#UP SETIAP HARI 2 BAB/ 3 BAB.....
Jhi Chen. Nama yang membuat dewa-dewa gemetar. Ia adalah badai yang menghancurkan surga, pedang yang merobek kegelapan, dan keadilan yang membakar dunia. Persiapkan diri untuk menyaksikan pemberontakan yang akan mengguncang alam semesta hingga ke akar-akarnya!
"Ingat namaku Jhi Chen"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wibuu Sejatii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9 Transformasi Nyata
Memang Jhi Chen sangat menghawatirkan ibunya. Karena dia takut tidak ada yang melindungi ibunya. Namun sekarang karena gurunya mengatakan bahwa ibunya menanamkan formasi penjaga di tubuhnya, dia merasa lega.
"Aku sudah mengira ada yang aneh dengan Ibu. Dia selalu tenang menghadapi apapun. Dan Ibu selalu menyediakan sumberdaya untukku dan selalu tahu apa yang aku butuhkan. Awalnya aku mengira karena Ibu seorang tabib dan Ayahku cultivator terkuat, pasti Ibu penuh dengan pengetahuan. Namun aku sekarang yakin kalau Ibu sangat kuat.
Bahkan Kepala Klan Gu, pemimpin galaksi ini tidak membahayakannya. Kalau aku saja bisa menyembunyikan kultivasi-ku, kenapa Ibu tidak? Aku benar-benar bodoh. Namun itu adalah hal yang bagus... Karena Ibu tidak ingin aku mengetahui kekuatannya. Aku akan terus berpura-pura tidak tahu kekuatannya."
"Tuan Murid akan pergi berlatih."
"Baiklah, cepat masuk! Jangan sia-siakan waktumu!"
Lalu Jhi Chen masuk ruangan bela diri. Jhi Chen kira itu semacam gedung yang luas, dan banyak ruangan. Namun nyatanya dia salah.
"Karena aku banyak membaca buku-buku yang Ayah tinggalkan untukku, ternyata aku hanya katak dalam sumur yang tidak tahu luasnya dunia. Ayah, Ibu, Tuan... aku akan bekerja keras. Walaupun aku masih anak-anak, aku tidak akan menyia-nyiakan waktuku.
Aku akan berusaha menjadi yang terbaik. Aku tidak bercita-cita untuk menjadi penyelamat dunia, namun aku tidak akan membiarkan orang yang ingin aku lindungi tersakiti."
Lalu Jhi Chen duduk bersila. Hal yang pertama yang Jhi Chen lakukan adalah untuk memahami budidaya Tubuh Dewa Perang. Tubuh Dewa Perang memiliki enam peringkat.
Peringkat pertama memiliki kekuatan seribu ton pukulan, itu mengolah darah dan daging.
Peringkat kedua memiliki kekuatan tiga puluh ribu ton pukulan, itu mengolah sumsum dan tulang.
Peringkat ketiga memiliki seratus lima puluh ribu ton pukulan, itu mengolah dua belas titik meridian inti dan tiga ratus enam puluh titik meridian kecil di seluruh badan.
Peringkat keempat memiliki lima ratus ribu ton pukulan, itu mengolah tendon sehingga tendon menjadi logam.
Peringkat kelima memiliki satu juta ton pukulan, itu mengolah seluruh tubuh.
Peringkat keenam Tubuh Dewa Perang, satu pukulan bisa menghancurkan dunia tanpa tersisa apapun. Itu mengolah vital qi menjadi sumber kekuatan fisik. Sungguh budidaya fisik yang menakjubkan!
Lalu Jhi Chen mengolah darah dan dagingnya. Ternyata itu sangat menyakitkan. Darah bergejolak lalu itu keluar dari setiap lubang. Daging pecah dan darahnya dikeringkan. Itu sangat menyakitkan dan memerlukan waktu yang lama. Tidak terhitung jumlahnya Jhi Chen berteriak kesakitan. Itu seperti kerbau disembelih.
Jika tidak memiliki kemauan yang keras, Jhi Chen sudah berhenti di tengah jalan. Tak terasa itu memakan waktu empat bulan. Di ruang bela diri berarti itu sepuluh hari di luar. Akhirnya rasa sakitnya mulai menghilang.
Darah yang kering digantikan dengan darah yang baru. Namun darahnya tidak lagi berwarna merah, itu berubah menjadi warna emas. Dan dagingnya yang pecah mulai utuh lagi.
Akhirnya itu kembali semula. Akhirnya Jhi Chen membuka matanya. Wajah yang tadinya pucat pasi berganti menjadi kemerahan, bersemangat penuh dengan energi. Lalu Jhi Chen berdiri, dia mengepalkan tangannya dan melepaskan tinjunya.
