NovelToon NovelToon
CINTA BOS MAFIA DAN GADIS DESA TOBRUT

CINTA BOS MAFIA DAN GADIS DESA TOBRUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / CEO / Mafia / Roman-Angst Mafia / Cintapertama / Persaingan Mafia
Popularitas:919
Nilai: 5
Nama Author: Aretha_Linsey

Nicholas Alistair adalah definisi dari bahaya yang memikat. Seorang Boss Mafia kelas kakap dengan kerajaan yang dibangun di atas ketakutan dan baja. la dingin, kejam, dan memiliki segalanya-kecuali hati. Hidupnya sempurna di bawah kendali, hingga ia harus melakukan perjalanan ke pelosok desa terpencil untuk menyelesaikan urusan bisnis yang berdarah.
Di sanalah ia bertemu Rania
Rania, si gadis desa dengan pesona alami yang polos dan lugu, memiliki keindahan yang memabukkan. Postur tubuhnya yang ideal bak gitar spanyol adalah magnet yang tak terhindarkan, membuat mata Sang Don tertuju padanya. la adalah bunga liar yang tumbuh di tempat yang salah, dan Nico, Sang Penguasa Kota, memutuskan ia harus memilikinya.
Apa yang dimulai sebagai obsesi, perlahan berubah menjadi hasrat yang membara. Nico menarik Rania dari kehidupan sederhananya, memaksanya
masuk ke dalam sangkar emas yang penuh intrik, kekayaan, dan bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aretha_Linsey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 SENJA Di DESA HARAPAN Dan KEPUTUSAN SANG DON

Desa Harapan:, senja yang damai, dan Markas Mafia di pusat kota yang penuh ketegangan.

Rania menjinjing keranjang anyaman berisi daun singkong dan beberapa tangkai bunga kamboja yang dipetiknya dari pinggir jalan setapak. Angin sejuk pegunungan membelai wajahnya yang bersih.

Cahaya senja keemasan menyentuh punggung bukit,

menciptakan siluet yang indah pada barisan rapi pohon-pohon teh.

Rania, pada usia 22 tahun, adalah definisi dari kesederhanaan desa yang menarik. Ia mengenakan blus katun sederhana dan kain batik, namun lekuk

tubuhnya yang padat dan berisi-layaknya gitar Spanyol yang indah-membuatnya menonjol, bahkan di antara rekan-rekan gadis desa lainnya. la adalah tipe wanita yang tidak mencoba menjadi seksi, namun tubuhnya secara alami memancarkan

pesona yang kuat dan organik.

"Rania! Jangan berlama-lama di sana, nanti

masuk angin!" seruan Bu Lastri, ibunya, terdengar nyaring dari arah dapur.

"lya, Bu!" Rania menjawab sambil tertawa kecil. la bergegas masuk ke rumah panggung sederhana mereka.

Rania segera menuang teh hangat dari teko keramik ke dalam dua cangkir, satu untuknya dan satu untuk Ayahnya, Pak Bima. la menyadari kegelisahan yang

menyelimuti Ayahnya akhir-akhir ini.

"Ayah kenapa? Ada masalah dengan kebun milik Pak Tino?" tanya Rania pelan, menyodorkan cangkir teh.

Pak Bima, seorang petani yang keras dan jujur, menyesap tehnya perlahan. Matanya menatap jauh ke luar jendela, ke arah jalan setapak yang seharusnya hanya di lalui oleh gerobak dan motor butut.

"Bukan kebun, Nak. Ini masalah yang jauh lebih besar. Ini tentang tanah di perbatasan hutan. Kamu tahu kan, tanah itu warisan turun-temurun, tanah yang selama ini kita pertahankan agar tidak dijadikan perkebunan industri”.

Rania mengangguk. Mereka semua tahu sejarah tanah itu.

"Sekarang, " lanjut Pak Bima, suaranya tercekat, "ada perusahaan dari kota yang sangat besar dan kuat yang mengklaim tanah itu. Mereka tidak datang dengan negosiasi, Rania. Mereka datang dengan ancaman".

“Ancaman?" Rania terperanjat.

"Maksud Ayah, ancaman bagaimana? Kita punya bukti kepemilikan komunal yang sah."

"Hukum tidak berarti apa-apa bagi mereka,

Nak. Tadi siang, dua pria berjas hitam

datang ke balai desa. Sikap mereka dingin, arogan, dan sangat mengancam. Mereka tidak peduli dengan musyawarah atau rapat warga. Mereka hanya memberi waktu tiga hari. Mereka bilang, jika tanah itu tidak diserahkan, maka masalahnya akan menjadi pribadi bagi semua tokoh desa yang menolak." Pak Bima meremas cangkir tehnya hingga buku-buku jarinya memutih.

"Mereka punya nama. Mereka bilang mereka adalah perwakilan dari Alistair Group."

Rania merasakan darahnya surut. Alistair Group. Nama itu terasa asing, namun aura bahaya yang menyertainya begitu nyata. Kehidupan damai mereka tiba-tiba diwarnai oleh bayangan hitam dari kota.

Markas pusat Alistair Group, penthouse mewah di jantung metropolis.

Suara hujan deras menghantam jendela panoramik kedap suara di lantai teratas gedung. Di balik meja mahoni sepanjang tiga meter, dikelilingi karya seni mahal dan sistem keamanan canggih, duduklah Nicholas 'Nico' Alistair, Sang Don.

