(🌶️🌶️🌶️🌶️)
cerita mengandung cabe rawit. Pandai lah dalam membaca.
Matahari pagi baru saja menampakan diri Gea sudah dikejutkan dengan lamaran yang datang menghampirinya bagaikan Sambaran petir.
Ia dipaksa menikahi calon pamannya yang dinyatakan cacat setelah kecelakaan yang menimpahkannya.
tak bersanding dengan pria cacat, sang Tante pun memilih kabur membawa uang sebesar 5 trilliun.
Bagaimana kelanjutannya?
yuk mampir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penampakan.ლ(^o^ლ)
...🚩🚩🚩...
...Saat Gea hendak berbalik masuk ke dalam, namun suara deru mobil berjejeran menghentikan langkanya. Gea berdiri menatap mobil di depan yang tak lain milik Alby. Gea menggeleng kepala sambil membuang nafas kasar....
...Mobil-mobil mewah itu pun berhenti tepat di hadapan Gea. Alby dan para anggotanya segera turun menghampiri Gea....
"Lacak semua cctv supermarket ini, dan berikan kepadaku," perintah Alby.
"Baik, Tuan."
"By, kenapa-"
"Jangan bergerak sayang, aku akan memeriksa mu. Apa ada yang luka?" potong Alby menghampiri Gea, dan memeriksa Gea dari kaki hingga kepala.
"Syukurlah..." Alby segera memeluk Gea. Tubuhnya bergetar tak karuan akibat panik.
"By... aku tidak apa-apa," ucap Gea tersenyum membalas pelukan Alby.
"Tidak." Alby melepaskan pelukan menatap Gea. "Tidak ada yang baik-baik saja, bagaimana kalau tadi mereka-"
"Ssstttsss... aku tidak apa-apa, tenanglah," potong Gea.
"Pokoknya lain kali kamu keluar harus membawa pengawal, sayang," kekeuh Alby memasan wajah memelas sedih menatap Gea.
"Iya, baiklah." Gea memilih mengalah.
"Tuan, ini rekaman cctv nya," sela salah satu Anggota Alby berjalan menghampiri Alby dan Gea.
"Baiklah, ayo kita pulang," ucap Gea meraih USD yang disodorkan oleh Anggotanya.
"Tunggu, By," cegah Gea.
"Apalagi, sayang?" Alby mengerutkan kening menatap Gea.
"Aku mau beli daging dulu," jawab Gea melirik ke supermarket.
"Kamu." Alby menatap ke arah Anggotanya.
"Iya, Tuan."
"Belikan sapi dan potong, istriku mau daging," perintah Alby seraya meraih lengang Gea.
"Baik, Tuan."
"By, aku mau daging nya saja, bukan sapi," protes Gea.
...Anggotanya berdiri terdiam bingun harus melakukan apa? Menatap perdebatan suami istri itu....
"Yah sudah, beli saja supermarket itu, dan bawa barang-barangnya ke mansion. Kamu bisa memilihnya sesuka hati disana, sayang," usul Alby hendak merogoh ponselnya dari saku.
"Ish! Mentang-mentang punya uang, kamu jadi seenaknya saja," gerutu Gea menghempaskan tangan Alby dan berjalan pergi.
"Hei, sayang, tunggu!" seru Alby berlari kecil mengejar Gea.
"Gak mau, kamu keterlaluan By!" desis Gea terus berjalan mendekati motornya.
Hap.
...Alby segera memeluk Gea dari belakang mengangkatnya sedikit keatas, lalu mendekatkan bibirnya di telinga Gea. Hingga kedua kaki Gea melayang di udara....
"Maafkan aku sayang, aku terlalu panik saat mendengar kamu diserang oleh orang. Jika sesuatu terjadi kepadamu, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri," bisik Alby.
"Aku akan memaafkan mu, tapi kamu harus temani aku belanja," ucap Gea.
"Baiklah." Alby menurunkan Gea, lalu meraih tangannya. "Ayo kita belanja," ajak Alby.
"Hore, thank you, By!" seru Gea bahagia menggenggam tangan Alby.
...Tingkah Gea yang gemas di mata Alby, membuat tak bisa menahan diri. Dengan cepat Alby menarik Gea masuk ke dalam pelukan, lalu mencium dan melumat bibirnya, seketika para Anggota Alby memalingkan wajah ke arah lain....
"Hhhmmppp..." Gea meronta memukul lengan kekar Alby.
"Ah... ayo." Alby tersenyum puas mengusap ujung bibir Gea yang basa.
"Ish! Menyebalkan," gerutu Gea kesal.
"Maaf sayang... aku tidak bisa menahan diri," bisik Alby.
...Kemudian mereka berjalan masuk ke dalam supermarket tersebut....
*
*
*
...(Malam harinya)...
