NovelToon NovelToon
Jejak Cinta Jenaka

Jejak Cinta Jenaka

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Perjodohan / Poligami / Tamat
Popularitas:14M
Nilai: 5
Nama Author: Mizzly

Warning! 21+
Ada beberapa adegan yang dilakukan pasangan yang sudah menikah, mohon bijak menyikapinya!


Jenaka Putri menerima pernikahan yang orangtuanya putuskan dengan laki-laki yang selama ini Ia idamkan. Khayalan indah tentang menikahi lelaki impian harus hancur manakala Mandala Wangi memanipulasi pernikahan mereka hanya untuk menutupi pernikahan sirinya dengan Kinara Jelita.

Sakit hati karena ditipu tak membuat Jenaka menyerah. Ia menyusun rencana agar Mandala mencintainya, semata agar Ia tidak diceraikan suaminya sendiri.

"Centil sama suami sendiri enggak salah kan?" tekad Jenaka.

Mampukah Jenaka merebut hati Mandala? Mampukah Jenaka menggeser posisi Kinara di hati Mandala? Mampukah Jenaka menggoda suaminya sendiri? Ataukah Jenaka akan menyerah dan memilih pergi?


Karena hidup tidak se-Jenaka namanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Bebas Menyuarakan Isi Hatiku

Tau bagaimana bodynya seorang model? Atau kalau liat Drama Korea saat adegan pemeran utamanya buka kaos dan terpampang dengan nyata itu deretan roti sobek yang siap digigit... uh.... Itu pemandangan paling indah dan menyejukkan mata.

Itulah yang dirasakan oleh Jenaka. Roti sobek milik Mandala membuatnya berimajinasi liar.

Bagaimana rasanya dipeluk oleh tubuh kekar itu?

Bagaimana rasanya menyentuh six pack yang keras itu dengan ujung jari?

Bagaimana jika melakukan penyatuan dengan tubuh seindah itu?

Sampai suara Mandala menyadarkan Jenaka. Membuat Jenaka tersadar dari lamunan kotor dan khayalan indahnya.

"Ngapain kamu masih disitu Jen?" Mandala kini melipat kedua tangannya di dada. Kedua otot lengannya pun terlihat.

"Boleh gigit lengannya enggak sih?" batin Jenaka. "Tuh otot enak kali ya kalau digigit gemes gitu."

Sekuat tenaga Jenaka menjaga kesadarannya. Menahan diri agak tidak menerkam Mandala.

"Em... Itu... Minumannya aku taruh di..." Jenaka yang gugup menunjuk nakas tempat Ia menaruh minuman buatannya. "Situ!"

Mandala menatapnya tajam. "Udah kan? Sekarang kamu boleh keluar!"

Suara Mandala tidak kencang, tidak bernada tinggi dan penuh ancaman, namun mampu membuat Jenaka siap angkat kaki secepatnya.

"I... Iya Kak. Udah. Diminum ya Kak selagi dingin. Biar segar!" Jenaka melangkah secepat mungkin ke arah pintu tapi langkahnya terhenti. Mandala yang hendak membuka handuknya kembali menutup handuknya lagi.

"Apa lagi?" tanya Mandala agak jengkel.

"Mm... Kalau Kak Mandala butuh apa-apa bisa panggil aku aja ya!" Jenaka lalu menyunggingkan senyum manisnya, lengkap dengan lesung pipinya yang indah.

"Iya! Udah sana pergi!" usir Mandala.

Kali ini Jenaka cepat-cepat pergi dan masuk ke dalam kamarnya. Dipandangi wajahnya yang memerah di depan kaca. Jantungnya berdegup kencang, saking kencangnya Ia bahkan bisa mendengar suara jantungnya sendiri.

"Ah gila ini sih! Gimana mau tahap lebih lanjut? Baru kayak gini aja aku udah grogi banget kayak apaan tau!" gumam Jenaka pelan.

"Tapi bolehlah kayak gini, daripada nangis terus-terusan!" Jenaka menunjuk wajahnya di cermin. "Kamu pasti bisa Jen!"

****

Jenaka sudah rapi keesokan paginya. Ia mengenakan kemeja dan rok pendek sebagai pakaian kerjanya.

Di meja makan sudah ada Kinara yang sedang bermanja ria dengan Mandala.

"Pagi!" sapa Jenaka dengan sopan dan mulai duduk di kursinya. Pagi ini Ia mau sarapan nasi goreng, ada jadwal ke kantor pusat untuk presentasi tentang survey lokasi dan laporan hasil audit bulan kemarin yang Jenaka dan team lakukan.

"Pagi!" hanya Mandala yang menjawab sapaan Jenaka.

