Tiga tahun bersabar menjalani pernikahan terpaksa ini, akhirnya lelah itu datang juga menghampiri Sonia Larasati.
Rumah tangga yang awal nya di harapkan penuh kebahagiaan nyata nya tidak lebih dari sekedar penyumbang kesedihan terbesar dalam hidup nya Sonia.
" Aku Lelah mengalah,Mari kita akhiri semua ini." pinta Sonia dengan kesadaran penuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Murka Nya Pak Bramasta
Tepat pukul sembilan pagi,kedua orang tua Delon memasuki rumah milik Delon dan juga Sonia.mereka berdua bahkan sengaja tidak langsung pulang ke rumah karena ingin bertemu dengan Sonia sang menantu yang sulit sekali di hubungi.hanya satu koper berisi oleh-oleh untuk Sonia yang di bawa masuk ke dalam rumah, sedang kan selebihnya di tinggal kan begitu saja di dalam mobil.
Kalau menurut jadwal semula,Bu Noni dan Pak Bramasta seharusnya pulang tiga bulan lagi, namun karena urusan mereka bisa di selesaikan dengan waktu cepat akhirnya mereka memutuskan untuk segera kembali ke tanah air.mereka tidak bisa lagi menunda terlalu lama, firasat Bu Noni mengatakan telah terjadi sesuatu kepada rumah tangga anak nya.
Senyum merekah terpasang di wajah Bu Noni,senang akhirnya bisa bertemu dengan menantu kesayangan nya lagi.
" Sonia sedang bekerja?" teriak Bu Noni murka dan setelah nya jatuh tidak sadar kan diri.
" Telpon Delon dan Sonia sekarang juga,katakan jika kami menunggu mereka di rumah."titah Pak Bramasta sambil mengangkat sang istri menuju salah satu kamar yang ada di lantai bawah.
Begitu masuk ke dalam kamar itu, tubuh Pak Bramasta semakin di buat syok ketika melihat ada banyak baju Sonia yang tergantung dan tergeletak di atas tempat tidur.
Setelah membaringkan tubuh istri nya ke atas tempat tidur,sambil menunggu Dokter datang untuk memeriksa kondisi sang istri.Pak Bram berjalan menelisik isi lemari.
" Apa-apaan ini." geram nya tidak percaya.
Mendengar ada panggilan yang masuk ke dalam ponsel nya,Delon menjeda sejenak percakapan serius yang terjadi antara dia dengan staf yang ikut bersama nya dalam perjalanan bisnis ini.
Alis Delon berkerut saat melihat ada panggilan dari rumah nya.tidak mungkin Sonia kan? Setahu dia saat ini Sonia sedang bekerja dan tidak mungkin mau menghubungi Delon lebih dulu.
Lantas siapa yang sudah berani menghubungi nya lewat telpon rumah.khawatir telah terjadi sesuatu di rumah nya.Delon bergegas menekan tombol hijau yang masih menyala.
" Tuan Delon! Lima menit yang lalu Tuan besar dan juga Nyonya baru saja sampai di rumah.mereka mencari Nyonya Sonia, setelah mengetahui tentang Nyonya Sonia yang sudah bekerja.Nyonya besar langsung jatuh pingsan.Tuan besar meminta anda untuk segera pulang."kata Bi Tin mewakili semua nya karena tidak ada satu pun yang berani menghubungi Delon.
Deg...
Jantung Delon berdetak kencang,ia sangat tidak menyangka jika orang tua nya akan pulang secepat ini, padahal Delon masih butuh banyak waktu untuk memperbaiki pernikahan nya.
Setelah Bu Noni tersadar dan selesai di periksa oleh Dokter, suasana rumah menjadi semakin mencekam.
Pak Bram sudah berusaha menyakinkan istri nya bahwa rumah tangga anak nya pasti baik-baik saja,namun yang terlihat di dalam kamar ini malah sebaliknya.baju- baju milik Sonia yang tersimpan di kamar tamu semakin menguatkan kecurigaan itu.
Bu Noni menarik nafas panjang,wajah nya terlihat sangat lelah sekali setelah menempuh perjalanan cukup jauh,Pak Bram sudah mewanti-wanti sang istri untuk segera beristirahat namun wanita itu menolak.
" Sebenarnya apa yang kalian sembunyikan?" gumam nya dengan mata yang sudah basah.
" Selama ini Sonia tidak pernah menonaktifkan ponsel nya terlalu lama,apa Delon kembali membuat ulah."sambung Bu Noni sambil mengusap dada nya.
Sangking syok nya, seluruh tubuh Bu Noni bahkan sulit untuk di gerakkan.kabar tentang Sonia yang bekerja setelah sekian lama menjadi ibu rumah tangga cukup membuat dunia Bu Noni terguncang.pantas saja dia tidak mendapatkan kabar tentang Sonia hamil, ternyata ini penyebab nya.
" Aku kok cemas ya Pa, perasaan ku semakin tidak enak."kata Bu Noni terus mengusap dada nya.
Rasa khawatirnya semakin besar, tidak biasa nya Sonia melakukan sesuatu tanpa meminta izin kepada nya.biasa nya Sonia selalu menghubungi nya setiap kali ada waktu bahkan sampai tiga kali dalam sehari.namun kali ini Sonia sama sekali tidak ada kabar.
" Masuk.." teriak Pak Bram ketika ada yang mengetuk pintu kamar yang mereka tempati.
Bi Tin bersama asisten rumah tangga lain nya pun masuk, berdiri berjejer dengan kepala menunduk.satu pun tidak ada yang berani menatap mata tajam milik Pak Bram.tubuh mereka bergetar menahan takut.
