perjuangan seorang gadis yang merantau ke kota,dan hampir di lecehkan oleh pacar sendiri,hingga akhirnya dia di selamatkan oleh seorang pemuda. apakah meraka bisa menjalin kasih?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DP aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab33
"Ada apa mas? habis nerima telfon mukanya gitu amat." tanya yuni pada giyo yang habis nerima telfon dari dani.
"Ini big bos kalau ngasih kerjaan ndak kira kira.masak iya nyuruh bikin pabrik ndak boleh lama lama.gila kan? Heran gue mentang mentang bos.tapi kalau ingat bonusnya gede sih. Gak masalah, pokoknya apapun bisa di lakukan." jawab Giyo yang mengingat bonusnya.
"Namanya juga orang punya duit,bikin pabrik kayak bikin kue aja." sahut Yuni.
"Ya gitu dani,dari dulu nggak berubah."
"Emang mas giyo lama kenal mas dani?"
"Iya,sejak dia masih sma,gue kenal dia di jalan,dulu dia pembalap gila,dia kayak ndak punya rasa takut.gue kira dulu dia anak jalanan sama gue,ternyata bokapnya kaya,sebelum bangkrut.bahkan dulu gue kuliah di bayarin,dia laksana cahaya bagi kami anak jalanan,dia yang akhirnya merubah hidup kami." akhirnya giyo menceritakan semua tentang dia dan dani,bahkan semua teman teman jalanan di ajak kerja.
"Wah berati mas dani itu baik sedari dulu ya?"
"Gue juga baik lo!"
"Iya,mas giyo baik,buktinya nraktir aku di restoran mewah."
Sejenak keduanya terdiam, higga Giyo mulai bersikap labih serius.
"Yun aku mau ngomong serius sama kamu nih."
"Bentar mas,kok jadi serius gini ya?kok jadi aku kamu,jadi geli deh."sahut Yuni tampak gelisah.
"Yun,beneran ini aku serius,gini Yun terus terang aku suka sama kamu,aku mau menjalin hubungan sama kamu."
Seketika kedua mata Yuni melotot, dia ampak masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Mas jangan ngomong gitu aku ndak yakin kamu bener suka sama aku,kamu cuma penasaran aja kan?jadi kita temenan aja," Jawab Yuni yang masih tampak ragu
"Apa kamu sudah punya calon?" tanya Giyo yang penasaran.
"Belum mas,aku ndak mau pacaran aku maunya besuk langsung nikah aja."
"Yun aku bener suka,cinta sama kamu Yun,kamu mau ndak nerima aku."
Sejenak waktu terasa berhenti, Yuni tak mampu membuka mulutnya.
"Mas kamu tau aku kan?aku orang kampung,aku bukan siapa siapa. Mas bisa dapat yang lebih dari aku.aku ndak mau kecewa mas."
"Aku ndak mau tau siapa kamu,yang penting aku suka sama kamu aku nggak peduli siapa kamu."
Sejenak keduanya terdiam saling meyakinkan diri mereka masing masing.
"Aku serius yun,bahkan kalau sekarang kamu nyuruh aku nemuin bapakmu aku temui sekarang,sekarang kita berangkat ke rumahmu."
"Mas,kamu ini ngeyel banget,"
"Yun aku serius ayuk kita berangkat." ajak Giyo yang sudah berdiri hendak menarik tangan Yuni.
Yuni tampak hera, dia menatap Giyo dengan heran.
"Kemana?"
"Nemuin bapakmu,aku lamar kamu sekarang."
"Huh kalau mas benar-benar serius temui bapakku besuk.apapun jawabannya,itulah jawabanku."
"Oke besuk pagi aku jemput kamu,kita berangkat pagi-pagi biar cepet ketemu sama bapakmu." jawab giyo dan sontak membuat yuni tersipu dan dalam hati dia bertanya,apa benar ini jodohku?batin yuni.
*******
Di tempat lain di sebuah club cristin sedang berdua dengan seorang paruh baya,dia di suruh papahnya untuk merayu orang tersebut agar mau berinfestasi di perusahaan papahnya.
"Gimana om?om Robert jadi kan investasi di perusahaan papah?" Tanya cristin dengan manja dan memainkan tangannya di dada pria tersebut.
"Boleh sih,tapi tergantung kamunya, kamu bisa nyenengin om ndak?kalau kamu bisa nyenengin om,om beli perusahaan papahmu dan om kasih ke kamu,gimana?"
"Beneran om?om baik deh,"cristin menggelendot manja membuat paruh baya tersebut semakin gemas.
"Gimana?kita mulai malam ini,besuk pagi kita berangkat ke paris,suruh papahmu nyusul ke sana kita bahas kerja sama di sana gimana?"
