NovelToon NovelToon
Ipar Dan Mertua Rasa Madu

Ipar Dan Mertua Rasa Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Keluarga / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa / Konflik etika
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Rossa memeiliki suami yang selalu berpihak kepada keluarganya karena dia satu-satunya lelaki dalam keluarganya

Dirinya selalu merasa tersisihkan manakala ipar dan mertuanya selalu berusaha memonopoli suaminya dari segala sisi baik keuangan maupun perhatian,

Dia beruntung dibalik sikap mertua dan ipar bak Seorang madu untuknya, suaminya akhirnya sadar dengan semua perbuatannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

Sedangkan dirumahnya terjadi ketegangan yang kental terasa, Rossa sejak tadi menarik nafas berusaha menenangkan diri dan mengumpulkan keberaniannya, dia sudah mendapatkan izin dari suaminya untuk bertindak tegas pada mereka.

Dia teringat semalam bagaimana suaminya itu melarangnya untuk memberikan uang yang seharusnya menjadi miliknya setelah mereka berbaikan

"Dek, ibu 2 hari lalu datang kesini ambil uang kamu yah?? ". Tanya sang suami begitu mereka berada didalam kamar untuk beristirahat.

"Loh kok mas tahu?? ".

Wajah Rossa langsung memucat karena suaminya ini tahu dia memberikannya pada ibu mertuanya.

"Maafin ibu dan kakakku yah jika mereka selalu menindas mu saat aku tidak ada, kenapa kamu tidak pernah mengatakannya pada Mas?? ". Fatan menatap sendu sang istri.

Dia sudah berjanji pada kedua orangtua istrinya untuk berusaha membahagiakan dan juga mencintainya selama ini tapi ternyata ibu dan keluarganya sendiri yang menindasnya, matanya langsung berkaca-kaca saat tahu semua yang di alami istrinya lagi karena dia tidak pernah membelanya

"Tidak apa-apa mas, aku bisa minta lagi kalau kurang, mungkin ibu memang lagi butuh". Ucapnya dengan pelan.

Dia berusaha menormalkan suaranya yang terdengar bergetar, agar suaminya tidak tahu jika dia sangat sakit hati atas perlakuan keluarganya.

"Dek tolong jangan berikan jatah milikmu pada ibu, bagaimana pun perlakuan mereka padamu, jika mereka melakukannya kamu harus menelpon ku dan memberitahuku agar aku yang menegur mereka, aku tidak mau kamu terus-terusan mengalah pada mereka karena mereka keluargaku, kamu istriku dek, kamu harus tegas pada mereka.

"Tapi mas mereka keluargamu, aku hanya tidak mau mereka merasa jika aku membuatmu jauh dari mereka".

"Tidak apa dek, mereka bukan Madu untukmu, kamu istriku, mereka harus mengerti jika aku sudah menikah dan punya kewajiban lain selain mereka.

"Iya sih mas selama ini Aku merasa Ibu Mertua dan Iparku itu seperti Madu yang selalu mau bersaing denganku untuk memilikimu". Rossa menatap suaminya dengan cemberut.

"Kamu ini ada-ada saja dek". Fatan tertawa pelan dan memeluk istrinya dengan sayang.

" He malah bengong cepat ambilin uangnya". Hardik mertuanya dengan keras.

Hardikan itu membuatnya terbangun dari lamunannya yang mengingat percakapan itu.

Dia menatap datar sang ibu mertua, dia sudah mendapatkan izin artinya dia sudah bisa melawan, toh suaminya sendiri yang menyuruhnya seperti itu.

"Maaf Bu, mas Fatan sudah pesan tadi agar tidak memberikan uang pada ibu, ibu sudah mendapatkan jatah ibu sendiri, jadi maafin Rossa tidak bisa memberikannya".

Mata keduanya melotot dan hampir keluar dari tempatnya mendengar ucapan Rossa barusan, mereka langsung meradang ingin menyerangnya.

"Jika ibu dan kak Farah menyerang ku, aku akan katakan pada mas Fatan apa yang kalian lakukan, ibu dengar sendiri kan, mas Fatan akan menghentikan bulanan ibu jika ibu melakukannya padaku". Rossa menatap keduanya dengan berani melipat tangannya seakan menantang.

"Kurang ajar, aku ini mertuamu, bagaimana bisa kamu melakukan ini pada ibu??, itu hak ibu karena ibu orangtua Fatan, kamu bukan apa-apa jika anakku tidak menikahi mu". Teriaknya dengan murka.

Dia berdiri dan menunjuk menantunya dengan kasar tapi Rossa hanya menatapnya dengan tenang tanpa reaksi ketakutan seperti dulu.

"Maaf ibu aku hanya menjalankan apa yang dikatakan suamiku, jadi maaf aku tidak akan memberi apa yang ibu inginkan, ibu bisa pulang jika sudah selesai, aku harus menyelesaikan pekerjaanku karena aku akan menidurkan anakku".

Rossa berjalan meninggalkan keduanya yang menatapnya tajam dan berdiri kaku dengan kemarahan yang jelas terlihat.

