Klan yang kalian kira sudah punah akan kembali
Klan yang kalian takuti dan kalian benci akan menjadi jawaban dari kesembuhan alam di bumi
Gadis itu, telah kembali dengan anugrah kekuatan dari seorang legenda yang pernah dikagumi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MyNamesEel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Sudah hampir tengah hari, Alpha Leon masih memimpin perjalanan kami ke istana Redflaw pack. Dan di depan dapat kulihat ada beberapa serigala yang berjaga di gerbang perbatasan pack. Kurasa kami telah sampai di perbatasan terluar pack milik Alpha Conor ini. Beberapa serigala dan penjaga yang melihat kedatangan King Alpha mereka langsung membukakan jalan sembari memberi hormat.
Alpha Leon tidak menggubris kehadiran mereka. Ia tetap melaju melewati pintu gerbang tua yang masih tetap berdiri kokoh dengan ukiran di kayu yang terlihat rapuh. Alpha seakan tengah memburu waktu, ingin segera tiba di istana Redflaw.
Garis Pantai tidak lagi terlihat semenjak kami memasuki gerbang perbatasan. Pemandangan yang kulihat sekarang adalah jalan setapak yang cukup besar dengan pohon jati gersang yang berdiri menjulang di kanan dan kiri jalan. Tak banyak rumah penduduk disini, mungkin tidak lebih dari sepuluh rumah yang kulihat sepanjang mataku memandang. Wilayah ini diisi oleh banyak rawa dan sungai-sungai kecil.
"Kenapa disini sepi sekali?" tanyaku pada Alpha Leon yang masih fokus berlari dengan kencang melawan arah angin laut Redflaw yang cukup kuat
"Tidak banyak penduduk yang tinggal disini. Sekalipun itu ada, mungkin mereka adalah calon pasukan dari Redflaw,"
"Apa ini zona 'putih'?" tanyaku. Zona putih adalah wilayah yang tidak boleh dihuni oleh rakyat sipil, karena biasanya wilayah ini digunakan untuk latihan perang
"Benar. Wilayah paling Selatan dari Pack ini digunakan untuk latihan calon pasukan Redflaw. Mungkin sedikit lagi, kita baru akan melewati kawasan para penduduk sebelum akhirnya akan sampai di pusat kota tempat istana Redflaw berada," terangnya
"Apakah masih jauh?" tanyaku
"Tidak. Lihatlah ke depan," kata Alpha Leon
Aku menuruti perkataannya dan melihat jauh kedepan. Kulihat samar-samar bayangan rumah-rumah sederhana berbaris di sepanjang jalan tanah. Semakin dekat, bayangan itu terlihat begitu jelas. Suara riuh hiruk pikuk pun membuyarkan keheningan yang baru saja kulalui di sepanjang perjalanan tadi.
Anak-anak berlarian sambil tertawa saling berkejaran sambil bermain kembang api yang aromanya memenuhi udara. Orang-orang sibuk membereskan dagangan mereka, suara palu dari tukang kayu yang berdentum, penduduk yang hilir mudik sambil berbincang hangat. Inilah hiruk pikuk penduduk pack Redflaw yang bagiku terlihat sangat penuh warna, berbeda dengan yang kutemui di kerajaan Peri Hutan Selatan.
Melihat dan mendengar kedatangan kami, sejenak mereka menghentikan kegiatan mereka dan memberi hormat pada Alpha King mereka. Alpha Leon mengaung sejenak seakan membalas penghormatan mereka lalu kembali berlari kencang melanjutkan perjalanan ke istana.
Tidak butuh waktu lama. Kurang dari setengah jam, kami telah sampai di istana Redflaw. Alpha Leon mengurangi kecepatannya dan melangkah memasuki halaman istana yang luas, disambut oleh deretan penjaga yang berpakaian sangat rapi. Alpha Leon berjalan memasuki pintu yang telah dibukakan lebar oleh para omega yang membungkuk hormat.
Seorang dengan perawakan tinggi besar, berambut hitam dan berkulit sawo matang telah siap menyambut kami di dalam. Seorang yang tak asing, yang membuatku merasakan dejavu dari rasa trauma masa lalu. Orang ini... Alpha Conor.
"Selamat datang, King Alpha. Kami telah menantikan kehadiran anda," sambutnya dengan nada paling ceria yang pernah kudengar dari tone seorang Alpha. Namun suara itu masih terasa penuh kehormatan, sehingga begitu mendengar sapaannya aku bisa merasakan istana ini berselimut keagungan.
"Selamat datang untukmu juga, musuh lamaku, Quenn Luna,"
Alpha Leon menggeram rendah seakan tidak menyukai cara Alpha Conor menyapaku. Alpha Conor yang melihat kemarahan itu hanya tersenyum, menanggapinya dengan santai.
"Baiklah...baiklah. Kukira Alpha King tidak setuju jika aku memanggilmu sebagai musuh lamaku. Mengingat kau sudah memakai gelang permintaan maaf yang kubuat khusus untukmu, maka bagaimana jika aku memanggilmu sebagai kawan baruku?" tanya Alpha Conor dengan nada bercanda
Tanpa permintaanku ataupun ijin dari Alpha Leon, Alpha Conor menghampiriku. Ia menggapai tubuhku dan membantuku untuk turun dari tubuh Alpha Leon hanya dengan satu angkatan yang terasa sangat ringan baginya.
