NovelToon NovelToon
GAURI, PENGANTIN PILIHAN DEVAN

GAURI, PENGANTIN PILIHAN DEVAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter / Anak Yatim Piatu / Teen School/College / Romantis / Cintamanis / Idola sekolah
Popularitas:199.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Devan kaget saat tiba-tiba seseorang masuk seenaknya ke dalam mobilnya, bahkan dengan berani duduk di pangkuannya. Ia bertekad untuk mengusir gadis itu, tapi... gadis itu tampak tidak normal. Lebih parah lagi, ciuman pertamanya malah di ambil oleh gadis aneh itu.

"Aku akan menikahi Gauri."

~ Devan Valtor

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persiapan berangkat

"Devan juga ikut? Ya ampun, ini gak mimpi kan?! Aku pikir Gino aja."

Ella, salah satu alumni SMA yang sekelas dengan Devan cs bersorak gembira. Mereka sedang berada di rumah ketua penyelenggara liburan alumni. Ada Diana juga di sana. Tentu dia dengar.

"Gila, gila! Akhirnya setelah lebih dari enam tahun gak liat dia, kita bisa liat si ganteng Devan lagi! Gue masih gak percaya."

"By the way, kok bisa dia mau ikut? Karena si Gino maksa? Kayaknya gak mungkin deh."

"Mungkin emang lagi pengen liburan aja. Bisa aja kan dia lagi bosen mau ngapain, terus kebetulan banget alumni kita bikin program liburan." para wanita itu tak berhenti-berhenti mengucapkan nama Devan saking heran dan senangnya mereka dengar si mantan penjolan sekolah itu bakal ikut liburan.

"Din, gue denger Devan jadi guru di tempat lo ngajar ya?" Ella menatap Diana yang sejak tadi sibuk memilah snack di meja, pura-pura tak terlalu mendengar.

Diana berhenti sejenak, mengangkat wajahnya pelan.

"Iya… baru sebulanan." jawabnya singkat.

"HAH? Serius? Jadi tiap hari lo ketemu dia? Ya ampun, hidup lo enak banget!" seru Mila sambil menepuk bahu Diana, membuat wanita itu hanya bisa tersenyum canggung.

Ella langsung duduk mendekat.

"Lo ngeliat dia berubah nggak? Masih cool? Masih jago banget matematika? Masih nggak suka ngomong sama orang, masih ..."

"Devan masih sama kok. Gak berubah." balas Diana tersenyum. Dia memposisikan dirinya sebagai wanita pendiam dan berkelas di antara teman-teman wanitanya.

Padahal mereka tidak tahu saja kalau dia sampai harus ambil pinjaman di Shopee pinjam cuma gara-gara baca di grup sudah rame Devan mau ikut liburan. Diana memang lagi tidak ada duit, duitnya sudah dia habiskan belanja pakaian keluaran terbaru. Dia bukan terlahir dari anak orang kaya, hanya di kira saja dia kaya karena memakai barang-barang bermerek.

Aslinya, semua barang-barang itu hasil dia menabung mati-matian dari gaji bulanannya, berburu diskon, bahkan beberapa hadiah dari orang-orang yang dulu pernah dekat dengannya. Tapi teman-temannya tak perlu tahu itu. Mereka terlanjur percaya bahwa dia anak orang kaya. Dan hal itulah yang membuatnya di terima di circle mereka.

"Eh, si Agam gak ikut?" Sari, penggemar berat Agam angkat suara.

"Nggak. Gue denger dia sibuk banget, gak bisa ikut. Maklum, profesi dokter tuh hampir gak ada liburnya."

"Oh, padahal gue pengen banget liat dia."

Sari kecewa.

"Ya udah lah, yang penting Devan sama Gino ikut. Itu aja udah bikin liburan ini naik level," celetuk Mila sambil merapikan poni dan mematut diri di cermin kecil yang ia keluarkan dari tas.

Diana hanya tersenyum kecil, meski hatinya berdebar tak karuan. Mendengar nama Devan berkali-kali membuatnya makin tidak sabar menunggu hari liburan mereka. Dia bisa cari perhatian pria itu bukan di hari kerja. Karena hari kerja, pria itu selalu cuek padanya. Mungkin Devan akan lebih banyak bicara dengannya kalau bertemu di luar sekolah.

Aku harus tampil agar di lirik Devan.

