NovelToon NovelToon
Fake Marriage

Fake Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Obsesi / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Red_Purple

Maura terpaksa menyetujui ajakan Elvano yang memintanya untuk melakukan pernikahan palsu setelah mengetahui kekasihnya berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri.

Elvano sendiri adalah seorang pengusaha sukses yang masih betah menyendiri karena sedang menunggu kekasihnya kembali. Tekanan dari keluarga membuat Elvano terpaksa harus mengikat perjanjian dengan seorang gadis yang baru saja dikenalnya.

‎Apakah mereka mampu menjaga rahasia pernikahan palsu mereka, ataukah cinta sejati akan mengubah rencana mereka?

Simak kisahnya yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 : Merasa terusik.

"Bagaimana tidurmu semalam, Kak? Apakah nyenyak?"

Setelah berpamitan dan berterimakasih pada Diana, saat ini Elvano dan Maura sedang dalam perjalanan pulang kerumah. Elvano juga meminta asisten Ryan untuk datang menjemput karena saat ini pikirannya sedang tidak fokus. Hampir semalaman Elvano terjaga gara-gara ulahnya sendiri yang telah berani mencium Muara disaat gadis itu sedang terlelap.

"Matamu sedikit merah dan wajahmu terlihat lelah, apa semalam Kakak tidak tidur?" Maura kembali bertanya setelah menunggu tapi Elvano tidak menjawab.

Elvano menoleh, tatapannnya dingin. "Jangan banyak bertanya, Maura."

"Kenapa?" tanya Maura cepat. "Apa Kakak masih marah gara-gara Oma marah kemarin? Bukankah aku sudah bilang akan menerima hukuman apapun yang Kakak berikan." ujarnya mengingatkan.

"Jadi kamu benar-benar ingin dihukum?" ulang Elvano bertanya, kali ini nada suaranya sedikit menghangat. "Oke, aku akan pikirkan hukuman apa yang pantas untukmu nanti."

Suasana kembali hening setelah obrolan singkat itu. Setelah beberapa saat, mobil yang mereka naiki telah memasuki halaman rumah. Asisten Ryan turun lebih dulu, berjalan mengitari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Maura disusul dengan Elvano yang turun dari pintu lainnya.

Oma Mia beserta Rosa keluar untuk memberikan sambutan, selain mereka juga ada Rivan disana. Rivan tadi datang ke kantor Elvano dan hanya bertemu dengan Andrew disana, Andrew menceritakan jika Elvano sedang tidak bisa hadir dikantor karena kondisi Maura yang baru saja keguguran. Awalnya Rivan ingin datang ke rumah sakit tapi Andrew mengatakan jika siang ini Maura sudah diperbolehkan pulang kerumah sehingga Rivan langsung datang ke kediaman Ferdinand untuk menjenguknya.

Oma Mia memberikan pelukan hangat bergantian dengan Rosa. Pandangan Maura kini tertuju pada Rivan yang juga berdiri disana.

"Umm... Kak..."

"Rivan." Rivan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. "Waktu itu kita belum sempat berkenalan, namaku Rivan."

Interaksi keduanya tak luput dari tatapan Elvano yang merasa tidak suka saat melihat Maura dan Rivan saling berjabatan tangan. Sejak di acara gala dinner malam itu Elvano sudah menyadari jika Rivan memiliki ketertarikan pada Maura. Namun dia tidak menyangka Rivan akan senekad ini disaat Rivan bahkan sudah mengetahui jika Maura adalah istrinya.

"Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Elvano terlihat tidak suka dengan kehadiran Rivan disana.

"Aku kesini untuk melihat keadaan Maura," jawab Rivan dengan santainya. "Bolehkan?"

"Ah, terimakasih Kak Rivan, Kakak sudah datang untuk menjengukku." Maura lebih dulu menjawab.

"Oya, ngobrol-ngobrolnya kita lanjut didalam saja yuk," ajak Rosa.

"Oh ya, baik Tante."

