apa itu ibadah terpanjang?
yaa,, pernikahan ,, bersatunya 2 insan manusia yang berbeda jenis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wewend, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
Setelah mengunci pintu Harum masuk ke kamarnya membersihkan diri dan melaksanakan ibadah sholat dhuha.
Dalam doanya
"ya Allah mudahkan lah jalan rejeki suami hamba, dia sedang berjuang diluar sana mencari nafkah yang berkah lancarkan lah segala urusannya Ya Alloh. Dan segera berikan hamba kepercayaan untuk memiliki buah hati untuk melengkapi keluarga kami aamiin.
Selesai ibadah Harum mengambil laptop nya, walaupun dia tidak bekerja diluar rumah dia punya usaha sendiri tanpa Adam tau, dia juga editor novel online.
Usaha yang Harum buat dalam bidang kuliner dan studio photo, dia owner nya yang menjalankan orang orang kepercayaannya.
Setiap dirumah sendiri Harum memeriksa laporan keuangan dan lain lain. Jadi jangan anggap Harum pengangguran dan tidak berpenghasilan padahal rekening pribadinya sampai membengkak saldonya. Alhamdulillah.
Sementara Harum fokus dengan laptopnya, disisi lain Adam fokus menyetir menjemput Aldi di minimarket cabang, setelah sampai dia terkejut ternyata Aldi memilih Reni untuk menemani visit mereka.
"selamat pagi pak, maaf saya memilih Reni menemani kita kali ini karena disana ada yang cuti 1 hari di bagian kosmetik pak" jelas Aldi
"iya ayo masuk sebelum jalanan benar benar macet parah".
Reni senang bukan main karena dia diajak visit cabang luar kota artinya dia akan bersama Adam seharian. Dengan hati berdebar dia memandang Adam tanpa berkedip.
"terimakasih pak atas kesempatan mengajak saya bertambah pengalaman kerja"
"hmmm"
'ih dingin banget sih padahal kalo sama istrinya hangat kaya matahari' batin Reni sebal lantaran respon Adam yang cuek dan dingin.
"Al kamu sudah sarapan belum? tanya Adam
"sudah pak kebetulan saya dibawakan bekal camilan sama ibu saya sekalian buat bapak"
"Alhamdulillah terimakasih, istriku juga membawakan bekal, menikah lah Al kamu akan di layani sepenuh hati" canda Adam menggoda Aldi
"bapak bisa saja, ibu juga menyuruh segera menikah tapi calonya belum ada pak" kekeh Aldi menanggapi candaan Adam. Ya mereka akan akrab dikala waktu luang seperti ini.
Reni hanya jadi pendengar dia sebal karena dicuekin 2 pria tampan ini 'gimana caranya aku ngambil hati pak Adam sedari tadi kaya nganggep aku hantu penunggu jok belakang' karena Reni duduk sendiri di belakang
Adam melirik sekilas wanita yang sedikit mirip dengan Alina mantan kekasihnya merangkap cinta pertama Adam di masa putih abu abu.tapi sekarang cinta itu sudah habis untuk istrinya, wanita yang menemani nya dari 0 sebelum dia merintis usaha minimarket ini.Harum lah yang memberikan ide dan gagasan jeniusnya dikala Adam baru selesai kuliah 5 tahun yang lalu. Mereka satu angkatan dan di kampus itu awal mula pertemuan mereka.
"mbak Reni asli orang mana ya?" tanya Aldi karena sadar tidak hanya mereka berdua saja di mobil itu.
"mmm saya asli malang mas, saya melanjutkan sekolah smk di jakarta ini tadinya ikut kaka saya"
jelas Reni sambil tersenyum
"oooo terus sekarang kamu tinggal bersama kakakmu juga?" Aldi semakin kepo saja
"saya ngekos pak, karena kaka saya sudah menikah jadi canggung kalo tinggal bareng"
"kakakmu cewe apa cowo?" tanya Aldi
"cewek pak, dia dari kecil memang ikut bibi saya di kota"
"oh berarti kalian tinggal sendiri sendiri, berarti kakakmu seumuran kita dong ya? Lanjut kekepoan Aldi
"iya pak kakaku sudah punya anak 2 karena menikah muda saat baru lulus"
"waah sayang sekali ya, padahal baru lulus itu lagi senang senangnya cari pengalaman baru ya, apa kamu ada niatan nikah muda juga seperti kakak kamu?"
"hmmm kalo saya kerja dulu pak, kasian orang tua sudah membiayai banyak ujung ujungnya saya nikah cepat"
"bagus berarti niat kamu setelah lulus akan kuliah atau lanjut kerja di minimarket pak Adam ? Karena kalau kinerjanya bagus nanti bisa langsung direkrut buat karyawan tetap?"
"niatnya saya kerja dulu pak ngumpulin uang buat lanjut kuliah" jawab Reni sambil tersenyum
"hmmm bagus harus punya tujuan pasti Ren karena jaman sekarang itu apa apa serba susah".
"iya pak saya juga memikirkan masa depan supaya bisa mengangkat derajat orang tua saya dulu baru memikirkan jodoh"
suasana menjadi hening setelah percakapan Reni dan Aldi, mereka melanjutkan perjalanan yang lumayan masih jauh.