bercerita tentang seorang gadis buruk rupa bernama Nadia, ia seorang mahasiswi semester 4 berusia 20 tahun yang terlibat cinta satu malam dengan dosennya sendiri bernama Jonathan adhitama yang merupakan kekasih dari sang sahabat, karna kejadian itu Nadia dan Jonathan pun terpaksa melakukan pernikahan rahasia di karenakan Nadia yang tengah berbadan dua, bagaimana kelanjutan hidup Nadia, apakah ia akan berbahagia dengan pernikahan rahasia itu atau justru hidupnya akan semakin menderita,,??? jangan lupa membaca 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qwan in, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09
Pagi itu cuaca terasa sangat dingin, suara rintik hujan yang turun bagaikan simponie yang membawa kesejukan dan kedamaian. Jendela kaca yang tertutup embun menciptakan sebuah tirai penghalang untuk menyembunyikan keindahannya. Nadia pun perlahan terbangun dari tidurnya, menggeliat di atas ranjang king size yang sangat empuk dan lembut bagaikan sedang berada di atas awan. Merasakan kenyamanan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya membuatnya ingin terus memejamkan mata. Hingga sesaat ia menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
" Ahh, nyaman nyaa," ucap Nadia lirih masih memejamkan matanya sembari mengusap-usap selimut tebal yang menutupi tubuhnya.
" Apa ibu kost yang telah Menganti kasur ku ?," ucapnya dengan mata yang masih terpejam.
" Tapi itu tidak mungkin sekali. . .tunggu,".
" Aku di mana," ucap Nadia mulai menyadari bahwa ia tidak sedang berada di kamar kost miliknya. Dengan cepat ia terduduk dan memindai seisi ruangan yang bernuansa serba putih itu, hingga ia menyadari bahwa pakaian yang tengah ia gunakan pun bukan milik sendiri.
Saat itu Nadia yang tengah memakai kaos over size dengan panjang hanya sebatas paha, yang memperlihatkan pahanya yang mulus nan eksotis. Ia pun segera berlari menuju pintu kamar untuk mencari tahu sedang berada di mana dirinya saat ini. Dan saat ia berada di sebuah ruang tamu ia melihat seorang pria yang waktu itu Jonathan perintahkan untuk mengawasinya.
" Kak Alex," panggil Nadia.
" Iya nona, ada yang bisa saya bantu," ucap pria tampan bernama Alex yang tengah duduk santai di sofa ruang tamu, itu adalah hal yang biasa dilakukan Alex, dan Jonathan pun tak mempermasalahkan hal itu. Karena Jonathan sudah menganggap Alex sebagai keluarga pasalnya Alex adalah anak dari supir pribadi sang ayah yang sudah bekerja selama belasan tahun di kluarga mereka.
" Kalau boleh tahu ini dimana yaa? ," tanya Nadia merasa penasaran pasal saat ini ia berada di sebuah rumah yang sangat mewah.
" Kita sedang berada di apartemen milik tuan Jonathan nona," ucap Alex.
" Apartemen,?,"
" Lalu, ada dimana pak Nathan sekarang?," tanya Nadia lagi .
" Ada di ruang kerjanya, ruangan paling ujung sebelah kanan," terang Alex.
" Baiklah, terimakasih," ucap Nadia seraya melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ruang kerja pria itu.
Brakk. . .
Nadia membuka pintu dengan cukup keras, sehingga Jonathan yang tengah fokus pada laptopnya seketika tersentak karena kaget.
" Apa yang kau lakukan," tanya Jonathan merasa tidak suka dengan perilaku Nadia.
" Apa yang aku lakukan? , harusnya aku yang bertanya seperti itu pada bapak," ucap Nadia dengan suara meninggi.
" Kenapa bapak membawa ku kemari, dan ini, ," ucap Nadia sembari menarik kerah baju yang ia kenakan.
" Siapa yang telah Mengganti pakaian ku," ucap Nadia mulai emosi. Kini gadis itu tengah berdiri di depan meja kerja Jonathan sembari berkacak pinggang, tatapannya tajam menusuk ke arah pria di hadapannya yang sedang duduk bersandar pada sandaran kursi.
" Aku yang telah mengganti pakaian mu," ucap Jonathan santai. Matanya terus melirik kearah paha Nadia yang terekspos, laki-laki normal mana yang tidak tergoda saat melihat pemandangan indah seperti itu.
" APA, kenapa bapak lancang sekali, apa jangan-jangan bapak akan melecehkan saya lagi". bentak Nadia dengan suara meninggi.
" Aku tidak mau kau tidur di atas kasurku dengan pakaian mu yang basah karena terkena air mata dan juga ingus, menjijikan sekali, lagi pula kita sudah menikah kan," ucap Jonathan sembari beranjak dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah Nadia.