Ucapnya dalam hati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Paginya, pagi-pagi sekali Devan sudah berada di apartemen Agam untuk menjemput Gauri. Ia mengenakan setelan santai yang jarang dilihat orang lain, kaos abu muda sedikit oversized, jaket tipis warna navy, dan celana chino hitam yang membuatnya terlihat jauh lebih muda dari sosok 'guru killer' yang dikenal murid-muridnya. Rambutnya yang biasanya disisir rapi kini sedikit berantakan alami, justru membuatnya terlihat lebih approachable.

Ketika memasuki apartemen Agam, Gauri keluar dengan dress pink selutut yang memberikan kesan manis sekali. Gadis itu memang masih muda sekali, dan wajahnya sangat manis. Matanya seperti boneka, membuat laki-laki mana saja yang lewat akan berhenti sebentar hanya untuk menatapnya.

Devan tersenyum, Gauri segera berlari padanya begitu melihatnya. Tangannya memeluk boneka beruang pemberian Devan dua minggu lalu.

"Kakak ganteng!"

Devan mengusap lembut rambut Gauri begitu gadis itu berhenti di depannya.

Ares yang tengah membantu mengemasi barang-barang Gauri ke dalam koper besar miliknya ikut menatap ke Devan. Sahabat kakaknya itu masuk sendiri karena sudah tahu password apartemen. Agam lagi sibuk sekali hari ini, jadi hanya ada Ares yang membantu Gauri packing pakaian dan beberapa barang gadis itu. Gaya Ares sudah seperti pengasuhnya Gauri saja. Devan bahkan heran melihat koper super besar yang di dorong Ares keluar dari kamar Gauri.

"Pagi bang." sapa Ares.

"Pagi." balas Devan. Pandangannya tak lepas dari koper di tangan Ares. Seolah tahu arti tatapan itu, Ares terkekeh kecil dan angkat suara.

"Aku udah bujuk dia bawa koper yang kecil aja karena perginya tiga hari doang, tapi dia gak mau bang. Maunya yang ini karena bisa isi bonekanya."

Ares memiringkan kepalanya, menatap Gauri yang berdiri sambil menggendong boneka beruang dengan wajah tak berdosa. Devan ikut tertawa, tidak mengeluhkan besarnya koper itu. Tangannya kembali memegang kepala Gauri.

"Gauri sudah siap?" tanyanya. Gadis itu langsung mengangguk kuat.

"Ya sudah, ayo."

"Ayo!"

Tangan kiri Devan meraih tangan Gauri, tangan kanannya mengambil koper milik Gauri tapi Ares dengan cepat menawarkan biar dia yang bawa sampe tempat Devan di parkir.

"Biar aku aja bang." bahkan sebelum Devan menolak, Ares sudah keluar dari apartemen lebih dulu. Devan pun berjalan sambil menggenggam tangan Gauri. Gadis itu tampak begitu riang, dan Devan senang melihatnya.

Sesampainya di bawah, Gauri langsung masuk sendiri ke mobil Devan. Ia sudah terbiasa naik mobil pria itu walaupun pake seatbelt-nya tetap di pakein sama Devan.

"Gauri, inget, jangan nakal-nakal di sana ya. Harus terus sama bang Devan atau bang Gino. Gak boleh makan permen terlalu banyak, jangan gampang percaya sama orang ba ..."

"Ih, Ares cerewet banget sih!" seru Gauri kesal. Wajah cemberutnya persis anak-anak.

"Itu kan buat kebaikan kamu juga. Ini pertama kalinya kamu pergi beberapa hari dari aku sama bang Agam. Harus dengar-dengaran sama bang Devan ya di sana."

Gauri segera menutupi telinganya nggak mau dengar lagi. Ares tertawa kecil dan mencubit pipinya.

"Bang, kalo ada apa-apa jangan lupa kabarin ya. Ini pertama kalinya Gauri liburan semenjak dia sakit."

Devan tersenyum menganggukkan kepala. Ponselnya sudah bergetar berkali-kali sejak tadi. Pasti Gino. Mereka semua sudah sepakat kumpul di bandara jam 8 pagi.

"Kami pergi dulu." ucap Devan. Ares melambaikan tangan. Setelah mobil Devan mulai bergerak barulah Gauri melambai kencang ke Ares.

Mobil melaju pelan meninggalkan halaman apartemen. Gauri masih menempelkan wajahnya ke jendela, melambai sampai sosok Ares tak terlihat lagi.

Begitu Ares hilang dari pandangan, gadis itu memutar badan dan menatap Devan dengan mata berbinar.