Pak Bram ini orang nya jarang marah,tapi sekalinya marah sangat mengerikan,Bi Tin adalah saksi nya .Bi Tin sudah cukup lama bekerja untuk keluarga Bramasta.
" Bi Tin." panggil Bu Noni kepada orang yang tepat dan sangat yakin jika Bi Tin tidak akan berkata bohong kepada nya.
" Cerita kan sebenarnya seperti apa sikap Delon terhadap Sonia selama ini?Saya butuh kejujuran Bibi." pinta Bu Noni dengan tatapan mata sendu.
Rumah tangga Delon dan Sonia yang semula ia pikir baik-baik saja ternyata menyimpan banyak rahasia yang berhasil membodohi nya .Bu Noni memaksa untuk kuat mendengar jawaban apapun yang akan Bi Tin katakan,ia tidak ingin kehilangan menantu seperti Sonia.
Mendengar nama nya di sebut,Bi Tin Langsung menelan ludah.tubuh nya memang berdiri tegak tapi sorot mata nya jelas menyimpan rasa takut.
" Bi..." panggil Bu Noni lagi.
" Jangan takut,saya yang akan melindungi Bibi dari amukan Delon." kata Bu Noni mengerti.
" Maaf Nyonya... Sebenarnya...Saya tidak ingin di anggap lancang,tapi saya akan mengatakan yang sebenarnya sesuai dengan apa yang saya lihat,yang lain nya pun juga melihat nya Nyonya.Tuan Delon sering tidak pulang ke rumah,padahal Nyonya Sonia sudah melakukan tugas nya sebagai seorang istri dengan baik tetapi Tuan Delon tidak pernah menghargai itu, bahkan setiap kali Nyonya Sonia menyiapkan baju untuk tuan ,Beliau selalu marah dan memaki Nyonya Sonia.selama ini saat berada di luar mereka memang terlihat baik-baik saja,itu karena Nyonya Sonia yang selalu sabar menghadapi Tuan.Nyonya Sonia lebih sering menghabiskan waktu sendiri karena memang Tuan yang sangat dingin terhadap Nyonya Sonia." kata Bi Tin terus terang.
Mendengar pernyataan itu,tangis Bu Noni pun pecah.kesadaran wanita itu hampir hilang lagi namun dengan sigap langsung di atasi oleh Pak Bram.
" Lanjut kan Bi,katakan semua nya,jangan ada yang ditutup-tutupi dari saya." ujar Bu Noni dengan suara serak nya.
" Selama ini Tuan tidur di apartemen,tapi belakangan apartemen itu sudah di isi oleh mantan kekasih dari Tuan,tuan sering menghabiskan waktu bersama mantan kekasih nya dan selalu mengabaikan Nyonya."
" Mengenai ponsel milik nyonya Sonia,ponsel itu sudah hancur di tangan tuan Delon,kemarin Nyonya sempat berusaha kabur dan menuntut cerai dari Tuan,tapi Tuan tidak terima dan sempat mengurung Nyonya layak nya seorang tahanan.Nyonya sama sekali tidak di perbolehkan untuk pergi kemana pun.Nyonya sempat memberontak tapi Tuan kembali berbuat kasar terhadap Nyonya.sekarang Nyonya sudah mulai bekerja untuk mencari hiburan supaya tidak bosan.kamar ini memang milik Nyonya karena sudah tidak ingin lagi tidur satu kamar bersama Tuan,tapi Tuan marah dan kembali memaksa Nyonya untuk pindah ke kamar atas,selama ini Nyonya selalu di tindas dan di tekan oleh Tuan, Nyonya berusaha sabar dan kuat menunggu keajaiban datang." lanjut Bi Tin yang juga ikut menangis sambil mengingat-ingat betapa lelah dan panjang nya perjuangan sang majikan selama ini.
" Satu hal lagi Nyonya! Mantan kekasih dari Tuan bahkan beberapa kali datang ke sini, mereka dengan tidak tahu malu nya bermesraan di depan Nyonya,di lantai atas saya sering melihat Nyonya melamun bahkan sampai menangis sesenggukan.setiap kali datang, wanita itu akan berlagak seperti seorang nyonya penguasa rumah dan sering marah-marah kepada kami." adu Bi Siti menimpali.rasa nya gedek sekali ketika mengingat wajah Tania yang sangat sombong.
Ruangan kamar ini sudah penuh dengan suara Isak tangis,selama ini mereka kasihan dan iba kepada Sonia,tapi mereka tidak bisa membantu Sonia secara terang-terangan.
Sedang kan Bu Noni menutup mulut nya tidak bisa membayangkan betapa menderitanya Sonia selama ini, sebagai orang yang sudah memaksa Sonia menerima pernikahan ini pun Bu Noni sangat merasa bersalah terhadap Sonia.
Dan Pak Bram terlihat mengepal kan tangan terlihat sangat murka mendengar fakta tentang Delon yang sebenarnya.
Bersambung.
mau serangan jantung ke hati ke ginjal ke bodo amat dari pada sakit hati tidak berkesudahan yiksa diri sendiri buat orang lain BIG NO
kabur emang bisa kabur ?
nanti Shok terapi nya yg agak lama buat Delon Thor merasa kan apa yg di rasakan istri nya biar impas ,
kenapa terasa stuck ini cerita ya Thor ,
kenapa ga bilang ke ibu mertua cerita kanlah semua nya biar hatimu lega , katakan kalau kamu bukan yg di hati ankmu