Lahir Kembali Untuk Memeluk Kalian Season 2

Diandra terlihat kebingungan melihat tingkah Azalea dan Alvin yang terlihat seperti dua musuh besar yang baru saja bertemnu.

"Lea kamu kenal dengan pria tampan tadi?" Ucap Diandra yang

terpesona dengan ketampanan Alvin.

"Dia yang orang yang aku ceritakan tadi malam, dia yang menyelamatkan ku saat di culik" Ucap Azalea menjelaskan siapa Alvin dia juga belum mengenal Alvin.

"Oh pantas saja dia terlihat kesal padamu, kalau aku jadi dia aku juga sudah marah" Ucap Diandra yang akhirnya mengerti mengapa Alvin terlihat kesal saat bertemu dengan Azalea.

"Kamu ini sahabat ku atau dia kenapa kamu memihak nya, lagipula kemarin aku sudah minta maaf padanya" Ucap Azalea yang sedikit kesal karena sahabat baiknya terlihat seperti

memihak orang lain.

"He he he aku lemah sama pria tampan, dia terlihat seperti artis yang sedang syuting, bahkan lebih tampan" Ucap Diandra sambil terkekeh.

Sementara itu Rendra yang berhasil menyusul Alvin langsung

bertanya apakah Alvin mengenali dua orang wanita yang hampir menabrak mereka tadi. "Al tunggu kamu ini jalan nya

ngebut sekali, apa kamu mengenal wanita yang hampir menabrak kita tadi" Ucap Rendra setelah berhasil menyusul Alvin.

"Dia hanya wanita gak masuk akal aku juga tidak tau namanya, kamu ingat gak saat perjalanan kita dari stasiun ke kontrakan kemarin, kita bertemu sekelompok orang yang sedang bertarung di tengah jalan" Ucap Alvin mulai menceritakan awal mula dia bertemu Azalea.

"Ingat memangnya kenapa? Apa hubungannya preman kemarin dengan wanita tadi" Ucap Rendra yang masih belum mengerti apa maksud Alvin.

"Tentu saja ada hubungannya, jadi begini saat mau Memindahkan mobil kemari aku melihat seorang wanita yang terikat dengan mulut di tutupi lakban sebagai pria sejati tentu saja aku menolongnya, namun bukan nya berterima kasih dia malah menampar ku dan bilang aku komplotan preman itu kan gak masuk akal" Ucap Alvin menjelaskan bagaimana dia bertemu dengan Azalea.

"Ha ha ha ha aku tidak menyangka ternyata tuan muda pratama yang terkenal tangguh di tampar seorang wanita, baru kali ini ada wanita yang bisa memukul mu selain kak Cheline"

Ucap Rendra sambil tertawa terbahak-bahak.

"Tidak heran kemarin aku melihat bekas lima jari di pipimu, aku awalnya mengira ada sisa anggota geng yang berhasil memukul mu tidak tau nya seorang wanita ganas yang memukul mu" Lanjut Rendra.

"Terus saja tertawa, hati-hati tangan ku terpeleset dan gak sengaja memukul mu" Ucao Alvin sambil mengepal kan tangannya.

"Bercanda Al, peace ayo kita lanjut berkeliling sambil menunggu semua murid baru berkumpul" Ucap Rendra sambil mengajak Alvin berkeliling. Tidak lama setelah mereka selesai

berkeliling sebuah suara pengumuman terdengar meminta semua siswa baru berkumpul di lapangan.

Semua siswa baru dengan patuh berkumpul di lapangan termasuk Alvin dan Rendra yang sudah berada di lapangan, mereka berdua langsung menarik perhatian para siswi di yang

berkumpul di sana. Tinggi badan mereka yang mencolok di sertai wajah tampan membuat para siswi tidak bisa berpaling dari mereka berdua.

"Lihat Lea penyelamat mu menjadi pusat perhatian, tapi wajar sih dengan wajah seperti itu siapa yang tidak menyukai nya" Uap Diandra sambil terus menatap ke arah Alvin.

"Bodoh amat" Ucao Azalea namun dia tetap sesekali melirik ke arah Alvin.

"Menjadi tampan memang sulit, ini akan menjadi dosa kalau terus berlanjut" Bisik Rendra yang sifat narsis nya langsung keluar saat menjadi pusat perhatian.

"Diam Ren, aku gak mau dapat masalah di hari pertama sekolah, lihat tatapan para siswa laki-laki, kalau tatapan bisa membunuh kita sudah mati berkali-kali" Ucap Alvin sambil

mendorong Rendra yang sedang berbisik padanya.