" Hanya pernikahan kontrak". sahut Nadia dengan nada sinis.
" Tetapi dalam isi kontrak itu, tidak ada larangan untuk kita melakukan hubungan suami istri, jadi saya rasa, saya berhak untuk mendapatkan hak saya,". Ucap Jonathan, seketika Nadia pun terdiam, nafasnya tertahan dan telinga nya yang mulai memerah karena merasa malu.
" Benar juga, bagaimana aku bisa melupakan hal penting semacam itu, dan bagaimana jika ia akan benar-benar meminta hak nya sebagai suami, matilah aku," batin Nadia sangat cemas.
Kini Jonathan telah berada sangat dekat di hadapan Nadia, dan hanya berjarak satu jengkal tangan. dengan tubuh yang hanya setinggi dagu Jonathan, ia dapat merasakan hembusan nafas milik pria itu. Kedua tangan kekar Jonathan pun memegang kedua sisi meja dengan Nadia yang berada dalam Kungkungannya.
Jakun nya terus bergerak naik turun, dan nafasnya yang memburu, ia terus memajukan wajahnya mendekat ke arah bibir ranum milik sang istri. Hasratnya terpancing ketika melihat paha mulus nan eksotis gadis tersebut. Dan tidak bisa ia pungkiri kenikmatan dan keindahan tubuh gadis itu tidak pernah lepas dari ingatan nya sejak malam itu. Wangi parfum yang beraroma maskulin dari tubuh pria itu biasanya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wanita, namun tidak bagi Nadia. Perutnya terasa bergejolak saat aroma itu menusuk indra penciuman nya, rasa mual yang sempat hilang kini muncul kembali.
Hoekk...
Nadia muntah, tepat di hadapan Jonathan, ia memuntahkan semua isi lambung nya dan mengenai pakaian yang dikenakan pria itu.
" Aaarghhh,,, apa yang telah kau lakukan," teriak pria itu karena merasa jijik hingga memundurkan tubuhnya beberapa langkah ke belakang.
" Maaf, bapak terlalu dekat, aku tidak sanggup mencium aroma bau badan bapak, Hoekk..." ucap Nadia sembari menutup mulut dan hidung nya dengan menggunakan kedua tangannya, dan segera ia berlari menuju kamar mandi untuk melanjutkan muntah nya, berjongkok menghadap closet dan mengeluarkan semua isi lambung nya hingga yang keluar hanya cairan bening yang terasa sangat pahit. Kini tubuh nya terasa lemas, kepala nya terasa sangat berat, ia tak tahu kenapa ia selalu merasakan hal ini, ataukah mungkin karena hormon kehamilan.
" Apa setiap wanita hamil mengalami hal ini, ini sangat menyiksa," ucap Nadia dengan suara lemah. Ia lalu beranjak keluar dari kamar mandi, dengan langkah gontai dan satu tangan memegangi kepalanya yang berdenyut hebat. Saat berada di ambang pintu ia dikagetkan dengan Jonathan yang sudah berganti pakaian berdiri mematung disana.
" Huff... Minggir aku mau pulang," ucap Nadia lemah sembari mendorong pelan tubuh Jonathan untuk menjauh darinya.
" Apa aku sebau itu,?" Tanya Jonathan merasa tak percaya.
" Iya, sangat bau, jadi menjauh lah dari ku," ucap Nadia masih melangkahkan kakinya menuju kamar Jonathan untuk mengambil tas selempang yang ia bawa saat pulang ke rumah orang tuanya kemarin. Seketika Jonathan pun mengendus-endus badannya untuk memastikan.
" Wangi kok," ucap Jonathan polos.
" Oh iya," ucap Nadia sembari berbalik menghadap Jonathan.
" Aku mau menagih persyaratan yang sudah aku berikan," ucap Nadia.
" Apa," jawab Jonathan tak mengerti.
" Rumah sebagai kompensasinya mana," ucap Nadia dengan menyodorkan tangan bergaya seperti Tengah meminta sesuatu.
" Ohh, biar Alex mengantarkan mu kesana," ucap Jonathan.
mungkinn
jgn bodoh trlalu lm jo.... kekuasaan jga hrtamu slm ini tk mmpu mngendus jejak musuhmu yg trnyata org trsayangmu🙄🙄
klo nnti nadia bnyak uang.... bkalan balik lgi tuh wujud asli nadia....
krna sejatinya nadia dlunya cantik... hnya krna keadaan yg mmbuat dia tak mungkin merawat dirinya....
jdi kurang"i mncaci & merendhkn ibu dri ankmu....