Dunia Penyihir

Dice merasa tak percaya seorang remaja berani beradu pukulan dengannya. Pedang Angele menusuk mata kanan Dice, dan bilahnya keluar dari belakang kepalanya. Angele mengerahkan segenap tenaganya dalam serangan ini. Bahu kiri Angele terluka parah; meskipun ia berusaha menghindari pedang yang mengincar kepalanya, bahunya masih lecet. Beberapa bagian dagingnya teriris, dan tulang-tulangnya terlihat pada luka tersebut.

Angele menyadari Dice sedang mencoba mundur, dan ia melihat Dice memegang rantainya. Dice mencoba menggunakan rantai itu sebagai umpan, dan ia langsung kabur setelahnya. Ketika Dice sedang fokus pada rantainya, Angele memutuskan untuk maju ke arahnya alih-alih menghindari rantai. Itu mungkin satu-satunya kesempatannya, dan jika ia melepaskan Dice, Dice akan kembali untuk membalas dendam nanti. Dengan bantuan chip itu, ia memenangkan pertaruhan dan Dice terbunuh.

"Aku menang! HAHAHAH!" Angele tertawa. Ia mundur selangkah dan mengambil pedangnya. Darah membuat lambang elang itu tampak merah tua. Dice terhuyung mundur dan jatuh ke tanah.

"Tinggalkan tempat ini dalam 5 menit, bau darah akan menarik perhatian binatang buas." Chip itu melaporkan. Chip itu akan secara otomatis memperingatkan Angele tentang situasi berbahaya. Angele begitu gembira dengan kemenangannya sehingga ia hampir mengabaikan peringatan itu. Ia menutupi lukanya di bahu dengan selembar kain, dan perlahan berjalan menuju tubuh Dice.

"Aku baru saja memenangkan pertarungan... Aku butuh piala," kata Angele. Ia agak ragu menjarah mayatnya, tetapi ia harus melakukannya. Ada sebilah pisau tersisa di kantongnya dan sebuah cincin zamrud antik. Zamrud itu retak, dan ada juga sekantong kecil koin di Dice.

Angele mengambil semuanya dan juga mengambil dua rantai logam. Ia juga mengambil pedang Dice, lalu mulai pergi.

"Woooooo!" Seekor binatang buas mulai melolong di hutan. Angele mendengarnya setelah berjalan beberapa langkah. Ia ketakutan, dan mulai berlari kembali ke kastil. Suara itu berasal dari tempat Angele baru saja pergi, dan ia bisa mati jika tinggal lebih lama lagi. Binatang buas itu terdengar jauh lebih kuat daripada babi hutan yang ditemuinya sebelumnya, dan bahkan mungkin itu beruang gunung.

Binatang buas itu terus melolong di hutan, dan banyak burung terbang keluar dari pepohonan. Angele tidak berhenti sedetik pun dan berlari keluar hutan dengan kecepatan penuh. Ia berpikir jasad Dice seharusnya dirawat oleh binatang buas itu, dan mungkin itu akan menyelamatkannya beberapa waktu kemudian.

Angele melihat kedua penjaga itu ketika ia baru saja meninggalkan hutan. Keduanya mengkhawatirkannya dan kembali untuk memeriksa situasi. Mereka mungkin mendengar lolongan binatang buas itu, sehingga mereka menjadi terlalu gugup.

"Tuan Muda Angele! Ya Tuhan! Apa yang terjadi?" Keduanya menatap Angele yang terluka parah berlari keluar dari hutan.

"Bawa aku kembali ke kastil!" seru Angele sambil terengah-engah. Ia hampir tak bisa diam, dan kedua penjaga memegangi lengannya untuk menopangnya. Para prajurit kavaleri di tempat latihan melihat situasi tersebut dan segera datang membantu. Mereka membantu Angele kembali ke kastil, dan latihan mereka terhenti karena suara keras yang ditimbulkan oleh monster itu.

*****************

Rumor pun menyebar dengan cepat di kastil. Ada yang mengatakan Angele terluka saat berburu, ada pula yang mengatakan Angele dirampok oleh para penjahat. Bahkan ada yang mengira Angele bertemu dengan beruang hitam gunung yang legendaris.

Para pelayan, pekerja, dan calon ksatria semuanya bergosip tentang rumor itu di waktu luang mereka. Angele dibaringkan di tempat tidurnya di kamar tidur pada sore hari, dan para dokter datang untuk memeriksa lukanya. Mereka dengan hati-hati membalut lukanya dan memberi tahu Angele apa yang harus dilakukan sebelum pergi. Angele tampak seperti mumi yang berbaring di tempat tidur, dan cahaya matahari terbenam membuat ruangan tampak terang.

Cecilia sedang duduk di samping tempat tidur Angele. Ia memutuskan untuk merawat Angele, dan sedang menyiapkan beberapa buah untuknya. Angele tidur cukup lama setelah Angele kembali, dan Angele merasa jauh lebih baik setelah beristirahat, dan luka-lukanya tidak terlalu sakit lagi. Bola-bola besi di kamar Angele diambil oleh Cecilia dan ditaruh di sudut. Barang-barang yang dijarah Angele dari mayat Angele juga dibersihkan dan ditaruh di meja tempat tidur Angele.

“Apakah ada orang yang datang saat aku sedang tidur?” tanya Angele.

"Tuan Wade datang ke sini beberapa waktu lalu, dan beliau melihat Anda sedang tidur. Beliau berpesan agar saya menjaga Anda baik-baik sebelum pergi. Nona Maggie dan Nona Celia juga datang untuk menjenguk Anda," jawab Cecilia.