"Jangan marah, Alpha Leon. Aku hanya membantumu mengangkat beban di punggungmu," candanya.
Ia kemudian mengambil satu pasang pakaian laki-laki yang dipegang oleh salah satu omega dan menyerahkannya pada Alpha Leon. Alpha Leon mengambil baju tersebut, menggigit menggunakan gigi tarinya yang panjang dan tajam. Ia kemudian pergi mengikuti salah satu omega untuk melakukan shift dan berganti pakaian, meninggalkan aku berdua dengan Alpha Conor.
"Bagaimana kabarmu, Akana?" tanyanya dengan ramah
"Jawaban apa yang kau harapkan, Conor?" tanyaku balik dengan nada sinis
"Hei... bukankah kita sudah berdamai? Apa kau perlu sesinis itu denganku?" tanyanya lagi
"Apa kau berbaikan denganku karena kau tahu aku adalah Mate dari rajamu? Atau... kau murni melakukan itu karena sadar akan kesalahanmu di masa lalu?"
"Keduanya. Tapi, entah kau percaya atau tidak. Sudah sejak lama aku ingin meminta maaf padamu. Mungkin semenjak aku menjadi Alpha pack ini, aku merasa tindakanku padamu dulu keterlaluan."
"Dan kenapa kau tidak melakukan permintaan maaf itu lebih awal?"
"Rumor sudah menyebar. Kelancanganku mengatakan kau adalah monster telah menyebar ke seluruh negeri. Jika aku minta maaf, apa rumor itu hilang begitu saja?"
"Setidaknya kau bisa mencoba untuk meminta maaf padaku."
"Well. Aku menganggapnya impas ketika kau berhasil menghajarku dulu," jawabnya sambil tersenyum
"Bagaimana kau menganggapnya impas hanya dengan satu bantingan? AKu melewati sepuluh tahunku hidup dengan cemoohan satu kerajaan," kataku
"Bisakah kita melupakannya dan mengawali hubungan kita lebih baik kali ini?" tanya Alpha Conor dengan mimik muka tak bersalah
"Hubungan apa yang kau maksud?" tanya Alpha Arthur sekembalinya dia dari melakukan shift menjadi manusia.
Aku menoleh ke arahnya yang kali ini tampak sangat tampan menggunakan celana panjang hitam dipadukan kemeja putih bersih yang ia biarkan tidak dikancingkan.
"Satu-satunya hubunganmu dengannya adalah bahwa ia adalah Quenn Lunamu," kata Alpha Arthur sambil berdiri di depanku seakan tidak ingin aku dan Alpha Conor berdiri berhadapan satu sama lain.
"Calon Quenn Luna lebih tepatnya," kata Alpha Conor mengoreksi, "Kulihat belum ada tanda di lehernya," lanjutnya sambil melirikku
"Apa kau belum menerima pesan yang diberikan pasukanmu?" tanya Alpha Arthur dengan sedikit geraman, menunjukan emosinya menghadapi sikap santai Alpha Conor
"Baiklah...baiklah. Kurasa Alpha King tidak perlu marah karena hal itu. Permintaanmu begitu mendadak tapi aku mencoba yang terbaik untuk melaksanakan pesta pernikahan King dan Quenn kami," katanya
"Tidak perlu pesta,"kataku sambil menggeser tubuhku yang terhalang oleh punggung Alpha Arthur yang besar. "Aku tidak menginginkan pesta,"
"Tapi ini adalah sebuah pernikahan kerajaan. Sesuatu yang patut untuk dirayakan." kata Alpha Conor
"Dia benar, Mate. Ini adalah pernikahan kita. Aku ingin memberikan kenangan yang baik untukmu meskipun dalam situasi seperti ini," kata ALpha Arthur
"Tidak perlu, Alpha Arthur. Aku memang selalu memimpikan pernikahan yang sederhana. Jadi ini bukan karena situasi kita," kataku
"Berbicara tentang situasi, bukankah kalian harus menjelaskan padaku, kenapa kalian ingin melakukan pernikahan di Redflaw secara mendadak dan bersifat rahasia? Apa terlalu lancang jika aku menanyakannya?" tanya Alpha Conor
"Tidak. Kau adalah Tuan Rumah dari Pack ini. Sebagai tamu, kami akan menjelaskannya padamu. Tapi tidak sekarang," kata Alpha Arthur
"Jadi kapan aku bisa mengetahuinya?"
"Saat kami telah selesai melangsungkan pernikahan. Dan sampai saat itu terjadi, kuharap kau menjadi Tuan Rumah yang baik. Persiapkan pernikahan ini tanpa diketahui siapapun," jawab Alpha Arthur
"Dan jika aku menolak?" tantang Alpha Conor
"Maka sebagai orang yang tahu rahasia agenda pernikahan ini, aku tidak akan segan untuk membunuhmu dan mengambil alih kekuasaan di Redflaw Pack," jawabku sambil mengeluarkan energi Kitsu dari dalam tubuhku. Energi yang membuatnya berhenti bernafas selama beberapa detik karena keterkejutannya.
Bagi yang suka novel panjang, Last Clan: The Living Legend ini bisa menjadi pilihan kalian
mohon tinggalkan kritik dan saran di kolom komentar untuk perbaikan kedepan ya
terima kasih
dan ga kecewa sih
ceritanya bagus