"Gak asik kamu Al, aku kan cuma menikmati ketenaran ku" Ucap Rendra sambil terus bermain mata dengan para siswi yang menatapnya.

"Hadeh punya sahabat gini amat" Ucap Alvin sambil menghela napas. Tidak lama kemudian para anggota OSIS mulai berdatangan, mereka di pimpinan oleh seorang pria berkaca

mata yang cukup tampan tapi kalau di bandingkan dengan Alvin masih kalah jauh.

"Tenang semua nya, sebelumnya perkenalkan aku Bobi Nugraha, aku menjabat sebagai ketua OSIS dan ini wakil ku Tasya Caroline, untuk kegiatan selanjutnya akan di jelaskan

oleh Tasya" Ucap Bobi memperkenalkan dirinya dan wakil ketua osis dengan menggunakan pengeras suara

"Selamat pagi semua kalian tentu sudah mengetahui siapa nama dan jabatan ku kan, tanpa berlama-lama aku akan menjelaskan kegiatan kita hari ini dan beberapa hari ke depan"

Ucap Tasya

"Hari ini kegiatan ospek kita adalah mengenali lingkungan sekolah, dan untuk besok kalian akan melakukan kegiatan outbound di sebuah bumi perkemahan, jadi saat pulang nanti

kalian harus meminta persetujuan orang tua kalian, apa kalian mengerti? " Lanjut Tasya menjelaskan kegiatan untuk siswa baru.

"Mengerti kak" Ucao semua siswa dan siswi baru serempak.

Setelah itu para anggota osis membagi siswa-siswi baru dalam beberapa kelompok untuk memandu mereka berkeliling sekolah Rajawali.

"Gimana ini Al, butuh tanda tangan orang tua untuk kegiatan besok" Bisik Rendra pada Alvin.

"Kamu tenang saja kemampuan ku meniru tanda tangan sangat tinggi, jadi tidak perlu khawatir semua akan beres" Bisik Alvin yang bisa meniru tanda tangan siapapun.

"Ha ha ha kamu memang sudah mempersiapkan segalanya dengan baik, sekarang kita bisa pergi dengan tenang" Ucap Rendra sambil tertawa.

"Yang disana jangan berisik" Ucap seorang perempuan yang merupakan pemandu kelompok Alvin dan Rendra. Namun saat melihat Alvin dan Rendra silkap wanita itu langsung berubah, dia langsung tersenyum malu-malu.

"Hadeh ketampanan memang dosa" Ucap Rendra sambil berpose seperti model. "Dasar lebay, wajah seperti ini di bilang tampan? " Ucap Diandra yang jengkel dengan sikap narsis Rendra. Entah kebetulan atau memang takdir, Alvin satu kelompok dengan Azalea dan Diandra. Setelah itu mereka melanjutkan berkeliling sekolah sambil memainkan game-game kecil sebagai hiburan.

"Lea, penyelamat mu itu tipe ku banget, tenang tidak banyak bicara tapi sekali menatap langsung membuat ku meleleh" Ucap Diandra sambil terus menatap Alvin.

"Selera mu memang aneh, kok suka sama kulkas dua belas pintu itu" Ucap Azalea yang masih kesal karena di tinggalkan begitu saja saat bertemu di minimarket dengan Alvin.

Setelah selesai berkeliling mereka di persilahkan istirahat makan siang, Alvin dan Rendra langsung menuju ke kantin untuk mencari makanan yang murah karena uang mereka sudah mulai menipis.

Saat Alvin dan Rendra sudah selasai memesan makanan dan duduk di sebuah meja kosong tiga orang siswa baru menghampiri mereka.

"Bro boleh gabung gak? Meja yang lain sudah penuh semua" Ucap salah satu dari merek.

"Silahkan saja, asal jangan mengganggu ku makan" Ucap Alvin

sambil terus makan.

"Bro jangan di ambil hati temanku memang seperti ini kalau lagi lapar, kenalin namaku Rendra, dan dia Alvin" Ucap Rendra memperkenalkan dirinya dan Alvin.

"Namaku Gilang, mereka berdua Bima dan Nandi" Ucap Gilang

memperkenalkan dirinya dan kedua temannya.

Mereka bertiga berasal dari satu sekolah, kadi mereka sangat akrab sama seperti Alvin dan Rendra.

"Senang berkenalan dengan kalian" Ucap Rendra, sedangkan Alvin hanya menganggukan kepalanya.

Mereka berlima terus mengobrol sambil makan siang, setelah mengobrol ketiga teman baru Alvin menyadari kalau sikap Alvin berubah drastis saat mulai akrab.

Setelah makan siang merelka melanjutkan kegiatan ospek mereka hingga di izinkan pulang.

Bersambung...