NovelToon NovelToon
EX'S Secret Child

EX'S Secret Child

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:13.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lautan Biru

Arabella harus menelan kekecewaan dan pahitnya kenyataan saat dirinya mengetahui jika pria yang selama dua tahun ini menjadi kekasihnya akan bertunangan dan menikah dengan wanita yang sudah dijodohkan dengan pria itu.


Arabella pikir dirinyalah wanita satu-satunya yang dicintai pria itu, tapi ternyata dirinya hanyalah sebagai pelampiasan selama wanita yang dijodohkan berada di luar negeri.


"Bagaimana jika aku hamil? apa kau memilih ku dan membatalkan perjodohan mu?"


"Aku tidak mungkin mengecewakan kelaurga ku Ara."

Jawaban Maher cukup membuat hati Arabella seperti ditikam benda tajam tak kasat mata. Sakit, terlalu sakit sampai dirinya lupa bagaimana melupakan rasa sakit itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Egois

Perjalanan keluar kota terasa sunyi saat tiga orang di dalam mobil hanya diam saja, lebih tepatnya Maher yang banyak diam karena tidak di ikut sertakan dengan obrolan Arabella bersama supir.

Maher duduk di kursi belakang, sedangkan Arabella duduk di samping supir kemudi. Wanita itu sekali tersenyum saat itu menanggapi ucapan pria yang usianya tidak jauh dengan Maher.

Ehem

"Suara kalian menganggu konsentrasi ku!" Ucap Maher dengan nada tak santai, tatapan pria itu tak lepas dari ekspresi wajah Arabella yang biasa saja.

Kedua orang didepan langsung menutup mulutnya rapat-rapat.

Maher mendengus kesal dan memalingkan wajahnya ke samping. Dirinya tidak suka melihat Arabella yang menjaga jarak untuknya, apalagi wanita itu diam dan bicara seperlunya itupun karena perkejaan.

Maher merasakan kesal sekaligus nyeri di hatinya, dia meyakinkan dirinya untuk tetap pada perjodohannya yang sudah di lakukan sejak lama, walaupun tidak bisa Maher pungkiri hatinya merasa gelisah.

Menempuh perjalanan lebih dari dua jam, akhirnya mereka sampai di tempat, Maher dan Arabella langsung menuju proyek yang mengalami problem, maka dari itu mereka langsung turun lapangan. Dan di kantor pusat Maher menyerahkan pekerjaan pada asisten pribadinya.

"Jangan terlalu dekat, banyak pekerja dan debu." Maher memperingati saat Arabella akan mendekati pekerja.

Arabella tidak mengindahkan ucapan Maher, wanita itu melangkah maju hanya untuk bertanya sesuatu pada salah satu pekerja.

Dan hal itu cukup membuat Maher kesal, sejak tadi perhatian kecilnya tidak Arabella dengar, yang ada hanya ucapan tentang pekerjaan.

Maher mendengarkan orang kepercayaannya yang sedang menjelaskan, telinganya mendengar tapi tidak dengan matanya yang menatap Arabella sedang berbicara dengan salah satu pekerja.

"Semua bisa di atasi, tapi butuh waktu pak." Kata terkahir dari pria disampingnya.

"Lakukan saja, bila perlu tambah semua agar cepat selesai dengan cepat!"

Maher menatap Arabella yang berjalan ke arahnya, wanita itu terlihat cantik dengan sedikit keringat di wajahnya. Melihat itu membuat pikiran Maher berkelana, bagaimana saat Arabella berkeringat dibawah kuasanya dengan menyebut namanya.

"Emmh, Maher ahh."

Shittt!!

Seketika Maher mengumpat dalam hati, pikiranya sudah kemana-mana.

"Mereka hanya butuh fasiltas yang ditingkatkan dan ditambahnya pekerja." Ucap Arabella yang sudah berdiri di samping Maher yang masih menatap wajah Arabella dengan pikiran berkelana.

Setelah hampir dua jam mereka berjemur di lokasi proyek, kini Maher mengajak Arabella malam. Keduanya memasuki restoran.

Maher lebih suka dengan privat room, jadi pria itu memesan satu tempat privasi untuk mereka makan. Saat hidangan datang dan su sajikan. Tiba-tiba Arabella menutup mulutnya saat mencium aroma masakan yang menyengat.

"Ara, kamu kenapa?" Maher ingin menyentuh bahu Arabella, tapi wanita itu langsung pamit ke toilet.

Arabella terduduk lemas setelah memuntahkan isi perutnya, rasanya begitu tidak enak dan menyiksa dirinya. Mau bagaimana pun dirinya sudah hamil anak Maher.