"Oke om siapa takut!aku jadi makin sayang sama om."rayu cristin sambil menciumi seluruh wajah pak Robert,dan akhirnya bibir mereka saling bertemu,ci*Man yang saling menuntut untuk di tuntaskan.dalam batin cristin dia mengumpat kelakuan orang tua tersebut,dan papahnya,bisa bisanya dia di suruh menggunakan tubuhnya untuk menaklukkan pak Robert.
"Dasar tu Bangka,kalau bukan demi perusahaan papah gak sudi gue nglayanin tua Bangka kayak gini,tapi lumayan lah buat ganjel dari pada lutfi kagak ngasih gue duit,mending ini ngasih duit,biar tua juga." batin cristin. Ketika pak Robert bangun mau mengajak cristin pergi,cristin berhenti dan bertanya.
"Mau kemana om?tanya cristin di buat semanja mungkin."
"Kita ke hotel aja menyelesaikan semua." jawab pak Robert dan mereka berjalan menuju mobil pak Robert untuk ke hotel
"Om mobilnya bagus," sahut cristin
"Kamu mau?kalau mau kamu pakek aja om masih ada yang lain." sontak cristin berbinar,gila belum jadi nemenin tidur udah di kasih mini cooper.
"Bener om?kalau aku minta rumah om?"
"Kamu tunjuk,pilih rumah kesukaanmu nanti om belikan,"jawab pak Robert enteng.
"Yang bener om?ok nanti aku cari ya," lanjut cristin sambil memeluk manja dan menciumi muka pak Robert.
Tak lama mereka sampai di kamar hotel dan akhirnya mereka melakukan hubungan yang benar benar nikmat,pak Robert langsung terpejam,sedang cristin tersenyum kecut.
"Sial aku tak ubahnya seorang pelacur, rela melayani pria lain demi materi." batin hari cristin di sisi hatinya."tapi kalau tidak begini bagai mana nasib perusahaan papah,tapi aku juga puas,biar tua dia hebat juga,nggak masalah lah yang penting hidup aku terjamin." batin cristin kemudian lalu dia menyusul tertidur.
Sedang di tempat lain,tepatnya di rumah pak Andrea, pak Andrea mondar mandir di ruang kerjanya,dia masih menunggu kabar dari putrinya dia berhasil atau tidak.pak Robert adalah teman pak Andrea, mereka dulu yang berkomplot menipu pak pradipta. Kegiatan pak Andrea terhenti ketika ada notif pesan dari sang putrinya,cepat cepat pak Andrea mengambil hpnya dan membuka pesan tersebut,dan langsung ada binar bahagia di matanya. "[Pah pak Robert setuju buat investasi ke perusahaan papah]" isi pesan cristin dari WA
"[Beneran?kapan dia mau bahas itu dengan papa]"jawab pesan pak Andrea
"[Hari senin di paris,kami besuk langsung ke sana papa nyusul ya!]"jawab Cristin lagi.
"[Ok papa akan ke sana]" dan akhirnya pak Andrea bisa kembali tidur dengan tenang dan dia tidak begitu peduli dulu tentang kerja sama dengan dani,tapi nanti dia ingin putrinya untuk mendekati dani lagi.
*****
Pagi harinya di kos yuni dia sedang bersiap siap untuk pulang kampung,karena giyo sudah mengirim cat untuk yuni,seperti perjanjian semalam bahwa dia ingin melamar langsung ke orang tua yuni.
"Gila nasib percintaan gue kenapa mirip sama asri ya?ndak pernah hubungan sama cowok,giliran ada yang ndeketin langsung mau ngelamar, lagian itu bos ama aspri kok se frekuensi sih,gak pakek takut takutnya main lamar aja, ya kalau bapak kasih ijin kalau ndak?padahal gue juga suka sama giyo. lagian mbak yanti kan baru nikah masak gue langsung nyusul? ah bodo ah pusing mikirin ini." gerutu yuni,dan akhirnya dia melihat mobil giyo masuk ke area parkir kos yuni, yuni pun langsung menghampiri mobil giyo,
"Kita langsung aja ya mas! keburu siang soalnya nanti sore langsung balik," seru yuni ketika lihat giyo menghampirinya.
"Yaudah yuk kita berangkat,dah sarapan?"
"Belum sih, kita sarapan nanti di jalan aja ya?"
"Yaudah yuk, kita cari bubur ayam aja aku punya langganan enak," ajak giyo lalu membukakan pintu mobil sebelah kiri, lalu dia masuk dan menjalankan mobilnya,tak lama mobil giyo berhenti di kedai bubur ayam yang cukup ramai.
"Wah ramai ya mas? pasti enak deh buburnya?" tanya yuni pada giyo karena melihat kedai bubur yang begitu ramai.
"Iya, aku biasanya ke sini sama dani,cuman sekarang dia jarang soalnya sudah sering sarapan di rumah, apa lagi sekarang ada istrinya, udah aku jadi luntang lantung." Curhat giyo.
