PENYESALAN CINTA

Saat Leon keluar kelas, Lia langsung tersenyum manis, tapi Leon keluarnya tidak sendirian. Dia bersama dengan Aurel. Hal itu membuat Lia merengut kesal.

"Kenapa sih, tuh cewe nempel terus kayak Cicak." gumam nya dalam hati sambil cemberut.

"Eh, ada Lia." ucap Aurel yang sok akrab membuat nya menatap malas ke arah gadis itu.

Baginya Aurel hanya orang ketiga di hubungan nya ini. Dia tak suka berbasa-basi saat menatap gadis itu yang penuh dengan senyum kepalsuan.

"Kak, aku pulang bareng kakak ya?" ucap nya dengan wajah memelas.

"Leon, kita kan harus bertemu dengan nenek kamu hari ini." ucap nya dengan senyum manis.

Lia menatap datar kekasih nya yang terlihat kebingungan. jujur saja, ini kedua kalinya dia begitu kecewa dengan sikap leon.

"Kak?" ucap nya yang berusaha tenang tanpa senyum di wajah nya.

"Lia, maaf ya, sorry banget. aku harus nganterin si Aurel ketemu dengan nenek. besok ya aku jemput kamu." ucap nya dengan wajah melas

"Memang nya kenapa dengan nenek kak Leon?"

"Nenek Leon pengen ketemu sama aku Lia, orang tua aku sama Leon itu udah saling kenal. Jadinya pas mendengar aku pulang ke Indonesia, nenek Leon antusias dan pengen ketemu sama aku." ucap Aurel dengan tersenyum manis, seolah menunjukkan bahwa hubungan keluarga nya dengan Leon sangat baik.

"Oh, yaudah." ucap Lia yang langsung beranjak pergi menahan rasa sakit di dalam hatinya.

"Lia!" panggil Leon, tapi gadis itu tak menoleh sedikitpun.

"Leon, ayo nanti kita telat." ucap nya dengan nada lembut.

Tapi Leon masih terus menatap kepergian kekasih nya. Entah lah dia merasa bimbang sekarang.

Leon berharap Lia tak marah, dan nanti dia akan membujuk gadis itu. Dan berusaha menjelaskan.

"Leon, maaf ya, pasti cewe kamu marah deh."

"Nanti biar aku bantuin bicara deh." ucap Aurel dengan pura pura bersalah.

"Udah ga perlu, aku tau Lia pasti cuman kesal aja, dia gadis yang kuat kok. Nanti aku akan bicara sendiri sama dia."

"Oh, yaudah." ucap Aurel dengan nada menahan kesal di hatinya.

Dia berharap hubungan kedua nya putus, sehingga dia dan Leon tetap akan bersama selamanya.

Sedangkan disisi lain, Lia pulang dengan keadaan yang sudah tak mood, karena kekasih nya memilih mengantarkan wanita lain dibandingkan dengan dia. Sepanjang jalan tadi, dia terus berdecak kesal.

"Loh loh, kenapa muka nya kayak gitu dek?" tanya bunda Ara yang kaget.

"Eh, bunda, sejak kapan berdiri di situ?" ucap nya yang canggung.

"Sejak kamu masuk, dan liat wajah kamu yang terus kesal gitu. Ada apa sih dek?"

Bunda Ara merasa putri nya akhir akhir ini, berbeda. Seperti menyembunyikan sesuatu. tapi dia berharap anak nya menceritakan yang sebenarnya, tapi dia juga tak bisa memaksa untuk Lia bercerita. Dia tau pasti semua orang butuh privasi, termasuk putri nya sendiri. Dia tak pernah mengekang sedikit pun tentang perasaan anak nya sendiri.

"Aku mau mandi dulu deh Bun, gerah banget."

"Yaudah, setelah itu turun ke meja makan, bunda udah masakin makanan kesukaan kamu."

"Iya Bun." ucap nya langsung berlari menuju ke kamar sebelum di interogasi bunda nya.

Dia belum siap menceritakan tentang hubungan nya yang sedikit merenggang, biarkanlah bunda nya tau bahwa hubungan nya dengan Leon baik baik aja.

Di dalam kamar, Lia memantau sosial media Aurel, dengan akun fake. Dia mencoba mengikuti sahabat Leon itu. Biasanya dia jarang sekali bermain sosial media, tapi hari ini, karena rasa cemburu nya dia pun mengikuti gadis itu untuk memantau sesuatu.

Followers gadis itu juga tak sedikit, hampir jutaan yang mengikuti. Berarti Aurel termasuk selebgram. dan Lia baru mengetahui nya setelah stalking sosial media gadis itu.

Lia langsung terduduk lesu, seolah merasa begitu insecure. walaupun wajah nya cantik, tapi dia bukan orang yang terkenal, hanya anak seorang tukang katering yang beruntung menjadi kekasih seorang anak pengusaha kaya. pantes saja beberapa orang menggunjing nya.

"Apa bener aku ga pantes buat kak Leon?" gumam nya dengan sedih dan lesu.

"Lia! turun makan dulu nak. Nanti sakit." ucap bunda Ara yang berteriak dari luar.

"Iya Bun." ucap gadis itu yang langsung menghapus air mata nya tadi dan beranjak keluar.