Kembali mereka masuk kedalam rumah, Elvano menggenggam tangan Maura dan sengaja merapatkan duduknya saat mereka sudah duduk di sofa ruang tamu. Sengaja dia melakukan itu agar Rivan sadar akan posisi Maura yang sekarang adalah istrinya.

"Maura, kamu suka nonton nggak?" tanya Rivan seakan tidak terganggu sama sekali dengan keintiman yang sengaja ditunjukkan oleh Elvano pada Maura.

Maura mengangguk, "Suka, Kak."

"Gimana kalau kapan-kapan kita bertiga pergi nonton? Ada film bagus di bioskop, judulnya merebut istri sahabatku." ajak Rivan.

"Ah, boleh juga Kak," Maura menjawab dengan antusias. "Tapi... Dari judulnya sepertinya filmnya sangat menguras emosi,"

"Film komedi romantis dan film horornya juga ada kok, nanti Maura tinggal pilih saja mau nonton film yang mana," ujar Rivan mengunci pandangannya pada wajah Maura.

Ada sesuatu yang mengusik hatinya, Elvano merasa tidak suka dan tidak nyaman melihat kedekatan yang ditunjukkan oleh Rivan pada Maura secara terang-terangan. Segera dia berdiri sembari menarik tangan Maura untuk ikut bangun.

"Sebaiknya kamu pergi sekarang, Maura butuh istirahat." tegas Elvano.

"El..." tegur Rosa lembut.

"Nggak apa-apa, Tante." Rivan ikut bangun dengan senyuman yang mengiringi setiap pergerakannya. "Kebetulan saya juga harus kembali ke kantor sekarang, kalau begitu saya pamit pergi dulu."

"Maura... Cepat pulih ya," tatapannnya kini beralih pada Elvano, Rivan tersenyum menyeringai.

Oma Mia dan Rosa mengantarkan Rivan sampai ke teras rumah, sementara Elvano langsung membawa Maura masuk ke dalam kamar. Elvano melepaskan tangan Maura saat mereka sudah berdiri di samping ranjang.

"Aku tidak suka kamu terlalu akrab dengan Rivan dan mengakrabkan diri dengannya." Elvano berkacak pinggang dan menghembuskan napas kasar, tidak mengerti mengapa dia bisa sekesal ini.

"Mengakrabkan diri bagimana?" tanya Maura bingung. "Kan tadi kita ngobrol bareng-bareng, ada Mama dan Oma juga."

"Jangan membantahku, Maura. Tinggal bilang iya apa susahnya." sahut Elvano, merasa tidak puas dengan jawaban yang Maura berikan.

Maura menyentuh kening Elvano dengan punggung tangannya, "Kamu kenapa sih, Kak? Sakit?"

"Sejak bangun tidur tadi kamu aneh, kamu kembali bersikap dingin padaku dan sekarang marah-marah tanpa alasan yang jelas. Apa aku melakukan kesalahan?" tanya Maura masih dengan raut bingungnya.

Memang Maura tidak melakukan kesalahan apapun, Elvano sendiri tidak tahu dengan apa yang sedang dia rasakan. Sejak mencuri ciuman Maura semalam, Elvano merasa ada yang salah dengan dirinya. Namun dia tidak bisa menyimpulkan apa yang sedang dia rasakan saat ini. Dia tidak mungkin jatuh cinta pada Maura karena dia sangat mencintai Karina. Mungkin sikapnya ini karena dia peduli pada Maura, bukan karena dia mencintai gadis itu.

"Maaf," sesalnya dengan suara pelan. "Aku akan mengurus beberapa pekerjaan di ruangan kerjaku, kamu istirahat saja dulu."

Tanpa mendengarkan jawaban, Elvano langsung membalikkan badan dan berlalu pergi meninggalkan kamar. Maura mengedikkan bahunya, merasa aneh dengan sikap Elvano seharian ini. Gadis itu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum naik ke atas ranjang untuk beristirahat.