...Setelah makan malam dan memastikan Gea tertidur pulas. Diam-diam Alby keluar dari dalam kamar dengan pakaian rapi serba hitam, berjalan menuruni anak tangga. Di ruang tengah, sudah ada Farhan dan para Anggotanya yang menantinya....
"Bagaimana?" tanya Alby dingin.
"Tuan, mereka sedang dikejar orang-orang kita. Katanya mereka sedang berencana ingin kabur meninggalkan kota," jawab Farhan.
"Ayo, kita ke sana."
...Alby berjalan pergi diikuti para Anggotanya dari belakang. Mereka semua masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan mansion....
*
*
*
...(Di sisi lain)...
"Siapa sebenarnya wanita itu?! Kenapa kamu tidak melacak latar belakang wanita itu terlebih dahulu, sebelum menyerangnya!" pekik Pria dengan wajah dipenuhi perban, panik.
...Bagaimana tidak panik? Saat mereka sedang duduk santai menikmati minuman mereka, tiba-tiba apartemen yang mereka tempati diserang oleh orang tak dikenal. Mereka semua bersusah payah keluar dari apartemen tersebut dan kabur, kini mereka sedang dikejar oleh beberapa motor dan mobil dari belakang....
"Mana kutahu, Pria Tua sialan itu hanya memberi foto wanita itu dan uang sebanyak 20 Juta. Aku pikir hanya wanita biasa, jadi aku langsung mengajak yang lain," jawabnya ikut panik sambil menambah kecepatan mobil.
Bugh!
"Dasar bodoh," ucap rekannya melayangkan getokan di kepala temannya itu dengan kesal.
...Temannya terdiam, tak sanggup protes, ia menyadari kalau dirinya memang bodoh dan pantas di pukul. Akibat ulahnya, kini mereka semua diambang Kematian....
...Mobil mereka terus melesat pergi meninggalkan kota, sembari diikuti orang-orang Alby. Merasa mereka tak akan lolos kalau melalui jalan lurus, mereka pun memutuskan untuk masuk ke dalam hutan, mengambil beberapa jalan sempit agar menghindari pengejaran. Hingga akhirnya mobil yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar....
Bugh!
"Sial!" umpat pria itu memukul setir mobil.
"Sebaiknya kita lari," ajak temannya.
...Pria berjumlah lima orang itu segera turun dari mobil dan berlari memasuki hutan. Namun itu tak bisa menyelamatkan mereka semua, karena kini para anak buah Alby sudah berubah wujud menjadi serigala lalu memburu mereka dari belakang. Suara lolongan serigala dimana-mana memenuhi hutan, membuat mereka semua panik berlari tanpa arah....
*
*
*
...(Di mansion)...
...Gea yang sedang tertidur terpaksa bangun setelah ia mengalami mimpi buruk yang sama seperti waktu itu. Dengan nafas terengah-engah keringat dingin bercucuran, Gea turun dari atas ranjang berjalan mendekati meja, dan menuangkan air di gelas lalu meneguknya hingga kandas....
"Hah... hah... hah... astaga, ini sudah setahun aku selalu memimpikan hal yang sama, apa itu artinya?" gumam Gea menoleh ke arah ranjang.
...Ia terkejut saat tidak melihat keberadaan Alby, namun tiba-tiba samar-samar ia mendengar suara lolongan serigala....
Deg!
"I-itu..." bisik Gea dalam hati perlahan mendekati jendela kamar, dan mengintip keluar.
Bruk.
...Tubuh Gea tanpa sadar jatuh terduduk sempurna diatas lantai, setelah melihat sesosok serigala berdiri di ujung halaman mansion menatap ke arah jendela kamar....
(Sosok serigala)
"Tidak... tidak mungkin, itu pasti hanya ilusi ku saja, tidak mungkin serigala sebesar itu ada di kehidupan nyata," ucap Gea menyakinkan dirinya sendiri, lalu bangkit.
...Untuk memastikan apa yang tadi ia lihat. Gea kembali membuka gorden jendela dan menatap ke arah tadi, namun serigala itu sudah tidak ada disana, akhirnya Gea bisa menghela nafas lega dan kembali menutup gorden jendela....
"Fiiuuhhh... mengagetkan saja," gumam Gea berjalan mendekat kasur, lalu merebahkan diri sambil bertanya-tanya dalam hati kemana perginya Alby, hingga ia pun kembali tertidur pulas.
(Bersambung)
ayo up lg yg banyak
di tunggu yaaaaaaaaa
kami dah nungguuuuuuuuuuuuu dengan gelisah.
menunggu kelanjutannya.
ayo semangat semangat semangat
bagus. seru.
aku suka.
terus terus terus.....
teruskan lagi doooooong ceritaanya.
dan yang banyak biar kami puas membacanya.
seru banget, aku sukaaaaaaaaaaa
up yang banyaaaaaaak biar puas.
kasihan gea. mungkin saat ini gea sudah ada perasaan suka dan cinta sama alby. makanya saat ini gea merasa ada yg hilang dalam dirinya.