"Berani sekali dia melawan ibu, aku tidak terima bu, akan kuberi dia pelajaran". Farah hendak menghampiri sang adik ipar yang kini berjalan menuju dapur.

Tangannya terhalang oleh sang ibu karena ibunya memegang tangannya dan menggelengkan kepalanya.

"Kenapa bu??, dia sudah kurang ajar sama ibu". Geram Farah sekaligus kesal.

" Fatan sudah tahu perbuatan kita, kamu tahu adikmu itu tidak akan tinggal diam jika kita melakukannya lagi, dia sudah mengancam ibu tadi, ibu tidak mau dia menghentikan jatah bulanan ibu, ibu tidak akan bisa belanja".

Dia memang masih memiliki uang bulanan dari dana pensiun suaminya karena suaminya dulu berkerja sebagai tentara dan meninggal 7 tahun lalu, tapi karena sikapnya yang suka berbelanja maka uang pensiun itu tidak cukup untuknya.

Anak tengahnya sekaligus anak lelaki satu-satunya itu memiliki usaha sembako dan juga toko makanan, itu sebabnya dia selalu meminta uang kepada anaknya itu untuk memenuhi keinginannya.

"Aku yakin Fatan tidak akan berani pada ibu, dia anak ibu yang berbakti ". Farah masih tidak puas dengan jawaban sang ibu.

Ibunya harus mendapatkannya karena dia juga ingin berbelanja bersama ibunya, dia betul-betul memanfaat bulanan ibunya dengan baik agar dia bulanan yang dia miliki hanya untuk keperluan rumahnya dan bisa ditabung.

"Sudahlah, ibu mengenal baik watak adikmu itu, kita akan cari cara untuk mendapatkan uang dari Fatan nanti, kamu tahu sendiri kan, adikmu itu tidak akan pernah tega pada ibu".

Farah hanya bisa mengeram kesal karena ibunya menghentikan aksinya, dia ingin membeli beberapa keperluan dan akhirnya gagal karena insiden ini.

Keduanya pergi dari rumah Fatan dengan penuh emosi, mereka akan mencari cara untuk bisa mendapatkan uang dari Fatan, terutama Farah, dia akan membeli keperluannya melalui ibunya.

Selama ini ibunya selalu memberikan dirinya juga saat mendapatkan kiriman dari Fatan kecuali jika adiknya itu memberikan bulanan ibunya kurang dari biasanya.

" Astaga, aku tidak punya Madu tapi sudah pusing seperti ini, ibu dan kak Farah sangat menyebalkan dari Madu yang mau merebut suamiku ". Rossa menggelengkan kepalanya karena kesal.

"Mereka sudah pulang mas, aku tidak memberikan keinginan mereka sesuai yang mas katakan". Dia mengirim pesan itu agar suaminya tenang.

Fatan yang mendapatkan pesan dari sang istri pun bernafas lega, dia kasian kepada istrinya itu selalu mendapatkan perlakuan tidak baik dari keluarganya.

"Baguslah dek, nanti aku yang akan bicara dengan mereka lagi, kamu fokus saja mengurus rumah dan Rani, aku kerja dulu".

Dia membalas pesan istrinya itu dengan perasaan lega sekaligus khawatir, dia mengenal baik karakter ibunya yang tidak akan menyerah semudah itu ketika keinginannya tidak dituruti.

Sesampainya dirumah Ratih langsung menghempaskan diri pada Sofa rumahnya, hampir semua perabotan yang ada dirumah ini mirip dengan apa yang ada dirumah Fatan, dia mengganti dan menyuruh anaknya membeli barang yang sama bahkan lebih bagus dari milik Rossa dirumahnya.

Entah bagaimana terjadi, dia tidak suka anaknya memanjakan selain dirinya, selama Fatan bekerja dan menghasilkan uang dari usahanya sendiri, dia selalu mendapatkan full penghasilan sang anak tetapi berbeda ketika anak lelakinya itu menikah dengan Rossa.

1
Adi Sudiro
Ratih apa Ningsih thor
ChikoRamadani
bagaimana mau bicara kamu saja terlalu sibuk dengan keluargamu daripada istri & anakmu.... sampai kamu lupa memberikan mereka kepercayaan dan perhatian.
sekarang sudah tau kan tindak tanduk kakak & ibumu... kasih ketegasan dong fatan. jangan menyudutkan rossa apalagi rani sering sekali di bully oleh keponakanmu... jangan buat mereka makin tertindas harusnya kamu bisa melindunginya...
ChikoRamadani
baru beberapa bab udah nyesek x ... rani harus mengalami trauma karena perbuatan fattan sampai dia merasakan ketakutan ... keluarga macam apa yang dibangun fatan ini ya allah. kasian istri & anaknya hidup nya terganggu dengan keluarga fatan yg toxic termasuk ibu dan kakak fatan...
Ummu Umar
ok Terima kasih kritiknya😄
Soraya
dh mampir thor, untuk kata bawah sama bawa itu beda artinya thor baru awal perhatikan typo nya lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!