Dia tidak hanya tampan; dia mematikan.

Setelan jas custom-made-nya membungkus

tubuh atletisnya dengan sempurna, memancarkan aura kekuasaan yang absolut. Dia adalah generasi ketiga yang memimpin sindikat yang berakar pada Mafia Italia-Amerika, dan di bawah kepemimpinannya, kekuasaan dan kekayaan mereka berlipat ganda, menjadikannya pria paling berbahaya dan paling disegani di kota.

Di depannya, suasana jauh dari kata damai.

"Bagaimana progresnya, Marco?" Suara Nicholas rendah, hampir mendesis, membawa ancaman yang tersembunyi.

Marco Moretti, tangan kanan setia yang bertubuh besar, berdiri tegak, berusaha menyembunyikan keringat dinginnya.

"Ma-maaf, Don. Tanah di sektor perbatasan itu...penduduknya masih menolak.

Kepala desa mereka keras kepala. Mereka sepertinya mendapat dukungan dari LSM lokal"

Di samping Marco, Giovanni 'Gio' Rossi si ahli teknologi muda Mafia yang juga merangkap sebagai sumber comic relief tak terduga, sedang berjuang keras dengan peralatan presentasi.

Gio tiba-tiba berseru dengan suara panik

"Don! Proyektornya mati lagi! Tapi ini bukan tikus, Don! Ini murni kesalahanku! Aku lupa update firmware seminggu lalu. Dan oh, sial, aku juga lupa kata sandi ke server utama! Aku harus reset ulang semua, ini butuh waktu lima belas menit!"

Nicholas hanya memejamkan mata sesaat, ekspresinya datar. Bertahun-tahun memimpin sindikat kejahatan, ia telah mengembangkan toleransi abnormal terhadap kebodohan teknis Gio.

Marco buru-buru menyikut Gio dengan

sikunya yang besar.

"Tidak apa-apa, Marco, ”. kata Nicholas, nadanya tenang namun menusuk.

"Jadi, mereka meminta waktu seminggu lagi untuk musyawarah?"

"lya, Don. Mereka bilang..."

"Mereka bilang mereka punya hak," sela Nicholas, berdiri dari kursinya. la berjalan perlahan ke arah jendela, menatap pemandangan kota di bawah yang tunduk pada kekuasaannya.

"Aku benci penundaan.Aku sudah bilang, pabrik pengolahan itu harus segera berdiri. Aku tidak membuang jutaan dolar hanya untuk menunggu

musyawarah para petani".

Marco menelan ludah.

"Lalu... apa perintah Anda, Don? Kami sudah mencoba metode intimidasi tingkat sedang".

Nicholas memutar tubuhnya, mata cokelat gelapnya berkilat tajam.

"Aku tidak suka metode sedang, Marco. Aku suka metode absolut. Persiapkan mobil besok pagi. Hanya kau, Gio, dan aku".

"Kita akan ke sana, Don?" Marco tampak

terkejut. Sang Don tidak pernah turun tangan untuk urusan tanah sengketa sekecil itu.

"Ya. Aku ingin melihat sendiri siapa yang berani menolak perintahku," kata Nicholas, senyum tipis dan mematikan tersungging di bibirnya.

"Dan Gio, pastikan GPS mobil tidak mati karena kamu lupa mengisi daya. Aku tidak mau tersesat di tengah hutan hanya karena masalah firmware."

Gio, yang sedang menyentuh-nyentuh

proyektor yang mati, mengangkat

kepala.

"Siap, Don! GPS pasti aman! Tapi kalau-kalau kita tersesat, saya sudah instal aplikasi peta offline yang lumayan akurat. Sayangnya, aplikasi itu sering menyarankan kita lewat sawah karena dia tidak mengenali jalan aspal baru. Tapi itu bisa kita abaikan!"

Nicholas menghela napas, rasa frustrasi perlahan menyeruak di balik ketenangan mafianya.

"Kita akan abaikan itu, Gio. Pastikan saja mobilnya tidak rusak."

la tidak tahu. Perjalanan bisnis yang seharusnya singkat dan cepat besok akan mempertemukannya dengan seorang gadis desa yang polos, dengan tubuh yang memikat dan hati yang tulus. Sesuatu yang sama sekali tidak ada dalam rencana bisnisnya. Sebuah distraksi yang berbahaya, namun ia tak akan pernah bisa melepaskannya.

Nicholas Alistair, Sang Don, sedang bergerak menuju takdirnya, menuju Desa Harapan, dan menuju Rania.

1
partini
lebih mengerikan sang ratu
Aretha_Linsey: Wkwk sang ratu mampu meluluhkan kak😄
total 1 replies
Aretha_Linsey
gara gara kecintaan kak🤣jadi agak geser dan plin plan🤭
partini
aku mau mengumpat ya Thor ,,dasar mafia goblok oon kaya Don Don don Alan Dona 🤣🤣🤣 jirrr esmosi aku mafia ko gini macam teri
partini
waduh trauma
Aretha_Linsey: jadi nikah gak🤣
total 1 replies
partini
dari sinopsisnya Manarik mulai baca bab satu penasaran
Aretha_Linsey: Terimakasih ya kak
bantu like dan komentar ya biar aku semangat nulisnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!