Angele mengangguk, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Baron itu mungkin tidak tahu tentang cederanya. Butuh waktu sekitar lima hari baginya untuk kembali dari tambang perak. Sekalipun seseorang memberikan informasi itu kepada baron, itu tetap akan memakan waktu beberapa hari. Tambang perak itu berada di tepi wilayah Keluarga Rio dan kastil itu terletak di tengah-tengah wilayah mereka.

"Juga, Tuan Wade mengatakan bahwa binatang buas yang Anda temui mungkin seekor beruang gunung dewasa. Ia jauh lebih kuat daripada beruang hitam gunung, dan ia adalah raja di hutan," kata Cecilia.

"Beruang gunung dewasa?" Angele menjilat bibirnya dan bertanya. Ia tahu itu dari buku di perpustakaan khusus. Bentuknya mirip beruang hitam gunung, tetapi kekuatannya jauh lebih besar. Meskipun lebih lambat, kulitnya keras dan sangat tahan terhadap racun. Ia adalah salah satu monster peringkat teratas di seluruh Kekaisaran Rudin. Beruang gunung itu mungkin bisa melawan dua hingga empat ksatria sendirian, dan akan menjadi lebih kuat lagi jika ia marah.

Baron itu pernah memburu beruang hitam gunung biasa sebelumnya, tapi itu sudah merupakan pencapaian yang luar biasa. Jika Angele bertemu beruang gunung itu, ia pasti sudah mati.

"Yah, aku beruntung," kata Angele. Ia cukup ketakutan ketika mengingat seluruh situasi itu. Ia berbohong kepada para dokter saat sedang dirawat. Ia bilang ia bertemu seseorang yang sedang berkelahi dengan beruang gunung dan sebuah pedang melayang ke bahunya. Sebuah pisau kemudian mengenainya setelah pedang itu mengenainya, hampir membunuhnya di sana. Ia akhirnya meraih beberapa barang di sampingnya dan kembali dengan luka parah. Ini juga sumber rumor tersebut.

Kepala dokter mengatakan Angele sangat beruntung karena tidak kehilangan nyawanya di sana. Ia tidak tahu bagaimana menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi padanya baru-baru ini. Ia menjadi lebih kuat dalam waktu singkat, dan orang-orang mungkin tidak percaya bahwa memakan makanan sembarangan dapat meningkatkan atribut mereka. Selain itu, umumnya mustahil bagi orang biasa untuk mempelajari set keterampilan pedang dengan kecepatan yang tidak masuk akal. Jika ia mengatakan telah membunuh seorang pembunuh dari Dark Emblem, itu akan menjadi berita besar, dan ia malah akan mendapat lebih banyak masalah.

Karl, Wade, dan Audis secara teratur memeriksa perkembangan Angele sebelum ia jatuh dari kuda, sehingga mereka tahu kemampuannya. Ia berlatih ilmu pedang dengan ayahnya sehari sebelum ia jatuh dari kuda, jadi sulit menjelaskan mengapa ia baru saja mempelajari seluruh ilmu pedang. Ia perlu melakukan sesuatu agar semuanya tampak lebih masuk akal.

Angele mengambil barang-barang jarahannya dan meletakkannya di tempat tidur. Sebuah pedang crossguard berwarna perak, dua rantai logam, dan sebuah pisau. Ada juga sebuah cincin dan kantong uang kulit. Ia membuka kantong itu terlebih dahulu, dan ada beberapa koin di dalamnya. Beberapa koin emas dan beberapa perak, namun, itu tidak berarti apa-apa bagi Angele karena uang saku bulanannya lebih dari sepuluh koin emas. Sepuluh koin perak sama dengan satu koin emas, jadi Angele tidak mempermasalahkannya.

Ia menyingkirkan kantong uang itu dan meraih rantai logam itu. Rantai itu benar-benar hitam, dan ada cakar di ujungnya. Ada cat khusus di atasnya, yang membuatnya berkilau di malam hari. Cakar itu juga sangat tajam, dan merobek seprai hingga terbuka ketika Angele meletakkannya.

Pedang panjang itu tidak memiliki lambang apa pun, dan bilahnya pun sangat tajam. Terbuat dari bahan berkualitas tinggi. Badannya tidak retak sama sekali, bahkan setelah pertarungan.

“Bahan yang bagus,” kata Angele, dan dia memutuskan untuk menggunakannya sebagai senjatanya.

Yang terakhir adalah cincinnya. Dia mengambil cincin itu, dan pasti ada sesuatu yang istimewa karena Dice selalu membawanya.

Cincin itu berwarna seperti tembaga, tetapi Angele tidak yakin logam apa yang digunakan. Cincin itu juga tidak memiliki lambang, dan terlihat sangat sederhana. Permukaannya sendiri kasar, dan tampak seperti digosok beberapa kali. Di tengahnya terdapat zamrud bundar, dan penuh retakan.

"Sepertinya rusak?" Angele bertanya-tanya, dan ia memperhatikannya dengan saksama. Cecilia sebelumnya menatapnya dengan rasa ingin tahu, tetapi sekarang, ia lebih penasaran dengan cincin itu.

“Kamu boleh meninggalkan ruangan ini sekarang,” kata Angele.

"Oh... Oke." Cecilia agak terkejut, lalu meletakkan buah-buahan di piring. Ia membungkuk pada Angele dan meninggalkan ruangan.

Angele mulai memeriksa cincin itu lagi setelah pintu ditutup. Ia punya firasat khusus bahwa ia bisa memastikan cincin itu pasti sesuatu yang penting.