NovelToon NovelToon
Bangkitnya Sang Putra Ketiga

Bangkitnya Sang Putra Ketiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Waren Wiratama, 25 tahun adalah seorang pencuri profesional di kehidupan modern. Dia dikhianati sahabatnya Reza, ketika mencuri berlian di sebuah museum langka. Ketika dia di habisi, ledakan itu memicu reaksi sebuah batu permata langka. Yang melemparkannya ke 1000 tahun sebelumnya. Kerajaan Suranegara. Waren berpindah ke tubuh seorang pemuda bodoh berusia 18 tahun. Bernama Wiratama, yang seluruh keluarganya dihabisi oleh kerajaan karena dituduh berkhianat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 9

"Bagaimana ini, kakak?" Ken Sulastri juga panik.

Wanita itu memeluk putrinya yang berusia 10 tahun itu dengan sangat erat. Bagaimanapun mereka hanya wanita lemah. Perampok di depan sana ada 7 orang. Sedangkan prajurit pengawal dari kerajaan hanya empat orang. Tidak mungkin para prajurit menang.

Jika pun berhasil lolos. Pasti akan ada yang terluka. Ken Sulastri menoleh ke arah Wira. Adik iparnya itu bahkan tidak terlihat khawatir sedikitpun. Bahkan dia masih bermain-main, dengan semut yang ada di tanah, terlihat sama sekali tidak perduli pada kondisi ini.

'Kanda, apa aku dan Ken Rinasih pada akhirnya akan menyusulmu' batin Ken Sulastri yang sudah merasa putus asa.

"Wanita-wanita ini, meski terlihat kotor. Tapi cantik sekali! hei prajurit tua. Pergilah, maka kami akan mengampuni nyawamu. Tinggalkan saja para wanita cantik yang masih muda itu!" kata salah seorang perampok yang membawa golokk besar di tangan mereka.

'Orang-orang ini benar-benar cari matii! menghina para kakak iparku. Lihat saja apa yang akan aku lakukan pada kalian!' geram Warren.

Warren sungguh sudah merasa kalau dia adalah Wiratama jadi dia menganggap para wanita yang ada di sekitarnya itu adalah keluarga dan para kakak iparnya.

'Sistem'

[Ting]

'Aku ingin para perampok itu binasa. Bagaimana caranya?'

[Racun mematikan hanya hitungan detik, bisa tuan rumah siram ke semut-semut di depan tuan rumah itu. Lemparkan saja semut itu dan sebutkan targetnya dalam hati. Mereka akan mati]

Terdengar mengerikan sebenarnya percakapan antara sistem dengan Warren. Namun, di dunia modern warna juga adalah seorang pencuri yang tentu saja akan sangat mudah baginya menghabisi orang lain yang mengetahui apa yang sedang dia lakukan.

Tak jarang, kemarin memang membinasakan orang-orang yang memergokinya mencuri. Jadi, menghabisi beberapa orang yang membuatnya tidak senang dan mengancam keselamatan keluarganya tentu saja baginya itu sama sekali tidak masalah. Dia memang cukup kejam sebenarnya.

'Baik, lakukan pertukaran'

[Penukaran racun mematikan dengan 30 batangan emas dan seratus perak selesai]

Seperti biasa, tidak perlu dikomando lagi oleh sistem uwaran mengangkat tangannya dan menengadahkan tangannya itu di depannya.

[Ting]

Munculah satu botol kecil transparan. Waren segera menyiram cairan yang ada di dalam botol transparan itu ke semut-semut yang ada di depannya.

Sementara kepala prajurit Arga, tampak khawatir. Simin yang sudah merasa kalau dirinya tidak mungkin menang karena para perompak itu membawa senjata-senjata yang sangat berbahaya seperti golokk besar, gadah berduri, rantai yang ujungnya terdapat sebuah bola duri yang begitu tajam kelihatannya. Kemudian ada juga yang membawa kapak dia sisi yang begitu besar. Tubuh para perompak itu juga besar-besar. Simin yang melihat itua sampai merinding.

"Kepala prajurit Arga, bagaimana kalau kita serahkan saja para tahanan ini, kemudian kita pergi saja!" Simin merasa sangat takut.

Namun mendengar apa yang dikatakan oleh bawahannya, kepala prajurit Arga mengeram kesal.

"Apa kamu pengecut? Simin? kita bertanggung jawab untuk mengawal para tahanan ini sampai ke Pacang Jati. Ini adalah tugas dan tanggung jawab kita"

"Tapi kepala prajurit..."

"Lindungi para tahanan. Aku akan menghadapi mereka!" kata Kepala prajurit Arga dengan gagah berani.

Nyonya Wulandari yang melihat bagaimana kepala prajurit Arga yang begitu gagah berani dan tidak gentar sedikitpun pasti kemungkinan menang melawan para perompak itu benar-benar tipis. Teringat kepada putra pertamanya Arya Kusumanegara. Anaknya itu juga gagah berani. Dia bahkan tidak ragu untuk berada di barisan paling depan meskipun, saat itu bisa dibilang kalah jumlah dengan pasukan lawan di perbatasan.

