My Heart Is Yours

Hari-hari Sky mulai berwarna sejak kehadiran Daniel dihidupnya. Laki-laki itu selalu menemaninya saat dicafe, menghabiskan weekend bersama. Sky menganggap hubungan pertemuan yang menyenangkan.

Terkadang juga Xavier dan Kai ikut dalam obrolan dicafe Lumina. Dan selama itu juga Sky belum mengetahui jika Daniel adalah pewaris Muller Group.

Sky masih menjadi fotografer seperti biasa. Mengambil job dari perusahaan sesekali dan juga mengurus pemerannya nanti saat musim dingin.

Seperti saat ini, Sky sudah standby di Central Park - taman di tengah kota New York. Dia dan tim dari perusahaan sedang menunggu model yang akan datang untuk melakukan pemotretan untuk sebuah brand pakaian.

Cukup lama menunggu tapi model tersebut tak kunjung datang. Semua anggota tim mulai panik, tentu saja karena mereka dikejar deadline. Belum lagi mereka merasa tertekan akan wajah dingin Sky sejak tadi.

" Jadi bagaimana? Ini sudah lewat dari 30 menit" nada suara Sky yang datar membuat mereka semakin ketar ketir.

" Mungkin sebentar lagi Ms " ujar salah satu kru.

Sky menghela nafasnya, dan ia kembali fokus pada laptopnya.

Tiba-tiba ia dikejutkan oleh seseorang yang menyapanya.

" Elsa Frozen! " Sky menoleh, ternyata yang memanggilnya adalah Kai.

Kai berjalan ke arah nya diikuti oleh dua orang pria dan satu gadis cantik dibelakangnya.

" Wow, keren. Ternyata kamu benar-benar fotografer " ujar Kai dengan santainya. Sky hanya memandang Kai dengan tatapan datar nya.

Plak!

Kai mengaduh kesakitan saat lengannya di pukul cukuo kuat oleh Jessica.

" Auch, sakit Jessy. Kejam sekali kamu sama kakak" Jessica malah pura-pura tak tau.

" Kenapa? kok kelihatan panik begitu? " Daniel yang sejak tadi diam kini bertanya karena melihat para kru yang terlihat mondar mandir.

" Modelnya gak datang " ujar Sky.

" Kamu kok disini? Gak kerja? " Daniel tersenyum, ia merasa Sky sangat perhatian dengannya.

" Tuh, diajak pak bos" sahut Daniel sambil menunjuk Xavier dengan mulutnya. Baru saja Sky mau berbicara seseorang menghampiri nya.

" Maaf Ms, sepertinya pemotretan nya dicancel karena modelnya kecelakaan " ujar kru itu. Sky mengusap wajahnya kasar.

Sia-sia sekali rasanya setengah hari ini ia berada disini tanpa hasil. Namun saat ia menyugar rambutnya ia menatap empat orang didepan nya. Tiga pria tampan dan proposional, dan Jessica termasuk gadis dengan tubuh yang bagus. Tinggi, putih dan potongan wajahnya seperti barbie. Gadis itu tersenyum tipis ketika ia mempunyai ide yang cemerlang.

" Hubungi pak Jhon sekarang, bilang padanya pemotretan tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Saya akan bertanggungjawab penuh hari ini, dan saya jamin dia akan puas dengan hasilnya" ucap Sky panjang lebar. Kru yang didepannya menatapnya bingung.

" Haish lama sekali, cepat! " perintah Sky tegas dan kru itu langsung melakukan yang gadis itu suruh.

" Loh katanya modelnya kecelakaan? " celetuk Jessica.

Sky melangkah hingga berhadapan dengan mereka berempat.

" Bisakah aku minta bantuan kalian berempat? " ujar Sky. Ke empat orang itu menatap nya bingung.

" Bilang saja, butuh bantuan apa? " Xavier bertanya dengan tatapan yang penuh waspada. Selama ia mengenal Sky sebagai fotografer di agensinya, ia cukup tau gadis ini sangat diluar nalar.

" Jadilah model ku hari ini " jawab Sky lugas. Keempat itu menganga dibuatnya. Lalu Kai tertawa terbahak-bahak.

" Maksudnya, kamu mau minta Xavier menyediakan model untukmu? " Kai menunjuk Xavier dan Sky bergantian.

" Tuh Vier, Elsa Frozen butuh model" lanjut Kai.

" Bukan! Kalian yang jadi model ku" ucapan Sky membuat Kai berhenti tertawa.

" Sekarang! " tegas Sky.

" Tapi Sky, bukankah model harus sesuai pilihan perusahaan? " Daniel memastikan.

