Satu malam yang dia habiskan bersama seorang pria yang baru dikenalnya setelah dia memergoki tunangannya berselingkuh.
Setelah kejadian itu, dia mempunyai dua anak kembar yang lucu bernama Langit dan Bulan. Bertahun tahun hidupnya tenang dan bahagia bersama anak anaknya hingga datanglah Zen Abraham Malik ayah biologis dari si kembar.
Lovely sangat takut jika rahasia yang dia pendam diketahui oleh CEO atau bosnya sendiri Zen. Zen yang tahu pasti akan mengambil anak dari tangannya. Apa yang tidak bisa dilakukan dengan kekuasaan dan uang ditangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9 Lantai dansa
Aku baru menulis novel ini tapi rasanya punya feel tersendiri. Jika suka jangan lupa meninggalkan jejak like okey...
🌹👍😘
Lovely berjalan bergandengan tangan dengan Rudi memasuki sebuah aula pesta Kedatangannya menarik perhatian dari beberapa mata pria muda.
Tampilannya sangat cantik bak bidarari turun dari kayangan. Rambutnya yang berwarna cokelat di sanggul kecil keatas dengan hiasan tusuk rambut yang cantik. Tubuhnya berbalut gaun dres berwarna putih dengan model kerah sabrina memperlihatkan bahunya yang putih dan bersinar terkena cahaya lampu. Punggungnya terekspos sempurna hanya ditutupi oleh kain transparan yang melekat dengan hiasan bulu bulu halus membentuk bunga bunga diujungnya. Panjang gaun itu diatas lutut menampilkan betis kakinya yang jenjang.
Wajahnya terlihat lebih menarik dengan make up tipis yang memperlembut garis garis kecantikan di wajahnya yang memang sudah sempurna.
Zen menatap Lovely dari atas balkon. Pandangannya tak lepas dari sosok yang membuat fikirannya terganggu akhir akhir ini.
Ibu tirinya nampak mendekati pasangan itu.
" Rudy mama senang akhirnya kau datang. " Perempuan paruh baya yang terlihat masih cantik ini bermaksud memeluk Rudi tapi Rudi dengan cepat melangkah mundur. Perempuan ini lalu mengurungkan niatnya. Terlihat jelas kesedihan dimatanya.
" Siapa ini Rud, apa kekasihmu ?"
" Saya Lovely tante. " Kata Lovely mengulurkan tangannya.
" Kau sangat cantik. Ku lihat semua mata pria disini memandang ke arahmu. " puji ibu Rudi.
" Ibu bisa saja memuji. "
" Kau memang cantik sayang. "
" Rud maukah kau kukenalkan dengan adik adikmu, kau belum pernah bertemu mereka."
kata ibu Rudy lembut.
" Aku mau disini saja bu, ibu pergilah ayahnya zen pasti mencari ibu, bukankah yang penting aku sudah datang. " kata Rudy ketus.
" Ya sudah kalian nikmati saja acaranya. Sebentar lagi ada dansa dengan pasangan, lovely maukah kau mengajak Rudi untuk berdansa bersamamu."
" Dengan senang hati ibu. "
Ibu Rudi lalu pergi meninggalkan mereka berdua. Lalu terdengar suara dari mc bahwa dansa akan segera dilaksanakan.Para pasangan segera datang ke tengah aula.
Lovely langsung menarik Rudi masuk ke lantai dansa. Sebetulnya Lovely tidak mau melihat kkopikesedihan dimata Rudi yang memandangi kebahagiaan keluarga ibunya.
" Mari kita bersenang senang Rud. " Lovely tersenyum dengan ceria.
" Kita lihat apakah kau pandai dilantai dansa itu? "
" Kau menantangku Lov"
Rudi mulai menautkan tangan mereka tangan satunya berada dipinggang Lovely. Mereka mulai berdansa dan berputar diiringi tawa.
Zen menatap pasangan itu dengan geram. Timbul Kemarahan yang siap meledak dia lampiaskan pada gelas di genggamanya. Gelas seketika pecah. Roy yang berdiri didekatnya sadar bahwa Zen sedang memperhatikan Lovely dari tadi.
" Jika kau suka maka dekatilah percuma kau hanya marah disini dan melihat dia bersenang senang bersama pria lain. "
Zen menatap Roy lalu melangkah turun. Beberapa wanita mendekatinya, dia berjalan mendekati Sheryl adiknya mengajaknya berdansa.
Lovely asik berdansa bersama Rudi sambil bercerita tentang anak kembarnya. Dia akan tertawa tatkala Rudi mengingatkannya akan celotehan mereka.
Dia berputar dan tangannya disambut oleh Zen. Seketika tawanya langsung berhenti. Kini dia dalam dekapan pria itu. Perasaan gugup mulai datang detak jantungnya kembali tak normal.
Lovely berusaha untuk menghentikan dansa itu, tapi Zen malah mempererat pelukannya. Tinggi badannya hanya sedagu pria itu. Lovely bisa merasakan hembusan nafas Zen dipucuk kepalanya. Irama dansa berganti menjadi lebih cepat. Lovely dan Zen berdansa meliuk liukan tubuhnya dengan kulit yang terasa panas membakar jiwanya. Sentuhan Zen mengingatkannya pada pergumulan malam itu, walau dia mabuk tapi dia masih ingat apa yang mereka lakukan malam itu. Lovely merasa Zen sengaja berdansa dengan sentuhan yang membangkitkan rasa.
Mereka tak sadar sekarang hanya mereka dilantai dansa itu. Mereka tak melepaskan pandangan mata. Alunan irama membuat mereka terbuai didalamnya seolah hanya mereka berdua diruangan itu. Lagu telah selesai diputar.
Mereka terengah engah, dengan enggan melepaskan diri dari tautan tangan itu. Semua orang memberikan tepuk tangan. Mereka baru tersadar dan kembali ke kenyataan bahwa kini mereka sendir berada ditengah lantai dansa itu.
Lovely hendak pergi tapi pinggangnya kembali direngkuh oleh Zen. Zen memaksanya meninggalkan pesta dan membawanya keluar. Lovely mulai memberontak setelah berada dikuar ruangan tapi Zen segera meraih badannya dan meletakkannya dipundak memaksanya memasuki sebuah mobil. Zen segera berlari ke kursi pengemudi dan mengunci pintu mobil. Lalu membawa lovely pergi.
Rudy kalah cepat mendapatkan Lovely, Zen telah terlebih dahulu membawa wanita itu pergi melewatinya , dimana kini dia akan mencari keberadaan Lovely.
ceritanya bagus, keren banget 👍
semoga sukses selalu