Meski kembali dengan luka parah, dan belasan panah di tubuhnya. Dia berhasil mengalahkan para penjahat yang ingin merebut kerajaan Suranegara.

Air mata nyonya Wulandari mengalir begitu saja. Setelah semua perjuangan dan pengorbanan putranya itu untuk kerajaan Suranegara. Pada akhirnya, raja itu sendiri yang mengeksekusi putranya dengan cara yang mengenaskan.

Meski saat ini nyonya Wulandari terlihat tegar. Tapi di dalam hatinya, sebenarnya sangat membenci penguasa yang zalim itu. Jika dia bisa, dia juga ingin sekali membalaskan dendam suami dan keenam anak laki-lakinya itu.

"Ha ha ha, seorang prajurit dengan tombak. Kamu terlalu berani! Kamu tidak sayang nyawa. Pergi sana! biarkan kami bersenang-senang dengan para wanita cantik..."

"Awas, semut ini marah!" kata Warren yang langsung melemparkan semut-semut itu ke arah perampok yang membawa golokk besar dan bicara dengan suara besar itu.

"Ha ha ha, bodohh. Kamu bicara dengan semut?" tanya perampok yang membawa kapakk.

"Agkhhh" pekik perampok yang memegang golokk besar.

Golokk besar itu terjatuh ke tanah. Dan pria besar itu juga langsung terkulai lemas di tanah, dengan busa di mulutnya dan wajah membiru.

"Ketua"

"Ketua!"

Para perampok yang lain terkejut bukan main. Mereka segera mendekati ketua mereka yang sudah tak bernyawa itu.

"Ketua mati!" pekik salah satu perampok yang memegang gadahh.

Kepala prajurit Arga segera menoleh ke arah Warren.

'Semut bisa membunuhh perampok itu? bagaimana mungkin?' batinnya bingung.

Simin langsung mendekati tanah, melihat ke arah semut-semut yang tadi di ajak bermain oleh Wiratama. Tidak ada yang istimewa, hanya semut merah biasa.

Warren bertepuk tangan senang dan melompat-lompat ketika semua perampok panik ketua mereka telah tewas.

"Hore! Hore!"

"Wira" nyonya Wulandari memanggil Wira. Dia khawatir para perampok itu murka padanya.

"Ibu, semutnya marah. Mereka bilang, kalau paman-paman bau itu terus bicara besar. Mereka akan gigit sampai mati" kata Warren dengan logat bocah usia lima tahun.

Ratna dan Ken Sulastri saling pandang. Sementara Dewi lestari semakin curiga pada Wira.

'Dia bisa bahasa semut? omong kosong?' gumamnya dalam hati.

"Bedebahh! kamu telah menghabisi ketua. Matilahh kamu!" pekik salah satu perampok dengan rantai besar dan panjang itu, yang ujungnya ada bola berdurinya.

Perampok itu melemparkan bola itu ke arah Wiratama. Semua wanita berteriak.

"Awas, dia mau kamu juga mati!" kata Warren yang lagi-lagi melemparkan satu semut ke arah perampok itu.

Dan tak butuh sampai tiga detik, perampok itu juga terjatuh ke tanah. Dengan busa di mulutnya dan wajah membiru.

Dua perampok lain wajahnya sudah pucat. Tapi tiga yang lain terlihat bertambah marah. Warren tidak mau membuang banyak waktu. Dia melemparkan semua semut di tangannya ke arah para perampok itu. Warren sudah menentukan targetnya jadi meskipun para perampok itu berlari menjauh, tetap saja semut-semut itu akan mengikuti mereka dan menggigit mereka.

"Agkhhh!"

"Tolong, agkhh!"

Satu persatu perampok itu tergelak di tanah. Kepala prajurit Arga sampai terperangah. Simin apalagi, rahang bawahan Kepala prajurit Arga itu sampai hampir jatuh.

"Hore! Hore!"

Kepala prajurit Arga menoleh ke arah Wiratama.

'Tidak mungkin, ini mustahil!' gumamnya tak bisa mempercayai, karena selama 27 tahun dia menjadi prajurit dia baru menemukan fenomena seperti ini. Dimana seekor semut, bisa menghabisi nyawa seorang manusia yang bertubuh besar seperti perampok di depannya itu.

***

Bersambung...

1
Nudu
semangat terus kak
hamba allah
di tunggu up nya thor
Leslie Cheung
maju terus thor
Leslie Cheung
up terus donk thor
Saputra
lanjutkan up nya thor
Uswatun Chasanah
semangat terus thor
Erlina Vikha
jangan lupa up nya thor
Gerry
lanjutkan thor up berikut nya
Uswatun Chasanah
buruan up donk thor
Erlina Vikha
di tunggu up thor
Uswatun Chasanah
sangat keren
Erlina Vikha
lanjutkan thor
Abdulah FC
sedikit ada adegan hottt nya donk thor
My love
up nya jangan lama" thor
My love
semangat thor
My love
pokok'e the best
astutiq
semangat thor
lanjutkan di tunggu up berikut nya
Arman Sadikin
Semangat
Henry
Bagus, Gak bertele-tele
Rizky Fathur
cepat Buat mcnya bikin kerajaan terkuat bikin mcnya kuat Dan bantai raja itu dengan kejam Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!