Ketika tinjunya dilepaskan, udara bergetar, pohon-pohon yang ada di depannya itu terbang dan langsung meledak. Namun itu adalah dunia yang unik, ketika hancur itu bisa memulihkan sendiri. Jhi Chen sangat bahagia dengan kekuatan tubuhnya sekarang. "Ini benar-benar menyegarkan. Tidak sia-sia aku menanggung rasa sakit yang menyiksaku selama empat bulan."
Ketika Jhi Chen terus berlatih, Bao yang bisa melihatnya dari luar, bibirnya terus menerus memperlihatkan senyuman yang bangga.
"Haha, aku tidak menyangka akan mendapatkan murid yang begitu luar biasa! Bakat dan tekadnya melebihi siapapun yang pernah aku lihat. Bahkan itu melebihi bakatku sendiri. Ini benar-benar yang baru melampaui yang lama.
Jao Jan, adik juniormu benar-benar luar biasa. Kamu juga dulu mengolah Tubuh Dewa Perang, namun untuk menyelesaikan peringkat pertama kamu membutuhkan waktu tiga tahun dan aku membutuhkan waktu satu tahun delapan bulan. Itu hampir sepuluh kali lipat lebih cepat darimu!"
Tidak terasa Jhi Chen berada di ruang bela diri sudah seratus sepuluh tahun. Itu setara sebelas tahun di luar. Jhi Chen banyak menyelesaikan latihannya.
Jhi Chen tidak berlatih teknik dari gurunya saja, Jhi Chen juga berlatih teknik-teknik yang diberikan Ayahnya. Jhi Chen berhasil melatih Tubuh Dewa Perang sampai peringkat tiga. Sekarang tubuh fisiknya memiliki kekuatan seratus lima puluh ribu ton pukulan.
Sekarang dia bisa bertarung tanpa harus menggunakan energi spiritual. Tangan kosongnya saja sudah mengerikan. Jhi Chen juga telah menguasai Formasi Sembilan Bintang. Bukan itu saja, Jhi Chen juga telah melatih Tinju Singa Menguasai Hutan dari Yan Saotian, juga selesai melatih Cakar Naga Mengoyak Langit, Pedang Tiga Belas Tarian telah dikuasai sampai peringkat sepuluh:
Pertama Tarian Pedang Persik,
Kedua Tarian Pedang Phoenix,
Ketiga Tarian Pedang Naga,
Keempat Tarian Pedang Tujuh Naga,
Kelima Tarian Naga Phoenix Bersatu,
Keenam Tarian Seratus Pedang Pembunuh,
Ketujuh Tarian Pedang Iblis,
Kedelapan Tarian Pedang Amarah Iblis,
Kesembilan Tarian Pedang Wujud Iblis,
Kesepuluh Tarian Pedang Neraka.
Untuk kesebelas dan seterusnya, Jhi Chen akan
menundanya dan akan mulai melatih nanti di masa depan. Karena itu terlalu memakan waktu yang lama, jadi lebih baik menundanya. Bukan hanya tubuh fisiknya dan teknik bela diri yang dilatih, tetapi kultivasinya juga meningkat. Sekarang Jhi Chen peringkat 3 Abadi.
Jhi Chen juga selalu melawan boneka-boneka tempur yang disediakan oleh gurunya dan itu sangat membantunya dalam kekuatan tempurnya. Bahkan akhirnya Jhi Chen bisa mengalahkan boneka tempur yang kekuatannya empat peringkat lebih tinggi darinya. Itu adalah transformasi yang nyata.
"Sayang aku hanya memiliki sedikit waktu kultivasi jadi aku hanya bisa menerobos beberapa tingkat saja. Tidak kusangka untuk memahami teknik bela diri memerlukan waktu yang lama. Aku hanya menguasai beberapa teknik. Namun untungnya aku berhasil menumbuhkan Armor Dewa Salke.
Walaupun aku belum memahami Salke Penghancur, Salke Pembantai, Salke Pemusnah Makhluk Hidup, setidaknya aku sudah mendapat gambaran. Aku bisa melanjutkan memahaminya di lain waktu. Aku masih bisa berlatih lebih lama, namun aku sudah lama tidak melihat Ibu. Aku takut dia akan mengkhawatirkan ku. Jadi aku harus keluar dari pelatihan tertutupku."
Ketika Jhi Chen keluar, Bao yang masih ada, Bao yang tersenyum. "BOCAH KECIL! Kamu telah tumbuh! Bukan hanya kekuatanmu, tubuh fisikmu juga berubah!"
