NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ratu Mandul

Transmigrasi Ratu Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Obsesi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Mengubah sejarah / Romansa
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rica Ricu

Apa jadinya jika mika seorang remaja 17 tahun masuk ke dalam tubuh ratu di masalalu , ratu yang di musuhi oleh seluruh penghuni istana karena tak bisa memberikan keturunan pada sang raja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rica Ricu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecurigaan

"Akkkkhhhh!" Viviene berteriak hebat dan membuat kedua pelayannya panik.

"Nona ada apa?!"

"U-Ulaaatt buluuuu!" Teriaknya memeka telinga.

Kedua pelayan Viviene mencoba membantu sang ratu keluar dari air dalam keadaan masih telanjang.

"Ahh ahh gatal gatal!" Jeritnya menggaruk garuk badan.

"Akkkh tolong gatal!!"

Salah satunya mengambil sebuah kain untuk menutupi tubuh polos Viviene, wanita itu terus menggaruk garuk di bagian badannya yang terasa gatal tak tertahan.

"Apa yang kalian lakukan bodoh! Cepat Carikan aku obat!" Teriaknya.

"Baik!"

"Akkkkh Gatall ibu!!!"

Disisi lain...

"Ohohohoho!" Anya tertawa terbahak bahak dengan tangan yang bertepuk tepuk bahagia, di balik dedaunan bunga ia masih sangat mendengar dengan jelas teriakan viviene dan juga dua pelayannya yang berhamburan keluar tempat mandi.

"Rasakan sialan!" Umpatnya.

"Yang mulia? Kalau yang mulia raja tau pasti dia akan marah" Ujar Mia.

"Jangan sampai dia tahu, itu mudah!" Jawabnya.

"Lagipula Alaric tidak ada disini, biarkan saja wanita itu kesakitan"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Hiks yang mulia!" Viviene berlari memeluk Alaric saat pria itu belum sempat masuk ke dalam kamarnya, Anya juga melihatnya.

Tadinya Anya hanya ingin melihat Viviene yang merasa gatal karena ulahnya, namun tak di sangka ia justru langsung menemukan momen ini.

"Apa seharusnya aku tidak mengerjainya? Lihatlah dia langsung memeluk Alaric begitu, dasar ular!" Gerutunya.

Anya mengerucutkan bibirnya kesal, apa yang terjadi dengannya? Kenapa ia merasa sangat tak nyaman melihat momen kedekatan Viviene dan Alaric?

"Aku tidak mungkin cemburu kan?" Gumamnya bertanya.

"Yang mulia seseorang mengerjaiku dengan ulat bulu, lihatlah badanku merah merah begini" Rengeknya manja.

Alaric menghembuskan napasnya kasar, apa yang sebenarnya terjadi? kenapa kedua istrinya sangat suka bermain ulat bulu?

"Viviene siapa yang melakukannya?"

"Aku tidak tahu yang mulia hiks gatal sekali" Isaknya.

"Apa sudah di obati?"

"Ya , tapi masih terasa sakit dan gatal, tolong temani aku ya?" Pintanya.

Sebenarnya setelah menyelesaikan pekerjaannya sore ini Alaric ingin sekali melihat Anya walau sebentar, namun siapa sangka ada momen seperti ini terjadi.

"Baiklah" Pasrah Alaric.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Anya berjalane lesu menuju kamarnya, setelah melihat Alaric dan Viviene tadi ia merasa tak memiliki semangat untuk menjalani hari hari gilanya.

"Yang mulia, kau dari mana? Nyonya Anna mencarimu" Kata Levi.

"Huh? siapa itu?" Tanya Anya.

"Kepala pelayan" Ungkap Mia.

"Aah aku habis menemui seseorang" Bohongnya.

"Ramuanmu sudah datang, kepala pelayan bilang kau harus segera menghabiskannya" Kata Mia.

Anya memutar bola matanya jengah, matanya melirik ke arah meja kecil di samping ranjang, minuman itu lagi, Anya sangat kesal walau hanya melihatnya saja.

"Singkirkan saja, aku tidak ingin minum!" Perintahnya.

"Baik yang mulia" Patuh Levi.

"Yang mulia?" Sapa seseorang dari arah belakang Anya, Anya berbalik untuk melihat siapa yang menyapanya.

"Oh kau kepala pelayan ya?" Tanyanya.

"Iya , ini aku, bagaimana dengan keadaanmu yang mulia?"

"Aku baik, terimakasih"

Wanita setengah baya itu mengangguk singkat dengan senyum ramahnya , "Apa kau sudah meminum ramuannya?" Tanya Anna.

"Oh itu! Aku menyuruh Mia dan levi membuangnya, rasanya sangat buruk dan aromanya tak sedap aku tak suka itu" Ungkap Anya.

Wanita itu melirik ke arah Mia dan levi yang tampak mengangkat gelas berisi minuman itu, pandangannya menusuk tajam siap membelah siapapun yang ia tatap.

"Tunggu kalian berdua!" Peringatnya.