Sementara itu, Elvano tengah duduk di kursi kerjanya setelah beberapa waktu lalu keluar dari kamar. Dia membuka laci mejanya dan mengeluarkan sebuah pigura foto, disana ada foto dirinya bersama dengan Karina.

Elvano menatap foto itu lama, ingatannya terlempar ke masa lalu, mengingat setiap kenangan yang pernah dia lalui bersama dengan Karina.

"Sebenarnya ada apa denganku? Kenapa hatiku merasa terusik? Karina... saat kamu kembali nanti, apakah perasaanku masih akan sama?"

...••••••••...

"Apa? Maura hamil? Bagaimana mungkin?"

Alex masih tak percaya dengan cerita yang baru saja dia dengar dari Rina setelah kunjungan wanita itu kerumah keluarga Ferdinand tadi pagi.

"Ya, itu yang Tante Rosa ceritakan tadi padaku. Dan sekarang Maura sedang ada di rumah sakit karena mengalami keguguran." beritahu Rina tentang informasi yang dia dapat.

"Jika Maura benar-benar hamil, apakah itu artinya Maura juga sudah mengkhianati kamu saat kalian masih berpacaran dulu?" sejak mendengar cerita dari Rosa, hati Rina terus bertanya-tanya akan kebenaran itu.

Alex menggelengkan kepalanya, tidak percaya dengan dugaan yang Rina katakan. "Tidak! Maura tidak mungkin mengkhianati aku!"

Rina bangun dari duduknya, berjalan mendekati Alex dan memeluknya dari belakang. Merasakan tubuh pria itu sedikit bergetar karena emosi yang sedang meledak.

"Sudahlah, Lex, lupakan Maura. Masih ada aku yang akan selalu ada untukmu."

...

...

...

Bersambung...

1
mimief
yah...
semua perbuatan yg dipilih ada yg harus dipertanggungjawabkan bukan?
itu jalan yg lu pilih
nikmati aja😏
Zuri
nasib mu Riv... tertikung berkali kali🤧🤧
Zuri
dirimu sendiri yg milih jadi nyamuk, kenpaa kesel coba🙄
Zuri
kompor menyala😄
Zuri
jujur sih... cuma drama nya gak disebut🤭🤭
Zuri
banget.. dari pada ma Alex.. 🤧🤣🤣🤣
Zuri
kekepin aja.. daripada menunggu kepastian yang tidak akan datang kan atit🤧🤧
Zuri
yakin
..pertama dan terakhir😏😏😏
Zuri
ini sih si El🤣🤣
mimief
pernahlah
emang kenapa?
kepo deh🤣🤣
Violeta: Keponya melebihi cewek 😅😅😅
total 1 replies
Zuri
vote buat Maura😄
Zuri: kembali kasih kaka..terus semangat 💪
total 2 replies
Zuri
astaga maura/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zuri
bantuin aja bantu.. gak perlu pake ijin.. langsung seruduk ke kamar mandi🤣🤣
Violeta: Takut Maura masuk angin kalau dibantuin 😁
total 1 replies
Zuri
kode minta gendong itu El..😏
Zuri
mulai cinta itu namanya/Proud//Proud/
mimief
boleh...tapi aku ukur manual dulu ya
mau gak?
🤣🤣
mimief
lagi ngapa Thor
up lagi Thor 😭😭
Violeta: Asiap 🙌 sedang nunggu review ya kakak 😁
total 3 replies
mimief
walaupun temanya udah banyak,tapi outhor bisa mengemas nya dengan manis dan ngena di hati.
semangat Thor updatetan ya
selalu ditunggu
Violeta: 😍😍😍 Terimakasih banyak kakak untuk dukungan dan bintang-bintang luar biasanya 🙏🙏🙏
total 1 replies
mimief
wkwkwkwk
mudah mudahan terjadi yg diinginkan 🤣🤣
Violeta: Sesuatu yang selalu ditunggu2 😄
total 1 replies
mimief
wah wah
keguguran ni jgn jgn alesannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!