"Ceritanya curhat nih? sindir yuni," akhirnya pesanan mereka datang dan makan dengan khusyuk. Setelah sarapan mereka melanjutkan perjalanan ke desaxxx yaitu desa yuni dan asri.
*****
Sedangkan di desa xxx tepatnya di rumah pak arjo seperti biasa asri mau belanja belanja sayur tetapi dia mau ke pasar,setelah melihat dani sedang mengobrol dengan ayahnya timbul niat untuk minta di antar suaminya.
"Mas bisa minta tolong?"
"Minta tolong apa?"jawab dani penasaran.
"Antar ke pasar! pinjem sepeda ayah aja!"
"Kenapa pinjam? itu kan sepedamu nduk.sahut pak arjo pada anaknya,karena memang dulu yang membeli sepeda itu memang asri dengan kredit."
"Ndak yah itu sepeda buat ayah."jawab asri.
"Yuk yang." ajak dani setelah mengganti baju dan celakanya."ndak naik mobil yang?"tanya Dani lagi.
"Ndak mas, naik motor aja lebih enak, yuk gas." ajak asri sambil berjalan di samping dani menuju motor,setelah asri dan dani naik akhirnya dani menjalankan motornya menuju pasar.di jalan mereka sambil ngobrol kesana kemari,tak lupa mereka menyapa setiap ketemu orang.
"Haduh serasi betul yang perempuan cantik sholehah, yang laki tampan,kaya,ustad lagi,bener bener pasangan serasi." sahut ibu ibu di pinggir jalan sedang belanja sayur.
"Iya bu,orangnya sopan ramah lagi, pas dengan keluarga pak arjo."
"Iya, apa lagi sekarang kita cari pupuk ndak perlu jauh jauh, tempat pak arjo ada, boleh utang lagi."
"Betul bu, apalagi kita kalau hutang pupuk ndak perlu kasih bunga, bayarnya tetep sama." begitulah kira kira tanggapan ibu ibu yang sedang belanja.
Tak lama dani dan asri sampai setelah memarkirkan motornya dani di ajak asri masuk,yang niatnya tadi mau nunggu di motor, tapi asri melarang,karena dari jauh asri melihat tini akan menuju pasar,asri teringat cerita pak arjo semalam,dan akhirnya asri mengajak dani ke pasar.
Setelah berputar putar dan dapat semua yang di cari lalu asri mengajak dani pulang,tetapi perhatian asri mengarah ke kedai pecel yang cukup ramai lalu mengajak dani sarapan pecel,karena tahu nasi pecel adalah salah satu makanan favorit dani.
"Mas kita sarapan pecel dulu yuk?" ajak asri.
"Wah cocok ini,mas jadi laper saat kamu bilang nasi pecel," jawab dani yang menyetujui permintaan asri.
Setelah memesan makanan asri dan dani duduk dekat pintu agar tidak terlalu pengap,dan tak lama pesananya datang.di saat keduanya sedang lahap memakan pesananya atensi mereka teralihkan saat mendengar suara yang memanggil nama asri.
"Sri, asri.kamu asri kan?anaknya pak arjo?" tanya seseorang perempuan seumurannya,dan asri mendongak sedikit mengerjap dan baru ingat.
"Lasmi! kamu lasmi kan? dulu sma 1 anak ips2?" Sahut Asri dengan antusias saat ingat salah satu teman sma nya tapi beda kelas,mereka satu kelas saat kelas 1dan2.sedang dani hanya diam melihat interaksi istri dan teman perempuan nya.
"Kamu gimana? sehat?" lanjut asri.
"Aku sehat, ini lagi pulang kampung mumpung aku dan suami lagi cuti,kamu sama siapa?"
"Oiya ini kenalin suamiku mas dani,mas ini temanku lasmi," lanjut asri memperkenalkan suaminya pada temannya.
"Masya allah ustad dani ya? Sahut lasmi yang kaget ketika melihat wajah dani,yang terkenal di kota "P" karena memang lasmi merantau ke kota tersebut bahkan lasmi juga tahu kalau dani adalah pemilik pabrik garmen tersebut.dani hanya mengangguk dan tersenyum.
Tidak hanya lasmi, bahkan pengunjung kedai tersebut sangat kaget ternyata ada ustad yang lagi viral sedang makan disini,bahkan pemilik kedai keluar menuju dani dan asri untuk meminta foto.
"Jadi bener sri kamu istri ustad dani?"
"Menurut kamu?" jawab asri.
"Wah sekarang jadi bu bos dong?"
"Hah,maksudnya." tanya asri sambil menyuapkan nasi ke mulut,ya akhirnya mereka melanjutkan sarapannya.
"Iya,aku itu merantau kerja di pabrik garmen punya pak dani,nah suamiku dia jadi sekuriti di sana,makanya sekarang aku panggil kamu bu bos."lanjut lasmi pada asri,dan mereka pun melanjutkan sarapannya sebelum pulang ke rumah masing-masing.