" Ck, itu urusan ku. Sekarang aku butuh kalian berempat, ku yakin kalian sangat sesuai dengan tema kali ini" jelas Sky.

" Sky, aku ini owner perusahaan. Bagaimana bisa jadi model" sanggah Xavier dan di iyakan oleh yang lain.

" Aku kirim model lain saja ya? " pujuk Xavier. Tatapan Sky menjadi dingin begitu saja.

" Jessy, kamu maukan? aku butuh bantuanmu sekarang! " Jessica menatap Sky tak percaya. Mungil gadis itu ingin memujuknya tapi nada suaranya lebih mirip memerintah.

" Cepatlah aku butuh kalian, sekarang! " lalu Sky menyeret Daniel dan Kai lebih dulu, Xavier dan Jessica mematung ditempat melihat dia sahabatnya sudah masuk dalam jebakan batman ini.

Dengan cepat Sky kembali dan menyeret dia kakak beradik itu. Tak lama seorang kru datang menghampiri nya dan menyerakan ponselnya.

" Halo" Sky menyapa.

" Sudah batalkan saja, modelnya tidak ada Sky. Bagaimana bisa melakukan pemotretan? " ujar orang disebrang sana.

" Aku sudah dapat, dan aku memiliki ide lebih baik dengan adanya model baru ini. Aku akan bertanggungjawab penuh, sampai kan pada pak Jhon " jelas Sky.

" Ck, kamu itu cuma fotografer freelance Sky. Biarkan semua ini jadi tanggungjawab perusahaan " seperti nya orang disebrang sana sangat frustasi.

" Oh begitu? Kau yakin? " nada suara Sky sangat datar membuat lawan bicaranya terdiam. Mereka cukup tau keahlian dan ide seorang Sky. Tapi memaki model baru tanpa tahu kredibilitas dan tarifnya sama saja bunuh diri bagi perusahaan.

" Tapi.. " lawan bicaranya mulai ragu-ragu.

" Sudahlah aku sedang sibuk, otakku sedang beroperasi dengan baik. Jadi ku akan mengeksekusi model ku sekarang " dengan sepihak Sky mematikan panggilan tersebut.

Gadis itu langsung melangkah menuju tempat ganti pakaian didekat sana.

Sky melihat Jessica sedang dirias dengan gaun pengantin putih panjang yang membalut tubuh indahnya.

" Jangan terlalu tebal, aku ingin wajah aslinya " ujar Sky datar dan perias langsung menyetujuinya.

Rambut pirang Jessica dihiasi flower crown yang indah, membuat gadis itu terlihat seperti peri.

" Apakah rambut mu asli? " tanya Sky. Jessica melirik Sky yang difikir nya hari ini cukup random dan banyak bicara.

" Yups, asli. Aku suka rambut asli dari ibu ku " jelas Jessica.

" Baiklah, setelah selesai langsung ke set saja" perintah Sky pada yang lain.

Sky melangkah menuju tempat para pria berada. Saat masuk ia bisa melihat ketiga pria tampan itu sangat mempesona. Bahkan penata busana sangat berhati-hati saat merapikan pakaian mereka. Seorang pengusaha sukses yang kini jadi model dadakan mereka. Tapi mereka semua tak ada yang berani berbicara karena Sky bukan orang yang bisa dibantah. Apalagi mereka sudah dapat peringatan dari Daniel sebelum nya.

Mereka tidak mengerti dapat keberanian dari mana Sky bisa meminta para pengusaha tampan ini menjadi model dadakan mereka.

" Sudah? " tanya Sky.

" Sudah Ms" jawab salah satu kru.

" Langsung saja" Sky meninggalkan mereka semua.

Gadis itu berjalan menuju set pemotretan, diikuti tiga pria yang saling berbisik.

" Mimpi apa aku semalam bisa jadi model dadakan gini " keluh Kai.

" Kau fikir? Aku ini owner, bos dia. Seenaknya saja minta aku jadi model" Xavier tak mau kalah.

" Lalu kenapa kalian tak menolak? " Mereka berdua mendengus dan membuang muka saat mendengar ucapan Daniel.

" Bayangkan nanti reaksi orang tua kita, anaknya jadi model dadakan " celetuk Kai dan meninggalkan dia sahabatnya dibelakang.

Sky sudah siap dengan kameranya, dan para kru sudah dengan posisi masing-masing. Daniel, Xavier dan Kai lebih dulu melakukan pemotretan secara bergantian. Penata gaya juga membantu para pria tampan untuk bergaya.

