Dave Seth Arkana adalah anak dari pemilik kampus swasta yang terkenal di kotanya. Namun Dave tidak memiliki niat untuk menjalankan bisnis pendidikan milik orangtuanya tersebut. Dave lebih memilih bisnisnya sendiri, hingga suatu ketika Ayah Dave sakit keras, yang membuatnya menjalankan kedua bisnis tersebut. Mengawali bisnis pendidikan dengan terpaksa, hingga Dave menemukan seseorang yang menurutnya begitu cantik dan memukau, hingga Dave memutuskan untuk memprioritaskan bisnis orangtuanya demi mengejar cinta ibu dosen tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
Pagi hari saat Rachel mulai bangun dari tidurnya, kepalanya terasa begitu berat, dan Rachel juga merasa begitu mual. Dia segera ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.
“Aku minum seberapa banyak ya kok sampai begini” batin Rachel.
Dia segera melepas bajunya lalu mandi dan bersiap untuk bekerja. Setelah mandi Rachel hendak memakai rangkaian perawatan kulitnya, dia terkejut karena ada beberapa kissmark di lehernya, seketika Rachel mengingat apa yang telah dia lakukan bersama Dave semalam setelah acara gala Dinner.
“Astaga” Batin Rachel dengan menggigit bibirnya karena panik.
Rachel mulai berfikir bagaimana dia akan menemui Dave setelah ini, karena saat ini Rachel benar-benar merasa malu.
Ting! Ponsel Rachel berdering.
“Sudah bangun?” – Dave
“Sudah dari tadi Pak, sudah bersiap untuk kerja” – Rachel
“Masih pusing?” – Dave
“Tidak Pak, hanya mual saja tadi” – Rachel
“Kok tumben gak pakai Bu, biasanya aktif banget panggil Bu Rachel” gumam Rachel.
*FLASHBACK ON*
“Jangan banyak bicara Rachel nikmati saja”
*FLASHBACK OFF*
Rachel mengacak-acak rambutnya lalu segera menggunakan baju kerjanya dan segera keluar, ketika Rachel membuka pagar rumahnya, dia terkejut melihat Dave yang sudah rapi sedang duduk di kap mobil depan.
Deg!
“Pagi Pak Dave” sapa Rachel canggung.
Dave berjalan mendekat kearah Rachel dan tersenyum, dia berhenti di hadapan Rachel memperhatikan Rachel yang sudah begitu rapi dan cantik.
“Pagi, Rachel”
Deg! Jantung Rachel serasa berhenti ketika mendengar Dave memanggilnya namanya seperti tadi malam.
“Kenapa gugup? Santai saja”
“P-pak”
“Hmm?”
“Saya minta maaf soal semalam”
“Rachel, kita sudah sama-sama dewasa lalu kenapa minta maaf”
Rachel hanya terdiam ketika mendengar penjelasan Dave, jarak antara Dave dengan Rachel begitu dekat, hingga membuat Rachel begitu terpesona dengan ketampanan Dave.
“Aku antar, ambil barang-barang kamu” ucap Dave kepada Rachel.
Lagi dan lagi Rachel semakin dibuat syok, bahkan Dave sudah menggunakan bahasa santai. Karena tidak ingin membuat Dave menunggu, Rachel segera mengambil tasnya yang berada di mobil lalu masuk ke dalam mobil Dave.
“Kelas jam berapa?” tanya Dave
“Jam 10”
“Ini masih jam 8”
“Pak Tio minta ada pertemuan sebelum kelas”
“Hmm”
Bayangan tentang ciumannya bersama Dave semalam masih melekat kuat dalam ingatan Rachel, dan hingga pagi ini dia masih terlihat begitu canggung, namun berbeda dengan Dave, dia begitu santai.
Sampai di kampus, Dave memarkirkan mobilnya di parkiran VIP karena Fakultas Ekonomi terlihat begitu ramai, jadi Dave memudahkan Rachel untuk turun.
Rachel melepas sabuk pengamannya, dia tidak berani menatap Dave. Rachel hanya mengemasi barang yang ia keluarkan lalu memasukkannya kedalam tas.
Sreekk!
Dave menahan Rachel untuk tudak turun, Rachel menatap Dave bingung lalu dia hanya mengikuti permintaan Dave.
“Jangan turun dulu”
Rachel melihat mata Dave sedikit merah, Rachel memahami jika Dave saat ini sedang mengantuk. Karena saat Rachel keluar dari rumah, Dave sudah berada di depan rumahnya, entah sejak kapan Dave berada disana, yang jelas usaha Dave kali ini terlihat di matanya yang memerah.
“Pak Dave istirahat dulu saja, sy-“
Sreekk!
Dave kembali memeluk Rachel. Pelukan Dave kali ini begitu hangat, Rachel hanya diam dan membiarkan Dave memeluknya.