Jhi Chen yang usianya sekarang empat belas tahun, tubuh fisiknya sama dengan usia sembilan belas tahun. Wajah yang berwibawa, udara seorang ahli terpancar dari tubuhnya.
"Ini berkata gurunya sehingga murid bisa mencapai semua ini."
"Kamu tidak perlu sopan, Guru hanya memberikan fasilitas dan transformasi-mu itu berkat kamu sendiri. Kamu tidak mengecewakan Guru. Nak, sebelum berpisah aku akan mengajarkan cara membuat formasi ruang waktu agar kamu bisa membuat ruang bela dirimu sendiri. Kenapa aku tidak langsung memberikan ruang bela diri ini kepadamu? Malah memberikan caranya? Apakah kamu mengerti maksud Guru?"
"Murid ini mengerti." Seorang pria harus mendapatkan apa yang ia mau dengan tangannya sendiri, lain tidak mengandalkan orang.
"Nak, kamu telah banyak tumbuh. Kamu bisa kembali mengunjungi Guru setelah kamu menjadi Dewa Abadi sejati. Setelah kamu mencapai itu, Guru akan mewariskan semuanya kepadamu. Yang sekarang kamu pelajari itu adalah teknik biasa, dan teknik sejati akan Guru berikan nanti setelah kamu menjadi Dewa Abadi sejati."
Jhi Chen tidak pernah berharap teknik yang begitu hebat dan memiliki kesusahan yang tinggi ternyata hanya teknik biasa. "Seberapa kuatkah Guru?" Ketika Jhi Chen sedang mengobrol dengan gurunya, di dunia luar Ayah dan Ibu Jhi Chen sedang sibuk mencarinya.
"Suami, apakah kamu sudah menemukan jejak Chen'er?" "Aku belum menemukannya. Akupun merasa heran. Aku dan kamu telah meninggalkan formasi penjaga dalam tubuh Chen'er, harusnya itu bisa melacaknya. Dan yang anehnya formasi itu masih ada, tetapi itu menghalangi persepsi kita. Bahkan aku sudah memeriksanya ke setiap galaksi. Takut Chen'er dibawa pergi oleh orang-orang galaksi Qilin, tapi nyatanya tidak."
"Mu'er, kamu tidak perlu terlalu khawatir. Anak kita pasti baik-baik saja. Selain memiliki formasi penjaga, anak kita adalah anak yang cerdas dan kuat. Dia pasti bisa melindungi dirinya sendiri."
"Suami, aku masih belum bisa tenang. Aku takut Chen'er terjebak dalam area terlarang tertentu yang bisa membutakan persepsi kita." "Kamu tidak perlu khawatir karena anak kita masih hidup. Aku akan mencari nya lagi. Aku akan menemukannya walau itu ada di alam surgawi."
Ketika Jhi Tian dan Mu Xiao'er sedang mencari Jhi Chen, Jhi Chen pamit kepada gurunya. "Nak, sekarang kamu bisa memasuki Mata Air Argara Suci. Itu akan membantu mu meningkatkan kekuatanmu, jadi jangan lewatkan itu. Karena Mata Air Argara Suci mungkin akan menghilang dalam waktu dekat."
"Guru, kenapa bisa seperti itu?" "Karena Guru ingin beristirahat. Guru akan menutup Gunung Salke. Baiklah, jangan terlalu banyak bertanya. Sekarang kamu pergi lagi berlatih sebentar sebelum kamu mengobati rasa rindumu terhadap orang tuamu.
Pesan Guru sebelum kamu pergi: Jangan pernah membunuh yang tidak bersalah dan juga jangan terlalu sopan untuk orang yang ingin menyakitimu. Jika orang yang menurutmu pantas hidup, kamu harus memberikan kesempatan. Jika orang itu tidak pantas hidup, kamu tidak perlu berbelas kasih. Seorang pria harus bisa menentukan kata hatinya.
Tidak takut terhadap masalah, bukan kita menghindar dari masalah, kita harus menghadapi masalah itu. Karena masalah pasti akan berdatangan, jadi hadapilah jangan mengeluh."
"Baik Guru, Murid akan selalu mengingat kata-kata Guru. Murid pamit." Jhi Chen berlutut terhadap Bao yang lalu langsung menghilang. Ketika Jhi Chen sudah menghilang, Bao yang tersenyum.
"BOCAH JHI TIAN! Aku mengangkat anakmu menjadi berkah untukmu. Dia tidak akan terlalu lama untuk melampaui kekuatanmu, dan memang aku harus memujimu. Kamu bisa mencapai ketinggian seperti ini, itu melebihi harapanku."