Cinta Untuk Elena

"moms are you oke? Kata Syarla mommy dari kemarin ngga keluar kamar?

Luke mendekati tepian tempat tidur mommy nya dan berdiri persis di sebelah mommy nya yang sedang berbaring.

"hanya sedikit demam dan pusing.."

"apa yang mommy pikirkan?

"kamu.."

Luke sudah menebak kemana arah pembicaraan mommy nya, pikiran nya pasti tentang perjodohan. "tentang perjodohan aku?

Sonya ibu dari Luke mengangguk , walau wajah nya terlihat pucat namun terlihat raut ketidak sukaan tentang perjodohan itu.

"maaf moms.."sesal Luke, dia meraih tangan mommy nya dan mencium punggung tangan itu. Sonya membuang muka nya, dia menghela napas kalau sudah begini arti nya Luke akan segera menikahi wanita yang sudah di jodohkan oleh mertua nya itu.

"mommy harus bicara apa lagi? aku yakin kau tidak akan pernah membatalkan perjodohan itu padahal kau lihat sendiri jika mommy kurang sehat."

"moms ayolah? maafkan aku yang tidak bisa menuruti kemauan mommy, posisi ku serba salah dan tidak mungkin aku menolak permintaan kakek.."mohon Luke.

"andai kau di jodohkan dengan wanita pintar, mandiri bahkan sepadan dengan kita, mommy akan mendukung mu..tapi ini apa? Aku bahkan ngga habis pikir bisa bisa nya kakek mu memilih perempuan iti untuk jadi bagian kelurga Avaaskha!! Kesal Sonya.

"moms aku mana tahu, untuk menolak pun aku tidak bisa.. Aku rasa mommy lebih tahu bahkan aku sangat menyayangi mereka dan kakek sampai memohon pada ku agar aku mau menerima perjodohan ini.."

Mommy Luke hanya bisa terdiam karena dia tahu isi surat yang mertua nya buat kala itu, suami bahkan Luke tidak mengetahui isi surat itu dan yang di perlihatkan hanya soal perjodohan.

Harusnya perjodohan itu sudah di lakukan 2 tahun yang lalu tapi karena Luke masih berada di luar negeri dan baru kembali satu bulan yang lalu maka nya baru bisa di laksana kan di tahun ini.

Keluarga Alba sudah menagih perjanjian tersebut jadi mau tidak mau Luke harus rela menikah dengan wanita yang tidak di inginkan nya. Luke sendiri sebenarnya belum mempunyai ke kasih. Waktu nya hanya habis di gunakan untuk mengembangkan bisnis agar semakin pesat. Tidak ada waktu buat Luke meladeni wanita wanita cantik yang ingin menjadi kekasih nya, bahkan tidak satu pun yang bisa menarik perhatian nya.

Menjatuhkan pilihan pada Elena untuk di jadikan istri bukan lah hal yang mudah. Karena dia juga tidak ada keinginan untuk menikah dalam waktu dekat ini, sebenarnya dia mempunyai kriteria sendiri dalam menentukan pilihan seperti apa pendamping hidup nya nanti. Elena bukanlah kriteria nya walaupun wanita itu sangat cantik bahkan bentuk tubuhnya ideal impian para wanita.

"moms aku sudah coba mengulur waktu selama 2 tahun menghindari perjodohan ini dan sekarang aku sudah ngga ada lagi alasan untuk menghindari nya.."ucap Lucas.

"mommy sangat berat menerima dia menjadi menantu mommy, kau bisa mendapatkan wanita yang sepadan dan bisa membantu dalam mengelola bisnis keluarga kita. Satu lagi jadi kebanggaan di luar sana dan tidak membuat mu malu.."

Sonya sudah membayangkan akan semalu apa dia dan keluarga besar Avaaskha kala Elena menjadi istri Luke, kepala nya seakan mau pecah memikirkan itu semua. Bagaimana seluruh negeri akan mentertawakan keluarga nya, dia pun akan jadi bahan cemoohan teman teman sosialita.

"aku tahu dan aku tidak mempunyai pilihan lagi, moms.." dan kedua nya sama sama terdiam, Luke sendiri bingung ingin rasa nya menolak tapi dia tidak bisa.