1
Rita
ini lg ya jgn dilihat
Rita
mau gmn lagi yg kmu bawa liburan dibilang pikiran anak2,badan dewasa
*Septi*
minta dimandiin lagi nggak Gauri? 🤭
Herman Lim
lihat aja bntr lagi Gauri pasti sembuh dan kalian bukan² apa² utk Devan
acih aja
gaskeun kk Mae,,,,,,,💪
Ilfa Yarni
karuan para ulet bul ga dpt yg diinginkan
shenina
ada aja orang2 yg suka julid 😝
sum mia
pokoke hanya Gauri yang bisa mengendalikan dan menguasai Devan . yang lain.... jangan harap .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Anonim
Tidur Gauri nyenyak dalam pelukan Devan.

Mandi paginya Gauri gimana tadi - mandi sendiri atau Devan yang memandikan 😄.

Di restoran hotel untuk sarapan - teman-teman alumni menyapa Devan dan Gauri.

Ada dua orang teman alumni yang sinis, tatapannya menilai, merendahkan Gauri yang menempel pada Devan.

Merupakan suatu hiburan bagi Gino - segala apa yang Gauri dan Devan lakukan. Sangat lucu terlihat dimatanya - seorang Devan akhirnya ketempelan perempuan. Gino selalu mengabadikan momen demi momen kebarsamaan Gauri dan Devan.

Gauri merasa masih kecil, mau naik perahu berbentuk gajah. Devan stok sabarnya masih full menghadapi keinginan Gauri 😄
kyo
semoga Gauri lekas pulih
Anonim
Makan malam, Gauri ngga lapar, tidak mau makan, ngantuk katanya. Devan dengan sabar membujuk Gauri. Devan ini sudah mode bapak suapin putrinya.

Gauri sudah tidur. Devan mandi untuk meluruhkan ketegangan yang melanda, bahkan canggung juga panik dalam menghadapi Gauri yang Devan sama sekali tidak menduga.

Gauri mimpi buruk.

Benar-benar jadi Gauri sitter ini Devan - menjaga Gauri aman, memandikan, pakaiin baju - bra pula, memberi makan, dan menemani Gauri tidur.
Srie Handayantie
lanjut lagi kak maee /Determined/
Srie Handayantie
kalian tidak suka sama kedekatan Gauri dan Devan ya gak masalah , toh mreka berdua juga bodo amat sama ucapan kalian 😁😂
Anonim
Telinga Devan sudah merah kek kepiting rebus kali ya 😄.

Tahu begitu bawa suster perawatnya Gauri, Devan. Gak menyangka akan terjadi hal seperti itu - mandiin anak gadis yang berkelakuan anak-anak karena trauma akibat kecelakaan yang pernah dialami.

Benar-benar menguji iman dan kesabaran Devan - bra juga mesti Devan yang pakai-in 😄.

Diana ini maksud hati ingin cari perhatian Devan. Tak sesuai harapannya, tanggapan Devan tetap datar.

Diana - tak usah punya pikiran aneh-aneh tentang Gauri dan Devan yang berada di dalam satu kamar hotel.
Al Fatih
Manis bngt sih interaksinya kak Devan sama Gauri...,, Ga tau gimana rasa kehilangan dan kerinduan misalnya kalian berpisah walaupun hanya sebentar,, secara kan Gauri itu sdh nyaman bngt sama kak Devan.

Janganlah segala sesuatu itu d lihat dgn mata,, pakailah hatimu..., biar ad rasa simpati disana. Si nini2 itu,, kenal dekat sama Gauri sj...,, enggak. Sok2 an menilai...,, ga ad orang yang pingin sakit,, baik itu sakit d jiwa atw d fisik.
Lha,, d situ yg katanya orang dewasa...,, menilai orang lain seperti itu,, jangan2 d situ yg sakit jiwanya.
Hanima
👍👍
Dian Rahmawati
devan selalu luluh klo sama Gauri
faridah ida
kalo mata kamu sakit , yaa jangan di lihat laah Nini...🤣🤣🤣
Dwi Winarni Wina
Gauri sangat manja skl sm devan, devan sangat sabar skl dan telaten memperlakukan gauri sangat lembut dan hangat....

Diana tidak suka melihat kedekatan devan dan gauri, gauri terus nempel sm devan membuat diana iri dan cemburu...
Devan merasa nyaman semenjak kehadiran gauri tidak membuatnya terganggu sama skl, justru perasaan devan sll ingin menjaga dan melindungi gauri....

Semenjak kehadiran gauri hidup devan jadi berwarna ,tingkah laku gauri sangat lucu dan gemesin biasanya devan anti perempuan susah didekati sm perempuan memiliki trauma.....

tanpa sadar gauri lah yg membantu devan menyembuhkan traumanya....
Dwi Winarni Wina: iya bunda gunung telah mencari jd lembut dan hangat😀
total 2 replies
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!