Karena ke salah pahaman gadis cantik yang periang,cerewet tapi juga jago bela diri itu akhir nya menikah dengan seseorang yang dia panggil dengan sebutan om.
karena di usianya nya yang sudah 24 tahun dia belum memiliki seorang kekasih padahal di usia seperti itu sudah bisa menikah.
"Baiklah,,Dania akan menikah tapi dengan siapa.?" tanya Dania pasrah
"dengan om darren." jawab papa Zaki yang tak kalah lirih karena merasakan badan nya yang sudah tidak bertenaga.
"apa...!" teriak Dania tapi tidak dengan Daren dia hanya menampil kan wajah datar nya.
"anggap saja ini permintaan terakhir dari papa."
"kapan kawin nya?"
"menikah dulu Nia."
"kapan nikah nya.!"
"hari ini dan di sini."
"apa..!, kenapa mendadak oh..tidak!"
apakah Dania bisa menerima suami dadakan nya itu apalagi yang dia tau Darren memiliki kekasih seorang pengusaha kaya raya.
simak cerita kocak Dania dengan Daren dan ada juga kisah para sahabat nya Dania yang ikut serta dan meramaikan kisah Dania-daren.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
"brengsek Danu sialan.!" maki Daren dengan marah setelah mereka sampai di kantor Darren membuat ke dua mertua nya terkejut.
Abi dan Zaki saling pandang lalu mengalihkan pandangan nya ke arah Darren yang sedang bicara tidak jelas.
"kalau dia tidak mau bicara baik-baik ya sudah kita berperang saja." ucap Zaki santai mereka sudah melakukan yang terbaik bahkan merendah kan diri mereka pun sudah mereka lakukan karna mereka tau Dania yang salah.
"papa serius.?"tanya Daren.
Bukan karna pertanyaan nya yang membuat Zaki mendelik tapi panggilan Daren pada nya yang membuat nya geli.
"kenapa.?" kembali Daren bertanya.
"geli tau ngak dengar nya." terang Zaki.
"kenapa.?"
"kamu barusan manggil aku apa.?"
"papa."
"panggil nya seperti biasa geli dengar nya kamu memanggil ku papa."
"kan Abang sekarang mertua ku, mana ada menantu panggil mertua nya Abang."
"ada dan kamu orang nya."
"tidak!, aku tidak mau kualat."
"bagaimana ayah mertua."sambung nya pada Abi.
"saya belum merestui mu."kata Abi.
"terlambat.!" kata Daren santai.
"jangan berbuat yang aneh-aneh Daren!"tekan Abi.
"aneh bagaimana maksud ayah.?"tanya daren.
"apa maksud mu terlambat.!"
"sudah beberapa hari kami menikah dan ayah belum merestui,sementara aku sama Dania sudah._ "
"kurang ajar! ,dia itu masih kecil."terang Abi marah sementara Zaki hanya jadi penonton.
"kecil bagaimana kalau mau Dania sudah bisa di ajak bikin anak kecil." ucap daren yang sengaja membuat Abi marah.
"kamu sudah._"
"iya kami sudah menikah emang apa yang ada di pikiran ayah mertua." kata Daren lagi.
"kamu...!" pekik Abi karena Zaki menengahi perdebatan mereka.
"berhentilah,,,,kita sedang membicarakan Danu bukan masalah rumah tangga."terang Zaki.
"si brengsek gila itu sudah di butakan sama cinta." umpat Darren.
"kita lihat saja dulu pergerakan dia kalau dia masih mengincar Dania,kita langsung bergerak.!" kata Abi.
"mau kemana kamu.?"tanya Zaki yang melihat Daren beranjak dari tempat nya padahal itu kantor nya.
"mau bertemu ayang bebeb." jawab nya singkat lalu dia keluar meninggalkan Zaki sama Abi.
"kurang ajar.!" umpat Abi yang sudah tidak melihat Daren.
"apa tuan Adrian sudah tau masalah ini.?" tanya Zaki saat mereka hanya berdua.
"saya belum memberitahu kan nya."ucap Abi.
"kenapa juga anak nya berurusan dengan psikopat gila itu." kata Zaki yang berhubungan baik dengan Adrian dan juga Alex.
Masih ingat kan sama nama-nama mereka?
Mereka adalah orang tua the geng DABORIBO.
Sementara di perusahaan HK GROUP seorang perempuan cantik sedang sibuk dengan berkas -berkas yang ada di hadapan nya.
Dia tidak menyadari seseorang yang masuk ke dalam ruangan nya karena fokus pada kertas -kertas itu.
"jangan terlalu serius.?"kata orang seseorang yang baru memasuki ruangan tersebut.
"ibu...?"di ikuti suara cempreng anak berusia dua tahun.
"kalian.?"pekik kayla. Perempuan itu adalah Kayla.
"ibu.."panggil anak kecil yang bernama Zoya itu.
"kalian kapan tiba di sini.?" tanya Kayla yang langsung menggendong Zoya.
"tadi pagi."
"dan kamu tidak ngabari ku."
"kejutan."ucap wanita satu anak itu.
"berapa hari di sini.?" tanya Kayla.
"tergantung papa nya Zoya."jawab nya.
"ibu..." panggil bocah itu lagi.