Gaya mereka sangat keren, belum lagi wajah Xavier yang memiliki darah Rusia membuat rahang nya begitu menonjol. Wajah tanpa senyuman saja sudah sangat memukau apa lagi jika mereka tersenyum.

Ketika ketiga pria itu istirahat kini giliran Jessica. Gadis itu terlihat seperti peri cantik dengan gaun putih dan crown. suasana di taman itu juga sangat mendukung. Musim semi yang indah membuat cahaya pemotretan sangat bagus.

Sky tersenyum puas dengan hasilnya. Hari menjelang sore mereka berganti busana dan menuju lokasi pemotretan yang lain. Ya itu di tengah kota, mereka akan melakukan pemotretan dengan cahaya lampu malam dari gedung-gedung.

Selama pemotretan keempat model itu mendapat perlakuan istimewa. Dari makanan, hingga pelayanan dari para kru.

Kini mereka berada di mobil menuju lokasi berikutnya.

" Kalian lelah? " tanya Sky datar.

" Lumayan " Daniel jawab dengan senyuman.

" Bucin" gumam Kai yang bisa didengar Jessica. Jessica hanya terkekeh mendengar nya. Jujur saja Jessica cukup menikmati kegiatannya hari ini. Mungkin ia kan meminta izin pada orang tuanya untuk jadi model.

" Aku suka " jawab Jessica dengan senyum lebarnya. Xavier melihat adiknya senang, ia pun hanya bisa menghela nafas pasrah.

" Terimakasih, jika butuh sesuatu katakan saja. Jangan sungkan " Sky juga memperlakukan mereka dengan baik, karena dia sudah memaksa mereka untuk jadi modelnya.

Akhirnya mereka sampai di lokasi dan mulai melakukan pemotretan. Beberapa orang yang berlalu lalang sesekali melihat kegiatan mereka. Ditambah model yang tampan dan cantik, membuat beberapa orang terpesona.

Beberapa dari orang-orang itu juga sadar akan sosok Xavier hingga mereka mengambil gambar mereka yang sedang bekerja. Dan gambar itu di upload ke sosial media mereka.

Hampir tengah malam akhirnya mereka selesai melakukan pemotretan dadakan itu. Semua kru sudah pulang, dan mereka berlima juga akan pulang.

Tapi karena lelah, Jessica mengajak mereka menginap di penthouse sang kakak yang berada tak jauh disana. Kai dan Daniel setuju, berbeda dengan Sky yang tampak ragu.

" Ayolah, bahaya juga pulang sendiri malam seperti ini " ujar Jessica.

" Tapi.. Aku tak terbiasa menginap" sahut Sky lirih.

" Tidak apa, ada aku. Kamar di sana juga cukup banyak jelas Daniel " Sky menatap Daniel penuh tanya.

" Kamu tahu? " Daniel malah tersenyum lebar.

" Aku pernah beberapa kali kesana " jelas Daniel tanpa harus berbohong. Ya dia selama ini dia juga tidak berbohong, tapi karena tidak ditanya dan Sky tahunya ia seorang barista ya mau bagaimana yakan.

" Baiklah" Akhirnya Sky menuruti.

Mereka pun bermalam di penthouse Xavier yang besar. Mereka sempat memesan pizza dan ayam goreng malam itu, untuk menemani mereka nonton film dan Sky yang mengedit.

" Kamu suka pekerjaan mu ya? " tanya Jessica yang sesekali mengintip hasil pemotretan mereka.

" Sangat" jawab Sky singkat.

" Wah tampan sekali aku disini " ujar Kai antusias melihat gambarnya yang sedang diedit oleh Sky.

" Huum, lain kali jadilah model ku lagi " tawar Sky pada Kai.

" Serius? Kau akan bayar aku berapa Elsa Frozen? " celetuk nya. Kai langsung dapat lemparan bantal oleh Xavier.

" Anak orang kerja kok dimintain duit" ucap Xavier. Mereka semua memang tidak tahu Sky keturunan Moreau, karena Sky minta hal itu ditutupi kepada orang tuanya.

" Ya kan, simbiosis mutualisme " gumam Kai.

" Pasti ada, nanti ku carikan job yang besar. Atau masuk saja ke Spark peluang disana cukup bagus " saran Sky.

" Kak, Jessy mau" Jessica memasang puppy eyes. Jika sudah begitu Xavier yang pusing, setelah sekian lama Jessica akhirnya mau jadi model. Semakin repot ia menjaganya.

Sky yang melihat itu hanya tersenyum. Begitu juga Daniel yang sangat menikmati momen itu dan yang pasti ia sangat bahagia Sky mulai dekat dengan orang-orang yang ada dihidup Daniel.