"Sayang, aku mau beli cincin ini boleh? Bagus banget modelnya, membuat berliannya terlihat amat bagus." ujar Kinara dengan suara manjanya.

"Beli aja. Kamu kan udah aku kasih uang jajan dan kartu kredit. Pakai aja sesuka kamu. Kalau kurang nanti aku tambah." jawab Mandala sambil memakan roti bakar miliknya.

"Bener ya boleh? Asyiikkk!" Kinara bergelayut manja di lengan Mandala. Ia lalu mengecup pipi Mandala. "Makasih Sayang!"

"Beli berlian? Apa uang belanja yang Kak Mandala berikan jauh lebih besar untuk Kinara dibanding denganku? Kenapa untukku hanya satu juta saja?" batin Jenaka.

"Jangan suka ngeliatin orang kayak gitu! Iri bilang bos!" sindir Kinara saat Jenaka tanpa sadar memperhatikan dan menyimak percakapan Kinara.

"Aku enggak-" belum selesai Jenaka berkilah Mandala sudah menotong perkataannya. Seperti biasa.

"Jangan menatap Kinara seperti itu Jen! Aku enggak suka kamu menatap Kinara penuh rasa iri seperti itu!" tegur Mandala.

"Maaf Kak, aku enggak iri! Kenapa sih Kakak enggak pernah mendengar apa yang hendak kukatakan?" dengan kesal Jenaka menyelesaikan makannya dan pergi meninggalkan rumah.

"Kamu enggak mau bareng sama aku Jen?" teriak Mandala yang diacuhkan Jenaka.

Jenaka terus saja berjalan keluar. Ia kesal dengan sikap Mandala yang sama sekali tidak menganggap keberadaannya ada. Mendengarkan perkataannya saja tidak mau.

Satu lagi yang Jenaka sesali, Ia merutuki pemilihan bajunya kali ini. Memakai rok pendek dan bukannya celana panjang. Huft... Mau pesen taksi, habis uangnya nanti. Naik ojek juga susah duduknya! Hiks... Nasib.... Nasib....

Jenaka yang berdiri di depan komplek sambil menimang-nimang hendak naik apa dikagetkan dengan suara klakson mobil.

Tiiinnn!

Jenaka menoleh dan melihat mobil Mandala. Jendela pintu penumpang pun terbuka, Mandala pun memanggilnya.

"Naiklah! Nanti kesiangan!"

Meski agak enggan, Jenaka terpaksa naik ke dalam mobil. Dipasangnya wajah cemberut di depan suaminya.

Suasana hening tercipta di dalam mobil. Hanya suara penyiar radio yang sedang menginfokan kemacetan lalu lintas di beberapa ruas jalan.

Jenaka masih menutup mulutnya rapat. Sampai turun dari mobil dan salim tanpa mengucap sepatah katapun. Mandala pun sama. Tak berniat sedikitpun mengajak Jenaka bicara.

Jenaka hanya sebentar di kantor, Ia bersama atasannya Bu Yuli dan rekan satu timnya Putra berangkat ke kantor pusat.

Kantor tempat Jenaka bekerja adalah salah satu cabang dari Prabu Group. Jenaka yang baru kali ini pergi ke kantor pusat merasa sangat deg-degan. Panggilan meeting kali ini membuatnya grogi.

Bak orang norak, Jenaka menatap takjub gedung milik Prabu Group. Gedung pencakar langit yang menurut informasi dari Bu Yuli lantai teratas adalah tempat CEO Prabu Group.

"Keren kan Jen kantornya? Kamu belum liat bos besar kita kan? Wuih, bisa meleleh kamu melihatnya!" bisik Bu Yuli saat mereka berada di dalam lift.

"Iya, Bu. Keren bingits! Mau banget aku kerja disini!" balas Jenaka.

"Katanya nih, kantor kita bakalan dipindahin kesini. Tapi entah kapan ya?" sahut Bu Yuli.

"Ya semoga, Bu. Bakalan tambah keren kalau aku kerja di gedung ini."

Lift pun berhenti di lantai yang mereka tuju. Receptionis lalu mengantarkan mereka ke ruang meeting. Sudah ada beberapa yang hadir di ruang meeting. Hanya menunggu CEO yang akan memimpin meeting hari ini.

"Selamat pagi!" sapa seorang pemuda tampan yang datang memasuki ruangan meeting.

Jenaka yang melihatnya langsung terbelalak tak percaya.

"Bagaimana mungkin? Kak Mandala adalah Bos besar aku?" batin Jenaka.

Banyaknya peserta rapat yang hadir membuat Mandala tidak memperhatikan kehadiran Jenaka. Sampai Jenaka diminta melakukan presentasi oleh Bu Yuli, atasannya.