"Tante Zoya,,,?,Tante jangan panggil ibu nanti jodoh Tante kabur di kira kamu benaran anak Tante.!" ucap Kayla yang menyuruh bocah itu manggil nya Tante.
"ibu..."bukan nya berhenti malah bocah itu tambah memanggil nya
"capek tau ngak ngomong sama Zoya." ucapnya yang di buat -buat dan pura-pura cemberut tapi anak itu malah tertawa.
"lalu kamu tidak bekerja.?" tanya Kayla.
"aku ambil cuti." jawab nya.
"azzura tau kalau kalian ke sini.?" tanya Kayla.
"belum."
"oh..."setelah itu tidak ada lagi yang mereka obrolkan selain si comel Zoya yang tidak bisa diam.
Berbeda dengan Kayla yang sedang bahagia karna teman masa kecil nya berkunjung ke kantor nya,sedangkan Dania sedang tidak baik-baik saja karna dari tadi dia di buat geram oleh pria yang sayang nya adalah suami nya.
"kenapa lagi.?"tanya Dania dengan suara yang dia buat semerdu mungkin karena dia sudah lelah berteriak.
"sekarang mas mau bicara serius.!".kata Daren karena memang dia ingin bicara serius Dangan wanita nya.
"katakan.!"
"tadi mas,papa dan juga ayah Abi bertemu dengan Danu,kamu ingat Danu yang semalam kamu buat malu.!" kata Daren yang di angguki sama Dania.
"orang yang menghadang kalian tadi pagi orang suruhan Danu." katanya lagi .
"dia mengincar kamu." lanjut Daren lagi.
"ada apa kalian menemui lelaki itu.?" tanya Dania.
"dia sangat berbahaya."kata Daren.
"lebih bahaya mana om atau dia."
"ini bukan perkara siapa yang lebih bahaya,tapi ini tentang keselamatan mu."
"Nia bisa jaga diri."
"mas tau kamu bisa bela diri tapi dia bukan tandingan mu,mas tidak mau kamu kenapa -kenapa." kata Daren menatap Dania dalam dan sayang.
"tapi Nia hanya membantu kak Kayla."
"siapapun yang kamu bantu tapi Danu tetap mengincar mu karena kamu yang melakukan nya"
"kalau begitu ayo kita bertemu dengan Danu."
"kamu ingin menyerah kan diri."
"meminta maaf."
"memang itu yang dia ingin kan,tapi bukan pada diri nya.dia ingin kamu meminta maaf pada kekasih nya."terang Daren yang membuat bola mata Dania keluar.
"gila...!ogah...aku tidak bersalah pada wanita itu lagian wanita seperti itu dipertahankan dasar cowok gila."kata Dania yang tidak mau di suruh minta maaf sama kekasih Danu yang bermuka dua.
"seperti itu mas mencintai mu, cinta itu buta.
"kalau buta obati mata mu di dokter mata supaya tidak buta." sahut Dania cepat.
"tapi aku tidak gila seperti dia, aku mencintai mu tulus bahkan saat kamu masih SD."terang Daren yang memberitahukan tentang perasaan nya.
"itu namanya om seorang pedofil suka kok dengan anak kecil, om dari dulu emang sudah kelainan."kata Dania cemberut.
"tapi sekarang anak kecil itu sudah dewasa dan bisa di ajak bikin anak kecil."mendengar ucapan Daren,Dania mendelik dan dia menatap tajam suami nya itu.
"ini bahas si Danu atau perasaan om.!" kata Dania karena pembicaraan mereka sudah melenceng.
"dua-dua nya karna yang lebih penting perasaan mas pada mu." jawab Daren.
"kita jalani pernikahan ini,om serius sama kamu." kata daren menatap mata Dania dan seperti terhipnotis Dania membalas tatapan Daren.
"mas serius sama kamu, iya mas akui apa pun yang kamu katakan tadi mau di bilang pedofil atau apa, tapi yang jelas perasaan mas pada mu tetap sama tidak akan berubah.Mas benar-benar tulus pada mu,tidak perlu kamu buru-buru membalas perasaan mas cukup kamu tau kalau cinta mas tidak akan pernah habis untuk mu." ungkap nya dengan serius dan tidak berkedip menatap wajah dania.
Tidak ada jawaban dari Dania,dia hanya menatap wajah daren.tidak ada kata-kata yang Nia ucapkan karena Nia tidak tau harus menjawab apa.
"cukup Nia berada di samping mas saja itu sudah cukup untuk ku." lanjut Daren lagi.
"tapi usia kita sangat jauh." kata Nia.
"umur hanyalah sebuah angka." jawab daren.
"kita jalani pernikahan ini." pinta Daren yang entah sihir apa yang Daren baca sehingga Dania mengangguk dan itu membuat Daren tersenyum bahagia.
Karena merasa bahagia Daren memeluk Dania erat tidak lupa dia mencium kening Dania berkali -kali.
"tapi Nia belum mau menjalankan kewajiban Nia." kata Nia yang membuat Daren melepaskan pelukan nya.
"mana ada seperti itu.!" protes Daren.
"kalau begitu kita batal kan saja."
"ok,,baiklah kita tidak perlu buru-buru." jawab Daren lalu kembai memeluk Dani.
"mana ada seperti itu, mas tidak janji tapi kalau ada kesempatan harus di manfaatkan."ucapnya dalam hati dan tersenyum tanpa dania menyadari nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...