Begitu pun Sonya tidak bisa melakukan apa pun, suami nya saja selaku anak tidak bisa menolak permintaan ayah nya sendiri. Apa lagi diri nya yang hanya sebagai menantu, yang bisa membatalkan hanya Elena cuma itu cara satu satu nya.

Tapi Sonya yakin kalau keluarga gadis itu tidak akan mau membatalkan karena mereka tidak akan membuang kesempatan untuk menjadi bagian keluarga Avaaskha.

"baiklah, mommy pun tidak bisa menolak tapi Luke kau harus berjanji sesuatu untuk mommy?

Sonya menatap lekat mata hitam putra nya, dia tahu putra nya sedang menunggu apa permintaan nya.

"buatlah perjanjian dengan nya dan jangan jadikan dia istri selama nya, aku harap kau tidak jatuh cinta selama pernikahan berlangsung. Kalau sudah satu tahun ceraikanlah, mommy tidak mau melihat nya lebih lama tinggal di keluarga Avaaskha, mau kah kau berjanji? Pinta Sonya pada putra nya.

Luke tersenyum hangat dari tadi dia berpikir permintaan mommy nya akan sangat berat tapi ternyata sangat mudah, tanpa pikir 2 kali Luke langsung menyetujui nya.." asal Mommy tahu, aku ngga akan menjadi kan dia istri ku selama nya dan aku belum gila untuk menempatkan dia di sisi ku seumur hidup. Dan untuk masalah perceraian Elena pasti tidak akan lama memutuskan nya dan dia akan pergi dengan sendiri nya begitu apa yang dia inginkan tidak akan mudah bisa terwujud.."ungkap Luke

"kalau gitu, mommy tidak akan ragu lagi dengan pernikahan mu dengan wanita itu..mommy setuju kau menikahi Elena, asal apa yang mommy katakan tadi segera singkirkan dia dan buat dia menyerah lalu pergi .."

"siap moms.."

Sedangkan di tempat lain, Elena sedang bersama tante nya terlibat pembicaraan serius.

"kamu serius? kaget Tante Kania ketika baru mengetahui sesuatu yang membuat diri nya terkejut.

Sedangkan Elena si pembuat kejutan hanya tersenyum tanpa dosa, padahal berita itu hampir membuat Kania terkena serangan jantung.

"jadi berita kau mau menikah benar ada nya? Kania masih penasaran dan bertanya kembali.

Sudah berkali kali dia memijat pangkal hidung nya, berita yang sedang tayang di televisi bahkan menjadi gosip hangat saat ini. Namun rasa kesal nya masih belum hilang, berita itu sangat mengejutkan.

"yeah seperti yang kau dengar aku akan menikah dalam waktu kurang dari seminggu lagi.."ucap Elena dan itu pun ucapan yang sama Kanya dengar saat Elena mengkonfirmasi tentang pernikahan nya di media.

Kania sedikit mendramatisir kaki nya seolah lemas tidak sanggup menopang tubuh nya, begitu mendengar berita menggemparkan tentang pernikahan Elena dan Luke bahkan sulit untuk mempercayai itu semua.

"Dengan..Luke Avaaskha?

"yeah dengan pria yang kau sebut tadi.."

Kania menarik napas lalu di hembuskan dengan sedikit kasar, setidak nya dia bisa sedikit menetralkan rasa terkejut dan bingung soal pernikahan yang mendadak.

"tiba tiba sekali kau memutuskan menikah.."

"no, bukan tiba tiba ini harus nya terjadi 2 tahun yang lalu tapi antara keluarga Avaaskha dan Alba memang sepakat mengumumkan nya hari ini pada semua media.."

" dan kau baru mau memberitahu ku seminggu sebelum kau menikah? Kau anggap aku apa?

Kania hendak melayangkan bantal sofa ke arah Elena tapi dia urungkan, karena gadis itu sudah meringis memasang muka memelas nya.

"maaf kan aku, Tan..sebenarnya waktu aku datang beberapa hari lalu ingin bercerita namun aku urungkan karena aku pikir pernikahan ini masih lama tapi ternyata akan di lakukan minggu depan dan aku pun baru di beritahu saat akan jumpa pers tadi pagi, aku bisa apa? Apa bisa aku menolak nya?

Kania melempar batal sofa ke lantai dengan kasar, dia pun turun dari sofa dan memilih duduk di lantai.