"Selamat siang semuanya. Saya akan mempresentasikan tentang survey lokasi yang kami lakukan. Jika dilihat dari tempat yang sesuai dengan lokasi yang baru, tempat strategis yang paling sesuai adalah....." Jenaka mempresentasikannya dengan lugas dan jelas.

Mandala memperhatikan cara Jenaka presentasi. Dalam hati Mandala merasa sedikit bersalah. Ia sama sekali tak pernah mendengarkan alasan yang Jenaka kemukakan. Selalu memotong perkataannya tanpa benar-benar mau mendengar.

Presentasi Jenaka yang bagus membuat banyak yang bertanya tentang presentasinya. Banyak juga yang mendukung ide yang Ia presentasikan. Cemerlang. Mandala kagum dengan kemampuan Jenaka. Inilah pertama kalinya Mandala benar-benar mau mendengar Jenaka.

Mandala mengambil Hp miliknya dan menuliskan sebuah pesan pada Jenaka.

Pulang kerja aku jemput

Singkat, jelas dan tak ada embel-embel kata lain. Begitulah Mandala. Tak suka basa-basi.

****

"Mm... Aku baru tau kalau Kak Mandala adalah CEO Prabu Group." Jenaka membuka percakapan saat mereka di dalam mobil.

"Memangnya kamu enggak sadar, nama Papi Prabu kan tertera dengan jelas!" jawab Mandala.

Jenaka menggelengkan kepalanya. "Enggak perhatiin. Maklum, baru setahun bekerja. Lebih fokus sama pekerjaan dibanding ngurusin nama-nama atasan."

"Kenapa kamu masih mau bekerja? Enggak mau di rumah aja kayak Kinara?" tanya Mandala.

"Di rumah? Cuma dikasih sejuta doang? Lebih baik aku kerja. Lumayan uangnya buat beli baju dan jajan online." batin Jenaka.

"Masih mau mengembangkan bakat, Kak. Sayang aja ilmu di bangku kuliah belum sempat diterapkan." alasan yang masuk diakal.

"Nanti malam aku nginep di rumah Kinara." Mandala memberitahu.

"Iya. Memang biasanya begitu kan?" jawab Jenaka dengan sebal. "Bagi istri diatas kertas seperti aku, protes saja dilarang. Apa hak-ku mempermasalahkannya?"

"Kamu marah?" tanya Mandala lagi.

"Punya hak apa aku untuk marah?"

"Aku enggak bisa tidur kalau tanpa Kinara. Maaf, aku bukan suami yang adil buat kalian." ujar Mandala.

Kebetulan sekali mereka sudah sampai di rumah. Maka dengan satu kalimat Jenaka sudah mampu menampar Mandala.

"Bukan kalian, Kak. Kak Mandala bukan suami yang adil buatku. Kalau buat Kinara sih adil banget. Itu kata-kata yang lebih tepat!" Jenaka keluar dari mobil dan meninggalkan Mandala yang terdiam tanpa mampu menyanggah apapun.

***

Ayo jangan lupa vote, like dan add favorit ya. Komen juga kalian maunya Jenaka goda Mandala kayak gimana hihihi..

1
Tiffany_Afnan
enteng bet ngomong begitu... kau terlalu tinggi menilai dirimu kisanak !! kek paling oke sedunia..
Tiffany_Afnan
ada ya laki² kyk mandala ?? terbuat dr apa hatinya... JAHAT !!
indira kusuma wardani
Luar biasa
Ran Aulia
😭😭😭😭
Ran Aulia
ceritanya bagus 🥰🥰🥰
paling seneng ceritanya Juna Melisa ❤️❤️❤️❤️
Terima kasih ya kak
✨️ɛ.
wah, mommy² kece pada ngumpul dimari~
yeni sami
Luar biasa
ani surani
setujuh bu Sri 😍
ani surani
krn ini hanya di dunia halu, mk'a sempit. beda dg dunia nyata yg benar2 luas
ani surani
DUARR 💣
ani surani
dan akhirnya gawang Jenaka pun kebobolan sdr2 .... 😁😁
ani surani
pokoknya ngakak bgt deh part ini 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
ani surani
loe kayak cenayang aja Gen, sok tau. eh, emg tau ya ? 😅😅😅
ani surani
"semua akan gagal pd waktunya" 🤣🤣🤣🤣
ani surani
authornya emg gitu, suka bgt gangguin org yg lg nanggung 🤣🤣🤣
ani surani
gangguin org lg enak nih org 🤦‍♀️🤦‍♀️
ani surani
🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣
ani surani
oohhh ternyata yg tia juga gk mau kalah 😁😁
ani surani
mosok honeymoon rame2, yg ada gagal maning gagal maning 🤣🤣🤣
ani surani
mf Man, aku cuman bs ketawa aj 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!