗
total 1 replies
༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊
waaoooo kayaknya kereeen
Putritritri IG: @_putritritrii: Mampir ya kak 🤗
total 1 replies
Jumriana
semangatt kakak 😍😍😍
Putritritri IG: @_putritritrii: Makasih kak. Mampir ya 🤗
total 1 replies
Diana Hartati Tampubolon
hadirrrrr
Putritritri IG: @_putritritrii: Wah masih ada yg baca. Mampir ya kak 😍
total 1 replies
Mamaya Mamafaren
ya
Pratiwi Mulyani
lho belum
sarah Nhk
novel terbaik yg aku baca d noveltoon..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!