"Kuatkan Mama sayang, sebentar lagi Mama janji." Ucapnya dengan air mata yang mengalir. Arabella menyentuh perutnya yang masih rata, dirinya akan meyakinkan Maher sekali dan jika tidak berhasil maka Arabella memilih mundur.

"Kamu sakit?" Tanya Maher saat Arabella kembali masuk ke ruang privat.

"Tidak." Jawab Arabella singkat.

Wanita itu langsung mengambil makanan yang bisa dirinya makan, tanpa perduli tatapan Maher padanya. Karena bagi Arabella dirinya hanya butuh dinding yang kokoh untuk menutupi kesedihannya.

"Ara aku-"

"Makanannya keburu dingin pak!" Sela Arabella saat Maher ingin bicara.

Maher mengehela napas demi mengurangi emosi yang tiba-tiba bersarang di dadanya. Sekarang Arabella sudah berani melawannya.

"Dengarkan aku. Aku minta maaf dengan kejadian pagi tadi di apartemen. Aku tidak tahu jika Karina akan datang pagi-pagi padahal tadi malam-"

"Ya, tadi malam kalian bertemu dan menghabiskan waktu bersama." Potong Arabella dengan menahan gemuruh didada nya.

"Ara, kami sudah di jodohkan sejak lama. Orang tuaku menginginkan kami menikah." Ucap Maher dengan tatapan mata yang tak lepas dari wajah datar Arabella yang tanpa ekspresi.

Sejujurnya Maher merasakan sakit melihat itu, tapi hatinya buru-buru mengenyahkannya perasaan itu. Karena dirinya yakin dengan perjodohannya.

"Jadi selama ini aku hanya menjadi wanita pelampiasan mu! heh." Arabella tersenyum miris. "Jadi selama ini aku bodoh menilai pria baji*ngan sepertimu, aku salah mengartikan kebaikan yang kau berikan dan semua hanya semata-mata untuk menjeratku jatuh semakin dalam." Arabella langsung berdiri dan hendak pergi membuka pintu, dadanya terlalu sesak dengan hati yang tersayat. Rasanya kepalanya ingin pecah.

"Ara, bukan begitu!"

Maher langsung memeluk wanitanya dari belakang dengan erat sebelum sempat Arabella membuka pintu.

"Bukan begitu, aku benar-benar tulus melakukannya. Tolong jangan menghindari aku."

"Kau egois!"

Luruh sudah pertahankan Arabella, air matanya mengucur deras dengan Maher yang memeluknya erat.

"Ya aku egois, oleh karena itu jangan mengabaikan aku."

Arabella berontak dan melepaskan pelukan Maher dengan paksa, wanita itu pergi dengan berlari.

"Kau sangat jahat Maher, aku menyesal."

.

.

JANGAN lupa tinggalkan jejak kalian 😘😘😘

1
budak jambi
semoga ank itu hukm mahet sampe dia kluar dari perut ara.agar kluarga ny tau gimn kelakuan ank ny
budak jambi
tgg saja karma km maher yg sdh menyakiti wanita.semoga ibu km tdk alami yg terjadi sm ara sdh di hianati olh ayh km kelak
Ristyowati
Luar biasa
Johanah Tata
diriku sih najis suruh balikan sama maher, enak bener hidup dia
Ellia Mardiana
arabela dipanggil Ara Amara jg di panggilnya Ara jadi bingung
🧟‍♂️🧟‍♂️
sok jual mahal si ara, pas dlu aja ngangkang truss gk ada jual mahalnya muak
🧟‍♂️🧟‍♂️
knp banyak drma alam bawa sadar yang bnar ajalah kalau bkin cerita, jangan halu nya kebangetan
Dewi Eka
menarik
Kinay naluw
itulah pria tak cukup dengan satu wanita.
Kinay naluw
ya ampun auto nyesel ga tuh.
Kinay naluw
absen ya thor sepertinya seru semangat berkarya.
3sna
itu ngeledek kali pak bukan ngatain
3sna
rambut panjng cucunya
3sna
trus yg nanganin baju pengantin dr jkrt kyk blm ada finally,apa ada yg kelewat ku bc ya
3sna
kan udh dibilng 2 yg kosong,ini mlh bed 1
3sna
kan ara kabur udh dikuntit kan rumahnya,kok gk tau kalo punya kk aranya si maher ni
3sna
brp lm nich komany,,,hmm
3sna
BANCI
iren thezer
bavus ceritanya
Alby Raziq
laki2 ga punya pendirian gigit jari deh
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih. /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!