Entah mendapat keberanian dari mana, Rachel dengan kesadaran penuh mengusap punggung Dave dan memper erat pelukannya.
Setelah puas memeluk tubuh Rachel, Dave melepaskannya dan mencium kening Rachel.
“Sudah di tunggu Pak Tio, nanti aku jemput lagi”
“I-iya Pak”
Rachel turun dari mobil Dave menuju ruangan dosen untuk meletakkan barang-barangnya lalu segera menuju ruangan dekan bersama Elsa yang juga terlibat dalam pemasaran kampus.
Dave meninggalkan kampus, dia segera menuju ke kantornya. Karena mengantuk Dave bahkan tidur di sofa yang berada dalam kantornya.
Arga yang hendak meminta tanda tangan Dave, menutup kembali pintu ruangan Dave karena dia melihat Dave sedang tertidur.
“Pak, kok balik lagi” Tanya Leony kepada Arga.
“Pak Dave tidur ternyata”
“Ohh, kurang tidur”
“Iya, lagi fokus mengejar cinta ibu dosen, sampai tadi pagi bangun awal untuk jemput”
Deg!
Leony tidak menyukai apa yang di ceritakan oleh Arga namun Leony tidak bisa menolaknya dan terpaksa mendengarkan Arga sampai selesai.
“Pak Dave kenal dari mana Pak?”
“Waktu visit ke kampus”
“Pak, kaga Pak Dave baik-baik, takutnya di permainkan saja sama orang lain”
“Aman kok, dia dari keluarga berada. Brandingnya sederhana hahaha aslinya wuhhh mantap”
“Hmm baguslah, setidaknya Pak Dave gak bawa wanita-wanita itu lagi”
“Betul”
Ceklek!
“Meeting jam berapa?” tanya Dave yang sudah segar.
“15 menit lagi Pak”
“Kita menuju ruang meeting saja”
Arga dan Leony mengikuti Dave dibelakangnya, mereka segera melangsungkan rapat bulanan yang sudah terlambat tersebut, karena beberapa hari ini Dave begitu sibuk, hingga meninggalkan kewajibannya untuk memimpin perusahaannya.
Sementara di kampus, Rachel dan tim pemasaran sudah selesai rapat lalu mereka kembali keruangan dosen.
“Chel, gimana semalam. Baik-baik aja?” tanya Elsa.
“Iya Sa, baik kok biarpun sedikit pusing”
“Jangan minum lagi kalau gak kuat, dari pada kenapa-napa”
“Iya Elsa thanks”
“Hahaha”
Rachel dan Elsa memang memiliki hubungan pertemanan yang sangat baik, dari saat mereka masih kuliah Rachel sudah sering membantu Elsa dan keluarganya.
“Bu Rachel, membahas tentang pemasaran kampus tolong reputasi internalnya di jaga” ucap Cita.
“Maksudnya?”
“Bu Rachel, kami tidak masalah Bu Rachel dekat dengan pemilik kampus, tapi itu akanmerusak reputasi internal”
“Dibagian mana saya merusak?”
“Bu Rachel, saya menyampaikan ini untuk kebaikan bersama”
“Ya sudah, silahkan jelaskan dimana poin saya merusak reputasi internal? Saya sudah bercerai secara sah, Pak Dave bukan suami orang, hubungan kami memang tidak sengaja terjalin dengan baik, silahkan lakukan voting, lalu naikan ke Dekan” ucap Rachel.
Cita merasa geram akhirnya dia meninggalkan ruangan dosen dan menuju ruangan dekan untuk mengadukan sikap Rachel kepadanya.
Sedangkan diruang dosen mereka setuju dengan pernyataan Rachel, memang Rachel tidak melakukan apapun apalagi merusak reputasi kampus.
“Sayang, tolong. Jangan begini” ucap Tio
“Kamu gak mau belain aku”
“Bukan gak mau, tapi coba kamu cari permasalahan yang rasional”
“Hmm ya sudahlah”
Cita meninggalkan ruangan Tio, saat dia membuka pintu, dari luar ada Anya yang juga akan membuka pintu.
“Selamat siang Bu Anya” Sapa Cita.
“Siang”
Anya masuk begitu saja keruangan Tio, lalu Cita meninggalkan ruangan tersebut dengan wajah cemberut.
“Apa menariknya Anya?” gumam Cita.
Didalam ruangan dosen Rachel terlihat sedang sibuk membuat materi, sedangkan Cita duduk di mejanya dengan wajaah cemberut.
“Bu Cita, kok cemberut aja” ucap Joni.
“Iya Pak Joni, tadi keluar dari restroom di tabrak sama anak-anak”
“Hahaha pantesan Bu”
Hanya ada beberapa orang saja yang mengetahui hubungan gelap Cita dan Tio, mereka adalah dosen dari fakultas lain di kampus tersebut.