Kepala pelayan masuk ke kamar Anya dan mendekati Mia juga Levi disana, Anya berfikir itu sedikit tidak sopan, walau bagaimanapun kamar ini adalah miliknya , namun wanita itu masuk tanpa izin dan langsung bersuara tinggi.

"Kenapa kalian membuangnya?!" Marahnya.

Anya menautkan alisnya tak suka melihat cara berbicara kepala pelayan yang terkesan kasar.

"Yang mulia ratu yang menyuruh kami" Cicit Mia takut.

Anya meminta kedua pelayannya untuk membuang minuman itu? Sejak kapan?

"Sejak kapan kalian melakukannya?!" Marahnya lagi.

Mia dan Levi tampak menunduk ketakutan dengan gertakan kepala pelayan, wanita itu tampak sangat marah.

"Nyonya kau tidak sopan" Peringat Anya.

"M-maaf yang mulia , aku harus menghukum mereka berdua, harga minuman ini sangat mahal, sayang sekali jika di buang" Katanya.

"Ya aku memang tidak tahu harganya tapi berhentilah memarahi Mia dan Levi, aku yang menyuruh mereka" Ungkap Anya.

"Maafkan aku yang mulia, dulu kau selalu meminum ini setelah berhubungan dengan raja, agar kau segera mendapatkan keturunan yang mulia"

"Aku akan berbicara pada Alaric untuk tidak meminum ini lagi, lagipula Viviene sudah mengandung, apa lagi yang kalian harapkan dariku?"

"Tidak yang mulia, ini adalah rutinitas baik tolong jangan merubahnya"

Anya tampak menautkan alisnya heran, wanita ini terkesan seperti memaksanya saja.

"Baiklah aku akan tetap memakan sesuatu yang dapat menyuburkan kandungan, tapi aku akan memilihnya sendiri, alpukat misalnya, aku suka buah itu" Ujar Anya.

"Tapi, kepala pelayan bilang alpukat tidak baik untuk rahim, benar kan nyonya?" Tanya Mia pada kepala pelayan.

Wanita itu tampak merutuki ucapan mia, ia juga terlihat gugup dan menghindari tatapan menelisik Anya.

"Siapa bilang alpukat tidak baik untuk kesehatan kandungan?"

"Nyonya Anna, dia pernah bilang" Ujar Levi.

"Alpukat mengandung serat dan antioksidan, itu sangatlah baik untuk kandungan, aku calon mahasiswa kedokteran asal kalian tau" Balas Anya.

Anya mendekati wanita tua itu yang tampak menundukkan pandangannya menghindari Anya, ada sesuatu yang salah disini.

"Darimana kau mendapatkan informasi itu nyonya? Ada sesuatu yang salah disini" ucap Anya menelisik.

"Yang mulia aku ... "

"Apa komposisi ramuan ini?" Tanya Anya tiba tiba.

"Itu adalah tumbuhan herbal yang mulia , manfaatnya sangat banyak"

Anya tahu ada yang sedang di sembunyikan oleh kepala pelayan, wanita itu tampak gugup dan takut ketika melihatnya.

"Aku akan memeriksa ramuan itu , kemarikan!" Anya mengulurkan tangannya untuk meminta ramuan tersebut.

"J-jangan yang mulia, jika kau tak ingin meminumnya aku akan membawa ini pergi saja" Kekeh Anna.

"Kemarikan! Ini perintahku!" Ucap Anya tegas.

Dengan gerakan lambat wanita itu menyerahkan gelas tersebut pada Anya

"Kenapa kau sangat ingin melihatku hamil? jika dipikir pikir kaulah yang selama ini paling sibuk untuk membantuku membuat ramuan ini, tanpa aku memintanya, itu aneh jujur saja" Ucap Anya.

"M-maaf yang mulia, aku hanya peduli padamu" Cicitnya pelan.

Anya memperhatikan raut wajah wanita didepannya ini, umurnya sudah setengah baya, ia yakin tak jauh berbeda dengan umur ibunya.

"Kau punya anak?" Tanya Anya.

"Ya" Jawabnya.

"Apa anakmu tinggal disini?"

Kepala pelayan terdiam dan tak menjawab lagi.

"aku bertanya apakah anakmu ada disini?!" Bentak Anya.

"T-tidak!" Jawabnya gugup.

"Nyonya?!" Seorang pelayan wanita datang dan langsung menginterupsi semua orang.

"Ada apa?!" Tanya Anya

"Aku mencari nyonya Anna, putrinya terkena ulat bulu" Ungkapnya.

Putrinya terkena ulat bulu, apa itu Viviene?

"Kau? Ibu Viviene?" Tanya Anya pada kepala pelayan.

1
youmeeand
Plot twist
Forta Wahyuni
diberi kesempatan kedua koq makin bodoh n alur cerita sep apa ini. hidup lg hnya makin bodoh dan tolol..
iqbal nasution
oke
youmeeand: Terimakasih atas kunjungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!